Anda di halaman 1dari 14

HUKUM

BENDA
Oleh: Musrifah, SH., MH
Hukum Perdata
Defenisi Benda (ZAAK)
 Segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang
 Setiap barang atau setiap hak yang dapat menjadi
objek kepemilikan, termasuk setiap apa yg
melekat terhadap barang tsbt
 Pasal 499 KUHPerdt, segala sesuatu yg dapat
menjadi obyek hak milik
Defenisi Hukum Benda (Zakenrecht)

 Semua kaidah hukum yang mengatur apa yang diartikan


dengan benda dan mengatur hak-hak atas benda.
(Soediman Kartohadiprojo)
 Peraturan mengenai hak-hak kebendaan (Apeldoorn)
 Mengatur pengertian benda, pembedaan macam-macam
benda, , dan yang paling utama mengatur mengenai
macam-macam hak kebendaan. (Sri Soedewi Masjchoen
Sofwan)
 Hukum Benda, seperangkat kaidah hukum yang
mengatur tentang benda dengan segala aspeknya.
Sistem Hukum Benda

 Sistem tertutup, artinya orang tidak dapat


mengadakan hak-hak kebendaan baru selain yang
sudah ditetapkan oleh undang-undnag.
 Hanya dapat mengadakan hak kebendaan terbatas
pada yang sudah ditetapkan undang-undang saja.
Macam-Macam Benda
 Benda bergerak dan tidak bergerak
 Benda berwujud dan tidak berwujud
 Benda yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi
 Barang yang dapat dipakai habis dan tidak dapat
dipakai habis
Hak Kebendaan
 Hak mutlak atas suatu benda dimana hak itu
memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda
dan dapat dipertahankan terhadap siapapun juga.
 Hak kebendaan :
 Hak menikmati (hak milik, hak bezit, hak pakai, dll)
 Hak yang memberi jaminan (gadai, fidusia, hipotek,
hak tanggungan)
HUKUM
PERIKATAN
Oleh: Musrifah, SH., MH
Hukum Perdata
Konsep Hukum Perikatan
 Perikatan dalam bahasa Belanda disebut
‘Verbintenis’
 Hubungan hukum antara dua orang atau lebih
dimana pihak yang satu berhak atas suatu prestasi
dan pihak lain berkewajiban memenuhi prestasi
 Perikatan/ hubungan hukum bersumber dari dua
hal:
oPerikatan yang lahir dari undang-undang
(Pasal 1352 KUHPerdata)
oPerikatan yang lahir dari perjanjian (Pasal
1313 KUHPerdata)
 Perikatan yang lahir dari undang-undang
 Perikatan yang lahir dari undang-undang saja
 Perikatan yang dari undang-undang karena
perbuatan manusia
 Perbuatan diperbolehkan (zaakwarneming)
 Perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad)
 Perjanjian adlh suatu perbuatan dengan mana satu
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lain atau lebih (Pasal 1313
KUHPerdata)
 Perjanjian merupakan suatu peristiwa hukum
dimana seorang berjanji kepada orang lain atau
dua orang saling berjanji untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu
Syarat Sahnya Perjanjian
 Pasal 1320 KUHPerdt:
 Kesepakatan
 Kecakapan
 Perihal Tertentu
 Causa yang Halal
Prestasi dan Wanprestasi
 Prestasi, pelaksanaan hal-hal yang telah
diperjanjikan oleh kedua belah pihak.
 Prestasi berupa (Pasal 1234 KUHperdt):
 Memberikan sesuatu
 Berbuat sesuatu
 Tidak berbuat sesuatu
 Wanprestasi (wanprestatie), wan berarti
buruk/jelek, prestatie berarti kewajiban yang harus
dipenuhi oleh debitor dalam perjanjian.
 Wanprestasi, tidak memenuhi kewajiban yg telah
ditetapkan dalam perjanjian.
 Wanprestasi berupa:
 Tidak memenuhi prestasi
 Tidak sempurna memenuhi prestasi
 Terlambat memenuhi prestasi

Anda mungkin juga menyukai