Anda di halaman 1dari 29

ASKEP OSTEOSARKOMA

BY: Siti Saodah, S.Kep.Ns.M.Kep


KONSEP DASAR PENYAKIT
Pengertian
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan
neoplasma tulang primer yangsangat ganas.
Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang tempat
yang paling seringterserang tumor ini adalah bagian
ujung tulang panjang, terutama lutut (Price, 1998).
Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) adalah tumor yang
muncul dari mesenkim pembentuk tulang.
(Wong, 2003).Osteosarkoma (sarkoma osteogenik)
merupakan tulang primer maligna
yang paling sering dan paling fatal. 
Etiologi
Penyebab pasti terjadinya tumor tulang
tidak diketahui. Akhir-akhir ini,
penelitianmenunjukkan bahwa peningkatan
suatu zat dalam tubuh yaitu C-Fos
dapatmeningkatkan kejadian tumor tulang.
Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi,
Keturunan,Beberapa kondisi tulang yang
ada sebelumnya seperti penyakit paget
(akibat pajananradiasi )
Adapun faktor predisposisi yang dapat menyebabkan osteosarcoma
antara lain :

TraumaOsteosarcoma dapat terjadi beberapa bulan atau


beberapa tahun setelah terjadinyainjuri. Walaupun
demikian trauma ini tidak dapat dianggap sebagai
penyebabutama karena tulang yang fraktur akibat trauma
ringan maupun parah jarangmenyebabkan osteosarcoma.
Ekstrinsik karsinogenik Penggunaan substansi radioaktif
dalam jangka waktu lama dan melebihi dosis juga
diduga merupakan penyebab terjadinya osteosarcoma ini.
Salah satu contohadalah radium. Radiasi yang diberikan
untuk penyakit tulang seperti kista tulanganeurismal,
fibrous displasia, setelah 3-40 tahun dapat
mengakibatkanosteosarcoma.
Karsinogenik kimiaAda dugaan bahwa penggunaan thorium
untuk penderita tuberculosismengakibatkan 14 dari 53 pasien
berkembang menjadi osteosarcoma.
VirusPenelitian tentang virus yang dapat menyebabkan
osteosarcoma baru dilakukan pada hewan, sedangkan
sejumlah usaha untuk menemukan
oncogenik virus padaosteosarcoma manusia tidak berhasil.
Walaupun beberapa laporan menyatakanadanya partikel
seperti virus pada sel osteosarcoma dalam kultur jaringan.
Bahankimia, virus, radiasi, dan faktor trauma. Pertumbuhan
yang cepat dan besarnyaukuran tubuh dapat juga
menyebabkan terjadinya osteosarcoma selama
masa pubertas. Hal ini menunjukkan bahwa hormon sex
penting walaupun belum jelas bagaimana hormon dapat
mempengaruhi perkembanagan osteosarcoma.
Keturunan ( genetik )
Patofisiologi
Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan
lunak diinvasi oleh sel tumor.Timbul reaksi dari
tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses
destruksi atau penghancuran tulang dan respon
osteoblastik atau proses pembentukan tulang.
Terjadidestruksi tulang lokal. Pada proses
osteoblastik, karena adanya sel tumor maka
terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dek
at tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan
tulang yang abortif.Tumor ini tumbuh di bagian
metafisis tulang panjang dan biasa ditemukan
padaujung bawah femur, ujung atas humerus dan
ujung atas tibia.
Secara histolgik, tumorterdiri dari massa sel-sel kumparan
atau bulat yang berdifferensiasi jelek dan sringdengan
elemen jaringan lunak seperti jaringan fibrosa atau
miksomatosa ataukartilaginosa yang berselang seling
dengan ruangan darah sinusoid. Sementara tumorini
memecah melalui dinding periosteum dan menyebar ke
jaringan lunak sekitarnya;garis epifisis membentuk
terhadap gambarannya di dalam tulang.
Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang penyebab
pastinya tidak diketahui.Ada beberapa factor resiko yang
dapat menyebabkan osteosarkoma.Sel
berdiferensiasidengan pertumbuhan yang abnormal dan
cepat padatulang panjang akan menyebabkanmunculnya
neoplasma (osteosarkoma).
Penampakan luar dari osteosarkoma adalah bervariasi. Bisa
berupa:
Osteolitik dimana tulang telah mengalami perusakan dan
jaringan lunakdiinvasi oleh tumor.
Osteoblastik sebagai akibat pembentukan tulang sklerotik
yang baru.Periosteum tulang yang baru dapat tertimbun
dekat tempat lesi, dan padahasil pemeriksaan radigrafi
menunjukkan adanya suatu bangunan yang
berbentuksegitiga. Walaupun gambaran ini juga dapat
terlihat pada berbagai bentuk keganasantulang yang lain,
tetapi bersifat khas untuk osteosarkoma; tumor itusendiri
dapatmenghasilkan suatu pertumbuhan tulang yang
bersifat abortif. Gambaran seperti ini pada radiogram akan
terlihat sebagai suatu “sunburst”(pancaran sinar matahari).
 Reaksi tulang normal dengan respon osteolitik dapat
