0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan10 halaman
Batu ginjal adalah kristal yang terbentuk di ginjal dan saluran kemih yang dapat menyebabkan nyeri. Batu ginjal umumnya terdiri atas garam kalsium seperti kalsium oksalat dan fosfat. Faktor penyebabnya antara lain genetik, makanan dan minuman yang tinggi kalsium dan asam urat, aktivitas fisik rendah, infeksi saluran kemih, serta konsumsi vitamin dan obat berlebihan. Gejalanya berupa nyeri pinggang
Batu ginjal adalah kristal yang terbentuk di ginjal dan saluran kemih yang dapat menyebabkan nyeri. Batu ginjal umumnya terdiri atas garam kalsium seperti kalsium oksalat dan fosfat. Faktor penyebabnya antara lain genetik, makanan dan minuman yang tinggi kalsium dan asam urat, aktivitas fisik rendah, infeksi saluran kemih, serta konsumsi vitamin dan obat berlebihan. Gejalanya berupa nyeri pinggang
Batu ginjal adalah kristal yang terbentuk di ginjal dan saluran kemih yang dapat menyebabkan nyeri. Batu ginjal umumnya terdiri atas garam kalsium seperti kalsium oksalat dan fosfat. Faktor penyebabnya antara lain genetik, makanan dan minuman yang tinggi kalsium dan asam urat, aktivitas fisik rendah, infeksi saluran kemih, serta konsumsi vitamin dan obat berlebihan. Gejalanya berupa nyeri pinggang
Kelas 1C Kelompok 7 Pengertian Batu Ginjal Batu ginjal merupakan komponen kristal yang sering ditemukan di kaliks atau pelvis ginjal dan bila keluar melalui ureter menimbulkan gesekan, yang menyebabkan nyeri yang bergantung pada besarnya kristal tersebut. Sebagian besar kristal tersebut adalah kalsium, oksalat, dan fosfat yang bersatu membentuk kristal yang lebih besar saat proses pembentukan urin. Sukahatya dan Muhammad Ali (1975) dalam Mochammad Sja’bani (2006) melaporkan kasus batu ginjal yang sering ditemui adalah mengandung asam urat yang tinggi 25%, bercampur dengan kalsium oksalat/ kalsium fosfat 79%, sedangkan hanya mengandung kalsium oksalat sekitar 73%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar batu yang terbentuk di ginjal banyak mengandung kalsium oksalat. Penyebab Batu Ginjal Batu (kalkulus) ginjal adalah batu yang terdapat di mana saja di saluran kemih. Batu yang paling sering dijumpai tersusun dari kristalkristal kalsium. Terdapat sejumlah tipe batu ginjal dan ukurannya dapat berkisar dari kecil hingga sebesar batu staghorn (batu menyerupai tanduk rusa) yang dapat merusak sistem kolektivus. Biasanya batu ginjal terdiri atas garam kalsium (oksalat dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat. Penyebab batu ginjal adalah idiopatik. Akan tetapi, terdapat faktor predisposisi seperti jenis makanan yang dikonsumsi, Infeksi Saluran Kemih (ISK), volume air yang diminum, kelainan metabolisme, usia, jenis kelamin, genetik, aktivitas, konsumsi vitamin dan obat-obatan tertentu, dan berat badan. Batu ginjal biasanya terdiri dari kalsium oksalat. Terbentuknya batu ginjal sangat erat kaitannya dengan peningkatan pH urine (pada batu kalsium bikarbonat), atau sebaliknya penurunan pH urine (pada batu asamurat). Segala sesuatu yang menyebabkan terhambatnya aliran urine dan menyebabkan statis urine (tidak ada pergerakan pada urine) di bagian mana saja di saluran kemih, meningkatkan pembentukan batu karena dapat menyebabkan pengendapan zat organik dan mineral Faktor Batu Ginjal 1. Genetik Terdapat orang-orang tertentu yang memiliki kelainan atau gangguan ginjal sejak dilahirkan, meskipun kondisi ini jarang ditemui. Penderita kelainan ini, sejak usia anak-anak sudah memiliki kecenderungan yang mudah mengendapkan garam dan memudahkan terbentuknya batu. Oleh