Kelompok 4
2. Heroin
Heroin adalah semi sintetik opioid yang disintesa dari
morphin yang merupakan derivate dari opium. Pada kadar
yang lebih rendah dikenal dengan sebutan putaw.
Karakteristik dari heroin dapat berupa bubuk putih, bubuk
coklat dan blacktar. Cara pemakaian heroin dapat di Injeksi,
dihirup atau dihisap.
Efek heroin pada dosis normal
• Euforia -> timbul pada pemakaian 3-4 kali
• Menghilangkan nyeri -> daya analgetiknya 100x morfin
• Kolinergik -> merangsang system parasimpatik ->
depresi pernapasa, denyut jantung melemah, tekanan
darah turun, menekan libido, mulut kering, mual
muntah, konstipasi
Gejala Keracunan pada heroin
• Kesadaran menurun,
• Frekuensi pernafasan rendah 2-4 kali semenit
• Pupil mengecil, hipotensi, bradikardi
• Kulit muka kemerahan secara tidak merata
• Suhu badan rendah (hipotermia) dan kulit terasa dingin
• Bicara menjadi kaku
• Bradikardi
• Edema paru
• Kejang, kram perut
• Kematian biasa nya terjadi disebabkan oleh depresi
pernafasan
Pemeriksaan Keracunan
• Urine
Pemeriksaan ini untuk mengetahui zat yang dipakai oleh
penderita. Urine yang digunakan tidak lebih dari 24 jam setelah
pemakaian zat terakhir.
• Rambut
• Bekas-bekas suntikan
• Rajah yang bertujuan menutupi bekas bekas suntikan
• Pembesaran kelenjar getah bening setempat
• Kelainan paru dan kelainan hati
Penatalaksanaan Keracunan
● Perbaiki dan pertahankan jalan nafas
● Berikan oksigen
● Pemberian naloxone injeksi, dosis awal 0,4-2,0 mg IV
(anak-anak 0,01 mg/kgBB)
● Menggunakan arang aktif -> dilakukan dalam waktu 1 jam
pertama sebagai GI dekontamentasi, jika pasien
mengkonsumsi secara oral
Golongan 1 Narkotika
3. Ganja
Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun
lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya
yaitu THC yang dapat membuat pemakainya mengalami
euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok marijuana.
Tаnаmаn Gаnjа dapat terbagi dalam tiga jenis, yаitu
cаnnаbis sаtivа, cаnnаbis indicа, dаn cаnnаbis ruderаlis.
Gejala keracunanan ganja:
• Rasa waktu berjalan lambat, apatis dan bingung
• Perasaan melambung
• Tremor
• Takikardia
• Hipotensi ortostatik
• Mata merah
• Mulur kering
• Nafsu makan meningkat
• Peningkatan laju pernafasan
• Ataksia
• Nistagmus
• Mual, diare
Pemeriksaan
Keracunan
Tes darah: Dapat menentukan efek racun
Tes urin: Untuk menentukan tingkat toksisitas
Rontgen Dada: Untuk menghasilkan gambar jantung
EKG (Elektrokardiogram): Untuk menguji keracunan
dalam tubuh
Penatalaksaan
keracunan
Tempatkan pasien di ruang tenang
Tidak ada pengobatan khusus: cemas dengan anticemas. Bila ada
gejala psikotik bisa diberi antipsikotika
Arang aktif: Jika obat telah dimakan
CBT (Cognitive behavioral therapy): Untuk meningkatkan kesehatan
mental menggunakan intervensi sosial psiko
MET (Terapi Peningkatan Motivasi): Untuk mengobati gangguan
penyalahgunaan ganja
CM (Manajemen Kontinjensi): Untuk mengurangi penyalahgunaan
zat
Golongan 1 Narkotika
4. Kokain
Merupakan zat yang paling adiktif dan berbahaya
Kokain berasal dari ekstrak daun tanaman Erythroxylum coca atau
disebut juga daun koka.
Mekanisme kerja kokain adalah dengan cara menghambat
pengembalian norepinefrin, serotonin, dan dopamin kembali ke
terminal presinapsis tempat transmitter tersebut dilepaskan.
Penghambatan ini memperkuat dan memperpanjang kerja
katekolamin pada SSP dan susunan saraf perifer.
Intoksikasi(Keracunan): gejala mirip dengan amfetamin
Gejala Keracunan
Kokain
Dilatasi pupil
Takikardia
Nyeri dada
Euforia
Selera makan menurun
Aritmia
Meningkatnya kewaspadaan dan aktivitas, bergerak terus
menerus, memaksakan kehendak dan banyak bicara (agitasi
psikomotor)
Meningkatnya percaya diri
Penatalaksanaa
Keracunan kokain
n
● Tempatkan pasien di tempat tenang
● Periksa tanda vital dan fisik lainnya
● Atasi kelainan fisik akibat kokain:
- Demam beri antipiretika
- Takikardia dan hipertensi diberikan beta blocker propranolol atau
klonidin
- Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,gangguan respirada dan jantung
meruakan indikasi rawat di ICU
● Pertimbangkan MRS untuk detoksifikasi
● Bila terjadi agitasi, agresif dan membahayakan lingkungan atau delusi
berikatan lorazepam 1-2mg oral atau oksazepam 10-30mg oral dan dapat
diulangi sesudah 1 jam
● Persiapkan pasien untuk menghadapi keadaan putus kokain
Golongan II Narkotika
1. Ampetamin
salah satu zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan
kecanduan
Penggunaan amfetamin sebagai pengobatan sering digunakan
pada orang-orang yang memiliki gangguan mental komorbid
dengan asosiasi kompleks dan dua arah.
Amfetamin yang sering disalah gunakan adalah jenis d-
amfetamin; methamfetamin; 3-4,metilenedioksiamfetamin;
dan 3,4 metilenedioksimetamfetamin.
Gejala bagi pengguna
amfetamin
● Gaya bicara yang cepat, keras, dan tidak dapat diinterupsi,
serta adanya flight of ideas
● Gelisah, agitasi
● Gerakan berulang-ulang
● Impulsif
● Gigi bergemeretak (bruxism)
● Berkeringat
● Paranoia
● Pupil midriasis
● Mudah tersinggung
Keracunan Amfetamin
Gejala:
Mulut kering, hiperaktif, anoreksia, takikardi, aritmia,
psikosis, gagal nafas dan sirkulasi
Tindakan:
Bilas lambung Klorpromazin 0,5-1 mg/kg BB, diulang 30’
Kurangi rangsangan luar (sinar, bunyi)
Gejala: Gelisah, kelainan kulit
Laboratorium: Agranolositosis
Tindakan: Antihistamin im/iv, epinefrin 1 %o 0,3 cc sub kutan
Golongan II Narkotika
2. Benzetidin