bermetastase ke paru- parudan keadaan ini diketahui
ketika pasien pertama kali berobat. Jika
belumterjadi penyebaran ke paru-paru, maka
angka harapan hidup mencapai 60%. Tetapi
jika sudahterjadi penyebaran ke paru-paru merupakan
angka mortalitastinggi.Tumor bisamenyebabkan
tulang menjadi lemah. Patah tulang di tempat
tumbuhnya tumor disebutfraktur patologis dan
seringkali terjadi setelah suatu gerakan rutin.
Dapat juga
terjadi pembengkakan, dimana pada tumor mungkin 
teraba hangat dan agak memerah
MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri pada ekstremitas yang terkena (biasanya
menjadi semakin parah padamalam hari dan
meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit)
Pembekakan pada atau di atas tulang atau
persendian serta pergerakan yang terbatas
keterbatasan gerak
kehilangan berat badan (dianggap sebagai temuan
yang mengerikan).
Masa tulang dapat teraba, nyeri tekan, dan tidak
bisa di gerakan, dengan peningkatan suhu kulit
diatas masa dan ketegangan vena.
Kelelahan, anoreksi dan anemia.
Lesi primer dapat mengenai semua tulang, namun
tempat yang paling seringadalah distal femur,
proksimal tibia, dan proksimal humerus.
Gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada,
batuk, demam, berat badanmenurun dan malaise.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos tulang dapat memberikan gambarantentang:
Lokasi lesi yang lebih akurat, apakah pada daerah epifisis, metafisis,
diafisis,ataupada organ-organ tertentu.
Apakah tumor bersifat soliter atau multiple.
Jenis tulang yang terkena.
Dapat memberikan gambaran sifat tumor, yaitu:
Batas, apakah berbatas tegas atau tidak, mengandung kalsifikasi atau
tidak.
Sifat tumor, apakah bersifat uniform atau bervariasi, apakah
memberikanreaksi pada periosteum, apakah jaringan lunak di
sekitarnya terinfiltrasi.
Sifat lesi, apakah berbentuk kistik atau seperti gelembung sabun.
Pemindaian radionuklida.
Pemeriksaan ini biasanya dipergunakan pada lesi yang
kecil seperti osteoma. 
CT-scan.
Pemeriksaan CT-scan dapat memberikan informasi
tentang keberadaantumor,apakah intraoseus atau
ekstraoseus.
MRI
MRI dapat memberika informasi tentang apakah
tumor berada dalamtulang,apakah tumor berekspansi
ke dalam sendi atau ke jaringan lunak.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksan laboratorium merupakan pemeriksaan
tambahan/ penunjang dalammembantumenegakkan
diagnosis tumor.Pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan meliputi:
Darah. Pemeriksaan darah meliputi pemeriksaan laju
endap darah,haemoglobin,fosfatase alkali serum,
elektroforesis protein serum, fosfataseasam serum
yangmemberikan nilai diagnostik pada tumor ganas
tulang. 
Urine . Pemeriksaan urine yang penting adalah
pemeriksaan protein Bence-Jones.
Biopsi
Tujuan pengambilan biopsi adalah memperoleh
material yang cukup
untuk pemeriksaanhistologist, untuk membantu men
etapkan diagnosis serta gradingtumor. Waktu
pelaksanaanbiopsi sangat penting sebab dapat
mempengaruhi
hasil pemeriksaan radiologi yangdipergunakan
pada grading. Apabila pemeriksaan CT-scan dilakukan
setelah biopsi, akan tampak perdarahan pada jaringan
lunak yangmemberikan kesan gambaran suatu
keganasanpada jaringan lunak.
Ada dua metode pemeriksaan biopsi, yaitu :
Biopsi tertutup dengan menggunakan jarum halus ( fine
needle aspiration,FNA) dengan menggunakan
sitodiagnosis, merupakan salah satu biopsi
untukmelakukandiagnosis pada tumor.
Biopsi terbuka. Biopsi terbuka adalah metode biopsi
melalui tindakan operatif.
Keunggulan biopsi terbuka dibandingkan dengan biopsi t
ertutup, yaitu dapat mengambil jaringan yang lebih besar
 untuk pemeriksaan histologis dan pemeriksaanultramikr
oskopik, mengurangi kesalahan pengambilan jaringan,
dan mengurangi kecenderungan perbedaan diagnostik
tumor jinak dan tumor ganas (seperti antara enkondroma
dan kondrosakroma, osteoblastoma dan osteosarkoma).
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul,antara lain
gangguan produksi anti- bodi,infeksiyang biasa
disebabkan oleh kerusakan sumsum tulang yang
luas dan merupakan jugaefek dari
kemoterapi,radioterapi,dan steroid yang dapat
menyokong terjadinya leucopenia dan fraktur
patologis,gangguan ginjal dan system
hematologis,sertahilangnya anggota
ekstremitas.Komplikasi lebih lanjut adalah adanya
tanda –  tanda apatis dan kelemahan.
Penatalaksanaan:
Pengobatan bertujuan untuk menghancurkan atau
mengankat jaringan malignadengan menggunakan metode
yang seefektif mungkin.
Penatalaksanaan yang bisa diberikan:
Tindakan Medis

