M DENGAN DIAGNOSA
EWING SARCOMA DI RUANG THURSINA 1 RSUD
Dr. ZAINOEL ABIDIN ACEH
Disusun Oleh :
Ina Thursina, S.Tr.Kep
NIM: P1337420923027
Dosen pembimbing:
Ns. Asniah Syamsuddin, S.Kep,M.Kep
NIM : P1337420923027
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini telah dibaca dan disetujui oleh
Clinical Instruktur (CI) dan dosen pembimbing.
Pembimbing Akademik
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia: Jakarta
Selatan
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia: Jakarta
Selatan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia: Jakarta
Selatan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN EWING SARKOMA PADA
AN.M DI RUANG THURSINA 2 RSUDZA BANDA ACEH
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan anaknya mengalami nyeri dibagian kaki
sebelah kanan, lemas dan tidak selera makan selama sakitnnya.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dengan keluhan nyeri selama dirawat di rumah sakit, tidak
nafsu makan, dan sulit dalam melakukan aktivitas akibat
pembengkakan di kaki sebelah kanan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada yang memiliki riwayat sama
seperti ini
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga mengatakan jika pasien pernah terjatuh saat sedang bermain,
namun keesokan harinya mengalami demam dan bengkak di kakinya
sebelah kanan, lalu pasien dibawa kerumah sakit dan dicek
pemeriksaan rotgen dan lab, saat itu keluarga dokter menganjurkan
untuk dilakukannya kemoterapi karena yang terjadi pembengkakan
adalah daging sekitar tulang. Namun keluarga saat itu menolak dan
memilih untuk dirawat dan diobati secara tradisional. Setelah
beberapa bulan tidak ada hasil dari pengobatan tersebut, keluarga
memutuskan untuk kembali ke rumah sakit dan dilakukan kemoterapi.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran : E: 4, M: 6, V: 5
c. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah :-
- Nadi : 90 x/menit
- Pernapasan : 30 x/menit
- Suhu : 37,5℃
- Tinggi Badan : 115 cm
- Berat Badan : 18 kg
d. Pemeriksaan Kepala
1) Kepala dan rambut : kulit kepala bersih, tidak ada lesi.
Penyebaran rambut merata, rambut lebat
dan halus, berwarna hitam, tidak ada
kelainan.
2) Mata : mata lengkap, simetris kiri dan kanan,
konjungtiva normal dan skrela tidak ikterik.
Kelopak mata tidak ada pembengkakan.
Adanya reflek cahaya pada pupil dan tidak
ada kelaninan pada mata
3) Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung
lubang hidung simetris, tidak ada secret,
tidak ada pembengkakan.
4) Mulut & lidah : keadaan mukosa bibir lembab.
5) Telinga : bentuk telinga sedang, simetris kiri dan
kanan. Lubang telinga bersih.
6) Leher : kelenjar getah bening normal, tiroid tidak
teraba, posisi trakea ditengah tidak ada
kelainan
e. Pemeriksaan thorak
1) Inspeksi thorak : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
dada, pernafasan nomal
2) Perkusi : Tidak terdapat nyeri
3) Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan
f. Pemeriksaan jantung
1) Inspeksi dan palpasi : Tidak ada pembesaran jantung
2) Perkusi : batas jantung normal
3) Auskultasi : bunyi jantung I saat auskultasi normal dan
reguler, bunyi jantung II : saat auskultasi
normal dan reguler, tidak ada penambahan
bunyi suara jantung, dan tidak ada
kelainan.
g. Pemeriksaan abdomen
1) Inspeksi : bentuk abdomen datar, tidak ada
benjolan/mata pada perut, tidak tampak
banyangan pembuluh darah pada abdomen
dan tidak ada asites.
2) Palpasi : dalam batas normal abdomen
3) Auskultasi : peristalic 20 kali/menit normal
4) Perkusi : tidak ada nyeri tekan
h. Genetalia dan Anus : Normal, tidak ada kelainan pada genetalia
dan anus
i. Ekstremitas atas
1) : Pergerakan kanan/kiri : Normal
2) : Pergerakan abnormal : Tidak ada
3) : Kekuatan otot kanan/kiri : Sama
4) : Tonus otot kanan/kiri : Baik
5) : Koordinasi gerak : Terkendali
j. Ektremitas Bawah
1) : Kekuatan ekstremitas kiri : Normal
2) : Kekuatan ekstremitas kanan: Sulit
digerakkan, adanya pembengkakan, dan
ukuran tidak normal
3) : Tonus otot kanan/kiri : tonus otot sebelah
kanan tidak berfungsi secara baik
4. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL
a. Pola manajemen dan persepsi kesehatan
Keluarga pasien mengatakan bahwa sakit yang sudah diderita adalah
sudah takdir dan menganggap ini adalah cobaan dari Allah kepadanya.
b. Pola nutrisi & metabolism
Sebelum sakit, keluarga mengatakan bahwa pasien lahap makan secara
rutin dan teratur dengan frekuensi 3-4 x perhari, namun setelah dirawat
di rumah sakit keluarga mengatakan jika pasien tidak nafsu makan dan
harus di bantu dengan konsumsi curcuma plus agar nafsu makan
menjadi ada, pasien juga tampak hanya menghabiskan setengah porsi
makanan yang disediakan.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit, Frekuensi BAB 2x dalam sehari. BAK teratur. Ketika
sakit BAB tidak teratur kali dengan konsistensi lembek, begitupula
dengan BAB yang tidak teratur dan tidak banyak.
d. Pola Istirahat & Tidur
Sebelum sakit pasien tidur efektif 8 jam/hari, tidur siang 1 jam/hari.
Ketika sakit, pasien tidur tidak teratur dan sering terjaga karena nyeri.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Laboratorium
Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 11,7* 14,7-17,0 d/dL
Hematrokrit 36* 45-55 %
Eritrosit 4,1 4,7-6,1 108/mm3
Leukosit 6,42 4,5-10,5 103/mm3
PDW 7,1 fL
Hitung Jenis:
- Eosofil 0 0-6 %
- Basophil 1 0-2 %
- Netrofil Batang 0* 2-6 %
- Netrofil Segmen 45 50-70 %
- Lomfosit 42 20-40 %
- Monosit 12* 2-8 %
6. PROGRAM TERAPI
a. Gentamicin/ 12 jam app
b. Betametason / 12 jm app
c. Ifosfamide 38,5 mg drip IV
d. Inj. Mesna 100 mg IV
e. Morfin 3,6 mg /4 Jam PO
ANALISA DATA
INTERPRESTASI MASALAH
NO DATA (Sign/Symptom)
(Etiologi) (Problem)
1. DS: Agen Cedera Fisik Nyeri
- Ibu Pasien mengatakan An.M (D.0077)
mengeluh nyeri dikakinya
dan sudah tidak nafsu makan
selama beberapa hari
DO:
- Keadaan umum lemah dan
Wajah pasien tampak
meringgis
- Kesadaran composmentis
-Konjungtiva anemis
-TTV:
TD : 100/60
N: 90 x/mnt
RR: 28x/menit
Suhu : 37,5˚C
Skor Nyeri:
P: Nyeri di bagian kaki
sebelah kanan, dan akan sangat
terasa nyeri bila melakukan
gerakan.
Q: Nyeri terasa seperti
berdenyut-denyut
R: Nyeri hanya terasa di
bagian luka kaki kanan diatas
lutut dan menyebar kebawah
S: Skala nyeri 4 NRS
T: Nyeri terasa hilang timbul
Skor Nyeri:
P: Nyeri di bagian kaki
sebelah kanan, dan akan sangat
terasa nyeri bila melakukan
gerakan.
Q: Nyeri terasa seperti
berdenyut-denyut
R: Nyeri hanya terasa di
bagian luka kaki kanan diatas
lutut dan menyebar kebawah
S: Skala nyeri 4 NRS
T: Nyeri terasa hilang timbul
DO:
- Keadaan umum lemah dan
Wajah pasien tampak
meringgis
BB 18 kg
- Pasien tampak pucat
- Kesadaran composmentis
- Konjungtiva anemis
- Pasien tampak menghabiskan
hanya setengah porsi
makanan yang disediakan
- Keluarga tampak memberikan
suplemen curcuma plus untuk
memicu nafsu makan
anaknya
-TTV:
TD : 100/60
N: 90 x/mnt
RR: 28x/menit
Suhu : 37,5˚C
PRIORITAS MASALAH :
1. Nyeri (D.0077)
2. Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)
3. Defisit Nutrisi (D.0019)
INTERVENSI
Terapeutik:
1. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis:
TENS, hipnosis,
akupresur, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
2. Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis;suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat
dan tidur
4. Pertimbangkan
jenis dansumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5. Anjurkan teknik
nonfarmakologis
untukmengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
2 01 Nov Gangguan Setelah dilakukan asuhan Observasi
2023 Mobilitas Fisik keperawatan diharapkan 1. Identifkasi
(D.0054) mobilitas fisik meningkat adanya nyeri atau
dengan criteria hasil : keluhan fisik
1. Pergerakan ekstremitas lainnya
meningkat 2. Identifikasi
2. Kekuatan otot meningkat toleransi fisik
Rentang gerak (ROM) melakukan
meningkat pergerakan
3. Nyeri menurun 3. Monitor
Gerakan frekuensi jantung
terbatas dan tekanan
4. Menurun Kelemahan fisik darah sebelum
Menurun memulai
mobilisasi
(Mobilitas fisik : L.05042)
4. Monitor kondisi
umum selama
melakukan
mobilisasi
Teraupetik
1. Fasilitasi
aktivitas
mobilisasi
dengan alat bantu
2. Fasilitasi
melakukan
pergerakan, jika
perlu
Libatkan
keluarga untuk
membantu
3. pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi
2. Anjurkan
melakukan
mobilisasi dini
3. Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan
(mis : duduk di
tempat tidur,
duduk di sisi
tempat tidur,
pindah dari
tempat tidur ke
kursi)
Teraupetik :
1. Lakukan oral
hygine sebelum
makan, jika perlu
2. Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
3. Sajikan makanan
secara menarik
dan suhu yang
sesuai
4. Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah
konstipasi
5. Berikan suplemen
makananan, jika
perlu
6. Hentikan
pemberian makan
melalui selang
nasogastrik jika
asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi :
1. Anjurkan posisi
duduk
2. Ajarkan diet yang
diprogamkan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian
medikasi sebelum
makan
(mis.pereda
nyeri,
antiemetik), jika
perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi jantung
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
- Libatkan keluarga dalam
membantu pergerakan
pasien
- Anjurkan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis : duduk di
tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi jantung
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
- Libatkan keluarga dalam
membantu pergerakan
pasien
- Anjurkan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis : duduk di
tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur
P:
- Lanjutkan intervensi
- Identikasi skala nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Anjurkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi jantung
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
- Libatkan keluarga dalam
membantu pergerakan
pasien
- Anjurkan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis : duduk di
tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur
Mahasiswa