Anda di halaman 1dari 53

GIZI IBU HAMIL

Eva IF.Amd.Keb.,S.KM.,M.Kes
GIZI DAUR HIDUP
IBU HAMIL
DIAGNOSIS KEHAMILAN

 Kehamilan normal selama 38 – 40 minggu


dari pasca ovulasi, dari hari pertama haid
terakhir.
 Petunjuk kemungkinan/anggapan kehamilan:
dengan penentuan kadar HCG (Human
Chorionic Gonadotropin) dlm urine.
 Pemeriksaan kepastian kehamilan:
mendengar suara detak jantung janin, USG,
dan meraba bentuk janin.
Kondisi Psikologis
BUMIL
 Pertumbuhan dan perkembangan yg terjadi pada
ibu hamil terbagi menjadi 3 trimester.
 Masa kehamilan trimester I : 0-12 minggu
Masa kehamilan trimester II :13-27 minggu
Masa kehamilan trimester III : 28-40 minggu
 Trimester Pertama (minggu 1 – 12), terjadi
adanya perubahan hormonal, yang membuat ibu
merasa mual bahkan sampai muntah.
Trimester I
 Mual dan muntah sering dialami wanita atau disebut
morning sickness (jika berlebihan disebut hiperemesis
gravidarium) perub. hormonal
 Tanda2 Hiperemesis gravidarium (HG):
Berat badan turun 2,5-5 kg atau lebih, tidak dapat
menelan makanan atau minuman selama 24 jam, air
kencing berwarna gelap/ pekat, muntah sering (setiap
jam atau lebih), mual hebat sehingga selalu muntah
saat makan
 Bahaya HG: terjadi dehidrasi dan kekurangan asupan
nutrisi
 Penanganan : perawatan di RS utk mendapat nutrisi
parenteral sampai gejala reda
Perubahan Fisik
Bumil
 Adanya kehamilan memicu
sekaligus memacu terjadinya
perubahan tubuh (secara
anatomis, fisiologis & Biokimia)

 Terjadi perubahan, antara lain;


pertumbuhan janin, rahim,
plasenta, penambahan volume
darah, pembesaran payudara
dan penambahan kelenjar ASI,
pembentukan air ketuban serta
peningkatan metabolisme tubuh.
Perubahan Fisik Bumil
 Sistem Endokrin
Plasenta sbg organ endokrin memproduksi berbagai hormon
untuk menyinambungkan kehamilan (HCG, HPL, estrogen,
progesteron dan HCT).
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) mempertahankan
korpus luteum
HPL (Human Placental Lactogen)  mempengaruhi
metabolisme gizi
HCT (Human Chorionic Tiroksin)  bertanggung jwb dlm
percepatan kegiatan kel Tiroid bumil.
Estrogen  pembesaran uterus, buah dada & organ
genital
Progesteron  memacu pertumb. Endometrium, penumpukan
lemak ibu, peningk. Retensi Na & pelemasan jar. Otot polos,
shg memyebabkan kelenturan rahim, gerak lambung & tonus
otot).
Saluran Pencernaan
 Tjd perub. Mulai rongga mulut hingga usus besar tmsk
hati dan empedu
 Waktu pengosongan lambung dan transit makanan
memanjang, shg > air terserap  terjadi sembelit.
 Prod. Asam lambung sangat variatif (pd trimester I)
 Peningk. h. gastrin o/ plasenta  volume lambung
meningk. Keasaman berkurang
 Metab. KH berubah  Glukosa u/ janin cukup tersedia
 berpotensi menimbulkan diabetes kehamilan. HPL
mengganggu kerja insulin  kebuth. Insulin
bertambah.
Ginjal dan Saluran Kemih
 Panjang & berat ginjal bertambah 1 -1,5 cm.
 Piala Ginjal melebar sampai 60 cc (dr. 10 cc)
 Ureter diatas pintu panggul melebar,
memanjang dan berkelok
 GFR (Glomerular filtration rate) meningk. Sampai
50% mulai awal kehamilan
 Aliran plasma meninggi 25-50%
 Kec. Aliran kencing & eks. Na pd akhir kehamilan
dpt dipengaruhi oleh posisi tubuh
miring/terlentang
 GFR meningk. Tapi tidak merubah jml urine yg
diekskresikan setiap hari.
Sistem Kardiovaskuler