Pembedahan secara menyeluruh atau amputasi.


Amputasi dapat dilakukan melaluitulang daerah
proksimal tumor atau sendi proksimal dari pada tumor.
Kemoterapi. Merupakan senyawa kimia untuk
membunuh sel kanker. Efektif pada kanker yangsudah
metastase.
Radiasi
Analgesik atau tranquiser.Analgesik non
narkotik, sedativa, psikoterapi serta bila
perlu narkotika.
Diet tinggi protein tinggi kalori.
Tindakan Keperawatan
Manajemen nyeriTeknik manajemen nyeri secara
psikologik (teknik relaksasi napas
dalam,visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan
farmakologi ( pemberian analgetika ).
Mengajarkan mekanisme koping yang
efektifMotivasi klien dan keluarga untuk
mengungkapkan perasaan mereka, dan
berikandukungan secara moril serta anjurkan
keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau
rohaniawan.
Memberikan nutrisi yang adekuatBerkurangnya
nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai
efek sampingkemoterapi dan radiasi, sehingga
perlu diberikan nutrisi yang adekuat.Antiemetika
dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi
gastrointestinal.Pemberian nutrisi parenteral
dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dokter.
Pendidikan kesehatanPasien dan keluarga
diberikan pendidikan kesehatan tentang
kemungkinanterjadinya komplikasi, program
terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN
Data pasien yang harus dikaji mencakup beberapa hal yaitu:
 Identitas Pasien
 Merupakan biodata klien yang meliputi : nama, umur, jenis
kelamin, agama, suku bangsa/ras, pendidikan, bahasa
yang dipakai, pekerjaan, penghasilan dan alamat.
  Riwayat Penyakit TerdahuluPerlu dikaji apakah klien
pernah menderita suatu penyakit yang
berat/penyakittertentu yang memungkinkan berpengaruh
pada kesehatan sekarang, kaji adanyatrauma prosedur
operatif dan penggunaan obat-obatan.
 
