Anda di halaman 1dari 27

RESKI NURSYIFAH HUSAIN

70700120039

Supervisor Pembimbing :
dr. Diah Tantri Darkuthni,Sp.M

OD Proliferatif Diabetik
Retinopati
Identitas Pasien
▪ Nama : Ny. A
▪ Jenis kelamin : Perempuan
▪ Umur : 39 tahun
▪ Agama : Islam
▪ Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
▪ Pekerjaan : PNS
▪ Alamat : Maros
▪ No. Register : -
▪ Tanggal pemeriksaan : 12 Juni 2021

2
Anamnesis
Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang
▪ Penglihatan kabur pada kedua mata ▪ Dialami sejak sekitar 1 bulan yang lalu,
terutama mata kanan secara perlahan-lahan. Riwayat melihat
rambut-rambut dan kemudian melihat
seperti bayangan hitam pada mata kanan,
floaters (-), fotopsia (-), mata merah tidak
ada, kotoran mata berlebih tidak ada, secret
berlebih tidak ada, riwayat kacamata baca
ada, riwayat DM ada diketahui sejak sekitar 2
tahun yang lalu, berobat teratur dengan
insulin. Riwayat hipertensi disangkal. Alergi
tidak ada, asma tidak ada.

3
Riwayat Penyakit

Penyakit Dahulu Alergi Pengobatan

• Riwayat DM (+) • Tidak ada • Obat DM (Insulin)


• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat Asma (-)

4
Pemeriksaan Segmen Anterior
OD PEMERIKSAAN OS

Sejajar Kedudukan Bola Mata Sejajar

Edema (-) Palpebra Edema (-)

Hiperemis (-) Konjungtiva Hiperemis (-)

Jernih Kornea Jernih

Van Herick 4 BMD Van Herick 4

Coklat, kripte (+) Iris Coklat, kripte (+)

Bulat, sentral, RC (+) lambat, Pupil Bulat, sentral, RC (+),

RAPD (-) RAPD (-)

Jernih Lensa Jernih


5

Jernih Korpus Vitreus Jernih


Foto Fundus
6
Pemeriksaan Funduskopi

▪FOD : Refleks fundus (+), papil N.II batas tegas di


temporal, fibrosis di nasal papil, CDR 0,3; A/V
2/3, tampak neovaskularisasi pada diskus optik
disertai perdarahan, makula: refleks fovea suram,
VISUS retina perifer kesan normal
• VOD: 20/400 (tidak dikoreksi) ▪FOS : Refleks fundus (+), papil n.II batas tegas,
• VOS : 20/150 (tidak dikoreksi) CDR 0,3; A/V 2/3, makula: refleks fovea (+),
retina perifer kesan normal

7
Diagnosis & Terapi

 OD Proliferatif Diabetik Retinopati

 Konsul interna untuk regulasi gula darah


 Rencana OD laser fotokoagulasi

8
OD PROLIFERATIF DIABETIK
RETINOPATI

9
Pendahuluan

▪ Salah satu penyebab kebutaan yang ▪ Diabetes mellitus (DM) adalah


paling sering terjadi adalah Retinopati penyakit kronik degeneratif tersering
diabetik. dengan angka morbiditas dan
▪ Retinopati diabetik sendiri merupakan mortalitas yang tinggi di dunia.
kelainan retina (retinopati) yang ▪ Diabetik retinopati merupakan penyulit
ditemukan pada penderita diabetes penyakit diabetes mellitus yang paling
melitus. ditakuti
▫ insidennya yang cukup tinggi
▫ prognosa yang kurang baik bagi
penglihatan

10
Anatomi

11
Definisi

Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati progresif yang ditandai


oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh darah halus yang meliputi arteriol
prekapiler retina, kapiler, dan vena. Keadaan ini merupakan komplikasi
dari penyakit diabetes melitus yang menyebabkan kerusakan pada mata
dimana secara perlahan terjadi kerusakan pembuluh darah retina atau
lapisan saraf mata.

12
Epidemiologi
WHO melaporkan, 4,8 persen penduduk di
seluruh dunia menjadi buta akibat retinopathy
DM.

Data dari The Diab Care Asia 2008  42% penderita DM


di Indonesia mengalami komplikasi RD.

Data RISKESDAS tahun 2013, menunjukkan bahwa RD


merupakan komplikasi terbanyak ke-2 yaitu sebesar 33,40%
yang didapatkan pada penderita diabetes yang dirawat di RSCM
tahun 2011.

Prevalensi penderita Retinopati Diabetik yang


mengancam penglihatan dan tidak terdiagnosa di RSUP
Wahidin Sudirohusodo sebesar 68,42%.
13
Faktor Resiko
Durasi DM

Kontrol metabolik rendah

Herediter

Kehamilan

Hipertensi

Merokok, obesitas, hiperlipidemia


14
Patogenesis
Keadaan hiperglikemia pada pembuluh darah
dapat menyebabkan gangguan mikrovaskular Kerusakan dinding vaskular
pada retina

Perubahan histologis lain berupa penebalan


Edema akibat ekstravasasi cairan dan plasma
membrane basalis dan hilangnya perisit

Seiring waktu, terjadi akumulasi lipoprotein di


Terjadinya kerusakan endotel
area makula  hard exudate
15
5 Proses dasar yang terjadi ditingkat kapiler pada RD

Pembentukan Penyumbatan Kontraksi dari jaringan fibrous


mikroaneurisma pembuluh darah kapiler dan jaringan vitreus.
1 3 5

2 4

Peningkatan permeabilitas Proliferasi pembuluh darah


pembuluh darah baru (neovascular) dan
jaringan fibrosa di retina 16
Klasifikasi
Mild NPDR

Moderate NPDR
Non-proliferative
diabetic retinopathy
(NPDR)
Severe NPDR

Diabetik Very severe


Retinopati NPDR

Early PDR
Proliferative diabetic
retinopathy (PDR)
Advanced PDR
17
Non-Proliferative Diabetic Retinopathy (NPDR)

Minimal : terdapat 1  tanda berupa


mikroaneurisma, perdarahan intraretina. Moderat mikroaneurisma, perdarahan
Bisa terdapat hard exudate atau soft intraretina. IRMA ringan. Hard exudate, soft
exudate exudate mungkin ada.

Berat : terdapat ≥ 1 tanda berupa perdarahan dan Sangat Berat : ditemukan ≥ 2 tanda pada
mikroaneurisma pada 4 kuadran retina, dilatasi vena pada retinopati non proliferative berat
2 kuadran, atau IRMA pada 1 kuadran.
18
Proliferative Diabetic Retinopathy (PDR)
 Ringan (tanpa risiko tinggi): bila ditemukan
minimal adanya neovaskular pada diskus
(NVD) yang mencakup < ¼ dari daerah diskus
tanpa disertai perdarahan preretina atau vitreus,
atau neovaskularisasi dimana saja diretina
(NVE) tanpa disertai perdarahan preretina atau
vitreus.
 Berat (risiko tinggi): apabila ditemukan 3 atau 4
dari faktor risiko sebagai berikut:
o Ditemukan NVE.
o Ditemukan NVD.
o Pembuluh darah baru yang tergolong sedang
atau berat yang mencakup > ¼ daerah diskus
o Perdarahan vitreus

19
Manifestasi Klinis

Gejala Subjektif

• Kesulitan membaca
• Penglihatan kabur
• Penglihatan ganda
• Penglihatan menurun perlahan
• Melihat lingkaran-lingkaran cahaya jika
telah terjadi perdarahan vitreus
• Melihat bintik gelap & cahaya kelap-kelip

20
Gejala Objektif

Mikroaneurisme - penonjolan dinding kapiler


Perubahan pembuluh darah Hard exudate merupakan
terutama daerah vena dengan bentuk berupa
berupa dilatasi –lumen ireguler infiltrasi lipid ke dalam retina
bintik merah kecil yang terletak dekat
dan berkelok kelok
pembuluh darah terutama polus posterior

21
Gejala Objektif

Soft exudate yang sering disebut cotton wool patches Pembuluh darah baru (Neovaskularisasi)
merupakan iskemia retina. Pada pemeriksaan pada retina biasanya terletak
oftalmoskopi akan terlihat bercak berwarna kuning. dipermukaan jaringan. Tampak sebagai
pembuluh yang berkelok-kelok, dalam,
berkelompok dan ireguler.

22
Diagnosis

Metode diagnostik terkini


yang disetujui oleh
American Academy of
Ophthalmology (AAO)
• Pemeriksaan funduskopi • Angiografi fluoresensi
direk dan indirek fundus (Fundus
• Fundus photography Fluorescein Angiography
(FFA))

Deteksi dini di pelayanan


kesehatan primer Pemeriksaan tambahan
untuk menentukan terapi

23
Penatalaksanaan

1. Pemeriksaan rutin pada ahli mata


2. Kontrol gula darah
3. Fotokoagulasi
4. Anti VEGF ; Bevacizumab,
ranibizumab, pegaptanip, dan
aflibercept
5. Vitrektomi

24
Prognosis
Tergantung dari pencegahan/ penanganan yang telah dilakukan

Tanpa pengobatan, retinopati diabetik dapat berkembang menjadi ablasio retina


traksional dan edema macula yang dapat menyebabkan kebutaan

25
Integrasi Keislaman

‫َما َأ ْن َزل َ هللاُ دَ ا ًء ِإالَّ َأ ْن َزل لَ ُه شِ َفا ًء‬


“ Tidaklah allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula
obat untuk penyakit tersebut ” (H.R. Bukhari)

26
Thank You!
ANY QUESTIONS?

27

Anda mungkin juga menyukai