Anda di halaman 1dari 32

Perencanaan Manajemen Asuhan

Keperawatan Sesuai dengan


Standar Akreditasi Puskesmas
Ns. Fitra Pringgayuda, M.Kep
Pengertian
+ Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam
meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu
pelayanan keperawatan dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
+ Dengan melihat pentingnya fungsi perencanaan, dibutuhkan
perencanaan yang baik dan professional.
+ Perencanaan yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana,
mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-
sumber yang tersedia terlebih dahulu secara efektif dan efisien. (Asmuji,
2014)
Hakekat Perencanaan
+ Untuk dapat melakukan pengaturan yang baik maka perlu
perencanaan, pembagian tugas dan koordinasi tugas-tugas, oleh
karena itu perencanaan merupakan aspek utama dan pertama kali
harus dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan organisasi.
+ Hasil dari perencanaan adalah sebuah rencana/rencana kerja yang
harus berisi alternatif terbaik untuk mencapai tujuan.
+ Rencana kerja yang baik mengarahkan pencapaian tujuan yang
efektif danefisien, sehingga faktorfaktor produksi (resources) yang
ada digunakan sebaik-baiknya.
+ Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan manajerial
yang mencakup penelitian lingkungan, penggambaran sistem
organisasi secara keseluruhan memperjelas visi, misi dan
filosofi organisasi, memperkirakan sumber daya organisasi,
mengidentifikasi dan memilih langkah-langkah tindakan,
memperkirakan efektifitas tindakan dan menyiapkan karyawan
untuk melaksanakannya (Gilles, 1994)
+ Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari
manajemen dan semua fungsi dalam manajemen tergantung
dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-fungsi yang lain
dari manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa
adanya perencanaan yang baik. Hal ini sesuai dengan definisi
perencanaan dari Swansburg dan Swansburg (1999)
+ Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam
keseluruhan proses manajemen agar faktor produksi yang
biasanya sangat terbatas dapat diarahkan secara maksimal
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu
perencanaan harus mengandung unsur-unsur yang dapat
menjawab What, Why, Where, When, Who dan How
Secara lengkap pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud adalah :
+ Tindakan apa yang harus dikerjakan? Penjelasan dan perincian kegiatan yang dibutuhkan, sumber daya
yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan tersebut agar apa yang menjadi tujuan dapat dihasilkan
+ Apa sebabnya tindakan itu harus dilansanakan? Penjelasan mengapa rencana itu harus dikerjakan dan
mengapa tujuan tertentu harus dicapai .
+ Dimana tindakan itu harus dikerjakan? Penjelasan tentang tempat/lokasi secara fisik dimana rencana
kegiatan harus dikerjakan sehingga tersedia sumber daya yang dibutuhkan untuk mengerjakan
pekerjaan itu .
+ Kapan rencana itu harus dikerjakan? Penjelasan kapan dimulainya tindakan dan kapan selesainya di
setiap unit organisasi dengan penggunaan standar waktu yang telah ditentukan
+ Siapa yang mengerjakan tindakan itu? Petugas yang akan melakukan kegiatan atau tindakan baik
jumlah maupun kualifikasi keahlian, pengalaman maupun pendidikan
+ Bagaimana cara melaksanakan kegiatan itu? Penjelasan secara rinci teknik- teknik melakukan kegiatan
yang ditetapkan sehingga tindakan yang dimaksud akan dapat dijalankan dengan benar.
Hirarki perencanaan
Visi
misi
Filosofi

Tujuan umum

Tujuan khusus

Kebijakan

Prosedur

Aturan

Gambar Hierarki Perencanaan (Marquis, Bessie L & Carol . Huston.


Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Edisi 4. Hal 63)
Tujuan perencanaan
Douglas menyusun hal berikut sebagai alasan untuk perencanaan:
+ Menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan
+ Bermakna pada pekerjaan
+ Memberikan penggunaan efektif dari personal dan fasilitas yang tersedia
+ Membantu dalam koping dengan situasi krisis
+ Efektif dalam hal biaya
+ Berdasarkan: masa lalu, dan akan datang, sehingga membantu menurunkan elemen
perubahan
+ Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah.
+ Diperlukan untuk kontrol efektif. (Swanburg, 2000).
Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Perumusan visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar
untuk membuat suatu perencanaan sehingga disusun secara
singkat, jelas, dan mendasar serta ada batasan waktu untuk
pencapaian. Visi merupakan pernyataan berisi tentang mengapa
organisasi dibentuk. Contoh rumusan visi: “Menjadi ruang
perawatan bedah yang melakukan perawatan profesional dan
unggul dalam manajemen perawatan luka modern di tahun 2028”
Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Perumusan misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi yang telah
ditetapkan . Contoh misi ruang perawatan bedah yang mengacu pada visi tersebut di atas:
1)  Memberikan asuhan keperawatanpadapasienbedahsecaraholistik bio-psiko-
sosiokultural dan spiritual.
2)  Melakukantindakanperawatanlukadenganmenggunakanmanajemenperawatan luka
modern.
3)  Menyediakan sarana prasarana untuk menunjang manajemen perawatan luka modern.
4) Melakukan penelitian tindakan bedah berdasarkan perkembangan dan trend perawatan
bedah.
Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Perumusan filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut
keyakinan dan praktikkeperawatandalamsuatuorganisasi
(Swanburg, 1999), Contoh :
1) Pasien adalah manusia yang merupakan makhluk holistik
( bio-psiko-sosial- spiritual)
2) Pasien adalah individu yang unik dan bermartabat
Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sebagai arah kebijakan bagi organisasi untuk menentukan apa yang
harus dilakukan dan bagaimana cara mencapainya. Tujuan mutlak harus ada dalam organisasi pelayanan
keperawatan. Untuk merumuskan tujuan yang baik harus memenuhi syarat antara lain (Gillies, 1994)
1)  Tujuan harus dapat menjelaskan arah
2)  Tujuan harus memungkinkan untuk dicapai
3)  Terukur artinya tujuan berisi ketentuan kwantitatif
4)  Teradapatbatasanwaktuuntuk pencapaian target
5)  Pencapaian akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi
6)  Kriteria dibuat untuk melihat seberapa besar tujuan tercapai
7)  Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi
Contoh Rumusan tujuan: Meningkatkan kualifikasi tenaga perawatan yang handal dan kompeten dalam
keperawatan bedah melalui pendidikan dan pelatihan
Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Rencana Kerja Dalam Manajemen Keperawatan
Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang.
Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam sampai
dengan satu tahun.
Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan
dengan kurun waktu antara satu tahun sampai lima tahun (Marquis & Huston, 1998),
Perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai 20 tahun (Swanburg, 1999).
Manfaat perencanaan
+ Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan
perubahanperubahan lingkungan.
+ Memungkinkan manajer mamahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
+ Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat.
+ Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan.
+ Memudahkan koordinasi.
+ Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami.
+ Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
+ Menghemat waktu dan dana.
Syarat perencanaan
Peryaratan perencanaan menurut Simamora (2012) yaitu:
+ Factual atau realistis
Perencanaan harus sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi keperawatan.
+ Logis atau rasional
Perencanaan keperawatan harus bisa masuk akal sehingga dapat dijalankan.
+ Fleksibel
Perencanaan yang baik justru perencanaan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dimasa datang, sekalipun tidak berarti
perencanaan
dapat diubah seenaknya.
+ Komitmen
Perencanaan yang baik harus melahirkan komitmen bagi seluruh anggota dalam organisasi untuk berupaya mencapai tujuan
organisasi.
+ Komprehensif
Perencanaan yang baik juga memenuhi syarat komprehensif, artinya menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek secara langsung
maupun tidak langsung dalam organisasi.
Komponen perencanaan
Input Pengkajian

Mekanisme
umpan Proses Evaluasi Diagnosis
balik

Kontrol Output Pelaksanaan Perencanaan


Komponen perencanaan
Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi,
personel, peralatan dan fasilitas. Input yang dapat mengukur pada bahan
alat sistem prosedur atau orang yang memberikan pelayanan misalnya
jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap dan lain-lain
(Standar akreditasi Puskesmas; BAB 2, standar 2.1; persyaratan
puskesmas fasyankes tk 1,
2.2; persyaratan ketenagaan,
2.6; pemeliharaan sarana dan prasarana)
Lanjutan Komponen perencanaan

Proses
+ Proses pada umumnya merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelolaan keperawatan
tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan
+ Di dalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan dari gejala,
eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau ketrampilan kesehatan
dan kemudahan dari kebebasan maksimal. Di dalam proses manajemen Keperawatan, bagian
akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien.
+ Proses yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan misalnya kecepatan pelayanan,
pelayanan dengan rumah dan lain-lain.
(standar akreditasi puskesmas: BAB 3; Peningkatan Mutu; std 3.1)
Lanjutan Komponen perencanaan

Proses…
+ Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan
berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga
keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk
mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Proses
manajemen, sebagaimana juga proses keperawatan, terdiri atas
kegiatan pengumpulan data, identifikasi masalah, pembuatan
rencana, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan penilaian hasil.
(Gillies, 1985 ).
Lanjutan Komponen perencanaan

Output
+ Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau
keluaran yang umumnya dilihat dan hasil atau kualitas
pemberian asuhan keperawatan dan pengembangan staf, serta
kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti hasil atau keluaran.
+ Output yang menjadi tolak ukur pada hasil yang dicapai,
misalnya jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi,
kebersihan ruangan
Lanjutan Komponen perencanaan

Kontrol
+ kontrol dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan
melalui penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi 
penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur yang sesuai
standar dan akreditasi
Lanjutan Komponen perencanaan

Mekanisme umpan balik


+ Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan
keuangan, audit keperawatan, dan survey kendali mutu, serta
penampilan kerja perawat.
Komponen Perencanaan Manajemen Asuhan
Pengkajian
+ Proses pengumpulan data, memvalidasi, dan
menginterpretasikan informasi tentang pasien sebagai individu
yang unik:
+ Perawat memiliki pemahaman yag mendalam tentang;
pengetahuan fisiologi, psikologi, (serta responnya), social,
kultural, proses keperawatan, dan tentang diri perawat sendiri
(Standar Akreditasi Puskesmas; BAB 7; standar 7.1 sdstd 7.6)
Lanjutan Komponen Perencanaan

Pengkajian…
+ Perawat menerima pasien apa adanya
+ Perawat mengumpulkan data secara sistematis sesuai
pedoman yang ada (anamnesa, observasi, pemeriksaan visik)
+ Waktu yang diperlukan untuk pengkajian diprioritaskan
+ Jaga hubungan perawat - pasien
Lanjutan Komponen Perencanaan

Diagnosis
+ Keputusan professional. Hasil analisis data yang telah
dikumpulkan, menggambarkan kondisi pasien
+ Proses diagnosis keperawatan mencakup pengelompokan
data, analisis, dan merumuskan diagnosis
Lanjutan Komponen Perencanaan
Perencanaan
Perawat memilih metode khusus dan sekumpulan alternatif untuk membantu pasien
mempertahankan kesejahteraan yang optimal

susun prioritas
masalah. rumusan
tujuan tiap masalah
Manajemen
• Susun prioritas masalah
pada Tahap
• Rumuskan tujuan untuk Perencanaan
setiap masalah
• pilih rencana keperawatan
spesifik untuk capai tujuan
• catat informasi pada form
rencana asuhan perawatan
Lanjutan Komponen Perencanaan

Perencanaan …
Asuhan pasien:
+ Kebutuhan dasar manusia; makan, minum, oksigen, aktivitas,
kebersihan, keamanan, kenyamanan
Asuhan kolaborasi/didelegasikan; pemberian dalam rangka
diagnosis dan tujuan terapi medik
+ Rencana Tindakan; tanggungjawab perawat yang ditujukan
untuk mengatai respon pasien terhadap penyakitnya
Lanjutan Komponen Perencanaan

Perencanaan …
Asuhan pasien:
+ Konferensi/Diskusi kelompok;
(membangun dinamika kelompok dan tim kerja, seluruh staf harus dapat
menjawab pertanyaan yang diajukan pasien)

+ merencanakan asuhan pasien secara individu, mengkoordinasikan semua


pelayanan yang sesuai, meningkatkan semangat kooperatif,
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman staf keperawatan.
Lanjutan Komponen Perencanaan

Pelaksanaan
+ Menggunakan rencana asuhan pasien dalam
mengorganisasikan, orientasi, supervise, pekerjaan dan
kelanjutan asuhan pasien.
+ Pemantauan terus menerus terhadap personil keperawatan,
pasien, dan evaluasi perilaku dan Pendidikan
Lanjutan Komponen Perencanaan

Evaluasi
+ Merupakan pertimbangan sistematis dan standar dari tujuan
yang di tetapkan sebelumnya, dibandingkan dengan penerapan
praktik yang actual, dan tingkat asuhan yang diberikan
+ Berfikir kritis, validitas data, partisipasi keluarga, audit
keperwatan secara periodic, feedback
Tugas
+ Perumusan visi, misi dan filosofi ruangan tempat kerja
+ Rumuskan tujuan yang ingin dicapai

Anda mungkin juga menyukai