 Pembesaran uterus menekan pembuluh


darah yg melewati rongga pangguldan paha
 Jk. Bumil tidur terlentang, uterus akan
menekan vena cava.
 Volume darah meningkat pada trimester I,
percepatan pd trimester II, melambat pd
trimester III.
 Vol. darah puncak dicapai pd pertengahan
trimester III 30 – 50%.
Kantong Empedu

 Penurunan tonus otot polos  fungsi


kantong empedu berubah
 Waktu pengosongan memendek dan sering
tidak lengkap
 Cairan empedu mengental, tdk jarang terjadi
stasis  mudah terbentuk batu empedu
H A T I

 Fungsi hati berubah  Kegiatan alkalin


fosfatase dlm serum meningkat 2 kali yg
diduga akibat penambahan isoenzim alkalin
fosfatase dari plasenta
 Kadar albumin dan globulin plasma menurun.
 Rasio albumin/globulin menurun tajam.
Faktor yg Mempengaruhi
Status Gizi Bumil
 BB bayi baru lahir ditentukan oleh status gizi
janin
 Status gizi janin ditentukan  status gizi ibu
waktu melahirkan dan waktu konsepsi.
 Status Gizi Ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi:
- Keadaan sosek sebelum hamil
- Keadaan kesehatan dan gizi ibu
- Jarak kelahiran
- Paritas
- Usia kehamilan
Lanjutan …

 Status gizi ibu waktu melahirkan dan saat


konsepsi dipengaruhi oleh:
 Keadaan sosek waktu hamil
 Derajat pekerjaan fisik
 Asupan pangan
 Pernah tidaknya terjakit penyakit infeksi
 Usia  besarnya kalori & zat gizi yg akan
diberikan
 Status Ekonomi  kemampuan membeli dan
memilih makanan yang bergizi tinggi.
Lanjutan …

 Riwayat kesehatan  membantu untuk penyiapan


gizi khusus dan pengobatan khusus
 Perubahan fisiologis selama hamil  dpt digunakan
sbg petunjuk penilaian.
 BB rendah sebelum konsepsi & pertambahan berat
yg tidak adekuat mrpk penilaian langsung yg dpt
dipergunakan u/ memperkirakan laju pertumb.
Janin
 BB lahir berkorelasi positif dg pertambahan berat
total selam hamil.
Lanjutan…

 Pemeriksaan antropometri biasanya adalah


- BB (termasuk BB awal kunjungan)
- TB
- penentuan BB ideal
- Pola pertambahan BB
- BB sebelum hamil perlu ditanyakan  untuk
penentuan prognosis serta keputusan perlu
tidaknya dilakukan terapi gizi scr intensif.
Hormon kunci plasenta dalam
kehamilan
Hormon kunci plasenta dalam
kehamilan
Proses pengeluaran sel telur
oleh Ovarium
Pertumbuhan dan Perkembangan
Janin

Hari 1: Konsepsi, terdapat 1 sel zigot


Hari 2-3: berkembang menjadi morula (8
sel) memasuki rongga uterin
Hari 6-8: berkembang menjadi blastosit
(250 sel, mulai diferensiasi sel) Mgu ke 4: panjang ¼ inch,
Hari 10: embryo menempel di dinding membentuk kepala, dada,
uterin lengan, jantung ‘praktis’
Hari 12 Embryo terdiri dari ribuan sel, berdenyut, spinal cord, 2 lobus
ber-diferensiasi dengan baik utama otak
Pertumbuhan dan
Perkembangan Janin

Mgu ke7: panjang ½ inch, berat 2-3 g,


Mgu ke5: pembentukan ginjal, liver, otak mulai mengirimkan impuls, GIT
sistem sirkulasi, mata, telinga, mulaimemproduksi enzim, ginjal mulai
mulut, tangan, GIT, denyut jantung mengeluarkan produk sisa, liver
bayi 65x/mnt, mulai terbentuk darah memproduksi sel darah merah, otot
sendiri mulai bekerja
Pertumbuhan dan
Perkembangan Janin

Mgu ke 9: embryo mulai disebut Bl ke 3: berat 1 ons, mulai terbentuk


dengan fetus sel egg/sperma primitif, hard palate
fuses, mulai bernafas dalam cairan
amnion
Pertumbuhan dan
Perkembangan Janin

Bl ke 4: berat 6 ons, diameter Bl ke 5: berat 1 pound, panjang 11


plasenta 3 inch inch, mulai terjadi kalsifikasi
skeleton, rambut mulai tumbuh
Pertumbuhan dan
Perkembangan Janin

Bl ke 6: panjang 14 inch, mulai terjadi Bl ke 7: pertambahan BB bayi ½-1


penimbunan lemak, mulai terbentuk ons/hari
bakal gigi permanen, paru-paru, GIT,
ginjal terbentuk tetapi masih belum
berfungsi sempurna
Pertumbuhan dan
Perkembangan Janin
 Bl ke 8-9: pertambahan BB 1
ons/hr, terjadi penimbunan
lemak, glikogen, Fe, folat,
B6, B12, B2, ca, Mg, vitamin
A, E, D, fungsi organ
semakin berkembang.
 Kecepatan pertumbuhan
mulai menurun dengan
semakin dekatnya hari
kelahiran.
 Berat plasenta 500-650 g
pada saat dilahirkan
Fase pertumbuhan kritis janin

Widya Rahmawati, 2013 04/19/22 26


 Siklus
pertumbuhan
bayi dalam
kandungan
Perubahan berat badan
 IMT normal  18,5-25  tambah : 11,5-16 kg
 IMT underweight  < 18,5  tambah : 12,5-18 kg
 IMT overweight/ob  >25  tambah : 7-11,5 kg

Kenaikan berat badan disebabkan oleh :


• berat badan janin  3,5-4 kg
• plasenta  0,5-1 kg
• cairan amnion  1 kg
• buah dada  0,5 kg
• ikhterus  1 kg
• penambahan volume darah  1,5 kg
• lemak tubuh  > 2,5 kg
• penambahan jaringan otot & cairan  2-3,5 kg
Pola Pertambahan BB
 Laju pertambahan berat selama hamil sama
pentingnya dg pertambahan berat itu sendiri.
 Kisaran Pertambahan berat :
- Trimester I : 1-2 kg (350-400 g/mg)
- Trimester II & III : 0,34 – 0,5 kg/mg
 Meskipun laju pertambahan berat ibu pd trimester II
dan III pd dasarnya sama, penimbunan porsi ibu dan
pertambahan jaringan janin tdk berlangsung
serentak.
 Pertambahan komponen jaringan ibu pd trimester II
 Pertumbuhan janin dan plasenta serta cara amnion
berlangsung sangat cepat pd trimester III.
Pertambahan BB berdsrkan BMI
sebelum Hamil
NILAI BMI PENAMBAHAN BB (Kg)

Rendah (<19,8) 12,5 – 18

Normal (19,8 – 26) 11,5 – 16

Tinggi (26,1 – 29) 7,0 – 11,5

Obes (>29) 6
Sumber: Aplication of clinical nutrition dalam Gizi dlm Daur Kehidupan
Penambahan BB Bumil
KEBUTUHAN GIZI SELAMA HAMIL
 Tujuan penatalaksanaan gizi pada wanita hamil adalah untuk
mencapai status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani
kehamilan dengan aman, melahirkan bayi dengan potensi fisik
dan mental yang baik.
 Pada bumil tjd peningk. Kebutuhan zat gizi oki diperlukan
penambahan zat gizi spt : KH, prot, lmk, vit & mineral (vit. A, C,
K, as.folat, Fe, yodium & Calsium)
 Penambahan jml zat gizi utk memenuhi kebutuhan tubuh ibu
dan perkemb.janin.
 Apabila mknan ibu kurang memnuhi zat gizi, mknan utk janin
diambil dari simpanan mknan ibunya.
 Kebutuhan gizi harus memenuhi baik dari segi jumlah dan
macamnya.
Trimester I Kehamilan

 Nafsu makan seringkali berkurang krn rasa mual


kadang sampai muntah, pusing ataupun gejala
umum lain
 Kenaikan BB biasanya tidak banyak
 Menu disusun dg baik agar dpt meningkatkan
nafsu makan dan memenuhi kebuthan gizi.
 Porsi kecil (300 – 400 kalori) dg frekuensi sering
(6 – 8 kali/hr)
 Dipilih menu yg tdk menimbulkan rasa “nek”,
kombinasi rasa dan penyajian yg menarik
Trimester II & III
Kehamilan
 Nafsu makan mulai membaik, tumbang janin
bertambah pesat
 Oki perlu zat gizi yg mencukupi
 Penambahan panj.badan sangat pesat pd
trimester II
 Peningk. BB secara bermakna pd trimester III.
 Oki perlu disiapkan menu berupa mknan lengkap
& seimbang nilai gizinya dari berbagai jenis bm,
dg tetap memperhatikan kuan & kual
PENTINGNYA GIZI BAGI BUMIL

 U/ memenuhi kebutuhan gizi ibu pd saat


hamil & janin yg dikandungnya
 u/ persiapan ibu pd saat persalinan
 Mempersiapkan ibu agar dpt menyusui
bayinya
 Penimbunan lemak selama kehamilan
bertujuan untuk menyediakan cad energi yg
diperlukan u/ aktivitas menyusui.
Dampak kurang gizi
 Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur,
kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada
trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia
kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat
hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah. Kekurangan
asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.

 Padahal, tak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari suplemen, juga dari
bahan makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin
karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang
berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan
bahannya tidak terjamin.

 Kenaikan BB  3 minggu pertama = 1-2 kg  selanjutnya ¼-1/2 kg per


minggu
Perencanaan Gizi

 Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada


RDA (Recommended Daily Allowance atau Asupan Harian yang
Dianjurkan).
 Dibandingkan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan
protein meningkat sampai 68%, asam folat 100-122%, kalsium
50% dan zat besi 200-300%. Bahan makanan yang dianjurkan
harus meliputi enam kelompok yaitu makanan yang
mengandung protein (hewani & nabati), susu dan olahannya,
roti & biji-bijian, buah & sayuran yang kaya akan vitamin C,
sayuran berwarna hijau tua, buah & sayuran lain.
Kebutuhan Zat Gizi Wanita Hamil Yang
Dihitung Berdasarkan Persentase
Peningkatan Asupan Zat Gizi Di Atas
Kebutuhan
Zat Gizi Wanita% TidakZat
Hamil
Gizi %
Kalori 14 Folat 122
Protein 68 Vitmain B12 10
Vitamin D 100 Kalsium 50
Vitamin E 25 Fosfor 50
Vitamin K 8 Magnesium 14
Vitamin C 17 Besi 100
Thiamin 36 Seng 25
Riboflavin 23 Yodium 17
Niacin 13 Selenium 18
Vitamin B6 27
Energi
 Jumlah asupan energi merupakan faktor gizi yang paling
penting pada ibu hamil jika dikaitkan dengan berat badan bayi
rendah.
 Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga berakhirnya
kehamilan adalah 80.000 kalori. (Nasional Academy of
Sciences, 1980) atau kira-kira 300 kalori tiap hari diatas
kebutuhan wanita tidak hamil. Nilai ini dihitung berdasarkan
kesetaraan dengan protein dan lemak yang tertimbun untuk
pertumbuhan janin dan keperluan ibu.
 Kebutuhan energi trimester 2 & 3 meningkat sampai akhir
kehamilan.
 Energi tambahan selama trimester 2 diperlukan untuk
pemekaran jaringan ibu, yaitu penambahan volume darah,
pertumbuhan uterus dan payudara, serta penumpukan lemak.
 Sepanjang trimester 3, energi tambahan dipergunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
Protein

 Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993


menganjurkan penambahan 12 gram / hari.
Dengan demikian asupan protein dapat
mencapai 75-100 gram atau sekitar 1,3
gram/kg BB/hari.
Zat Besi

 Kebutuhan zat besi pada wanita hamil


meningkat 200-300 %, untuk pembentukan
plasenta & sel-sel darah merah janin.

 Volume darah yang meningkat, hingga sampai


akhir kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali
volume darah normal  terjadinya pengenceran
darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb),
albumin, dan zat lain menurun.
Calsium

 Untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta


melindungi ibu hamil dari osteoporosis.
 Kebutuhan kalsium ibu hamil harus terpenuhi,
karena jika tidak janin akan mengambilnya dari
cadangan kalsium di tulang ibu.
 Anjuran kalsium 1200 mg/hari bagi wanita hamil
yang berusia diatas 25 tahun.
 Sumber: susu dan produk olahannya, putih telur,
sayuran hijau.
Mengukur Status Gizi
 Ada beberapa cara, antara lain:
- memantau pertambahan berat badan selama hamil,
- mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA), dan
- mengukur kadar Hb.
 Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg,
dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg,
trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg.
 Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan
memantau pertumbuhan janin.
 Pengukuran LILA, untuk mengetahui apakah seseorang
menderita Kurang Energi Kronis (KEK),
 Pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah
menderita anemia gizi.
Pemeriksaan

 Pemeriksaan Kadar Hb  Anemia


 TSH  kadar Iod dalam tubuh.
Sehingga dapat diketahui perlu
tidaknya pemberian suplemen
iodium.
 Toxoplasma  adanya
toxoplasmosis
Menu sehari ibu hamil
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak
berbeda dari menu sebelum hamil.
Kelompok bahan makanan Porsi

Roti, serealia, nasi dan mi 6

Sayuran 3

Buah 4

Susu, yoghurt, keju 2

Daging, ayam, ikan, telur, kacang- 3


kacangan
Gula 2

Lemak, minyak 5
 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan:
 Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mi
basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1
potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)

 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan:


 1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa
kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging
sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya.

 1 mangkuk (100 gram) sayuran


 di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.

 1 potong buah
 seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1
potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah
besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku
buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah
rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85
gram), dan lainnya.
 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan:
 Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan

kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan

kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok

makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.

 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan:


 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil

keju (35 gram), dan lainnya.

 Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan:


 avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan

kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.

 Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan:


 1 sendok makan madu (15 gram)
Perhitungan kebutuhan gizi

 Kebutuhan energi :
 Metode harrist benedict
 Penambahan kalori  + 180 kkal …. Trimester 1
+ 300 kkal …. T2 & T3
 Kebutuhan protein :
 1 gr/kg BB/ hari
 Penambahan protein  + 17 gram…. T1-T3
 Kebutuhan lemak :
 25-30% dari total kebutuhan energi
Contoh Menu Makanan untuk
ibu
Sarapan pagi hamil
2 lembar roti gandum Selingan : buah melon 150
1 gelas (200 ml) susu calsium gram
1 butir telur rebus Pudding 2 potong
Selingan : buah papaya 150
gram
Makan malam
Makan siang Nasi putih 8 SM
Nasi putih 8 SM Sup jagung ayam
Ayam bakar 1 potong Tumis Brokoli
Tahu 2 potong sedang Sapi lada hitam
Tempe 2 potong
Sayuran rebus sesuka
Sebelum tidur : susu calsium
1 gelas
 Pagi:
- Roti oles mentega isi ikan tuna, tomat dan
selada
 Jam 10.00
- Susu dan buah pepaya
 Siang:
- Nasi, tumis kacang panjang, tempe goreng,
filet ayam, gurami goreng tepung saos tomat
 Jam 16.00
- Agar-agar santan gula merah
 Malam:
Nasi, Cah brokoliayam berkuah, tempe goreng tepung,
tenggiri balado, buah jeruk.
Keadaan yg Lazim
Berlangsung selama Hamil
 Ngidam
 Pegal linu dan kaku (kram kaki), t.u. pd
malam hari
 Sembelit
 Nyeri ulu hati
 Mual dan Muntah
 Pusing
 Sakit di perut bagian bawah
Kehamilan Resiko Tinggi

 Kehamilan yg disertai oleh penyakit/kondisi


seperti diabetes, hipertensi, peny.jantung,
anemia, usia remaja, vegetarian, KEK (kurang
energi kronis),dll.

Anda mungkin juga menyukai