tradisional, tidak terstruktur bidang kompetensi yang dibagi secara Organisasi tim dan satuan tugas
hierarkis; rasionalitas formal;
Kewenangan komunikasi "melalui saluran"
tunduk pada aturan satu orang sistematis; dirutinkankan; delegasi partisipatif; berpusat pada
dan tindakan tidak berdasrkan terbatas; asumsi dunia sosial yang stabil masalah; delegasi luas; asumsi
hukum terdiri dari unsur-unsur yang dengan lingkungan dari persyaratan dan
mudah diklasifikasikan dan dibuat peluang yang berubah
PEMBUAT KEBIJAKAN
tunduk pada aturan
tidak stabil; tidak profesional; Pegawai negeri/ pejabat profesional Terdiri dari beberapa afiliasi dan
jabatan tersedia untuk dijual penuh waktu yang berkomitmen pada bersifat sementara; terlibatan
(jual-beli jabatan) atau sebagai organisasi; tidak ada konstituen pribadi; melalui subkontrak; para ahli
hadiah kaum elit pengangkatan berdasarkan prestasi; memiliki basis profesional
KARIER penekanan pada senioritas dan masa otonom
kerja
Reformasi Birokrasi
• Menurut Djumara (2009: 3), reformasi birokrasi adalah upaya untuk
mengubah praktik-praktik birokrasi yang tidak efektif. Birokrasi
didalamnya mengandung struktur, sistem yang mengaturnya, dan
orang-orang yang menjalankannya.
• Peraturan KEMENPAN RB, tentang Pedoman Umum Reformasi
Birokrasi. Reformasi Birokrasi adalah upaya untuk melakukan
pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
kelembagaan, ketatalaksanaan dan SDM aparatur. Reformasi
Birokrasi merupakan langkah-langkah strategis untuk membangun
aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional.
Visi Reformasi Birokrasi
• Tata kelola kepemerintahan yang baik Tahun 2025, mencakup :
1. Membentuk dan atau menyempurnakan peraturan perundang-
undangan sebagai landasan hukum tata kelola pemerintahan yang
baik.
2. Memodernisasi birokrasi pemerintahan dengan optimalisasi
pemakaian teknologi informasi dan komunikasi.
3. Mengembangkan budaya, nilai-nilai kerja dan perilaku positif.
4. Mengadakan restrukturisasi organisasi (kelembagaan) pemerintahan.
5. Mengadakan relokasi dan meningkatkan kualitas SDM termasuk
perbaikan sistem remunerasi.
6. Menyederhanakan sistem kerja, prosedur dan mekanisme kerja.
7. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.
Sikap & Perilaku Birokrasi
• Birokrasi modern bercirikan ramping, efektif dan efisien ;
• Birokrasi harus mengutamakan sifat pengayom dan
pelayan masyarakat, menghindari pendekatan kekuasaan
dan kewenangan ;
• Prosedur kerja berorientasi pada pelayanan cepat, tepat,
akurat, terbuka dengan tetap mempertahankan kualitas,
efisiensi biaya dan ketepatan waktu ;
• Birokrasi harus melakukan transformasi diri dari birokrasi
yang kinerjanya kaku (rigid), menjadi organisasi birokrasi
yang lebih inovatif, fleksibel dan responsif.
Budaya Birokrasi
• Budaya birokrasi yang berkembang di suatu daerah tidak
dapat dilepaskan dari budaya serta lingkungan sosial
yang melingkupinya.
• Lingkungan sosial masyarakat memiliki sistem norma,
sistem nilai, sistem kepercayan, adat kebiasaan, bahkan
pandangan hidup yang telah dipahami oleh para anggota
masyarakatnya sebagai sesuatu yang baik dan benar.
• Sistem norma dan nilai tersebut diakui sebagai penuntun
atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku bagi
warga masyarakatnya.
Kearifan Lokal
• Nilai budaya unggul dan kearifan lokal di
daerah terbukti mampu mendorong
pertumbuhan demokrasi, dan hal itu dapat
dimanfaatkan untuk mempercepat reformasi
birokrasi. Contohnya Cablaka (blakasuta) di
Banyumas menjadi inspirasi dari nilai
kejujuran, ketegasan, patriotisme,
kesederhanaan dan empati.
• Kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang hidup dan
berkembang di dalam masyarakat secara turun
temurun, memiliki daya lekat yang lebih efektif
dibandingkan peraturan legal formal.
• Potensi ini semestinya dapat diadopsi di dalam
peraturan formal dalam pemerintahan, termasuk
dalam upaya reformasi birokrasi yang menekankan
kepada perubahan budaya aparatur.
• Adopsi kearifan lokal ke dalam wujud formal reformasi
birokrasi merupakan eksplorasi terhadap aspek
kultural guna mendorong terjadinya perubahan
budaya aparatur yang lebih baik
Nilai-nilai Budaya Jawa
• Nilai Keyakinan ( keteguhan), melandasi suatu
hubungan yang saling percaya. Setiap pribadi Jawa
berusaha menjaga pola hubungan kekeluargaan;
• Nilai Pencapaian (harapan dan cita-cita), untuk
mencapai sebuah tujuan diperlukan suatu usaha kerja
keras, kebulatan tekad dan kesungguhan.
• Nilai Kesabaran, paham Jawa dikenal sikap rila,
nrima, dan sabar ;
• Nilai Keselarasan, Setiap individu diharapkan memiliki
kesadaran untuk menjaga hubungan baik dengan
sesamanya
Pelayanan Berbasis Budaya
• Pemilihan media sesuai dengan karakteristik
masyarakat dan mudah dijangkau
• Pelayanan menggunakan kata-kata dan bahasa
sebagai simbol verbal sehingga mudah
dipahami dan sesuai dengan bahasa sehari-
hari masyarakat
• Blakasuta (jujur), Blak-blakan (terbuka),
Tengginas (trampil yang didukung keahlian)