karena fungsi ginjalnya yang tidak normal, maka proses pengeluaran urine pun mengalami ganggguan karena urinenya banyak mengandung zat kapur, sehingga mudah mengendapkan batu. 2. Makanan dan minuman Sebagian besar penyakit batu ginjal disebabkan oleh makanan dan minuman. Terutama pada makanan dan minuman yang tinggi kadar kalsium oksalat dan fosfat yang mudah mengkristal dalam ginjal, juga pada makanan yang banyak mengandung asam urat. Selain itu, mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar garam mengakibatkan tingginya kadar garam dalam urine yang menyebabkan mudahnya terbentuk batu ginjal. 3. Volume air yang diminum Kurang mengkonsumsi air putih menyebabkan sistem metabolisme tubuh tidak berjalan dengan optimal. Ginjal memerlukan cairan dalam jumlah yang cukup banyak untuk menguraikan zat-zat terurai dalam tubuh. Setidaknya minumlah 2 liter air dalam sehari agar volume urine bertambah dan mengurangi konsentrasi mineral dan garam. 4. Infeksi Saluran Kemih (ISK) ISK dapat terjadi pada ureter, kandung kemih, maupun uretra. Penyebab utama ISK adalah bakteri E.coli yang hidup pada kotoran dan usus besar. ISK banyak menyerang wanita karena vagina lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri dibanding pria. Infeksi ini akan meningkatkan terbentuknya zat organik. Kemudian, zat ini dikelilingi mineral yang mengendap. Pengendapan mineral akibat infeksi ini akan meningkatkan alkalinitas urine dan menyebabkan pengendapan kalsium fosfat dan magnesium ammonium fosfat. 5. Aktivitas Faktor pekerjaan dan olahraga dapat mempengaruhi terbentuknya batu ginjal. Risiko penyakit ini bertambah tinggi pada orang dengan aktivitas yang jarang berolahraga atau tidak banyak bergerak, serta pada orang yang pekerjaannya terlalu banyak duduk. Hal ini dikarenakan aktivitas yang kurang aktif menyebabkan kurang lancarnya peredaran darah maupun urine, sehingga mudah terbentuk batu ginjal. Selain itu, pola hidup yang aktif dapat membantu pembentukan kalsium menjadi tulang. Sebaliknya, gaya hidup yang kurang bergerak dapat mendorong kalsium beredar dalam darah dan berisiko menjadi kristal kalsium. 6. Vitamin dan obat-obatan Pembentukan batu ginjal juga dapat disebabkan oleh konsumsi vitamin C dan D serta suplemen yang mengandung kalsium secara berlebihan. Hal ini dikarenakan vitamin C dan D yang dikonsumsi berlebihan dapat mempermudah pengkristalan kalsium oksalat. 7. Usia Pada umumnya batu ginjal banyak ditemukan pada usia 20-50 tahun. Jarang sekali ditemukan batu ginjal pada anak-anak. 8. Berat badan Risiko penyakit batu ginjal juga lebih tinggi pada orang dengan berat badan berlebih (obesitas) karena pada orang dengan berat badan berlebih dapat menyebabkan kelainan metabolisme sehingga mudah mengendapkan garam-garam kalsium. 9. Jenis kelamin Menurut hasil penelitian, risiko terkena batu ginjal lebih banyak dialami pria dari pada wanita dengan perbandingan 3:1. Hal ini mungkin berkaitan dengan uretrapria yang lebih panjang dari uretra wanita. Patofisiologi Adanya kalkuli dalam traktus urinarius disebabkan oleh dua fenomena dasar.Fenomena pertama adalah supersaturasi urin oleh konstituen pembentuk batu, termasuk kalsium, oksalat, dan asam urat. Kristal atau benda asing dapat bertindak sebagai matriks kalkuli, dimana ion dari bentuk kristal super jenuh membentuk struktur kristal mikroskopis. Kalkuli yang terbentuk memunculkan gejala saat mereka membentur ureter waktu menuju vesica urinaria (Dave, 2017). Fenomena kedua, yang kemungkinan besar berperan dalam pembentukan kalkuli kalsium oksalat, adalah adanya pengendapan bahan