Anda di halaman 1dari 47

Kelompok 1

Modul 2 & Modul 3

Wiwik Suci Ambar 855730576


Khoirun Nisa 855725829
Refty Aulia Restiana 855730204
Dewi Larasati 855733708
Atika Rachma Sari 855718135
MODUL 2
KB. 1Unsur-Unsur Musik

Bunyi Dan Elemen-Elemennya Musik merupakan bagian dari


dunia bunyi, suatu seni yang di dasarkan pada pengorganisasian
bunyi menurut waktu.
Unsur-unsur musik secara umum dapat dikelompokkan dalam
tiga macam, yaitu bunyi beserta komponennya, melodi, dan
harmoni.
Komponen-komponen bunyi biasanya dikelompokkan
sebagai unsur irama. Irama mencakup bunyi beserta
propertinya antara lain, pitch, dinamik, warna suara dan
ritme
1. Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu
bunyi. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya perbedaan
pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan spertisura robot, dan tidak
akan ada musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu
bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya.
2. Dinamik
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan
dinamika, salah satu aspek bunyi. Kekerasan berhubungan
dngan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika
beberapa instrumen dimainkan lebih keras atau lebih lembut,
atau ada perubahan pada instrumen –instrumen yang dimainkan,
akan dihasilkan perubahan dinamik.
3. Warna Suara
Perubahan-perubahan pada dinamik seperti perbahan pada warna
suara menciptakan keberagaman dan kekontrasan. Ketika
sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian
dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersbut mempunyai efek
ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai
warna suara sendiri.
4. Ritme
Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang
dan malam, di dalam tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak
jantung, dan bunyi hak sepatu ketika berjalan. Dalam pengertian yang luas,
ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu. Aspek-
aspek yang membangun ritme antara lain beat, metrum, dan aksen/sikop.
Notasi Musik
Dengan notasi music, kita dapat menunjukkan dengan tepat
tinggi nada dengan symbol-simbolyang ditempatkan ke atas atau
ke bawah pada stuff.
1) Notasi ritme.
2) Notasi tanda diam
3) Notasi tanda birama
mELODI
Melodi adalah serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali sebagai
suatu kesatuan dan menyaluruh. Melodi yang bergerak dalam interval-
interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang
bergerak interval besar dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud
satu langkah adalah jarak antara dua nada yang berdekatan dalam
urutan tangga nada do-re-mi, dan setrusnya.
hARMONI
Ketika seorang penyanyi mengiringi lagunya dengan sebuah gitar, berarti dia
mendukung, mengiringi dan memperkaya melodinya, hal ini disebut harmonisasi.
Harmoni menunjukkan bagaimana cara akor (chord) disusun dan bagaimana akor
tersebut mengikuti akor yang lain dalam sebuah lagu.
a. Konsonan dan disonan. Konsonan adalah kombinasi nada-nada yang
berkesan stabil sedangkan disonan kombinasi nada yang berkesan tidak stabil.
b. Triad/trinada. Susunan nada yang biasanya terdiri dari tiga nada atau lebih.
c. Akor urai (Arpeggio). Jika nada tunggal suatu akor dibunyikan berurutan satu
sama lainnya disebut akor urai.
KB 2
Unsur Dasar dan Elemen
Komposisi Tari

A. Unsur-unsur Dasar Tari

Unsur pokok dari tari adalah gerak. Gerak dalam tari terjadi karena adanya
perpaduan antara fungsi-fungsi tubuh, seperti perpaduan fungsi otak yang
memerintahkan saraf motorik untuk menggerakkan otot-otot jari, mata, tangan,
atau pun kepala dan kaki. Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak, dan komposisi
tari tidak dapat dipisahkan.
Unsur-unsur yang membangun dalam sebuah tarian yaitu:
1. Unsur Gerak
2. Unsur Tenaga
3. Unsur Ruang
4. Unsur Waktu
1. Unsur Gerak
Gerak dalam tari bukanlah gerak yang wantah (asli), melainkan gerak yang telah diberi sentuhan seni, yaitu
gerak yang sudah distilisasi (gerak yang telah mengalami proses pengolahan/penghalusan) maupun di
distorsi (gerak dengan teknik menonjolkan bagian bentuk gerakan yang ingin di fokuskan) yaitu menjadi
gerak yang murni (indah tak bermakna) dan gerak maknawi (indah dan bermakna).
Menurut bentuknya tari dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Tari representasional
b. Tari nonrepresentasional

Menurut karakternya tari dibagi menjadi 2 gerak yaitu:


c. Gerak maskulin
d. Gerak feminine
2. Unsur Tenaga

Dalam melakukan gerak dibutuhkan tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak tari
meliputi: intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan
tingkat ketegangan gerak, aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba
tiba dan kontras, kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
3. Unsur Ruang
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni
ruang yang diciptakan oleh penari, dan ruang pentas atau ruang
tempat penari melakukan gerak. Dalam unsur ruang terkandung
aspek-aspek garis, volume, arah, level, dan fokus.

4. Unsur Waktu
Ada dua faktor yang penting dalam unsur ini yaitu ritme (cepat atau lambatnya
gerakan) dan tempo (panjang atau pendeknya waktu yang diperlukan dalam
menari).
B. Elemen dan Komposisi Tari
Sebuah karya tari merupakan komposisi dari unsur-unsur gerak yang tersusun sedemikian rupa
membentuk sebuah karya tari yang memuat elemen-elemen tertentu dan tema-tema tertentu.
Adapun elemen komposisi tari sebagai berikut:

1. Gerak, gerak adalah alat untuk mengekspresikan sebuat tarian.


2. Tema, tema adalah inti cerita yang akan diungkapkan dalam sebuat tarian.
3. Desain Atas adalah desain yang berada di dalam bidang atau ruang di atas lantai pentas yang
dapat dilihat oleh penonton yang berlatarkan back drop. Dalam pengetahuan komposisi tari ada
19 desain Atas yang menunjang penampilan gerak di dalam tari, yaitu: datar, dalam, vertikal,
horizontal, kontras, murni, statis, lurus, lengkung, bersudut, spiral, tinggi, medium, rendah,
terlukis, lanjutan, tertunda, simetris, asimetris.
4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-garis di atas pentas yang dilalui oleh penari. Ada desain garis lurus yang
memberi kesan sederhana, contohnya tari Saman (Aceh) dan ada pula desain lantai melengkung
yeng memberi kesan lembut tapi lemah, contohnya tari Kecak (Bali).
5. Desain Musik

Musik sebagai pengiring tari membantu menghidupkan tari dalam hal irama, tema, dan
penjiwaannya. Fungsi musik dalam tari di antaranya adalah: membantu mempertegas
irama tari, memberi ilustrasi, membantu mempertegas ekspresi gerak, dan merangsang
penari. Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yakni musik internal
dan musik eksternal.
6. Desain Dramatik

Ada dua jenis desain dramatik antara lain:


a. Desain berbentuk kerucut tunggal
b. Desain Kerucut Ganda
7. Desain Kelompok
Desain yang digunakan untuk Menyusun tari kelompok adalah: unison (kompak), balance
(seimbang), broken (terpecah/memisah), alternate (selang seling), cannon (berurutan), dan
proportion (proporsi).

8. Dinamika
Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya variasi-variasi di dalam
tari tersebut. Dinamika di dalam tari memberikan kesan bahwa tari itu menarik tidak
membosankan dan tidak monoton. Dinamika di dalam tari dapat dicapai karena adanya variasi-
variasi dalam penggunaan tenaga dalam gerak tempo, tinggi rendah (level), pergantian posisi
penari serta perubahan suasana.

9. Desain Kostum
Kostum atau tata busana untuk tari hendaknya didesain dengan mempertimbangkan beberapa
aspek, yaitu tema (pahlawan, percintaan, petani, remaja), ciri khas daerah (tari dengan pijakan
daerah tertentu).
10. Tata Rias
Tata rias dalam tari juga mempertimbangkan tema, karakter, ceritera, dan
sebagainya. Jenis rias ada beberapa macam, yaitu: Rias Panggung, Rias
Karakter, Rias Usia, Rias Sejarah, dan Rias Cantik.

11. Tata Panggung/Tata Pentas


Tata Cahaya dalam tari memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. Menciptakan ruang;
b. Menciptakan jarak antara penonton dan pentas;
c. Menciptakan efek tertentu;
d. Menciptakan ruang yang berbeda dalam waktu yang sama;
e. Menciptakan waktu yang berbeda secara bersamaan; dan
f. Menciptakan fokus.

Dari semua elemen komposisi tari yang merupakan aspek dasar tari, yang paling mendasar adalah aspek
C. Jenis Tari
Jenis Tari dapat dibedakan berdasarkan fungsi, tema, bentuk, dan koreografi.

