Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN OSTEOSARKOMA

Ns.M.Shodikin,M.Kep,Sp.Kep.MB.CWCS,CFCN.
1. PENDAHULUAN
 Osteosarkoma merupakan tumor tulang maligna
primer yang paling lazim dan seringkali berakibat
fatal dan dapat timbul sebagai metastase sekunder
dari ekstrimitas tungkai pada 50% kasus.
 Biasanya terdapat pada lokasi bekas radiasi atau
lebih sering sebagai penyerta pada penyakit paget.
 Paget’s disease pertama kali dilaporkan oleh Sir
James Paget (ahli bedah di Inggris) pada tahun
1877.(1-4) Paget’s disease atau disebut juga osteitis
deformans adalah suatu penyakit metabolisme
pada tulang yang ditandai dengan penebalan dan
pembesaran tulang, kerapuhan tulang dan struktur
dalam tulang yang tidak normal.
 Kaki kanan pasien yang
mengalami deformitas. Deformitas
tersebut menunjukkan Paget’s
disease yang aktif dan berlangsung
lama. Pengobatan dapat mencegah
terjadinya deformitas

Artikel ini dikutip dari: 


SKYDRUGZ: Refarat Penyakit
Paget (Paget's Disease) 
http://skydrugz.blogspot.com/2012
/01/refarat-penyakit-paget-pagets-
disease.html#ixzz1sKM47qFY
 
Skydrugz 
 Osteosarkomasering terjadi pada laki-laki pada
kelompok usia 10-25 tahun dan pada orang tua
yang mengalami.

 Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang


panjang dan biasa ditemukan pada ujung bawah
femur, ujung atas humerus dan ujung atas tibia.
 Menurut badan kesehatan dunia ( World Health
Oganization ) setiap tahun jumlah penderita kanker ±
6.25 juta orang.
 Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker
diantara 100.000 penduduk per tahun.
 Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa terdapat sekitar
11.000 anak yang menderita kanker per tahun. Di Jakarta
dan sekitarnya dengan jumlah penduduk 12 juta jiwa,
diperkirakan terdapat 650 anak yang menderita kanker
per tahun.
 Dari jumlah seluruh kasus tumor tulang 90% kasus
datang dalam stadium lanjut.
 Angka harapan hidup penderita kanker tulang
mencapai 60% jika belum terjadi penyebaran ke
paru-paru.
 Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5
tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.
 Penyebab pasti terjadinya osteosarkoma tidak
diketahui. Akhir-akhir ini, penelitian menunjukkan
bahwa peningkatan suatu zat dalam tubuh yaitu c-
Fos dapat meningkatkan kejadian osteosarkoma.
2. DEFINISI
 Sarkoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung
(Danielle. 1999: 244 ).
 Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) adalah tumor yang muncul
dari mesenkim pembentuk tulang. ( Wong. 2003: 616 )
 Sarkoma osteogenik ( Osteosarkoma ) merupakan neoplasma tulang
primer yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis
tulang tempat yang paling sering terserang tumor ini adalah bagian
ujung tulang panjang, terutama lutut. ( Price. 1998: 1213 )
 Osteosarkoma adalah tumor tulang ganas yang
berasal dari sel primitif pada regio metafisis tulang
panjang orang berusia muda.
3. ETIOLOGI
1.       Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi
2.       Keturunan ( genetik )
3.       Beberapa kondisi tulang yang ada
sebelumnya yang disebabkan oleh penyakit.
4.       Pertumbuhan tulang yang terlalu cepat.
5.       Sering mengkonsumsi zat-zat toksik seperti :
makanan dengan zat pengawet, merokok dan lain-
lain.
4. EPIDEMOLOGI

