Unsur pokok dari tari adalah gerak. Gerak dalam tari terjadi karena adanya
perpaduan antara fungsi-fungsi tubuh, seperti perpaduan fungsi otak yang
memerintahkan saraf motorik untuk menggerakkan otot-otot jari, mata, tangan,
atau pun kepala dan kaki. Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak, dan komposisi
tari tidak dapat dipisahkan.
Unsur-unsur yang membangun dalam sebuah tarian yaitu:
1. Unsur Gerak
2. Unsur Tenaga
3. Unsur Ruang
4. Unsur Waktu
1. Unsur Gerak
Gerak dalam tari bukanlah gerak yang wantah (asli), melainkan gerak yang telah diberi sentuhan seni, yaitu
gerak yang sudah distilisasi (gerak yang telah mengalami proses pengolahan/penghalusan) maupun di
distorsi (gerak dengan teknik menonjolkan bagian bentuk gerakan yang ingin di fokuskan) yaitu menjadi
gerak yang murni (indah tak bermakna) dan gerak maknawi (indah dan bermakna).
Menurut bentuknya tari dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Tari representasional
b. Tari nonrepresentasional
Dalam melakukan gerak dibutuhkan tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak tari
meliputi: intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan
tingkat ketegangan gerak, aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba
tiba dan kontras, kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
3. Unsur Ruang
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni
ruang yang diciptakan oleh penari, dan ruang pentas atau ruang
tempat penari melakukan gerak. Dalam unsur ruang terkandung
aspek-aspek garis, volume, arah, level, dan fokus.
4. Unsur Waktu
Ada dua faktor yang penting dalam unsur ini yaitu ritme (cepat atau lambatnya
gerakan) dan tempo (panjang atau pendeknya waktu yang diperlukan dalam
menari).
B. Elemen dan Komposisi Tari
Sebuah karya tari merupakan komposisi dari unsur-unsur gerak yang tersusun sedemikian rupa
membentuk sebuah karya tari yang memuat elemen-elemen tertentu dan tema-tema tertentu.
Adapun elemen komposisi tari sebagai berikut:
Musik sebagai pengiring tari membantu menghidupkan tari dalam hal irama, tema, dan
penjiwaannya. Fungsi musik dalam tari di antaranya adalah: membantu mempertegas
irama tari, memberi ilustrasi, membantu mempertegas ekspresi gerak, dan merangsang
penari. Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yakni musik internal
dan musik eksternal.
6. Desain Dramatik
8. Dinamika
Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya variasi-variasi di dalam
tari tersebut. Dinamika di dalam tari memberikan kesan bahwa tari itu menarik tidak
membosankan dan tidak monoton. Dinamika di dalam tari dapat dicapai karena adanya variasi-
variasi dalam penggunaan tenaga dalam gerak tempo, tinggi rendah (level), pergantian posisi
penari serta perubahan suasana.
9. Desain Kostum
Kostum atau tata busana untuk tari hendaknya didesain dengan mempertimbangkan beberapa
aspek, yaitu tema (pahlawan, percintaan, petani, remaja), ciri khas daerah (tari dengan pijakan
daerah tertentu).
10. Tata Rias
Tata rias dalam tari juga mempertimbangkan tema, karakter, ceritera, dan
sebagainya. Jenis rias ada beberapa macam, yaitu: Rias Panggung, Rias
Karakter, Rias Usia, Rias Sejarah, dan Rias Cantik.
Dari semua elemen komposisi tari yang merupakan aspek dasar tari, yang paling mendasar adalah aspek
C. Jenis Tari
Jenis Tari dapat dibedakan berdasarkan fungsi, tema, bentuk, dan koreografi.
Satu bentuk tari dapat dilihat dari berbagai kacamata jenis tari. Misalnya tari Srimpi, dilihat dari
fungsinya tari srimpi termasuk tari pertunjukan, dilihat dari tema termasuk tari perang atau tari
percintaan (tergantung ceritera dalam tari srimpi menceriterakan tentang apa), dilihat dari
bentuknya tari srimpi termasuk tari kelompok (karena dilakukan oleh 4 orang penari), dan dilihat
dari koreografinya tari srimpi termasuk tari tradisi klasik.
KB 3
Unsur Dan prinsip seni rupa
Benda alam, karya manusia, ilmu, bahasa memiliki unsur dan bangun. Unsu
unsur yang terdapat pada pohon, ialah: akar, daun, dahan, bunga, buah dan
sebagainya. Semua unsur itu saling berkaitan menurut pola tertentu yang disebu
pohon. Jenis unsur dan bangun pohon itu sama, masing-masing tetap mempunya
ciri sendiri sehingga membuat pohon yang satu berbeda dengan pohon yang lain
Hal ini terdapat pula pada karya rupa, unsur rupa yang terdapat pada suatu kary
adalah garis, bidang, warna, ruang dan tekstur. Unsur-unsur ini disusun oleh
seniman menurut suatu bangun (komposisi, desain) sehingga terwujudlah suatu
karya.
1. Garis
Garis dalam seni rupa merupakan perpanjangan dari susunan titik-titik yang
memiliki panjang namun relative tidak memiliki lebar. Garis memiliki posisi atau
menunjukkan arah. Garis dapat berperan sebagai penghubung dua titik menjad
sumbu penyilang atau pembatas bidang. Garis yang telah mencipta bentuk dan
melingkup bidang disebut kontur. Dikenali atau tidak bentuk yang dibuat dapa
dilihat dari konturnya, sehingga dalam menggambar harus menggambarkan
bentuknya dari sudut yang mudah dikenali dan bersifat khas.
2 . Warna
Warna merupakan unsur rupa yang secara langsung dapat menyentuh perasaan. Kit
dapat menangkap keindahan pada susunan warna misalnya pada sebuah lukisan
abstrak. Menurut teori Brewster, warna terdiri dari 3 kelompok, yaitu:
a. Warna Primer
b. Warna Skunder
c. Warna Tersier
3 . Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda, sifa
permukaan benda ini juga disebut barik. Permukaan itu mungkin kasar, licin
mengkilat, kusam, berkembang kembang, polos. Tekstur bisa memberikan
kesan berat atau ringannya suatu benda.
4 . Ruang
Bagian benda yang tampak pejal (keras) disebut pukal, ruang yang kosong
disebut rongga. Pukal tidak perlu benar-benar pejal, dapat pula bergeronggang
(rongga). Rongga adalah ruang yang terbatas. Dalam karya rupa, ruang selalu
terbatas. Kita ambil contoh patung, pada dasarnya terdiri atas susunan puka
dan rongga. Ditempat yang terisi pukal tidak terdapat rongga, sebaliknya jika
tidak ada pukal, di situ terdapat rongga sebenarnya dalam gambar itu hanya
tipuan mata atau kesan saja.
5. Bidang
Bayangan terjadi karena adanya pencahayaan. Cahaya dapat memberi efek gelap
dan terang. Dalam seni rupa efek cahaya ini dapat memberi kesan suram atau
sebaliknya terang. Bayangan dalam seni rupa kita kenal dengan bayangan diri
bayangan langkah dan bayangan cermin. Dari bayangan-bayangan ini dapa
menimbulkan efek gelap dan terang.
KB 3
Unsur Dan prinsip seni rupa
Kesatuan di dalam seni rupa adalah terbentuknya berbagai unsur yang saling
menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang baik dan serasi. Susunan
tidak memiliki kesatuan Susunan memiliki kesatuan
2. Keseimbangan
Keseimbangan salam seni rupa merupakan sebuah upaya untuk menyeimbangkan propors
kiri kanan, atau atas bawah sehingga terlihat simetris,
3. Irama
Irama di dalam seni rupa dapat tercipta atas dasar perbedaan. Namun dapat juga atas dasar
peletakan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa irama dalam pemahaman seni rupa
merupakan susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa su sunan garis
bentuk maupun susunan warna.
4. Penekanan
Unsur penekanan pada objek tertentu dalam seni rupa merupakan bentuk penekanan.
Fokus utama objek yang terdiri atas beberapa bagian, satu di antara menjadi lebih
menonjol. Tujuan penekanan ini untuk memberi pusat perhatian atas objek yang
ditampilkan dalam sebuah karya seni rupa.
5. Proporsi
Dalam seni rupa terdapat dua jenis proporsi, yang pertama serasi dan kedua tidak
serasi. Dua proporsi in mewarnai dinamika dalam karya seni rupa. Proporsi dalam seni
rupa memberi perba dingan antara bagian-bagian yang satu dengan bagian lain secara
keseluruhan.
6. Keselarasan/keserasian
Keselarasan merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan beberapa
unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Keserasian
dalam se rupa dapat meliputi masalah warna atau komposisi lain yang
membentuk sebuah karya seni rupa.
Modul 03 Kemampuan Dasar dan Karakteristik Seni Anak SD
KB 1. Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar
Secara umum perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori
yaitu :
Perkembangan kognitif
Perkembangan personal
Perkembangan social
Perkembangan fisik
Anak sekolah dasar memiliki karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun
psikologisnya, seperti :
A. Kemampuan Intelektual Anak
Peaget (Woolfolk and Nicolich 1984:5) ada 4 factor yang
mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu :
a. Kematangan
b. Aktivitas
c. Sosial
d. Equilibration
B. Kondisi Emosional Anak
Emosi (Emotion) berbeda dengan perasaan (feeling) yang
cenderung bersifat tenang dan tertutup. Emosi itu menggambarkan
suasana yang lebih dinamis , bergejolak dan terbuka seperti : rasa
senang, sedih, takut, terpesona, marah tegang dll.
Emosi dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
Emosi sensoris
Emosi psikis
Kondisi emosional anak usia Sekolah Dasar menurut Dahlan
(2004:116) secara garis besar yaitu :
1. Berlangsung singkat dan berakhir tiba – tiba.
2. Terlihat lebih hebat/ kuat
3. Bersifat sementara atau dangkal
4. Lebih sering terjadi
5. Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya.
C. Kondisi Sosial Anak
Kondisi emosional anak Sekolah Dasar itu sangat labil, mudah
berubah, cepat datangnya perubahan, dan cepat pula normal Kembali.
Pada masa seperti ini emosi anak perlu disalurkan melalui kegiatan –
kegiatan yang positif seperti kegiatan berseni yang seusianya.
D. Kondisi Perseptual Anak
Dari segi kognitif, perseptual diartikan sebagai daya tangkap atau
kemampuan sesorang dalam memahami berbagai informasi yang
berasal dari luar.
E. Karakteristik Fisik Anak
Masa Sekolah Dasar adalah masa Pendidikan jasmani dan pannca
indra. Pendidikan seyogianya mampu memaksimalkan pertumbuhan
jasmani dan fungsi panca indra. Pada masa ini juga, anak – anak
menyukai aktivitas – aktivitas yang bersifat jasmaniah.
F. Karakteristik Estetik Anak
Karakteristik estetis anak usia Sekolah Dasar sifatnya khas berbeda
dengan orang dewasa. Hal ini sesuai dengan karakteristik pribadi yang
masih polos, murni dan jujur. Secara apresiatif mereka sudah mampu
menangkap getar rasa keindahan yang berasal dari luar meskipun
sifatnya sangat subjektif.
G. Kondisi Kreatif Anak
Guilford (1969) yang menaruh perhatian lebih pada aspek
kognitif. Ia memandang kreativitas sebagai kemampuan berfikir
divergen yang ditandai dengan adanya fluency, flexibility,
originality, dan elaboration dalam berfikir.
Ekspresi dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan psikolog
yang penting bagi anak Sekolah Dasar. Aspek tersebut seyogianya
difasilitasi, karena setiap anak sesungguhnya mempunyai bakat kreatif
yang dibawa sejak lahir meskipun kualitasnya berbeda – beda antara
anak yang satu dengan yang lain.
Usia 8-9 tahun
1. Anak mulai bernyanyi dengan nada yang tepat
2. Pada anak aki-laki, mereka mulai mengembangkan resonan untuk mempersiapkan diri
menjadi alto-sopran
3. Mereka mulai diperkenalkan canon (lagu yang dinyanyikan secara susul menyusul)
4. Lagu yang dinyanyikan bersifat ekspresif.
5. Mulai dapat menyanyikan ritme yang lebih rumit
6. Anak juga dapat mulai mengenali akor
7. Pada usia ini mulai menyukai lagu dari negeri lain dan gaya musik.
Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik. Ha ini disebab
karena anak sangat suka sekali bergerak, mereka tidak pernah tinggal diam (kecuali sakit
sedang bersedih). Mereka dapat bernyanyi sambil menari dengan gerakan yang dikembang
sendiri sesuai dengan musik yang didengarnya. Begitu pula sebaliknya, melalui gerak tu
anak dapat menghasilkan bunyi dengan cara memukulkan tongkat, bertepuk tan
menghentakkan kaki, dan sebaginya.
C. Karakteristik Gerak Anak
Bila kita amati perkembangan fisik khususnya perkembangan motorik anak manusia, kita
akan mencatat bahwa anak manusia lahir dengan keadaan tak berdaya yang belajar
menggapai barang yang berada di dekatnya sambil belajar mengoordinasikan antara mata,
otak, tangan atau kaki untuk menyentuh benda yang disodorkan padanya. Lalu dia mencoba
menggenggamnya, membawanya ke mulutnya. Dihari-hari berikutnya dia mulai belajar
berguling sambil mengangkat kepalanya tegak-tegak, tengkurap kembali telentang,
merangkak, duduk, berdiri. Lalu berjalan, dan akhirnya dia dapat berlari. Sementara motorik
halusnya mulai dapat mengurai mainannya menjadi bagian-bagian kecil, menempelkan
kembali, menggenggam bendabenda kecil, mengumpulkannya, melempar, dan sebagainya.
Psikomotorik anak dari mulai bayi hingga dewasa terus berkembang.
Pada usia ini, anak selain berat badan bertambah, kaki dan tangannya juga bertambah
panjang sehingga tubuh mereka sudah tampak proporsional. Anak telah kuat lari, loncat,
melempar atau membungkuk. Mereka telah siap untuk melakukan berbagai latihan gerakan
senam dan tari. Pada usia ini perkembangan visiomotoriknya yakni koordinasi antara mata
dan tangan/kaki telah berkembang dengan baik. Pada usia 6 tahun psiko motorik baik
motorik halus maupun motorik kasar sudah dianggap berkembang secar3 mantap dengan
frekuensinya pun makin besar. Anak sangat dinamis dan sangat aktif secara fisik. Dengan
karakter gerak seperti ini, anak sudah mampu menarikan taria? dengan gerakan sederhana
yang dinamis. Secara singkat karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat
dikatakan bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakn2 dan bertema di mana tiap
gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga sudah mampu menirukan gerak
keseharian orang di sekitarnya, juga dapat menirukan geraka binatang melalui
pengamatannya