Anda di halaman 1dari 11

REFERAT

Tatalaksana Gizi Buruk


Kondisi Klinis III
ANDRE ELIA ABDIANS
N 111 20 062

Pembimbing:
dr. Haryanty Kartini Huntoyungo,
M.Biomed, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FK UNIVERSITAS TADULAKO – RSUD UNDATA PALU
DEFINISI
Gizi buruk adalah suatu keadaan dimana gizi anak yang ditandai dengan satu
atau lebih dari tanda gejala yaitu sangat kurus, edema maupun edema minimal pada
kedua punggung kaki, berat badan (BB)/panjang badan (PB) atau BB/tinggi badan
(TB) < -3 SD dan lingkar lengan atas (LiLA) <11,5 cm untuk anak dengan usia 6-
59 bulan.

Gizi Buruk:
1. Apabila hasil pengukuran antropometri indeks BB/U < -3 SD atau BB/TB < 70%
2. Adanya gejala klinis KEP seperti kwashiorkor, marasmus, dan marasmik-
kwashiorkor
3. Masalah gizi buruk yang paling utama di Indonesia yaitu kekurangan energi
protein (KEP), kurangnya asupan nutrisi utamanya protein dan kalori serta
sering disertai dengan kekurangan beberapa nutrisi lain
ETIOLO
GI

Faktor penyebab Gizi


Buruk:
1. Faktor penyebab langsung
2. Faktor penyebab tidak
langsung

Konsep penyebab gizi buruk


EPIDEMIOL PATOFISIOL
OGI OGI
Pada tahun 2013, terdapat 51
juta balita di dunia menderita
gizi kurang dan 17 juta gizi
buruk. Secara global,
prevalensi gizi kurang pada
tahun 2013 diperkirakan
hampir 8% dan hampir
sepertiga dari itu adalah gizi
buruk, sebesar 3%.
GEJALA KLINIS
Marasmik-
Kwashiorkor Marasmus Kwashiorkor
1. BB menurut usia 60-80 % 1. BB menurut usia <60% atau
2. Atrofi massa otot, namun Campuran gejala klinis
<70% kwashiorkor dan marasmus
jaringan lemak subkutan 2. Penyusutan massa otot dan
masih ada dengan BB/U < 60 % disertai
cadangan lemak
3. Edema pitting 3. Kulit tipis, kering, dan dengan adanya edema
4. Rambut jarang, mudah kendur
dicabut, tampak kusam, 4. Rambut tipis, mudah dicabut,
berwarna coklat, merah, atau jarang
pirang 5. Bentuk perut cekung dan
5. Perubahan kulit seperti sering disertai diare atau
hiperkeratosis konstipasi
hiperpigmentasi 6. Baggy Pants
6. Moon Face 7. Apatis
7. Apatis 8. Old man face
8. Distensi abdomen
DIAGNOSIS Pemeriksa
Anamne an
sis Laboratori
um
1. Kadar gula darah
Anamnesis Awal: 2. Darah lengkap
Mata cekung, 3. Urin lengkap
frekuensi BAB, 4. Feses
BAK, muntah 5. Elektrolit
6. Protein
Anamnesis Lanjutan:
Pola makan, riwayat
Pemeriks 7.
8.
Ferritin
Tes Tuberkulin
pemberian
riwayat
ASI,
tumbuh
aan Fisik
kembang
INDIKASI
PERAWATAN GIZI
BURUK
Hasil Pemeriksaan dan
Tindakan pada Anak Gizi
KONDISI KLINIS 1
Jika Ditemukan :
Renjatan (syok),
Buruk KONDISI KLINIS 3
Jika Ditemukan :
KONDISI KLINIS 5
Jika Tidak
Ditemukan :
Letargis, Muntah, Muntah dan atau Renjatan (syok),
dan atau diare atau diare atau dehidrasi Letargis, Muntah /
dehidrasi. Berikan cairan dan diare / Dehidrasi
Berikan cairan dan KONDISI KLINIS 2 makanan menurut Berikan cairan dan
makanan menurut Jika Ditemukan : Rencana III KONDISI KLINIS 4 makanan menurut
Rencana 1 Letargis, Muntah dan Jika Ditemukan : Rencana V
atau diare atau Letargis
dehidrasi. Berikan cairan dan
Berikan cairan dan makanan menurut
makanan menurut Rencana IV
Rencana II
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSA
NAAN
Pemberian Cairan dan Makanan untuk
Stabilisasi
( Muntah dan atau Diare atau Dehidrasi)

 Hentikan pemberian SEMUA CAIRAN


Oral/NGT bila ada tanda bahaya sebagai
berikut : 1. Denyut nadi dan frekuensi nafas
meningkat, atau 2. Vena Jugularis
terbendung, atau 3. Edema meningkat,
misal : kelopak mata membengkak
 Evaluasi setelah 1 jam, bila membaik
lanjutkan Rencana sampai selesai, Teruskan
pemberian cairan dan makanan untuk tumbuh
kejar.
 Bila tidak membaik, kemungkinan terjadi
gagal jantung, segera lakukan tindakan sesuai
kondisi atau rujuk.
Thank
You!!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai