Anda di halaman 1dari 28

PRESENTASE

KAYU
Bahan Bangunan 2 Kelas 2-SD Oleh Yang Kami
Hormati
Ibu KIKI RIZKY AMALIA,S.T.,M.T.
Sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahan
Bangunan-2
di kelas 2SD
SEBELUM MEMULAI PRESENTASE, IZINKAN KAMI UNTUK
MEMPERKENALKAN DIRI
KAMI DARI KELOMPOK 3:

GAGAH PUTRA AFRIANDINO FIRDA OKTARIA TIODOR SIMANJUNTAK


062130100559 062130100558 062130100576
Business Icons Teamwork Icons
Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat menjelaskan pengertian kayu sebagai bahan bangunan
• Siswa dapat menjelaskan Prosedur pemilihan bahan yang diatur dan di
terapkan sesuai persyaratan perusahaan.
• Siswa dapat memilih bahan berdasarkan kualitasnya sesuai prosedur
perusahaan.
• Siswa dapat memilih Bahan dan perlengkapan berdasarkan
kesesuaiannya.
PENDAHULUAN
● Latar belakang kayu ● Sifat Higroskopik Kayu

● Pengetahuan dasar kayu sebagai ● Sifat Mekanik Kayu


bahan bangunan
● Sifat Karakter Kimia Kayu
● Pengenalan Klasifikasi Kayu
● Kesimpulan & Saran
● Sifat Fisik Kayu
LATAR BELAKANG

01 FIRST
Karena merupakan
bahan yang sering
02 SECOND
Terkadang tidak
dapat di gantikan
di gunakan untuk dengan material
tujuan penggunaan lain karena sifat
tertentu, khasnya
khususnya
konstruksi
PENGETAHUAN DASAR KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Pilihan suatu baha Sifat utam


a pada ka
n -Bahan m yu :
bangunan tergantu entah yan
g mudah
ng dari bahan lain di jadikan
sifat mekanis , -Mempun
yai
ekonomis , dan dar dan tahan sifat elastis,
pembeban
i gunakan s an jika di
keindahan. Suatu b earah sera
t.
ahan (sifat sepe
rti ini tida
perlu diketahui sif bahan-bah kd
an lain ya i punyai oleh
at- di buat ol ng bisa
sifatnya. eh manus
ia)
KLASIFIKASI KAYU
Fonts & colors used
Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :
This presentation has been made using the following fonts:
1. Kayu Bangunan Struktural :
Kayu Bangunan yang digunakan untuk bagian struktural Bangunan
Nanum Pen Script
dan penggunaannya memerlukan perhitungan beban.
(https://fonts.google.com/specimen/Nanum+Pen+Script)

2. Kayu BangunanRoboto Non-Struktural:


Kayu Bangunan yang digunakan dalam bagian Bangunan, yang
(https://fonts.google.com/specimen/Roboto)
penggunaannya tidak memerlukan perhitungan beban.

3. Kayu bangunan untuk keperluan lain:


Kayu Bangunan yang tidak#49b6bb
#afdad7
termasuk kedua penggolongan
#f64245
di atas,
#e0bf6e
tetapi dapat diperlukan sebagai bahan Bangunan penolong ataupun
Bangunan sementara.
Klasifikasi Kayu berdasarkan kelas keawetan kayu
secara alami ka
yu mempunyai Berikut ini merupakan jenis kayu yang
keawetan sendir
i-sendiri,yang b termasuk ke dalam masing-masing kelas
untuk tiap jenis erdeda
kayu. Di dunia keawetan kayu
internasional di
gunakan 3 tingk
at
keawetan : • Kelas I : Kayu Jati, Sonokeling, Ulin, dll
1. Durabel –
Awet • Kelas II : Kayu Bungur, Akasia,
2. semi durabe
l – setengah aw Rasamala, dll
3. General uti et
lity – kegunaan • Kelas III : Kayu Pinus, Meranti Merah,
umum/biasa
Sungkai, dll
• Kelas IV : Kayu Jeunjing, Benuang,
Sengon, dll
• Kelas V : Kayu Balsa, Kenanga,
Sedangkan di indonesia diadakan 5 kelas awet :
1. Sangat baik Bangkali, dll
2. Baik
3. cukup
4. kurang,dan
5. Jelek
Klasifikasi mutu kayu
• Syarat kayu mutu A: • Syarat kayu mutu B:

1. Kayu harus kering udara (kadar air ≤ 1. Kayu kering udara dengan kadar air 15% –
15%); 30%;
2. Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 lebar 2. Besar mata kayu tidak melebihi 1/4 lebar
muka kayu, atau tidak boleh lebih besar muka kayu, atau tidak boleh lebih besar
dari 3,5 cm; dari 5 cm;
3. Kayu tidak boleh mengandung kayu 3. Kayu tidak boleh mengandung kayu gubal
gubal (wanvlak) yang lebih besar dari (wanvlak) yang lebih besar dari 1/10 lebar
1/10 lebar muka kayu; muka kayu;
4. Miring arah serat Tangen maksimum 4. Miring arah serat Tangen maksimum 1/7;
1/10; 5. Retak arah radial tidak boleh lebih besar
5. Retak arah radial tidak boleh lebih besar dari 1/3 tebal kayu dan retak arah lingkaran
dari 1/4 tebal kayu dan retak arah tumbuh tidak boleh lebih besar dari 1/4
lingkaran tumbuh tidak boleh lebih besar tebal kayu.
dari 1/5 tebal kayu.
PENGENALAN SIFAT KAYU
Sifat umum yang terdapat pada semua jenis kayu:
- Kayu tersusun dari sel-sel yang berbeda dan
susunan dinding sel hanya terdiri dari senyawa
kimia berupa selulose dan hemi selulose
(karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat)
- Semua kayu bersifat anisotropik, mempunyai sifat
yang berlainan bila di uji menurut tiga arah
(longtudinal, radial dan tangensial)
- Bersifat Higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban)
- Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit
PENAMPANG KAYU
PENAMPANG KAYU TERDIRI DARI
1. Kulit, berfungsi sebagai pelindung bagian yg lebih dalam dari
kayu, iklim, serangan serangga, dan juga jamur. Kulit juga berfungsi
sebagai pembawa makanan juga air dari akar kedaun untuk di proses
(photosentesis)
2. Kambium, merupakan jaringan lapisan tipis dan bening yang
berfungsi membentuk kulit yang baru,dan membentuk kayu yang
baru
3. Kayu gubal, merupakan kayu yang masih muda yang ter diri dari
sel-sel yg masih hidup yg terletak disebelah dalam kambium,
fungsinya sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat yg
mengandung gizi. Kayu gubal adalah bagian kayu yang masih muda
dan berwarna terang bila di bandingkan dg warna kayu teras dan
tumbuh lebih cepat.
4. Kayu teras, merupa sel-sel kayu yang sudah tua dan terdiri dari
sel-sel yang di bentuk dari perubahan sel hidup pada renggat kayu yg
palingCreative
dalam, halProcess
ini di sebabkan
Icons kayu gubal tidak lagi menyalurkan
Performing Arts Icons
cairan dalam proses kehidupan,kayu teras lebih awet karena sel-
selnya sudah tua sehingga dinding sel lebih tebal dan kuat. Sel-sel
yang sudah berisi zak ekstraksi yang membuat kayu bertambah awet.
5. Hati ( galih ), Bagian kayu yang di pusat merupakan permukaan
kayu yang tumbuh, yang berasal dari kayu awal,yang di bentuk oleh
kambium
6. Lingkaran tahun ( rengat ), lingkaran yang menunjukkan
pertumbuhan kayu dari musim kearau kemusin hujan,begitu jg
sebaliknya,rengat dapat di gunakan untuk mengetahui umur sebatang
pohon
SIFAT FISIK KAYU

Berat Jenis kayu


Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, antara 0,2 (kayu balsa)
sampai 1,28 (kayu nani). Berat jenis merupakan petunjuk untuk
menentukan sifat-sifat kayu. Makin berat kayu itu, kekuatan kayu makin
besar. Makin ringan kayu itu, kekuatannya juga makin kecil. Berat jenis
tergantung oleh tebal dinding sel, kecilnya rongga sel yang membentuk
pori-pori.
Keawetan alami kayu.
Keawetan alami kayu berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
Keawetan kayu disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu (zat
ekstraktif) yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak kayu.
Warna kayu.
Warna suatu jenis kayu dipengaruhi oleh : tempat di dalam
batang, umur pohon dan kelembaban udara.

Higroskopik
Higroskopik yaitu sifat dapat menyerap atau melepaskan air
atau kelembaban ke udara. Makin lembab udara sekitar, kayu
juga semakin lembab. Masuknya air ke dalam kayu
menyebabkan berat kayu bertambah. Sifat ini berhubungan
dengan sifat mengembang dan menyusut kayu
Tekstur kayu
Tekstur kayu yaitu ukuran relatif dari sel-sel kayu. Menurut teksturnya, kayu
dibedakan menjadi :
*Kayu bertekstur halus, contohnya kayu giam, lara, kulim, dll.
*Kayu bertekstur sedang, contohnya kayu jati, sonokeling, dll.
*Kayu bertekstur kasar, contohnya kayu kempas, meranti, dll.
Berat kayu.
Berat suatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga-
rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air dan zat ekstraktif. Berat suatu kayu
tergantung dari berat jenisnya.
Kelas berat Kayu Berat Jenis Contoh sangat berat > 0,90 kayu giam, balau Berat 0,75
– 0,90 Kulim Agak berat 0,60 – 0,75 Bintangur Ringan < 0,60 balsa, pinus
Kekerasan Kayu.
Kekerasan kayu berhubungan dengan berat dan berat jenis kayu. Contoh kayu yang
sangat keras : balau, giam, kayu besi, dll. Kayu keras, yaitu kulim, pilang, dll. Kayu
sedang, yaitu : mahoni, meranti, dll. Kayu lunak, yaitu : pinus, balsa, dll.
Kepadatan/kerapatan kayu,
kepadatan kayu yaitu perbandingan antara berat kering oven dengan
isi  (volume) dari sepotong kayu. Kepadatan kayu mempengaruhi kekuatan
kayu. Kepadatan kayu tergantung dari banyaknya dinding sel pada tiap
satuan isi. Makin banyak selnya, dinding selnya banyak sehingga
kepadatannya tinggi maka  kekuatannya juga tinggi. Contoh : kayu gubal
susunan selnya masih renggang sehingga kekuatannya lebih rendah
dibandingkan kayu teras.
Sifat mengembang dan menyusut
Kayu akan mengembang bila kadar airnya naik dan menyusut bila kadar
airnya berkurang. Besarnya pengembangan dan penyusutan tidak sama pada
semua arah. Rata-rata besarnya pengembangan dan penyusutan pada arah
tangensial : 4-14%, arah radial : 2 - 8 %, arah axial : 0,1 - 0,2 %.
SIFAT HIGROSKOPIK KAYU
Sifat higroskepik kayu yaitu kemampuan penyerapan air dari dan
ke udara sekitar.penyusutan kayu sebagai proses fisis di tentukan
oleh banyaknya air yang dikandung oleh kayu ( kadar air kayu ).
Kadar air kesetimbangan ( Equilibrium moisture content – EMC ). Air yang di
kandung oleh kayu di bedakan dalam Dua kategori, yaitu air bebas dan air
terikat.
Air yang terikat inilah yang terpenting dalam proses penyusutan kayu. Apabila air
bebas telah di keluarkan dan hanya tinggal air terikat saja, di katakan bahwa
kayu telah mencapai titk jenuh serat ( fibre saturation poin ), besarnya kira – kira
pada kadar air 30% untuk semua jenis kayu.Pada pengeringan oven (105˚)
Jika kadar air turun hingga melampaui titik jenuh ( sear ) akan terjadi
pengerutan ,selama kadar air berada dia atas titik jenuh maka pengerutan tidak
akan terjadi.
Sifat kayu berdasarkan kekuatan kayu
Pada umumnya dapat di katakan bahwa kayu-kayu yang berat sekali juga kuat
sekali,dan bahwa kekuatan, kekerasan dan sifat teknik lainnya adalah
berbangding lurus dengan berat jenisnya. Tetapi perbandingan ini selalu tidak
cocok. Lembaga pusat penyelidikan kehutanan membagi kekuatan kayu Indonesia
ke dalam 5 kelas kuat didasarkan pada jenis kayu tersebut:
SIFAT MEKANIK KAYU MELIPUTI:
KUAT TARIK
Kuat tarik, yaitu kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya
yang berusaha menarik kayu itu. Kuat tarik kayu sejajar serat
lebih besar dibandingkan kuat tarik tegak lurus serat
KUAT TEKAN
Kuat tekan, yaitu kemampuan kayu dalam menahan
beban tekan. Kuat tekan sejajar serat biasanya lebih
besar dari kuat tekan tegak lurus serat.
KUAT GESER
Kuat geser, yaitu kemampuan kayu dalam menahan
beban geser. Kuat geser sejajar serat biasanya lebih
kecil dari kuat geser tegak lurus serat.
KUAT LENTUR
Kuat Lentur, yaitu kemampuan kayu dalam menahan
beban lentur.
KUAT BELAH
Kuat belah, yaitu kemampuan kayu dalam menahan
beban yang berusaha membelah kayu.
Sifat karakter kimia kayu

Kayu memiliki sifat kimia yang berhubungan dengan kandungan kimia di


dalamnya
Kimia kayu yaitu sifat yang berhubungan dengan kandungan zat kimia
pada kayu. Zat kimia yang terdapat pada kayu seringkali dibutuhkan
dalam kepentingan tertentu seperti dapat industri kertas yang
memanfaatkan zat kimia yang ada pada kayu untuk menghasilkan kertas.
Kandungan kimiawi pada kayu dibedakan menjadi dua kategori yaitu
komponen kimia penyusun dinding sel dan komponen kimia pengisi
rongga sel (zat ekstraktif).

Sifat kimia kayu berfungsi untuk menentukan suatu jenis kayu yang tepat
dan dapat dijadikan untuk bahan pembuatan suatu produk tertentu,
misalnya dalam penggunaan kayu pada bangunan.
Educational Icons Medical Icons
We are kyou

done
Th a n
all
Sesi tanya jawab, pemberian saran dan atau kritik kami buka
diforum dengan ketentuan:
• Sesi 1 menampung 3 peserta untuk bertanya. Dimana kami
menampung ketiga pertanyaan terlebih dahulu kemudian izinkan
kami mencari jawaban dari pertanyaan tersebut dengan
memberikan kami waktu untuk menjawabnya
• Sesi 2 menampung 3 peserta untuk bertanya, dengan ketentuan
seperti ketentuan di sesi 1
KESIMPULAN :

Kayu merupakan salah satu jenis bahan bangunan yang sering digunakan pada konstruksi.
Selain untuk struktur bangunan, kayu juga sering digunakan untuk bahan baku pembuatan
berbagai furnitur. Kayu telah dijadikan sebagai bahan baku konstruksi sejak dahulu hingga
sekarang. Oleh karna itu, Dalam menentukan suatu bahan bangunan seperti kayu, perlu
pemahaman mengenai klasifikasi jenis, sifat, mutu, kekuatan, serta mengetahui kelebihan dan
kekurangan pemakaiannya sebagai bahan struktur dan pengaruhnya terhadap tampilan
arsitektural sehingga pemanfaatan material dapat dilakukan secara optimal dan sesuai dengan
kebutuhan, sebab setiap bahan memiliki spesifikasi tersendiri.

SARAN :

Kami menyadari bahwa PPT ini jauh dari kesempurnaan, baik dari segi metode maupun content
(isi). Kritik dan saran berupa kontribusi pemikiran yang konstruktif sangat diharapkan demi
penyempurnaan PPT ini. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai