Anda di halaman 1dari 25

KELEMBAGAAN

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA
KEDUDUKAN
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
Badan Pertanahan Nasional adalah Lembaga
Pemerintah NonDepartemen yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden.
 Badan Pertanahan Nasional dipimpin oleh
seorang Kepala.
TUGAS
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

Menyelenggarakan tugas pemerintahan di


bidang pertanahan secara nasional,
regional dan sektoral.
FUNGSI BPN-RI
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang
pertanahan.
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang
pertanahan.
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan
program di bidang pertanahan.
4. Pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang pertanahan.
5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survai,
pengukuran dan pemetaan di bidang pertanahan.
6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka
menjamin kepastian hukum.
7. Pengaturan dan penetapan hak-hak tanah.
8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reforma agraria
dan penataan wilayah-wilayah khusus.
9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai
dan / atau milik negara / daerah bekerjasama dengan
Departemen Keuangan.
10.Pengawas-and-an-pengendalian penguasaan
pemilikan tanah.
11.Kerjasama dengan Lembaga-Lembaga lain.
12.Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan,
perencanaan dan program di bidang pertanahan.
13.Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan.
14.Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa,
perkara dan konfllik pertanahan.
15.Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan.
16.Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.
17.Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya
manusia di bidang pertanahan.
18.Pengelolaan data dan informasi pertanahan.
19.Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang
berkaitan dengan bidang pertanahan.
20.Pembatalan dan penghentian hubungan
hukum antara orang, dan/atau badan hukum
dengan tanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
21.Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
STRUKTUR ORGANISASI
BPN-RI
1. Kepala.
2. Sekretariat Utama.
3. Deputi Bidang Survaj, Pengukuran dan Pemetaan.
4. Deputi Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah.
5. Deputi Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan.
6. Deputi Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat.
7. Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.
8. Inspektorat Utama.
9. PUSDATIN.
10.PUSPENHUM.
11.PUSLITBANG.
12.PUSDIKLAT
13.Jabatan Fungsional :
Staff Khusus dan Komite Pertanahan
FUNGSI SEKRETARIAT UTAMA
1. Pengkoordinasian, sinkronisasi dan integrasi di
lingkungan Badan Pertanahan Nasional.
2. Pengkoordinasian perencanaan dan perumusan
kebijakan teknis Badan Pertanahan Nasional.
3. Pembinaan dan pelayanan administrasi
ketatausahaan, organisasi, tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian,
perlengkapan dan rumah tangga Badan
Pertanahan Nasional.
4. Pembinaan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan, data dan informasi,
hubungan masyarakat dan protokol di
lingkungan Badan Pertanahan Nasional.
5. Pengkoordinasian penyusunan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan
tugas Badan Pertanahan Nasional.
6. Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan
Badan Pertanahan Nasional.
FUNGSI
Deputi Bidang survai, Pengukuran
dan Pemetaan

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di


bidang survai, pengukuran dan pemetaan
pertanahan.
2. Pelaksanaan survai dan pemetaan tematik.
3. Pelaksanaan pengukuran dasar nasional.
4. Pelaksanaan pemetaan dasar pertanahan.
FUNGSI
Deputi Bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang hak tanah dan


pendaftaran tanah.
2. Penyiapan pelaksanaan pengaturan dan penetapan hak
tanah.
3. Inventarisasi dan penyiapan administrasi atas tanah
yang dikuasai dan/atau milik negarai daerah.
4. Pelaksanaan pengadaan tanah untuk keperluan
pemerintah, pemerintah daerah, organisasi sosial
keagamaan, dan kepentingan umum lainnya.
5. Penetapan batas, pengukuran dan perpetaan
bidang tanah serta pembukuan tanah.
6. Pembinaan teknis Pejabat Pembuat Akta
Tanah, Surveyor Berlisensi dan Lembaga
Penilai Tanah.
FUNGSI
Deputi Bidang Pengaturan dan
Penataan Pertanahan

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang


pengaturan dan penataan pertanahan.
2. Penyiapan peruntukan, persediaan,
pemeliharaan dan penggunaan tanah.
FUNGSI
Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan
Sengketa dan Konflik Pertanahan

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang


pengkajian dan penanganan sengketa dan
konflik pertanahan.
2. Pengkajian dan pemetaan secara sistematis
berbagai masalah, sengketa, dan konflik
pertanahan.
3. Penanganan masalah, sengketa perkara dan
konflik pertanahan secara hukum dan non hukum.
4. Penanganan perkara pertanahan.
5. Pelaksanaan alternatif penyelesaian masalah,
sengketa dan konflik pertanahan melalui bentuk
mediasi, fasilitasi dan lainnya.
6. Pelaksanaan putusan-putusan lembaga peradilan
uang, berkaitan dengan pertanahan.
7. Penyiapan, pembatalan dan penghentian
hubungan hukum antara orang, dan/atau badan
hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
FUNGSI
Inspektorat Utama
1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan
fungsional di lingkungan Badan Pertanahan Nasional.
2. Pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan, dan
pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia.
3. Pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat Utama.
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan.
KEDUDUKAN
Pusat-Pusat di lingkungan BPN-RI
1. Pusat-Pusat sebagai unsur penunjang tugas
dan fungsi Badan Pertanahan Naslonal.
2. Pusat dipimpin oleh Kepala Pusat berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala melalui Sekretaris Utama.
3. Pusat terdiri dari sejumlah Bidang dan 1
Subbagian Tata Usaha, masing-masing Bidang
terdiri dan sejumlah Subbidang.
Pusat-Pusat
di lingkungan BPN-Rl
1. Pusat Data dan Informasi Pertanahan.
2. Pusat Penerangan dan Hukum Pertanahan.
3. Pusat Penelitian dan Pengembangan.
4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
Tugas dan Fungsi
Badan Pertanahan Nasional
di Provinsi

Dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan


Pertanahan Nasional Provinsi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Tugas dan Fungsi
Badan Pertanahan Nasional
di Kabupaten/Kota

Dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pertanahan


Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab kepada
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia melalui Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi.
Dalam rangka efektivitas penyelenggaraan hal‑hal
dimaksud, maka tugas-tugas pertanahan dikelola
dalam suatu sistem nasional, yakni:

• Hubungan hukum (hak) atas tanah menganut skala nasional, dimana sistem
penguasaan/pemilikan tanah bersifat komplementer dan terdapat
interdependensi antar daerah;
• Perencanaan tata guna tanah secara geografis menganut sebaran skala nasional,
guna mengeliminasi ketimpangan penggunaan antar wilayah, dalam rangka
memperkuat ketahanan nasional.
• Sistem pemetaan tanah menggunakan Kerangka Dasar Kordinat Nasional (KDKN).
• Sistem Pendaftaran Hak Tanah merupakan suatu Sistem Informasi Manajemen
Pertanahan Nasional (SIMTANAS).
• Pengelolaan Tanah Berwawasan Lingkungan, dalam rangka pengelolaan
berkelanjutan dan terselengaranya penggunaan yang optimal, serasi dan
seimbang, sesuai potensi wilayah.
Jabatan Fungsional
di lingkungan BPN-Rl

Di lingkungan Badan Pertanahan Nasional dapat


ditetapkan jabatan fungsional tertentu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang‑undangan
yang berlaku.
Staf Khusus
 Tugas :
Memberikan saran dan pertimbangan kepada
Kepala Badan Pertanahan Nasional, sesuai
dengan penugasan dari Kepala Badan.
 Terdiri dari :
1. Staf Khusus Bidang Ekonomi Politik.
2. Staf Khusus Bidang Hukum.
3. Staf Khusus Bidang Sosial Budaya.
KEDUDUKAN dan TUGAS
Komite Pertanahan

Untuk menggali pemikiran dan pandangan dari pihak-


pihak yang berkepentingan dengan bidang pertanahan
dan dalam rangka perumusan kebijakan nasional di
bidang Pertanahan, BPN membentuk Komite
Pertanahan, yaitu :
1. Komite Pertanahan yang diketuai oleh Kepala BPN-
RI secara ex Officio.
2. Komite mempunyai tugas memberikan masukan,
saran dan pertimbangan kepada Kepala BPN-RI
dalam perumusan kebijakan di bidang pertanahan.
KEANGGOTAAN
Komite Pertanahan
1. Jumlah anggota Komite Pertanahan paling
banyak 17 (tujuh betas} orang.
2. Anggota komite berasal dan para pakar di
bidang pertanahan dan tokoh masyarakat.
3. Anggota komite diangkat dan diberhentikan
oleh Kepala.
4. Komite pertanahan didukung oleh Sekretariat
yang secara fungsional dilaksanakan oleh salah
satu unit kerja di lingkungan BPN.

Anda mungkin juga menyukai