KANKER TULANG
Dosen Pengampu : Ns. Janu Purwono, M.Kes
Kelompok 6
Semester 6B
II.
II. Asuhan Keperawatan Keluarga
Kasus
An.Y merupakan anak yang aktif di sekolah. An.Y 5 tahun yang lalu mengeluh
panas pada tungkai kanan yang disertai nyeri. Karena merasa terganggu, kemudian
An.Y dibawa ke RS dan dilakukan biopsy, hingga dirawat di ruang orthopedic. Dari
hasil pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan benjolan pada tungkai sebesar bola
tenis, kulit sekitar benjolan memerah. An.Y mengatakan nyeri terus menerus skala
nyeri 9 (dari 1-10) dan sesekali pasien meringis kesakitan dan menangis. Pasien juga
cemas karena pasien tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri, pasien
melakukan aktivitas dengan bantuan keluarganya. Setelah melakukan operasi, 2 tahun
yang lalu mengalami keluhan yang sama, hingga 3 bulan terakhir kondisinya semakin
menurun, sakitnya menjalar ke seluruh tubuh. (Youli, Anitha. 2019. Asuhan
Keperawatan pada Osteosarcoma. Surakarta: Makalah)
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.X
b. Alamat : Surakarta
c. Telpon :-
d. Pekerjaan : Swasta
e. Pendidikan : SMA
f. Komposisi : Ayah, Ibu, Anak
2.
3. Genogram Keterangan :
:
Laki-
laki
Perempuan
: Pasien
: Menikah
: Keturunan
: Meninggal
4. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.X adalah Nuclear Family (Keluarga Inti) yang terdiri dari suami, istri,
dan anak.
5. Suku Bangsa
Suku Jawa. Tidak ada kebiasaan memasak tertentu seperti hobi masak bersantan atau
makanan pedas, tidak ada pantangan makanan. Bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.
6. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Tn.X adalah islam, maka An.Y pun beragama
islam, nilai-nilai yang diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai islam. Tn.X dan
Ny.K sering datang ke acara pengajian, keluarga rajin shalat, An.Y setiap hari
mengikuti pengajian bersama anak-anak di lingkungan rumahnya.
B. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Status rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri, rumah berbentuk permanen
dengan lantai sebagian sudah memakai keramik. Ventilasi di rumah cukup, sinar
matahari dapat masuk ke dalam rumah. Terdapat 1 kamar mandi, 2 kamar tidur. Air
yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari adalah memakai air sumur.
C.
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Keluarga Tn.X selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga dan bebas
mengungkapkan keluhan ataupun pendapat. Pengambilan keputusan adalah Tn.X
sebagai Kepala Keluarga dan atas pertimbangan Ny.K juga sebagai Istri / Kepala
Rumah Tangga. Anggota keluarga setiap hari selalu bertemu, waktu tersering untuk
digunakan megobrol adalah malam hari.
3. Struktur peran
Tn.D sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah, dan
pengelolaan dana diserahkan kepada istrinya.
4. Norma keluarga
Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku dan agama yang
mereka anut yaitu islam. Keluarga tidak pernah melakukan pelanggaran-pelanggaran
hukum dan norma yang berlaku, kedua anaknya merupakan anak yang baik dan
penurut.
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga dapat dikatakan sangat rukun dan saling menyayangi satu sama lain. Mereka
melewati masalah bersama.
2. Fungsi sosialisasi
Tn.X sering bersosialisai dengan tetangga karena ia berjualan keliling di
lingkungannya. Kadang Ny.K juga membantu mempersiapkan kebutuhan berdagang
dengan berbelanja ke pasar dan saling tegur dengan tetangganya. Kedua anaknya
cukup aktif dalam kegiatan pengajian.
4. Fungsi reproduksi
Ny.K mengikuti program KB dan tidak berencana untuk memiliki anak kembali.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.D dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah cukup terpenuhi,
dibuktikan dengan tidak adanya anggota keluarga yang mengalami gizi kurang.
2. Mengambil keputusan
Keluarga Tn.X bila keluarganya sakit selalu membawanya ke fasilitas kesehatan,
walaupun perekonomian yang cukup, Tn.X lebih mementingkan kesehatan
keluarganya.
4. Memelihara lingkungan
Keluarga Tn.X menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan, oleh sebab itu keluarga selalu menjaga kebersihan
rumahnya dengan membersihkan lingkungan rumah, seperti menyapu di dalam rumah
dan luar rumah, mengepel, membersihkan kamar mandi agar tidak menjadi sumber
penyebaran penyakit.
3. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn.X dan Ny.K baik, bila ada permasalahan Tn.X dan
Ny.K berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan berdiskusi, tetap tenang, dan
berpikir positif. Bila anggota keluarga sakit, mendiskusikan cara mengatasinya atau
konsultasi dengan dokter dan membawanya ke fasilitas kesehatan
4. Strategi adaptasi
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak
ataupun istrinya dalam menyelesaikan masalah, jika anggota keluarga ada yang sakit
membawanya ke fasilitas kesehatan tidak membawa ke selain petugas Kesehatan
(dukun/orang pintar).
G. PEMERIKSAAN FISIK
An.Y
Keadaan Umum
Tanda – tanda Vital:
Tensi : 110/70 mmHg Nadi : 98x/menit
RR : 28x/menit Suhu : 38⁰C
1. Kepala
Bentuk dan ukuran kepala : bentuk simetris dan tidak ada luka
Pertumbuhan rambut : warna hitam, bergelombang, tebal, dan agak
kotor
Kulit kepala : bersih tidak ada ketombe
2. Wajah
a. Mata
Mata simetris, penglihatan baik tidak memakai kaca mata, konjungtiva anemis,
sklera putih, pupil kontriksi terhadap cahaya
b. Hidung
Fungsi penciuman normal, tidak ada sekret, tidak ada nyeri sinus, tidak ada
polip, tidak ada napas cuping hidung
c. Mulut
Bibir tampak kering, mukosa kering, lidah merah muda, gigi bersih tidak ada
flek
d. Gigi
Jumlah gigi 32, bersih, tidak ada karies
e. Telinga
Fungsi pendengaran baik, bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada nyeri
3. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada pembengkakan kelenjar getah
bening
4. Dada (thorax)
a. Paru-paru : bentuk simetris, adanya retraksi dinding dada, tidak ada luka,
tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, terdapat bunyi sonor, tidak ada suara
napas tambahan, vesikuler
b. Jantung : bentuk simetris, tidak ada benjolan/pembengkakan, tidak ada
nyeri tekan, suara jantung redup, reguler, S1,S2, suara jantung resonan
5. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada luka, bising usus 8x/menit, suara timpani, tidak terdapat
nyeri tekan
6. Genitalia
Daerah genital bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang
kateter.
7. Anus dan rectum
Tidak ada hemoroid
8. Ekstremitas
a. Atas : skala kekuatan otot pada ekstremitas atas sinistra dan dextra
yaitu masing-masing 4, ditandai dengan kurang mampu menggenggam kuat
b. Bawah : skala kekuatan otot pada ekstremitas bawah sinistra dan
dextra yaitu 3, ditandai dengan salah satu kaki tidak bisa berjalan
c. Kuku : warna merah muda pucat, panjang, bersih, tidak ada edema,
dan utuh
d. Capillary refill : cepat
9. Integumen
Warna kulit pasien sawo matang, lembab, dan bersih
Terdapat benjolan di tungkai sebesar bola tenis dan sekitarnya memerah
H. HARAPAN KELUARGA
Tn.X dan Ny.K berharap anaknya dapat sembuh kembali, dapat beraktivitas normal dan
berharap tidak ada lagi anggota keluarga yang sakit/mengalami masalah kesehatan.
ANALISA DATA
Data obyektif :
- Kekuatan otot
ekstremitas bawah 3
- Salah satu kakinya
tidak bisa berjalan
- Terdapat benjolan
di tungkai kanan
sebesar bola tenis
- Suhu 38⁰C
- Tidak mampu
menuntaskan
aktivitas
0
JUMLAH 2
3
3
Prioritas Diagnosa:
Intervensi
No
Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil : Intervensi Keperawatan :
Dx
NOC NIC
Oxygen Therapy
- Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
- Pertahankan jalan nafas yang paten
- Atur peralatan oksigenasi
- Monitor aliran oksigen
- Pertahankan posisi pasien
- Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
- Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
Isra Wahyuni Pendampingan 2017 3 orang 6 tahun, 7 Pendekatan Pendampingan Pendampingan psikososial dilakukan dengan
Psikososial tahun, 9 kualitatif jenis psikososial dalam adanya kunjungan rutin dari pekerja sosial untuk
dalam Perawatan tahun deskripsi dengan perawatan paliatif melihat kondisi psikososial serta kebutuhan pasien
Paliatif bagi Teknik purposive anak dengan kanker dan kunjungan relawan
Pasien Anak sampling pendamping untuk melakukan aktivitas yang
Kanker di bersifat rekreasional bersama pasien anak dengan
Yayasan Pita kanker yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
Kuning Jakarta tahap perkembangan anak. Selain itu adanya
pelayanan bantuan dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pasien anak dengan kanker
terkait dengan pengobatan atau perawatan
kesehatannya. Selanjutnya adalah manfaat dari
perawatan paliatif yang diberikan adalah
mencegah dan mengurangi masalah-masalah
psikososial, selain itu dapat meringankan beban
keluarga atau oranag tua khususnya dalam masalah
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
pengobatan/perawatan anak dengan kanker.
Daftar Pustaka
Wahyuni, Isra. 2017. Pendampingan Psikososial dalam Perawatan Paliatif bagi Pasien Anak Kanker di Yayasan Pita Kuning Jakarta [skripsi]. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah.
Rani Lisa Indra Penggunaan 2017 12 orang 23-65 Metode Mengurangi Responden penelitian terdiri dari laki-laki
Kipas Angin tahun eksperimen dispnea dengan sebanyak 4 orang (44,4%) dan perempuan 5 orang
untuk crossover trial kipas angin (55,6%) dengan rata-rata usia 46,67±13,62 tahun.
Mengurangi pretest-posttest Usia pasien terendah 23 tahun dan tertinggi 65
Dispnea pada design tahun. Pasien yang terlibat dalam penelitian ini
Pasien Kanker adalah pasien kanker stadium lanjut dan telah
mengalami metastasis ke paru-paru, dengan DES
pada skala 4.
Penggunaan kipas angin bermanfaat dalam
menurunkan sensasi dispnea pasien kanker dengan
normoksemia, sederhana, murah, dan tanpa efek
samping serta dapat digunakan di mana saja
sehingga dapat dijadikan sebagai bagian dari
penatalaksanaan nonfarmakologi untuk mengatasi
sensasi dispnea yang dirasakan pasien terutama
saat pasien berada di rumah.
Daftar Pustaka
Indra, Rani Lisa. 2017. Penggunaan Kipas Angin untuk Mengurangi Dispnea pada Pasien Kanker. Jurnal Keperawatan Abdurrab. 10-17.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. (2008). Keperawatan Medika Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC
Wijaya Andra Saferi, Putri Yessie Mariza, 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2.
Yogyakarta : Nuha Medika
Youli, Anitha. 2019. Asuhan Keperawatan pada Osteosarcoma. Surakarta: Makalah.