BPN RI mewujudkan :
“Tanah untuk sebesar-besar
Kemakmuran rakyat”
Regulasi Kelembagaan Terbaru
Perpres. No. 17 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
(ditetapkan tgl. 21-1- 2015, dan mulai berlaku
sejak diundangkan tgl. 23 -1-2015,
mencabut Perpres. No.24 Tahun 2010
Jo. No. 164/2014 tentang Kedudukan,
Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Neagara sepanjang mengatur
Dirjend. Penataan Ruang Kementerian
Pekerjaan Umum).
Kelembagaan BPN
Perpres Nomor 20 tahun 2015
tentang BPN (ditetapkan tanggal
21 Januari 2015, dan mulai
berlaku sejak diundangkan
tanggal 23 Januari 2015,
mencabut Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 63 Tahun 2014
tentang BPN)
Organisasi Dan Tata Kerja
Permen Agr dan Tata Ruang Nomor 8
Tahun 2015 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Kementeri Agraria Dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional
tertanggal 5 Mei 2015 dan mempunyai
kekuatan berlaku sejak diundangkan
tanggal 6 Mei 2015. (Berita Negara
Tahun 2015 Nomor 694).
Dasar Hukum Pelaksanaan (substansi)
Ketetapan MPR RI Nomor IX/MPR/2001
tentang Pembaruan Agraria dan
Pengelolaan Sumber Daya Alam;
UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria
beserta Peraturan Pelaksanaannya;
Catatan: Belantara hutan peraturan perundang-
undangan di bidang pertanahan (UU – SE Ka. BPN,
dari sebelum UUPA lahir - sekarang)
Lanjutan Regulasi Kelembagaan
Perkaban No. 3/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BPN RI,
dicabut dengan diterbitkanntya
Permen Agr dan Tata Ruang Nomor 8
Tahun 2015 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kementeri Agraria Dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional
Dasar Hukum Organisasi &
Kelembagaan (Kompas, 20/3-2015 (4): Dua kementerian Belum
Usulkan Struktur Baru)
a. Sekretariat Itjen;
b. Inspektorat Wilayah I;
c. Inspektorat Wilayah II;
d. Inspektorat Wilayah III;
e. Inspektorat Wilayah IV;
f. Inspektorat Wilayah V; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Staf Ahli Menteri/Kepala BPN
Staf Ahli Bidang Landreform dan Hak Masyarakat atas
Tanah mempunyai tugas memberikan rekomendasi
terhadap isu-isu strategis kepada Menteri/Kepala terkait
dengan bidang landreform dan hak masyarakat atas tanah.
Staf Ahli Bidang Masyarakat Adat dan
Kemasyarakatan mempunyai tugas memberikan
rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada
Menteri/Kepala terkait dengan bidang masyarakat adat dan
kemasyarakatan.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Pertanahan mempunyai tugas
memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada
Menteri/Kepala terkait dengan bidang ekonomi pertanahan.
Eselon Jabatan di Kemen Agr dan TR/BPN
Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, dan Inspektur Jenderal
adalah jabatan struktural eselon I.a atau Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya.
Staf Ahli adalah jabatan struktural eselon I.b atau Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya.
Kepala Biro, Direktur, Inspektur, Kepala Pusat, Sekretaris
Direktorat Jenderal, dan Sekretaris Itjen, adalah jabatan
struktural eselon II.a atauJabatan Pimpinan Tinggi
Pratama.
Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala Subdirektorat
adalah jabatan struktural eselon III.a atau Jabatan
Administrator.
Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, dan Kepala Seksi
adalah jabatan struktural eselon IV.a atau Jabatan
Pengawas.
Kanwil BPN Provinsi dan Kantah Kab/Kota
Legalisasi Asset
m. Mekanisme Reforma Agraria
55
A.PERMASALAHAN PROGRAM LEGISASI
ASET
1. Pluralisme pengaturan “batas usia dewasa”
berkaitan dengan keabsahan untuk melakukan
perbuatan hukum, (SE No. 4/SE/I/2015 tentang
Batasan Usia Dewasa Dalam Pelayanan
Pertanahan)
2. Pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah :
a. Contradicture Deliminasi;
b. Perbedaan luas yang mencolok antara data
yuridis dan data fisik;
c. Batas wilayah administrasi;
d. Tumpang tindih hak atas tanah/sertipikat ganda;
3. Kapasitas teknis aparatur/sdm pertanahan Tanah
masih terbatas.
56
4. Peralatan teknis pengukuran masih terbatas;
5. Beban BPHTB yang harus dibayar oleh
masyarakat kurang mampu;
6. Tumpang tindih alas hak (munculnya klaim
baru penguasaan-penguasaan atas tanah milik
adat (girik/pipil dll.) atau atas tanah negara
(bekas eigendom Verponding/ erfpacht
verponding/opstal.)
7. Bidang tanah yang dimohon atau yang sudah
bersertipikat masuk Kawasan Hutan;
8. Lahan transmigrasi tumpang tindih dengan
Ijin/Kuasa Pertambangan, Ijin Lokasi
Perkebunan.masih
57
PENERTIBAN TANAH TERLANTAR
( 4 bulan 10 hari)
5 Hari
Inventarisasi Tanah
Terindikasi Terlantar
• Pemantauan Kanwil
BPN & Kantah • Pengumpulan data Tekstual
• Lap. Instansi / dan Spasial
• Pengelompokan data tanah
masyarakat terindikasi terlantar
• Lap. Pemegang Hak • Pengadministrasian data hasil
Inventarisasi tanah terindikasi 7 Hari
terlantar
15 s/d 20 Hari
Identifikasi dan Penelitian
(Panitia C) 3 Bulan 7 Hari
60
3. Data base Pertanahan (Geo KKP), mengintegrasikan
data buku tanah (data tekstual-yuridis) dan data
Surat Ukur/Gambar Situasi serta peta pendaftaran
dalam peta pendaftaran tanah digital.
61
Geo KKP
1. Saat ini ada 430 kantah yang menggunakan
komputer dalam kegiatan pelayanannya, yang
disebut KKP;
2. KKP dijalankan dengan dua sistem, yaitu berbasis
DESKTOP dan berbasis WEB;
3. Sejak akhir 2011 dilaksanakan Geo KKP, dengan
mengintegrasikan data tekstual dan data spasial
bidang tanah;
4. Produk dari Geo KKP adalah informasi
pertanahan berbasis bidang tanah yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dan
pembangunan.
5. Untuk membangun data base Pertanahan (Geo-KKP),
diminta Kantor Pertanahan:
a. Meneliti dan menghitung secara fisik buku tanah
yang diterbitkan yang masih aktif dan yang sudah
tidak aktif (dimatikan/dihapus) sesuai dengan
jenis hak.
b. Melakukan pencocokan (validasi) data-data hasil
analog (data yuridiis dan data fisik) sebagaimana
angka 1 (satu) dengan data base aplikasi
Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP), dan
apabila ditemukan perbedaan data dilakukan
perbaikan.
c. Melakukan entry data buku tanah yang belum
masuk dalam aplikasi Komputerisasi Kantor
Pertanahan ( KKP) atau perbaikan data.
d. Melaksanakan pelayanan pendaftaran tanah
melalui aplikasi Komputerisasi Kantor Pertanahan
(KKP)
63
Pembangunan basis data melalui
KKP – Geo KKP :
65
9 PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI
BIROKRASI
66
Keterkaitan Grand Design RB (Perpres 81/2010) dan
Road Map RB (Permenpan-RB No. 20/2010) dengan
Program Percepatan RB
67
KEP. Ka. BPN NO. 44/KEP-3.43/I/ 2
013,
Tgl 21 JANUARI 2013.
Sapta Pembaharuan Reformasi Birokrasi,
yang meliputi:
Pembangunan dan Penerapan Sistem
Rekrutmen.
Sistem Pendidikan.
Kode Perilaku.
Standar Minimum Profesi.
Pola Jenjang Karier.
Sistem Pengawasan.
Pembentukan Majelis Kehormatan Kode Etik
dan Profesi.
Sapta Tertib Pertanahan (SK Ka.
BPN : 277 Tahun 2012)
1. Tertib Administrasi;
2. Tertib Anggaran;
3. Tertib Perlengkapan;
4. Tertib Perkantoran;
5. Tertib Kepegawaian
6. Tertib Disiplin Kerja;
7. Tertib Moral.
1. Tertib Administrasi;
Menjalankan Komputerisasi Kantor
Pertanahan (KKP) dengan konsisten
Mengembangkan Komputerisasi Kantor
Pertanahan (KKP)
Ketaatan menindaklanjuti Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP)
Pengelolaan buku tanah, surat ukur, peta,
warkah secara baik dan tertib
Pencatatan setiap surat masuk dan surat
keluar
1. Tertib Administrasi;