kalkuli matriks kalsium di papilla renalis, yang biasanya merupakan plakat Randall (yang selalu terdiri dari kalsium fosfat). Kalsium fosfat mengendap di membran dasar dari Loop of Henle yang tipis,mengikis ke interstitium, dan kemudian terakumulasi di ruang subepitel papilla renalis. Deposit subepitel, yang telah lama dikenal sebagai plak Randall, akhirnya terkikis melalui urothelium papiler. Matriks batu, kalsium fosfat, dan kalsium oksalat secara bertahap diendapkan pada substrat untuk membentuk kalkulus pada traktus urinarius (Evan, et al., 2007). Tanda dan Gejala Tanda atau gejala/keluhan tidak selalu ditemukan pada penderita yang mengidap batu saluran kemih. Bila batunya masih kecil, atau besar tapi tidak berpindah, tidak merenggang atau menyumbat permukaan saluran kemih, tidak akan timbul apapun. Penderitanya akan hidup seperti biasa, sampai suatu saat mungkin ditemukan secara kebetulan waktu periksa dan foto rontgen tampak di batu ginjalnya. Jika suatu saat batu itu bergeser, menggelinding dari pialan ginjal ke bawah, timbullah gejala nyeri hebat di daerah pinggang. Sebab saluran (ureter) yang menghubungkan piala ginjal dan kandung kemih itu kecil sekali (lebih kecil dari kelingking tangan). Sehingga batu akan meregangkan dindingnya, bahkan merobek, atau menyumbat lubangnya. Inilah yang menimbulkan nyeri hebat (kolik) di pinggang. Apabila batunya berhasil sampai di bagian bawah saluran ureter, nyerinya akan berpindah dan terasa merambat kearah kemaluan atau daerah pangkl paha. Biasanya disertai keluarnya darah bersama air seni. Bila lukanya kecil, darah yang keluarpun sedikit dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop, ini dapat diketahui bila air seni dibawa ke laboratorium. Sumbatan atau regangan batu pada saluran kemih dapat juga menimbulkan rasamual, muntah, perut kembung. Bila batu itu menyangkut di kandung kemih, dapt timbul nyeri daerah atas kemaluan waktu kencing, kencing tidak tuntas (kepingin kencing lagi sehabis kencing), pancaran tidak kuat (Japaries, 1992) Pemeriksaan Diagnostik a. Pemeriksaan sedimen urine Menunjukkan adanya leukositoria, hematuria,dan dijumpai Kristal-kristal pem b. Pemeriksaan kulur urineMenunjukkan adanya pertumbuhan kuman pemecah urea. c. Pemeriksaan faal ginjal Bertujuan untuk mencari kemungkinan terjadinya penurunana fungsi ginjal dan Untuk mempersiapkan pasien menjalani pemeriksaan foto PIV. Perlu jugga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai factor penyebab timbulnya batu saluran kemih (antara lain kadar : Kalsium,oksalat, fosfat maupun urat didalam darah maupun dalam urin) d. Foto polos abdomen Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya batu radiopaq di saluran kemih. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radio-opak dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersifat non opak e. Pielografi Intra Vena (PIV) Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjaLselain itu PIV dapat mendeteksi adanya batu semi opak ataupun batu non opak yang tidak dapat terlihat oleh foto polos perut. Jika PIV belum dapat menjelaskan keadaan system saluran kemh akibat adanya penurunan fungsi ginjal sebagai penggantinya adalah pemeriksaan pielografi retrograde. f. Ultrasonografi USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemenksaan PIV,yaitu pada keadaan- keadaan : alergi terhadap kontras,faal ginjal yang menurun,dan pada wanita yang sedang hamilPemeriksaan USG dapat menilai adanya batu diginjal,atau dibuli-buli(yang ditunjukkan sebagai echoic shadow), hidronefrosis,pionefrosis,atau pengkerutan ginjal Thank You...