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluh nyeri pada daerah
tulang yang terkena, Klien mengatakan susahuntuk
beraktifitas/keterbatasan gerak, Mengungkapkan akan kecemasan
akan keadaannya
Riwayat Penyakit KeluargaKaji kemungkinan adanya anggota
keluarga yang mengalami gangguan sepertiyang dialami
klien/gangguan tertentu yang berhubungan secara langsung
dengangangguan hormonal seperti gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.
  Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual yang Mungkin Terganggu
 BernapasGejala: Napas pendek, dispnea nocturnal paroksismal, batuk
dengan atautanpa sputum.Tanda: Takipnea, dispnea, pernapasan kusmaul,
batuk produktif.
 Makan dan Minum
Gejala: Kebiasaan diet buruk (misalnya : rendah serat, tinggi
lemak, aditif, dan bahan pengawet), Anoreksia, mual/muntah,
Intoleransi makanan.Tanda: Perubahan berat badan (BB),
penurunan BB hebat, kaheksia, berkurangnya massa otot,
Perubahan pada kelembapan/turgor kulit, edema.
 Eliminasi
Gejala: Perubahan pola defikasi, misalnya : darah pada
feses, nyeri saatdefikasi. Perubahan eliminasi urinearius
misalnya : nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih,
hematuria, sering berkemih.Tanda: Perubahan
bising usus, distensi abdomen.
  Aktifitas
Gejala: Kelemahan, malaise.Tanda: Kelemahan otot,
kehilangan tonus, penurunan rentang gerak,
Pekerjaanatau profesi dengan pemajanan karsinogen,
tingkat stress tinggi
 Istirahat Tidur
Gejala : Perubahan pada pola tidur dan waktu tidur
pada malam hariTanda : nyeri, ansietas, dan
berkeringat malam.
Pengaturan Suhu TubuhSuhu tubuh pasien biasanya
meningkat pada infeksi.
Kebersihan/HygienePasien tidak dapat melakukan personal
hygiene secara mandiri akibatkelemahan yang dialami.
  Nyaman
Gejala: Nyeri tekan/nyeri lokal pada sisi yang sakit,
mungkin hebat ataudangkal.
Tanda : Perilaku hati – hati (distraksi), gelisah, jalan
pincangi)
Keamanan
Gejala: Berulangnya infeksi. Pemajanan pada kimia toksik,
karsinogen, pemajanan matahari lama/berlebihan.
Tanda: Fraktur tulang, kalsifikasi metastasik, keterbatasan
gerak sendi, Ruam kulit, ulserasi.
Komunikasi dan Sosialisasi
Gejala: Kesulitan menjalankan fungsi peran dalam
keluarga.
Belajar
Kebanyakan pasien tidak mengetahui penyakit yang
dialaminya serta apa pemicu munculnya stroke tersebut.
Rekreasi
Pasien tidak dapat bangun dari tempat tidur atau pun
keluar rumah karenamengalami kelemahan dan
mengikuti prosedur pengobatan
 Prestasi
 Spiritual
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan proses patologik
atau inflamasi.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
adanya tumor
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan kekuatan dan
kerusakanmuskuloskeletal
Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian
dan perubahan status kesehatan
Resiko cedera berhubungan dengan tumor
Resiko infeksi berhubungan dengan
penyakit kronis dan kerusakan jaringan
Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan yang berhubungan dengan
hipermetabolik
Resiko kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan efek radiasi.
Defisit pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai