Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 8 Metodologi

Studi Islam

Dosen Pengampu:
Imam Hanafi,M.Pd

Anggota Kelompok
Annisa DwiKhaiyasmin
Muhammad Habibullah
Siti Padila
Siti Nurzanah
Pergumulan Islam dengan Budaya Lokal, Islam
Indonesia/Islam Nusantara

Berkaitan dengan budaya islam sebagai sistem ajaran agama akan selalu
bedialog dengan budaya lokal dimana islam berada. Meskipun akhirnya terdapat
salah satu yang berpengaruh baik agama atau justru sebaliknya, budaya lokal
yang lebih dominan dalam kehidupan manusia. Namun besar kemungkinan
keduanya dapat memainkan peran penting dalam membentuk budaya baru,
karena terjadi dialog antara tatanan nilai agama yang menjadi idealisme suatu
agama dengan tata nilai budaya lokal
A. Islam sebagai sistem simbol

Islam sebagai sistem simbol, merupakan simbol-


simbol tertentu untuk mengaktualisasikan ajaran
agama islam. Baik simbol yang dimaksud berupa
perbuatan, kata-kata, benda, sastra, dan
sebagainya. Sujud misalnya bentuk simbol isasi
atas kepasrahan dan penghambaan penganutnya
pada pencipta
B. Islam Kebudayaan lokal: Keniscayaan
Dialog

Dialog kreatif antara budaya lokal tidaklah berarti ‘mengorbankan’ Islam, dan
menempatkan islam kultural sebagai hasil dari dialog tersebut sebagai jenis islam
yang ‘rendahan’ dan tidak bersesuaian dengan islam yang ‘murni’ yang ada dan
berkembang di jazirah arab, tapi islam kulural dapat dilihat sebagai bentuk varian
islam yang sudah berdialektika dengan realitas dimana islam berada dan
berkembang.
C. Akulturasi dan Asimilasi

Konsep akulturasi menurut Koentjaraningrat adalah suatu


bentuk proses yang timbul bila suatu kelompok manusia
dengan suatau kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-
unsur kebudayaan asing (terjadi kontak budaya), yang mana
unsur-unsur budaya asing lambat laun diterima dan dioalh
kedalam kebudayaan sendiri. Proses akulturasi ini sangat
penting khusunya didaerah yang penduduknya plural ( terdiri
dari beragam suku, ras, agama, dan lain-lainya) agar tercipta
kehidupan yang harmonis
Beberapa hal yang
terjadi dalam akulturasi

a. Subtitusi b. sinkretisme

e. Orijinasi f. Penolakan
c. Adisi (Audition) d. Dekulturasi
(Organation) (Rejection)
Islam Nusantara
Islam nusantara adalah metodologi dakwah untuk
memahamkan dan menerapkan universitas (syumuliyah)
ajaran islam sesuai prinsip-prinsip Ahlussunnah
waljama’ah, dalam suatu model yang telah megalami
psroses persentuan dengan tradisi baik (‘urf shahih) di
Nusantara, dalam hal ini wilayah indonesia, atau
merupakan tradisi tidak baik (‘urf fasid) namun sedang
dan/atau telah mengalami proses dakwah amputasi,
asimilasi, atau minimalisasi, sehingga tidak bertentangan
dengan diktum-diktum syariah
Contoh-contoh Ijtihad
Islam Nusantara

● Imsak
● Halal Bihalal
● Ta’liq thalaq
● Konsep barakah
(ziyadah fi-khair- ke
barakah Nusantara
dalam Hikayat Banjar
● Kaidah al-muhafazhah
Karakteristik Islam Nusantara

Tasamuh Tawazun

Sikap toleransi atau Sikap tidak berat


biasa juga disebut sebelah (tidak
saling menghargai. memihak pada salah
satu) yang ada sejak
Tawassuth dilahirkan.

Sikap tegas namun


tidak kaku, luwes
namun tidak
lembek.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai