Anda di halaman 1dari 22

Penurunan kesadaran

Pendahuluan
 Kesadaran merupakan fx normal aktifitas otak

Ditandai awareness thd diri sendiri dan lingkungan,

dan memilki kemampuan untuk merepos stimulasi


internal maupun eksternal
Patofisiologi
Struktur anatomi yang mempengaruhi derajat
kesadaran :
 1. hemisfer otak

2. brainstem, ascending reticular activating system

(ARAS)
Penurunan kesadaran dapat dibagi berdasarkan :

1. etiologi ; kelainan struktural dan kelainan metabolik

2. lokasi ; hemisfer, diensefalon, mesencephalon, pons

3. karakteristik lesi : lesi kompresi dan lesi destruksi


Aliran darah normal ke otak 55 mL/menit/ 100 g

jaringan otak
Penurunan akut aliran darah ke otak hingga 25

mL/menit/100 g perlambatan gelombang EEG,


sinkop atau penurunan kesadaran
Aliran darah ke otak < 8-10mL/mnt/100 g kematian

neuron
Kemungkinan penyebab penurunan kesadaran
secara anamnesis
1. penurunan kesadaran tiba2 + defisit neurologis  khas gangguan vaskuler. Jika terdapat
riwayat trauma curiga ICH
2. penurunan kesadaran gradual sering disebabkan tumor, abses, SDH kronik
3. penurunan kesadaran yang didahului oleh acute confusional state atau delirium
tanpa tanda lateralisasi kelainan metabolik atau infeksi
ETIOLOGI :
Sirkulasi
Epilepsi
Metabolik
Elektrolit
Neoplasma
Infeksi
Trauma
Drug
Pemeriksaan derajat kesadaran
Dibangunkan dg :
stimulasi panggilan nama/guncangan ringan 
somnolen
Stimulasi guncangan kuat  letargi
Stimulasi nyeri pada sternum, melokalisir arah
datangnya stimulasi  stupor
Tdk melokalisir rangsang hanya respon non spesifik 
semi koma
Tdk ada respon  koma
“ KUALITATIF”
“ KUANTITATIF”  skala
Skala yang paling sering dipake adalah GCS
Pasien dengan GCS < 15  mengalami penurunan
kesadaran
GCS < 8  keadaan koma
Derajat kesadaran
1.Kompos mentis
2. kesadaran berkabut
3. delirium
4. letargi
5. obtundasi
6. stupor
7. koma
Skala GCS
Kriteria Nilai
Respon Mata
• Mata terbuka spontan 4
• Mata terbuka dengan perintah 3
• Mata terbuka dengan rangsang nyeri 2
• Mata tidak terbuka 1
Respon Motorik
• Mengikuti perintah 6
• Melokalisir nyeri 5
• Menjauh dari rangsang nyeri 4
• Memberikan respon fleksi saat 3
rangsang nyeri
• Memberikan respon ekstensi 2
• Tidak respon 1
Respon verbal
• Menjawab dengan orientasi baik 5
• Menjawab dg orientasi tidak baik 4
• Menjawab dengan kata tdk sesuai 3
• Mengerang 2
• Tidak respon 1
Tata laksana
Sangat bergantung pada etiologi
Tatalaksana awal adalah :
1.ABC.
2. Ax
3. Pemfis umum
4. Pemeriksaan lab
5. Pemeriksaan diagnostik
Tata laksana etiologi
MATI BATANG OTAK
(Brain Death)
Definisi
Terhentinya semua fungsi otak dan batang otak
Etiologi
Penyebab tersering :
1. Cedera otak traumatik
2. PSA akibat aneurisma
3. ICH
4. Stroke iskemik dengan disertai edema dan herniasi
5. Ensefalopati hipoksik-iskemik
6. Nekrosis hepatik pulminan dengan edema serebral
dan pe↑ TIK
Patofisiologi
Terjadinya kerusakan struktural otak yang bersifat

ireversibel baik yang disebabkan penyakit struktural


maupun metabolik
Kriteria mati batang otak
1. Koma
2. Tidak adanya respon motorik
3. Tidak ada respon pupil
4. Tidak ada reflek kornea
5. Tidak ada reflek muntah
6. Tidak ada reflek batuk
7. Apneu tes positif
ENSEFALOPATI
METABOLIK
Definisi
Kondisi confusional akut yang ditandai dengan

perubahan tingkat kesadaran (Plum dan Posner, 2007)


Kriteria ensefalopati metabolik
1. Datang ke iGD dg delirium atau koma dengan onset
akut/sub akut tanpa adanya riwayat penyebab yang
jelas sebelumnya
2. Reversibel jika segera diterapi

3. Karakteristik hasil klinis atau laboratorium yg sangat


mendukung diagnosis tertentu
Klinis
Manifestasi berupa gangguan kesadaran dengan

disertai beberapa gejala tambahan tergantung pada


etiologi
pemeriksaan
1. Nilai ABC
2. Anamnesis
3. Pemfis umum
4. Pemeriksaan lab
5. Pemeriksaan diagnostik
6. Hindari obat2 sedatif

Anda mungkin juga menyukai