UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : Tn. X No. RM : Tidak terkaji
Umur : 42 tahun Pekerjaan : Tidak terkaji
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Tidak terkaji
Agama : Tidak terkaji Tanggal MRS : Tidak terkaji
Pendidikan : Tidak terkaji Tanggal Pengkajian : 20 April 2021
Alamat : Tidak terkaji Sumber Informasi : Studi kasus
- Clinical Sign :
Pasien tampak lemas, pucat, cemas pasien mengatakan pusing, dan kesadaran GCS
E4V5M6
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Pasien mengatakan tidak mengalami mual muntah dan nafsu makan masih baik
3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Pasien mengatakan dapat BAK dan BAB dengan normal tanpa adanya nyeri
Interpretasi :
Tanda – tanda vpasien diatas normal
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
- Inspeksi : tidak terdapat lesi dikepala, serta di kepala tidak ada benjolan.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada benjolan.
2. Mata
- Inspeksi : alis mata merata, bulu mata simetris
- Palpasi : tidak ada serumen, tidak ada distensi
3. Telinga
- Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada sekret, tidak ada hiperpigmentasi, telinga simetris
Farmakokinetik :
- Distribusi : dengan cepat
diambil melalui transport
aktif ke dalam eritrosit dan
sel-sel endothelial vaskuler
- Metabolisme : dimetabolisme
denga cepat secara
intraselular oleh adnosine
kinase menjadi adenosine
Pemeriksaan EKG : Elektrokardiogram awal (EKG) menunjukkan SVT dengan kecepatan 190 / menit, setelah kembali ke irama sinus memiliki
denyut jantung 90 / menit, sumbu + 90◦, kompleks QS di sadapan V1, V2, V3 dan blok atrioventrikular derajat 1 dengan interval PR 240 msec
Ketidakadekuatan
pemenuhan ventrikel
karena takikardi
Penurunan Curah
jantung
2 DS : Jantung berdetak sangat Nyeri Akut
1. Pasien cepat
mengatakan merasakan nyeri
pada dada takikardi Mita
2. Pasien
mengatakan nyeri akan jantung tidak efektif
bertambah apabila beraktivitas memompa darah ke
seluruh tubuh
DO :
1. Pasien tampak meringis
kurangnya oksigen ke
2. Pasien tampak lemah
organ dan jaringan tubuh
3. Pasien tampak pucat
4. Tampak gelisah
Nyeri dada (angina)
5. TTV
TD : 120/90 mmHg
Nyeri akut
DO :
inflamasi Mita
1. Pasien tampak menggigil
2. TTV : S: 38 C
akumulasi monosit,
N : 190x/menit
makrofag, sel T helper dn
3. Kulit terasa hangat
fibrolas
4. Pasien tampak pucat
5. Pasien tampak lemas
pelepasan sitokin
pembentukan
prostaglandin otak
merangsang hipotalamus
meningkatkan titik
patokan suhu (set point)
menggigil, meningkatkan
suhu tubuh
Hipertermi
Ansietas
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
TANGGAL
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN KETERANGAN
PERUMUSAN
1 Penurunan Curah Jantung (D. 21 April 2021
0008) b.d perubahan irama jantung
d.d pasien mengatakan jantung
terasa berdebar-debar sangat
kencang d.d Pasien tampak lemas,
Pasien tampak pucat, Nadi :
190x/menit, Hb: 11 g/dL, Gambar
EKG menunjukkan SVT
2 Nyeri Akut (D. 0077) b.d 21 April 2021
supraventrikular takikardi d.d
pasien mengatakan nyeri pada
dada, pasien mengatakan nyeri
bertambah apabila beraktivitas d.d
pasien tampak meringis,pasien
tampak lemah, pasien tampak
pucat, tampak gelisah, ttv td :
120/90 mmhg, n : 190x/menit
3 Hipertemia (D.0130) b.d Proses 21 April 2021
penyakit d.d pasien mengatakan
demam, pasien tampak menggigil,
S : 38 C, N 190x/menit, kulit terasa
hangat, pasien tampak pucat dan
lemas
4 Intoleransi Aktivitas (D. 0056) 21 April 2021
b.d ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen d.d
pasien mengatakan lelah untuk
melakukan aktivitas, pasien
mengatakan sesak nafas, pasien
mengatakan, pasien mengatakan
apabila beraktivitas nyeri akan
bertambah sakit, ADL pasien
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian antiaritmia
2 Kategori : Psikologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (I. 08238)
Subkategori : Nyeri dan selama 1x24 jam, nyeri akut pada pasien Observasi
Kenyamanan dapat teratasi, dengan kriteria hasi hasil 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
4 Kategori: Fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 Manajemen Energi (I.05178)
Subkategori: jam, diharapkan intoleransi aktivitas dapat Observasi
Aktivitas/Istirahat teratasi, dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
Intoleransi Aktivitas (D.0056) Toleransi Aktivitas (L.05047) mengakibatkan kelelahan Mita
1. Perasaan lemah diturunkan dari skala 2 2. Monitor kelelaha fisik dan emosional
(cukup meningkat) ke skala 5 (menurun) Terapeutik
2. Keluhan lelah diturunkan dari skala 2 3. Lakukan latihan rentang gerak pasif
(cukup meningkat) ke skala 5 (menurun) dan/atau aktif
3. Dispnea saat beraktivitas diturunkan dari Edukasi
skala 1 (meningkat) ke skala 5 (menurun) 4. Anjurkan tirah baring
4. Dispnea setelah beraktivitas diturunkan 5. Anjurkan melakukan aktivitas secara
dari skala 1 (meningkat) ke skala 5 bertahap
O:
- ADL pasien mandiri tetapi bertahap
- TD 110/ 90 mmHg
- N : 90x/menit
- RR : 20x/menit
- Pasien melakukan tirah baring
Nagula, P., S. R. V. Yerrabandi., A. N. Otikunta., dan S. Karumuri. 2018. Rare Case With
Supraventricular Tachycardia At Presentation In An Adult – A Case Report. Indian Hearth
Jurnal Cardiovascular Case Report (CVCR). 2 : 64-67
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator Diagnostik Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan Keperawatan
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan
Edisi 1. Jakarta: PPNI.