Anda di halaman 1dari 67

INDIKATOR PROGRAM

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


TIDAK MENULAR (P2PTM) dan KESWA

Oleh : Dinkes Prov. Jateng


Disampaikan pada Pertemuan Validasi Data dan Monev PTM
Semarang, 26 April 2017
POKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. FAKTOR RISIKO PTM
3. PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA P2PTM
4. INDIKATOR DAN TARGET PROG.P2PTM
5. PENUTUP
POKOK BAHASAN PERTAMA

PENDAHULUAN
KANKER

JANTUNG

DIABETES MILITUS
PENYAKIT
TIDAK
STROKE
MENULAR
(15 jns)
PARU KRONIK

GANGG INDERA

GANG JANIN, IMPOTENSI


Penyebab Utama Beban Penyakit,
1990-2015
1990 2000 2010 2015
Cedera Cedera Cedera Cedera
7% 8% 9% 13%

Penyakit Penyakit
Penyakit Menular Menular
Penyakit Menular
Penyakit Tidak 33% Penyakit 30%
Penyakit
Menular Menular 43% Tidak
Tidak Penyakit
Menular Menular Tidak
56% 37% Menular
49% 58%
57%

Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat dan menjadi


beban utama penyakit sejak tahun 2000

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)  hilangnya hidup
dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
5
Perubahan Beban Penyakit

Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015


1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab
kematian dan kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan
kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
Beban Global Penyakit
PENYEBAB UTAMA BEBAN PENYAKIT BERDASARKAN DALYs

1990 2020
PENYAKIT TIDAK
Infeksi pernafasan bawah1 1 Penyakit jantung
MENULAR iskemik
Penyakit diare 2 2 Depresi mayor unipolar
KeadaanPENYEBAB
yang timbul pada
UTAMA 3 Kecelakaan lalu lintas
periode perinatal
BEBAN 3 PENYAKITserebrovaskular
JIWA
4 Penyakit
DepresiPENYAKIT
mayor unipolar 4
2020 5 Penyakit paru obstruktif
Penyakit jantung iskemik 5 kronik
Penyakit serebrovaskular 6 KECELAKAAN
6 Infeksi LALU bawah
pernafasan
LINTAS
(Global Burden of Disease – WHO)

Estimasi WHO: tahun 2030 depresi menjadi penyebab utama


beban penyakit no.1
MASALAH KESEHATAN JIWA DAN FISIK
SALING MEMPENGARUHI
1. Depresi terdapat pada 20%-30% pasien dengan
World Federation for Mental Health, 2010
penyakit fisik kronis (World Federation for Mental Health,
2010)
2. Orang yang mengalami penyakit fisik kronis 2-3 kali
lebih sering mengalami depresi (dalam Guthrie EA, et al. J
dalam Guthrie EA, et al. J Psychosom Res, 2016
Psychosom
. Res, 2016)

3. 2/3 dari orang yang mengalami depresi lebih tinggi


kemungkinannya untuk timbul
dalam penyakit
Matheson fisik
FI, et al. kronis (dalam
J Epidemiol Matheson
Community Health, 2014
FI, et al. J Epidemiol Community Health, 2014)

4. Terdapat hubungan yang bermakna antara depresi dengan


penyakit kronis (peny.jantung, asma, artritis) di masyarakat, dan
penyakit jantung memiliki hubungan yang terkuat (Idaiani S, Bisara
D. 2009 – data Surkesnas) Idaiani S, Bisara D. 2009 – data Surkesnas
POKOK BAHASAN KEDUA

FAKTOR RISIKO PTM


FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR
FAKTOR RISIKO MELEKAT
•Umur, Sex
•Keturunan dll

FASE AKHIR
FAKTOR RISIKO /
FAKTOR PERILAKU PENYAKIT ANTARA
• Merokok • PJK -PD
• Diet • Hipertensi
• Hiperglikemi • Stroke
• Alkohol
• • Diabetes
• Aktifitas Fisik Obesitas
• Stress • Lesi Pra kanker • PPK
• Bronkhitis/ • Ginjal Kronik
KAMPANYE DETEKSI DINI • Kanker
PERUBAHAN PERILAKU CEK KESEHATAN

FAKTOR LINGKUNGAN :
Globalisasi,
9/28/2019 Sosio-ekonomi PTM BISA DICEGAH
Budaya, Modernisasi, Polusi dll 10
PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
P Periksa Kesehatan secara rutin
dan ikuti anjuran dokter
A Atasi Penyakit dengan
pengobatan yang tepat dan
teratur
T
Tetap diet sehat dengan gizi
seimbang,
U Upayakan beraktivitas fisik
dengan aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat
H
karsinogenik lainnya

Promosi kesehatan untuk berperilaku Program Patuh bagi yang sudah


CERDIK dalam mengatasi PTM dan menyandang PTM
mengimplementasikan dalam Posbindu diselenggarakan agar mereka
PTM rajin kontrol dan minum obat
11
JINGGLE CERDIK
MULAI HIDUP SEHAT SEBENARNYA TAK SUSAH
YANG PENTING SLALU IKUTI GAYA HIDUP CERDIKNYA
SMUA PASTI BISA JANGANLAH RAGU RAGU
PERHATIKAN CARA MUDAH JALANINYA………

CEK KESEHATAN
ENYAHKAN ASAP ROKOK
RAJIN OLAHRAGA
DIETLAH YANG SEIMBANG
ISTIRAHAT CUKUP
KELOLA STRES DENGAN BAIK …………!

AJAK KELUARGA HIDUP


CERDIK
FAKTOR RISIKO
MASALAH KESEHATAN JIWA
FAKTOR GENETIK

FASE AKHIR
FAKTOR RISIKO /
FAKTOR PERILAKU PENYAKIT ANTARA
Tidak CERIA
• Cerdas ODMK (org dgn
• Empati masalah kes • ODGJ (orang dgn
• Rajin ibadah
jiwa) Gangg Jiwa)
• Interaktif
• Asah, asih, asuh
KAMPANYE DETEKSI DINI
PERUBAHAN PERILAKU CEK KESEHATAN

9/28/2019 LINGKUNGAN :
FAKTOR
PTM BISA DICEGAH
13
PENERAPAN PARADIGMA SEHAT

Program Kesehatan Lintas sektor

Germas: Target
Perubahan Perilaku
1. Melakukan aktivitas
Fisik
2. Meningkatnya
Konsumsi Sayur dan
buah (lokal)
3. Melakukan
pemeriksaan
kesehatan secara
berkala
Mengapa PTM Menjadi Masalah

Sekitar 2/3 penderita t


idak tahu bhw dirinya
menderita PTM

Tidak
Terdiagnosa
63.2%

Tidak
Hipertensi v
Hipertensi
25.8%
74.2%
Terdiagnosa/
Minum obat
36.8%
DETEKSI DINI PTM

PEMERIKSAAN IVA KANKER SERVIKS

SADARI/SADANIS KANKER
PAYUDARA
PEMERIKSAAN
GULA DARAH
DIABETES POSBINDU
PENGUKURAN OBESITAS
IMT

KOLESTEROL PJ PD

16
POKOK BAHASAN KETIGA

PROGRAM DAN KEGIATAN


UTAMA P2 PTM
1. POSBINDU (POS PELAYANAN TERPADU)

Deteksi dini faktor risiko Monitoring :


PTM • Obesitas
• Hipertensi
Monitoring faktor risiko • Hiperglikemi Konseling :
• Hiperkolesterol • Diet,
PTM • Pem.Klinis • Stop
Payudara merokok
Konseling + Rujukan • Faktor lain • Stress
• Self Care
• KIE
Penyuluhan, senam, ber • Aktifitas Fisik
• Sarasehan
sepeda,dll
DISTRIBUSI POSBINDU PTM PER KAB/KOTA
DI JAWA TENGAH TH 2010 S/D TW IV 2016

140
Jateng : 1137
120 116

100 97
92
89

80 73

60
60 52 52 50
47
40 39 39
40 37 37 36 35
34 32
30 29 28
26 25
23 23 22 21 21
19 19 19
20 16
12
4
0

JML POSBINDU PTM


POSBINDU PTM DASAR KIT

ALAT ANALISA LEMAK TUBUH ALAT UKUR LINGKAR PERUT

PEAKFLOW ALAT UKUR TB ALAT UKUR


METER TEKANAN DARAH
POSBINDU PTM UTAMA KIT

ALAT ANALISA ALAT UKUR TB ALAT UKUR ALAT UKUR KADAR


LEMAK TUBUH LINGKAR ALKOHOL
PERUT PERNAFASAN

ALAT UKUR GULA / ALAT UKUR PEAKFLOW


IVA LEMAK DARAH TEKANAN DARAH METER
POSBINDU DIMANA?

INTEGRASI POSBINDU,
POSBINDU DI MASY POSYANDU

POSBINDU DI TEMPAT
SKPD/OPD, POS UKK,
KERJA KLINIK PERUSAHAAN

POSBINDU DI KBIH KELOMPOK KHUSUS:


KAMPUS, PERK AGAMA,
PO
KEGIATAN LAINNYA DALAM PENYELENGGARAN
POSBINDU

DETEKSI DINI
DAN TATA LAKSANA FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR SECARA MANDIRI

Sepeda Gembira Senam Bersama

Penyuluhan melalui Demo Masak Menu Sehat


Kegiatan Keagamaan dan seimbang
Klasifikasi
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
IMT (kg/m2) Klasifikasi
< 18,5 Berat badan kurang
18,5-22,9
> 23 Berat badan lebih:
23-24,9 Berisiko
25-29,9 Obes I
> 30 Obes II

IMT = BB (kg)
TB2 (m)
WHO-WPRO (2000)
2. PELAYANAN TERPADU PTM
DI FKTP (PANDU PTM)
 Masih terbatasnya FKTP yang mampu
menjalankan peran sebagai “gate keeper” PTM
 Masih tingginya “missing opportunity” karena
tidak terdeteksinya faktor risiko PTM di FKTP
 Hampir semua dokter di FKTP merujuk kasus PTM
tidak sesuai standar ke FKRTL (data BPJS)

PEN WHO

 Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan


Diabetes melalui pendekatan Faktor Risiko
 Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke
dengan CHARTA WHO PEN
 Pelayanan Upaya Berhenti Merokok
28
Kriteria Klinis Faktor Risiko PTM

Faktor Risiko Baik Sedang Buruk


Gula darah puasa < 90 90 – 109  110
Gula darah 2 jam stlh puasa < 90 90 – 179  180
Gula darah sewaktu < 90 90 – 199 200
Kolesterol < 150 150 – 199 200

Trigliserid < 150 -  150


Tekanan darah < 130/85 130-139/85-89  140/90
Ideks massa tubuh 18,5 - 24,9 25 – 27 > 27
Lemak perut 1–9 10 – 14  15
Lemak tubuh laki-laki 10 – 20 20,1 – 25 > 25
Lemak tubuh perempuan 20 – 30 30,1 – 35 > 35
Rasio lingping-ping L < 0,95 - L  0,95
P < 0,85 - P  0,85
Anjuran Jangka Waktu Pemantauan
Faktor Risiko Orang Sehat Penderita
Gula darah puasa 1 tahun sekali 3 bulan sekali
Gula darah 2 jam stlh puasa 1 tahun sekali 3 bulan sekali
Gula darah sewaktu 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Kolesterol 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Trigliserid 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Asam urat 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Tekanan darah 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Indeks massa tubuh 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lemak tubuh 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lemak perut 1 bulan sekali 1 bulan sekali
3. DETEKSI DINI KANKER SERVIKS-tes
IVA
KANKER LEHER
RAHIM

Metode IVA
(Inspeksi Visual Asam
Asetat)
SVA (Single Visite
Approach) IVA + Treat
(krioterapi)
TES IVA (INSPEKSI VISUAL ASAMASETAT
PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI KANKER
SERVIKS

RINGAN SEDANG BERAT


SERVIKS BERISIKO BERISIKO BERISIKO
KANKER
NORMAL KANKER KANKER KANKER
(ICC)
(CIN1) (CIN2) (CIN3)

IMUNISASI HPV DETEKSI DINI IVA DAN TREATMEN


TREATMEN
KRIO/PEMBEKUAN
EDUKASI

PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PRIMER PENCEGAHAN SEKUNDER
TERSIER
KRIOTERAPI
Perbandingan Cara Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim

IVA1 Ya Ya Ya Ya Ya
Pap Smear Ya Ya Tidak Tidak
Tidak
Tes HPV/DNA Ya Ya Tidak Tidak
Tidak
Servikografi
) Ya Ya Tidak Tidak
Sumber: PATH Tidak
1997.
TOTAL WUS 30-50 TAHUN YANG DIDETEKSI DINI CA MAMMAE &
CA SERVIKS DG METODE IVA DI JAWA TENGAH TH 2007 S/D TW 4 2016

Target WUS 30-50 th : 4.964.317


Total skrining sd Th 2016 : 196724 (3.96%)
60000

50627
50000
43852

40000

30000

20000 17862
16175

11168 11320 11685


9956
10000
4945
2401 3363
1815 738 1162
65 232 283 579 282 607
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

JML diskrining IVA (+)


CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA KEMKES 2016
PTM
TAHUN 2017
No INDIKATOR KETERANGAN
TAR
REALISASI
GET
Persentase Puskesmas yang
1 melaksanakan pengendalian 20% 47%
PTM terpadu
Persentase desa / kelurahan
13,25%
2 yang melaksanakan kegiatan 20%
(1137/8578)
Posbindu PTM

Persentase perempuan usia 30- 3,96


3 50 tahun yang dideteksi dini 20% (196725/4.964.317)
kanker serviks dan payudara

Persentase Kab/Kota yang


melaksanakan Kebijakan
4 20% 37,1%
Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
minimal 50% sekolah
Persentase Puskesmas yg
melaksanakan deteksi dini dan
5 10% 10%
Rujukan katarak
4. Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
KTR diberlakukan pada:
 Fasyankes,
 Tempat proses belajar
mengajar,
 Tempat anak bermain,
 Tempat ibadah,
 Angkutan umum,
 Tempat kerja
 Tempat umum dan
 Tempat lain yang ditetapkan
Pemda wajib
menetapkan KTR di
daerahnya
5. Puskesmas Pelayanan Kes Jiwa

a. Nakes terlatih
b. Pelayanan promotif dan preventif
c. Deteksi dini (SRQ 20)
5. Pelayanan kes ODGJ berat
a. Kerjasama linsek
b. Pemberian obat di puskesmas
c. Promosi stigma di masyarakat
POKOK BAHASAN KEEMPAT

INDIKATOR DAN TARGET PTM


INDIKATOR PROGRAM PTM KESWA DALAM
DOKUMEN PERENCANAAN

RPJMN

PROGRAM RPJMD
P2PTM
DAN
P2MKJN RENSTRA

SPM

UKURAN/INDKATOR KEBERHASILAN
PRORAM
INDIKATOR DAN TARGET
RPJMN
RPJMN
PROGRAM P2PTM 2015-2019

TARGET
NO URAIAN IKU
2014
Baseline
2015 2016 2017 2018 2019

Prevalensi tekanan darah


1 25,8% 25,28% 24,77% 24,28% 23,79% 23,38%
tinggi

Mempertahankan prevalensi
2 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4%
obesitas

Prevalensi merokok pada


3 7,2 % 6,9 % 6,4% 5,9% 5,6% 5,4%
penduduk usia ≤ 18 tahun
INDIKATOR DAN TARGET RPJMD
DAN RENSTRA DINKES JATENG
TARGET DAN INDIKATOR RPJMD DAN RENSTRA
DINKES JATENG 2014-2018
N INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018
o
1 Proporsi DM < 55% < 55% < 50% < 50% < 50%
diantara seluruh
kasus di fasyankes

2 Proporsi Hipertensi < 30% < 30% < 30% < 30% < 30%
diantara seluruh
kasus di fasyankes

3, % fasyankes yang 71% 72% 73% 74% 75%


mengirimkan
laporan DM

4, % fasyankes yang 71% 72% 73% 74% 75%


mengirimkan
laporan Hipertensi
INDIKATOR DAN TARGET
RENSTRA KEMKES
TARGET INDIKATOR RENSTRA KEMENKES
2015 – 2019
PROGRAM P2PTM
No IKK 2015 2016 2017 2018 2019

1
Persentase Puskesmas yang
10% 20% 30% 40% 50%
melaksanakan pengendalian PTM terpadu

2
Persentase desa / kelurahan yang
10% 20% 30 % 40% 50 %
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM

3 Persentase perempuan usia 30- 50 tahun


yang dideteksi dini kanker serviks dan 10% 20% 30% 40% 50%
payudara

4 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan


Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), 10% 20% 30% 40% 50%
minimal 50% sekolah

5
Persentase Puskesmas yg melaksanakan
deteksi dini dan Rujukan katarak % 5% 10% 15% 20%
TARGET INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA
PROGRAM KESEHATAN JIWA
TARGET KET
NO INDIKATOR
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Kab/Kota yang 130 180 230 280 330 RPJMN,
memiliki minimal 20% RENSTRA
Puskesmas yang
menyelanggarakan
upaya kesehatan jiwa
dan NAPZA
2 Jumlah pelayanan 100 200 300 400 500 RPJMN,
kesehatan sebagai RENSTRA
IPWL yang
menyelenggarakan
upaya pencegahan dan
rehabiltasi medis pada
penyalahgunaan NAPZA
3 Jumlah Provinsi yang RENSTRA
1 5 15 30 34
minimal 30% sekolah
SMA dan yang sederajat
menyelenggarakan
upaya pencegahan dan
INDIKATOR REVISI RENSTRA 2017 - 2019

NO UNIT KERJA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR RPJMN

1. DIREKTORAT Meningkatnya Kesehatan Jiwa Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal


P2MKJN dan meningkatnya upaya 20% Puskesmas yang
pencegahan penyalahgunaan menyelanggarakan upaya kesehatan jiwa
napza dan atau / NAPZA
Jumlah pelayanan kesehatan sebagai
IPWL yang menyelenggarakan upaya
pencegahan dan rehabiltasi medis pada
penyalahgunaan NAPZA
Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan
upaya pencegahan dan pengendalian
masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di
30% SMA dan yang sederajat
INDIKATOR DAN TARGET SPM
INDIKATOR PTM KESWA DLM SPM BID KES
(PMK 43/2016)

1. Pelayanan Kes Usia Produktif

2. Pelayanan Kes Usia Lanjut

3. Pelayanan Kes Penderita TARGET


Hipertensi 100 %
4. Pelayanan Kes Penderita DM

5. Pelayanan Kes ODGJ

FOKUS PADA 3
INDIKATOR
1. PROSENTASE PENYANDANG DM YG
MENDAPATKAN PELAYANAN KES SESUAI STANDAR

Jumlah penyandang DM yg mendapatkan


pelayanan kes sesuai standar dalam kurun waktu
satu tahun
X 100 %

Jumlah penyandang DM berdasarkan angka


prevalensi DM nasional diwilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun pd tahun yg sama
Jateng 2007 :7,6
2013 : 9,5
2. PROSENTASE PENDERITA HIPERTENSI MENDAPAT
PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR

Jumlah penderita hipertensi mendapat pelayanan


kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun
X 100 %

Jumlah estimasi penderita hipertensi berdasarkan


angka prevalensi kab kota dalam dalam kurun
waktu satu tahun

Estimasi berdasarkan hasil Riskesdas 2013


Jateng 2007 :1,3
2013 : 1,9
2. PROSENTASE ODGJ BERAT YG MENDAPATKAN PELAYANAN
KESEHATAN JIWA SESUAI STANDAR

Jumlah ODGJ berat (psikotik) yg mendapatkan


pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
X 100 %

Jumlah ODGJ berat (psikotik) yg ada di wilayah


kerja kab kota dalam kurun waktu satu tahun yg
sama
Pelayanan Kesehatan jiwa ODGJ berat :
1. Pelayanan promotif preventif yg bertujuan meningkatkan
kes jiwa ODGJ berat (Psikotik) dan mencegah terjadinya
kekambungan dan pemasungan.
2. Pelayanan kes jiwa diberikan oleh perawat dan dokter
puskesmas di wilayah kerjanya.
3. Pelayanan meliputi :Edukasi, kepatuhan minum obat,
cegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, aktivitas
bekerja sederhana dll.
INDIKATOR KS
INDEKS KELUARGA SEHAT (KS)
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
PROGRAM KEGIATAN P2PTM
CAPAIAN INDIKATOR RPJMD DAN RENSTRA 2016
No INDIKATOR Target Capaian Keterangan
Renstra & Kinerja Th
RPJMD th 2016
2014
1 Proporsi DM diantara <50% 23,39
seluruh kasus di
fasyankes

2 Proporsi Hipertensi < 30% 18


diantara seluruh kasus di
fasyankes

3, % fasyankes yang 71% 78


mengirimkan laporan DM

4, % fasyankes yang 71% 78


mengirimkan laporan
Hipertensi
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA KEMKES 2016
PTM
TAHUN 2017
No INDIKATOR KETERANGAN
TAR
REALISASI
GET
Persentase Puskesmas yang
1 melaksanakan pengendalian 20% 47%
PTM terpadu
Persentase desa / kelurahan
13,25%
2 yang melaksanakan kegiatan 20%
(1137/8578)
Posbindu PTM

Persentase perempuan usia 30- 3,96


3 50 tahun yang dideteksi dini 20% (196725/4.964.317)
kanker serviks dan payudara

Persentase Kab/Kota yang


melaksanakan Kebijakan
4 20% 37,1%
Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
minimal 50% sekolah
Persentase Puskesmas yg
melaksanakan deteksi dini dan
5 10% 10%
Rujukan katarak
POKOK BAHASAN KETUJUH

PENUTUP
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai