Anda di halaman 1dari 6

HUKUM PAJAK

Abd Rahman (19501074)


Tujuan Pemungutan Pajak
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang pajak yang
dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sektor pajak.
Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat maupun daerah demi
kesejahteraan masyarakat.
Pajak memiliki manfaat bagi negara untuk membiayai anggaran belanja
negara. Pajak memiliki manfaat untuk membiayai pengeluaran reproduktif yang berdampak
langsung pada masyarakat. Misalnya, subsidi usaha atau program pengairan
sawah. Pajak bermanfaat untuk membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self-liquiditing.
Hasil penelitian menunjukkan tujuan pemungutan pajak adalah untuk meningkatkan
pendapatan Negara semaksimal mungkin serta untuk menunjang kebijaksanaan
pemerintah dalam meningkatkan investasi, daya saing dan kemakmuran rakyat.

2
Sejarah Perpajakan Di Indonesia
Sebenarnya di Indonesia sudah mengenal pajak sebelum masuknya belanda, saat itu pajak dikenal dengan istilah upeti.
Upeti sendiri adalah pajak yang harus dibayarkan oleh rakyat untuk kepentingan pribadi dan operasional kerajaannya.
 Contohnya seperti membangun istana atau membiayai rumah tangga kerajaan.
Ketika Belanda masuk dan menjajah Indonesia, saat itulah kita mengenal system perpajakan modern. Pemerintah
Belanda membedakan besar tariff pajak berdasarkan kewarganegaraan wajib pajak. Pada tahun 1885 pemerintah Belanda
memberlakukan kenaikan pajak rumah tinggal untuk warga Asia menjadi 4%.
Ada dampak negatif akibat dari pengenaan pajak di era kolonial dan era sebelumnya, yaitu membuat sebagian
masyarakat menganggap bahwa pajak itu hanya bentuk dari superioritas penguasa kepada rakyatnya. Karena pada masa itu
hamper semua sektor pemungutan pajak dilakukan dengan cara manual dan tanpa pengawasan. Hal inilah yang kadang menjadi
penyebab terjadinya penyelewengan pemungutan pajak pada masa itu dan meninggalkan kesan kurang baik sampai sekarang.
Berikut ini beberapa dasar hukum pajak yang digunakan di Indonesia pada era kemerdekaan :
1. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diatur dalam UU No.6/1983 dan diperbaharui oleh UU No.
16/2000.
2. Undnag-Undang Pajak Penghasilan (PPh) yang diatur dalam UU No. 7/1983 dan diperbaharui oleh UU No. 17/2000.
3. Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan yang diatur oleh UU No. 8/1983 dan diganti menjadi UU No.
18/2000.
4. Undang-Undang Penagihan Pajak dan Surat Paksa yang diatur dalam UU No. 19/1997 dan diganti menjadi UU No. 19/2000.
5. Undang-Undang Pengadilan Pajak yang diatur dalam UU No. 14/2002.

3
Indonesia Sebagai Negara Hukum
Negara Indonesia adalah negara hukum, yang dimaksud negara hukum adalah negara yang
menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak ada kekuasaan
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel). F.J. Stahl, kalangan ahli hukum Eropa
Kontinental memberikan ciri-ciri Negara hukum (rechtstaat) sebagai berikut :[4] a. Pengakuan
terhadap hak-hak asasi manusia; b. Pemisahan kekuasaan Negara; c. Pemerintahan berdasarkan
undang-undang; d. Adanya Peradilan Administrasi.
Secara lebih detail, adapun ciri ciri negara hukum / ciri ciri mengapa negara Indonesia disebut
negara hukum adalah sebagai berikut : Ada supremasi hukum. Adanya perlindungan HAM. Semua
orang mempunyai nilai yang sama dimata hukum.  Bukti bahwa Negara Indonesia adalah negara
hukum yaitu :
“UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) yang berbunyi: (3) Negara Indonesia adalah negara hukum. Masuknya
ketentuan mengenai Indonesia adalah negara hukum ke dalam pasal dimaskudkan untuk
memperteguh paham bahwa Indonesia adalah negara hukum, baik dalam
penyelenggaraan negara maupun kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.”

4
Pengaturan Keuangan Negara Dalam
UUD 1945
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab VIII Hal Keuangan, antara lain disebutkan
bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-
undang, dan ketentuan mengenai pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara serta macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.
Hal-hal lain mengenai keuangan negara sesuai dengan amanat Pasal 23C diatur dengan
undang-undang.

PERATURAN KEUANGAN NEGARA
 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
(SAKIP)
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

5
Thank You…

Anda mungkin juga menyukai