Satu bentuk tari dapat dilihat dari berbagai kacamata jenis tari. Misalnya tari Srimpi, dilihat dari
fungsinya tari srimpi termasuk tari pertunjukan, dilihat dari tema termasuk tari perang atau tari
percintaan (tergantung ceritera dalam tari srimpi menceriterakan tentang apa), dilihat dari
bentuknya tari srimpi termasuk tari kelompok (karena dilakukan oleh 4 orang penari), dan dilihat
dari koreografinya tari srimpi termasuk tari tradisi klasik.
 
KB 3
Unsur Dan prinsip seni rupa

A. Unsur-unsur Seni Rupa

Benda alam, karya manusia, ilmu, bahasa memiliki unsur dan bangun. Unsu
unsur yang terdapat pada pohon, ialah: akar, daun, dahan, bunga, buah dan
sebagainya. Semua unsur itu saling berkaitan menurut pola tertentu yang disebu
pohon. Jenis unsur dan bangun pohon itu sama, masing-masing tetap mempunya
ciri sendiri sehingga membuat pohon yang satu berbeda dengan pohon yang lain
Hal ini terdapat pula pada karya rupa, unsur rupa yang terdapat pada suatu kary
adalah garis, bidang, warna, ruang dan tekstur. Unsur-unsur ini disusun oleh
seniman menurut suatu bangun (komposisi, desain) sehingga terwujudlah suatu
karya.
1. Garis
Garis dalam seni rupa merupakan perpanjangan dari susunan titik-titik yang
memiliki panjang namun relative tidak memiliki lebar. Garis memiliki posisi atau
menunjukkan arah. Garis dapat berperan sebagai penghubung dua titik menjad
sumbu penyilang atau pembatas bidang. Garis yang telah mencipta bentuk dan
melingkup bidang disebut kontur. Dikenali atau tidak bentuk yang dibuat dapa
dilihat dari konturnya, sehingga dalam menggambar harus menggambarkan
bentuknya dari sudut yang mudah dikenali dan bersifat khas.
2 . Warna

Warna merupakan unsur rupa yang secara langsung dapat menyentuh perasaan. Kit
dapat menangkap keindahan pada susunan warna misalnya pada sebuah lukisan
abstrak. Menurut teori Brewster, warna terdiri dari 3 kelompok, yaitu: 

a. Warna Primer
b. Warna Skunder
c. Warna Tersier
3 . Tekstur

Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda, sifa
permukaan benda ini juga disebut barik. Permukaan itu mungkin kasar, licin
mengkilat, kusam, berkembang kembang, polos. Tekstur bisa memberikan
kesan berat atau ringannya suatu benda.
4 . Ruang

Bagian benda yang tampak pejal (keras) disebut pukal, ruang yang kosong
disebut rongga. Pukal tidak perlu benar-benar pejal, dapat pula bergeronggang
(rongga). Rongga adalah ruang yang terbatas. Dalam karya rupa, ruang selalu
terbatas. Kita ambil contoh patung, pada dasarnya terdiri atas susunan puka
dan rongga. Ditempat yang terisi pukal tidak terdapat rongga, sebaliknya jika
tidak ada pukal, di situ terdapat rongga sebenarnya dalam gambar itu hanya
tipuan mata atau kesan saja.
5. Bidang

Bayangan terjadi karena adanya pencahayaan. Cahaya dapat memberi efek gelap
dan terang. Dalam seni rupa efek cahaya ini dapat memberi kesan suram atau
sebaliknya terang. Bayangan dalam seni rupa kita kenal dengan bayangan diri
bayangan langkah dan bayangan cermin. Dari bayangan-bayangan ini dapa
menimbulkan efek gelap dan terang.
KB 3
Unsur Dan prinsip seni rupa

B. Prinsip Seni Rupa

Prinsip-prinsip seni rupa yang terdiri atas kesatuan, keseimbangan, irama


penekanan, proporsi dan keselarasan terlebih dahulu harus memiliki pengetahuan
tentang penciptaan dan penghayatan yang tepat.
1. Kesatuan

Kesatuan di dalam seni rupa adalah terbentuknya berbagai unsur yang saling
menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang baik dan serasi. Susunan
tidak memiliki kesatuan Susunan memiliki kesatuan
2. Keseimbangan

Keseimbangan salam seni rupa merupakan sebuah upaya untuk menyeimbangkan propors
kiri kanan, atau atas bawah sehingga terlihat simetris,
3. Irama

Irama di dalam seni rupa dapat tercipta atas dasar perbedaan. Namun dapat juga atas dasar
peletakan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa irama dalam pemahaman seni rupa
merupakan susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa su sunan garis
bentuk maupun susunan warna.
4. Penekanan
Unsur penekanan pada objek tertentu dalam seni rupa merupakan bentuk penekanan.
Fokus utama objek yang terdiri atas beberapa bagian, satu di antara menjadi lebih
menonjol. Tujuan penekanan ini untuk memberi pusat perhatian atas objek yang
ditampilkan dalam sebuah karya seni rupa.

5. Proporsi
Dalam seni rupa terdapat dua jenis proporsi, yang pertama serasi dan kedua tidak
serasi. Dua proporsi in mewarnai dinamika dalam karya seni rupa. Proporsi dalam seni
rupa memberi perba dingan antara bagian-bagian yang satu dengan bagian lain secara
keseluruhan.
6. Keselarasan/keserasian
Keselarasan merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan beberapa
unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Keserasian
dalam se rupa dapat meliputi masalah warna atau komposisi lain yang
membentuk sebuah karya seni rupa.
Modul 03 Kemampuan Dasar dan Karakteristik Seni Anak SD
KB 1. Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar
Secara umum perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori
yaitu :
Perkembangan kognitif
Perkembangan personal
Perkembangan social
Perkembangan fisik

Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh 2 factor, yaitu :


1. Faktor pertumbungan dan kematangan,
2. Faktor belajar

Anak sekolah dasar memiliki karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun
psikologisnya, seperti :
A. Kemampuan Intelektual Anak
Peaget (Woolfolk and Nicolich 1984:5) ada 4 factor yang
mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu :
a. Kematangan
b. Aktivitas
c. Sosial
d. Equilibration
B. Kondisi Emosional Anak
Emosi (Emotion) berbeda dengan perasaan (feeling) yang
cenderung bersifat tenang dan tertutup. Emosi itu menggambarkan
suasana yang lebih dinamis , bergejolak dan terbuka seperti : rasa
senang, sedih, takut, terpesona, marah tegang dll.
Emosi dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
Emosi sensoris
Emosi psikis
Kondisi emosional anak usia Sekolah Dasar menurut Dahlan
(2004:116) secara garis besar yaitu :
1. Berlangsung singkat dan berakhir tiba – tiba.
2. Terlihat lebih hebat/ kuat
3. Bersifat sementara atau dangkal
4. Lebih sering terjadi
5. Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya.
C. Kondisi Sosial Anak
Kondisi emosional anak Sekolah Dasar itu sangat labil, mudah
berubah, cepat datangnya perubahan, dan cepat pula normal Kembali.
Pada masa seperti ini emosi anak perlu disalurkan melalui kegiatan –
kegiatan yang positif seperti kegiatan berseni yang seusianya.
D. Kondisi Perseptual Anak
Dari segi kognitif, perseptual diartikan sebagai daya tangkap atau
kemampuan sesorang dalam memahami berbagai informasi yang
berasal dari luar.
E. Karakteristik Fisik Anak
Masa Sekolah Dasar adalah masa Pendidikan jasmani dan pannca
indra. Pendidikan seyogianya mampu memaksimalkan pertumbuhan
jasmani dan fungsi panca indra. Pada masa ini juga, anak – anak
menyukai aktivitas – aktivitas yang bersifat jasmaniah.
F. Karakteristik Estetik Anak
Karakteristik estetis anak usia Sekolah Dasar sifatnya khas berbeda
dengan orang dewasa. Hal ini sesuai dengan karakteristik pribadi yang
masih polos, murni dan jujur. Secara apresiatif mereka sudah mampu
menangkap getar rasa keindahan yang berasal dari luar meskipun
sifatnya sangat subjektif.
G. Kondisi Kreatif Anak
Guilford (1969) yang menaruh perhatian lebih pada aspek
kognitif. Ia memandang kreativitas sebagai kemampuan berfikir
divergen yang ditandai dengan adanya fluency, flexibility,
originality, dan elaboration dalam berfikir.
Ekspresi dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan psikolog
yang penting bagi anak Sekolah Dasar. Aspek tersebut seyogianya
difasilitasi, karena setiap anak sesungguhnya mempunyai bakat kreatif
yang dibawa sejak lahir meskipun kualitasnya berbeda – beda antara
anak yang satu dengan yang lain.
Usia 8-9 tahun
1. Anak mulai bernyanyi dengan nada yang tepat
2. Pada anak aki-laki, mereka mulai mengembangkan resonan untuk mempersiapkan diri
menjadi alto-sopran
3. Mereka mulai diperkenalkan canon (lagu yang dinyanyikan secara susul menyusul)
4. Lagu yang dinyanyikan bersifat ekspresif.
5. Mulai dapat menyanyikan ritme yang lebih rumit
6. Anak juga dapat mulai mengenali akor
7. Pada usia ini mulai menyukai lagu dari negeri lain dan gaya musik.

Usia 10-12 tahun


8. Anak yang belum mengalami perubahan suara, mereka masih terdengar jernih
9. Sementara anak laki-laki terdengar lebih indah menjelang perubahan suara.
10. Anak laki-laki mulai mengalami perubahan suara anak ke suara dewasa.
11. Sudah mulai dapat membaca notasi musik
12. Sudah mampu bernyanyi dalam dua suara atau tiga suara
13. Lebih mampu merespon ritmik
14. Cenderung menirukan karakterdan gaya penyanyi terkenal
B. Karakteristik Musik Anak
Berikut beberapa karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah :
Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak seharihari. Karen
musik harus mengandung hal-hal yang menarik perhatian anak, seperti lagu atau nyanyian y
menggambarkan tentang khayalan anak, cerita tentang peristiwa tingkah laku binatang y
jenaka. Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat. Mudah diinga
dimaksudkan agar guru dapat meminta anak untuk berimprovisasi, mengubah melodi atau
lagu sesuai dengan kemampuan dan kreativitas anak. Nyanyian atau lagu tersebut juga h
mengandung unsur musik lainnya, seperti tempo, dinamik, bunyi, dan ekspresi musik y
dapat diolah dan diganti serta diekspresikan anak. Misalnya anak diberi kesempatan u
menyanyikan atau memainkan musik itu dengan tempo yang berbeda-beda, menambah
Suara lain dalam karya tersebut.

Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik. Ha ini disebab
karena anak sangat suka sekali bergerak, mereka tidak pernah tinggal diam (kecuali sakit
sedang bersedih). Mereka dapat bernyanyi sambil menari dengan gerakan yang dikembang
sendiri sesuai dengan musik yang didengarnya. Begitu pula sebaliknya, melalui gerak tu
anak dapat menghasilkan bunyi dengan cara memukulkan tongkat, bertepuk tan
menghentakkan kaki, dan sebaginya.
C. Karakteristik Gerak Anak
Bila kita amati perkembangan fisik khususnya perkembangan motorik anak manusia, kita
akan mencatat bahwa anak manusia lahir dengan keadaan tak berdaya yang belajar
menggapai barang yang berada di dekatnya sambil belajar mengoordinasikan antara mata,
otak, tangan atau kaki untuk menyentuh benda yang disodorkan padanya. Lalu dia mencoba
menggenggamnya, membawanya ke mulutnya. Dihari-hari berikutnya dia mulai belajar
berguling sambil mengangkat kepalanya tegak-tegak, tengkurap kembali telentang,
merangkak, duduk, berdiri. Lalu berjalan, dan akhirnya dia dapat berlari. Sementara motorik
halusnya mulai dapat mengurai mainannya menjadi bagian-bagian kecil, menempelkan
kembali, menggenggam bendabenda kecil, mengumpulkannya, melempar, dan sebagainya.
Psikomotorik anak dari mulai bayi hingga dewasa terus berkembang.

Pada usia ini, anak selain berat badan bertambah, kaki dan tangannya juga bertambah
panjang sehingga tubuh mereka sudah tampak proporsional. Anak telah kuat lari, loncat,
melempar atau membungkuk. Mereka telah siap untuk melakukan berbagai latihan gerakan
senam dan tari. Pada usia ini perkembangan visiomotoriknya yakni koordinasi antara mata
dan tangan/kaki telah berkembang dengan baik. Pada usia 6 tahun psiko motorik baik
motorik halus maupun motorik kasar sudah dianggap berkembang secar3 mantap dengan
frekuensinya pun makin besar. Anak sangat dinamis dan sangat aktif secara fisik. Dengan
karakter gerak seperti ini, anak sudah mampu menarikan taria? dengan gerakan sederhana
yang dinamis. Secara singkat karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat
dikatakan bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakn2 dan bertema di mana tiap
gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga sudah mampu menirukan gerak
keseharian orang di sekitarnya, juga dapat menirukan geraka binatang melalui
pengamatannya

Anda mungkin juga menyukai