 Osteosarkoma merupakan 20% dari seluruh kanker tulang


ganasyang dapat terjadi di mana-mana dari tulang, biasanya
di luar batasyang paling dekat metaphyseal pertumbuhan
tulang piring.
 Yang palingsering terjadi adalah pada tulang paha (42%,
75% dari yang terpencil ditulang paha), tulang kering (19%,
80% dari yang di proximal tulangkering), dan humerus (10%,
90% dari yang di yang proximal
humerus).Lokasi lain yang signifikan adalah tengkorak dan ra
hang (8%) danpanggul (8%). Dan lebih dari 50% kasus
terjadi pada daerah lutut
5. PATOFISIOLOGI
 Osteosarkoma paling sering terjadi pada rongga
medular daerahmetafisis tulang panjang. Ujung
bawah femor, bagian atas tibia, dan
bagian atas humerus adalah 
tempat yang paling sering terkena.
  Osteosarkoma jarang terjadi di periosteum
(osteosarkoma periosteal)atau pada permukaan
luar (osteosarkoma parosteal).
 Secara makrokopis, osteosarkoma tampak sebagai
massa
lunakdengan daerah nekrosis dan pendarahan. Dap
at ditemukanpembentukan tulang dan kartilago. Tu
lang yang terkena membesar
akibat adanya tumor, yang dapat menginfitrasi
rongga medulla dan jaringan lunak di luar tulang.
Secara radiologist, osteosarkoma
tampaksebagai lesi-lesi destruktif irregular. 
 Osteosarkoma merupakan neoplasma agresif yang
menginfitrasi secara luas. 
 Metastasis hematogen,paling sering pada paru, terj
adi secara dini. Jarang terjadi metastasis limfatik
dan tumor pada kelenjarlimfe.
 Secara mikrokopis, osteosarkoma tersusun dari
osteoblas ganasdisertai anaplasia dan laju mitonik
yang tinggi. 
6. GAMBARAN KLINIS
 Rasa sakit (nyeri)
 Pembengkakan
 Keterbatasan gerak
 Menurunnya berat badan
 Teraba massa; lunak dan menetap dengan
kenaikan suhu kulit di atas massa serta distensi
pembuluh darah.
OSTEOSARKOMA DI PANGKAL HUMERUS SINISTRA
OSTEOSAKOMA DI FEMUR SINISTRA
 GAMBARAN
OSTEOSARKOMA
PADA MRI
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan adanya


peningkatan alkalin fosfatase
 Pemeriksaan penunjang yan gpaling akurat adalah
MRI
 Untuk mendeteksi adanya “skip lesion”, dapat
dilakukan scintigrafi
 Untuk mengetahui adanya penyebaran tumor ke organ
lain, dapat dilakukan pemeriksaan CT scan dada guna
melihat apakah ada anak sebar pada organ paru
8. STAGING DARI OSTEOSARKOMA

 Pada tumor muskuloskeletal stagingnya memakai Enneking


System, yang telah dipakai oleh Musculoskeletal Tumor Society,
begitu juga pada osteosarkoma.
 Staging ini berdasarkan gradasi histologis dari tumor (ada low-
grade dan high-grade), ekstensi anatomis dari tumor
(intrakompartmental atau ekstrakomparmental), dan ada tidaknya
metastase (Mo atau M1).
 Sesuai Enneking System maka Staging
dari Osteosarkoma adalah sebagai berikut:
Stage I. Low-grade Tumor
I A. Intracompartmental
I B. Extracompartmental
Stage II High-grade
II A Intracompartmental
II B Extracompartmental
Stage III Any Grade with metastase
III A Intracompartmental
III B Extracompartmental
Stage I. Low-grade Tumor
Stage II High-grade
Stage III Any Grade with metastase
9. DIAGNOSIS BANDING

1. EwingÕs sarcoma
2. Osteomyelitis
3. Osteoblastoma
4. Giant cell tumor
5. Aneurysmal bone cyst
6. Fibrous dysplasia
10. PENATALAKSANAAN
 Beberapa dekade yang lalu, kombinasi antara preoperatif dan
postoperatif kemoterapi, serta pembedahan yang lebih efektif
meningkatkan angka harapan hidup 5 tahun hingga 70%.
 Konservatif
Zat-zat kemoterapi yang digunakan adalah seperti metotreksat
dosis tinggi, adriamisin, doksorubisin, cisplanin, dan
ifosfamid.
 Operasi
Penanganan bedah tergantung pada stadium tumornya.
Semakin tinggi stadiumnya, semakin tumornya tidak dapat
dioperasi. Namun, saat ini sangat dihindarkan amputasi.
  
 Manajemen nyeriTeknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik
relaksasi napasdalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan
farmakologi ( pemberiananalgetika ).

 
 Mengajarkan mekanisme koping yang efektif Motivasi klien dan
keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka,dan berikan
dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk  berkonsultasi
ke ahli psikologi atau rohaniawan.

 
 Memberikan nutrisi yang adekuatBerkurangnya nafsu makan, mual,
muntah sering terjadi sebagai efek samping kemoterapi dan radiasi,
sehingga perlu diberikan nutrisi yangadekuat. Antiemetika dan
teknik relaksasi dapat mengurangi reaksigastrointestinal. Pemberian
nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai denganindikasi dokter.

 
 Pendidikan kesehatanPasien dan keluarga diberikan pendidikan
kesehatan tentangkemungkinan terjadinya komplikasi, program
terapi, dan teknik perawatanluka di rumah.( Smeltzer. 2001: 2350 ) 
11. RINGKASAN

Osteosarkoma merupakan tumor ganas ke dua


dari tulang. Didapatkan pada umur antara 5-30
tahun,dan terbanyak pada umur 10 - 20 tahun.
Terdapat pada metafise tulang panjang yang
pertumbuhannya cepat,terbanyak pada daerah lutut.
Diagnose ditegakkan dengan gejala klinis,
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiografi
seperti plain foto, CT scan, MRI, bone scan, angiografi
dan dengan pemeriksaan histopatologis melalui biopsi.
Prognosis osteosarkoma
tergantung pada staging dari tumor dan efektif-tidaknya
penanganan. Penanganan osteosarkoma saat ini
dilakukan dengan memberikan kemoterapi, baik pada
preoperasi (induction=neoadjuvant chemotherapy, dan
pascaoperasi (adjuvant chemotherapy). Pengobatan
secara operasi, prosedur Limb Salvage merupakan tujuan
yang diharapkan dalam operasi suatu osteosarkoma.
Follow-up post-operasi pada penderita osteosarkoma
merupakan langkah tindakan yang sangat penting.
12. Diagnosa Keperawatan
 
  Nyeri yang berhubungan dengan proses patologik dan pembedahan

  Koping tidak efektif berhubungan dengan rasa takut tentang ketidak tahuan, persepsi
tentang proses penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat

 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status


hipermetabolik  berkenaan dengan kanker.
 
 Gangguan harga diri karena hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja
peran( Doenges. 1999: 1000 )
 
Nyeri yang berhubungan dengan proses patologik dan pembedahan.

INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Kaji status nyeri ( lokasi, 1. Memberikan data dasar untuk
frekuensi, durasi, dan menentukan dan mengevaluasi
intensitas nyeri ). intervensi yangdiberikan.
2. Berikan lingkungan yang
nyaman, dan aktivitas hiburan 2. Meningkatkan relaksasi klien.
( misalnya : musik,televisi ). 3. Meningkatkan relaksasi yang
3. Ajarkan teknik manajemen dapat menurunkan rasa nyeri
nyeri seperti teknik relaksasi klien.
napas dalam, visualisasi,dan
bimbingan. 4. Mengurangi nyeri dan spasme
4. Berikan analgesik sesuai otot( doenges. 1999: 1005 ).
kebutuhan untuk nyeri.
Koping tidak efektif berhubungan dengan rasa takut tentang ketidak tahuan, persepsi tentang
proses penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat

INTERVENSI KEPERAWATAN RAIONAL


1. Motivasi pasien dan keluarga 1. memberikan kesempatan pada
untuk mengungkapkan perasaan.   pasien untuk mengungkapkan rasa
2. Berikan lingkungan yang nyaman takut sertakesalahan konsep
dimana pasien dan keluarga tentang diagnosis.
merasa aman untuk mendiskusikan 2. membina hubungan saling percaya
perasaan atau menolak untuk dan membantu pasien untuk
berbicara.   merasa diterimadengan kondisi
3. Pertahankan kontak sering dengan apa adanya.
pasien dan bicara dengan 3. memberikan keyakinan
menyentuh pasien.   bahwa pasien tidak sendiri atau
4. Berikan informasi akurat, ditolak.
konsisten mengenai prognosis. 4. dapat menurunkan ansietas dan
memungkinkan pasien membuat
keputusan atau pilihan sesuai
realita.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik  berkenaan
dengan kanker.
 

INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL


1. Catat asupan makanan setiap hari . 1. mengidentifikasi kekuatan atau
defisiensi nutrisi.
2. Ukur tinggi, berat badan, 2. mengidentifikasi keadaan
ketebalan kulit trisep setiap hari.  malnutrisi protein kalori
khususnya bila berat badandan
3. Berikan diet TKTP dan asupan pengukuran antropometrik kurang
cairan adekuat. dari normal.
3. memenuhi kebutuhan metabolik
4. Pantau hasil pemeriksaan jaringan. Asupan cairan adekuat
laboratorium sesuai indikasi. untuk menghilangkan produk sisa. 
4. membantu mengidentifikasi
derajat malnutrisi.
Gangguan harga diri karena hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja
peran( Doenges. 1999: 1000 )
 
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
1. Diskusikan dengan orang terdekat 1. membantu dalam memastikan
pengaruh diagnosis dan masalah untuk memulai proses
pengobatan terhadapkehidupan pemecahan masalah.
pribadi pasien dan keluarga. 2. membantu dalam pemecahan
2. Motivasi pasien dan keluarga masalah.
untuk mengungkapkan perasaan 3. menunjukkan rasa empati dan
tentang efek kanker atau menjaga hubungan saling
pengobatan.   percayadengan pasien dan
3. Pertahankan kontak mata selama keluarga.
interaksi dengan pasien dan
keluarga dan bicaradengan
menyentuh pasien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai