Pasal 1
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.
Pasal 5
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, dan terjangkau.
Pasal 15
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas
kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggitingginya.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
Pasal 7
(1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber
daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
Pasal 8
(1) Persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus memenuhi
ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan lingkungan, dan tata ruang, serta
sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit.
Pasal 9
Persyaratan bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus memenuhi:
a. persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung pada umumnya,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b. persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi
semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
Pasal 10
(1) Bangunan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 harus
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang
paripurna, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
(2) Bangunan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
terdiri atas ruang dalam ayat (1) paling sedikit terdiri atas ruang:
a. rawat jalan;
b. ruang rawat inap;
c. ruang gawat darurat;
d. ruang operasi;
e. ruang tenaga kesehatan;
f. ruang radiologi;
g. ruang laboratorium;
h. ruang sterilisasi;
i. ruang farmasi;
j. ruang pendidikan dan latihan;
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
Pasal 11
(1) Prasarana Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dapat
meliputi:
a. instalasi air;
b. instalasi mekanikal dan elektrikal;
c. instalasi gas medik;
d. instalasi uap;
e. instalasi pengelolaan limbah;
f. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
g. petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan darurat;
h. instalasi tata udara;
i. sistem informasi dan komunikasi; dan
j. ambulan.
(2) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standar
pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggaraan
Rumah Sakit
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
Pasal 11
(4) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai
kompetensi di bidangnya.
(5) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus didokumentasi dan dievaluasi secara
berkala dan berkesinambungan.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai prasarana Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) diatur
dengan Peraturan Menteri.
Pasal 17
Rumah Sakit yang tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10,
Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14,
Pasal 15, dan Pasal 16 tidak diberikan izin
mendirikan, dicabut atau tidak
diperpanjang izin operasional Rumah
Sakit.
UU NO. 44 : RUMAH SAKIT
Pasal 40
Sarana prasarana
Tersedia dan berfungsinya sarana dan prasarana pada
rawat jalan, rawat inap, gawatdarurat, operasi/bedah,
tenaga kesehatan, radiologi, ruang laboratorium, ruang
sterilisasi, ruang farmasi, ruang pendidikan dan latihan,
ruang kantor dan administrasi,ruang ibadah, ruang
tunggu, ruang penyuluhan kesehatan masyarakat
rumah sakit;ruang menyusui, ruang mekanik, ruang
dapur, laundry, kamar jenazah, taman,pengolahan
sampah, dan pelataran parkir yang mencukupi sesuai
dengan jenis dan klasifikasinya.
Permenkes 340 tahun 2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit
Pasal 5
Klasifikasi Rumah Sakit Umum ditetapkan berdasarkan:
a. Pelayanan;
b. Sumber Daya Manusia;
c. Peralatan;
d. Sarana dan Prasarana; dan
e. Administrasi dan Manajemen.
Pasal 25
Klasifikasi Rumah Sakit Khusus ditetapkan berdasarkan:
a. Pelayanan;
b. Sumber Daya Manusia;
c. Peralatan;
d. Sarana dan Prasarana; dan
e. Administrasi dan Manajemen
UU No.8 TH 1999 TTG PERLINDUNGAN KONSUMEN
HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN
HAK (PS. 6) KEWAJIBAN (PS. 7)
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, 1. Membaca, mengikuti petunjuk, info
keselamatan atas barang dan jasa 2. Beritikad baik dalam transaksi
2. Hak memilih dan mendapatkan 3. Membayar sesuai nilai yang
3. Hak atas info yang benar, jelas, jujur disepakati
mengenai kondisi dan jaminan 4. Mengikuti upaya penyelesaian
barang dan jasa hukum
4. Hak untuk didengar pendapat /
keluhan
5. Hak untuk mendapat advokasi,
perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa
6. Hak untuk diperlakukan / dilayani
secara benar, jujur dan tidak
diskriminatif
7. Hak untuk kompensasi, ganti rugi,
penggantian bila barang tidak sesuai
perjanjian.
HAK, KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA
2006 2. PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
3. PERMEN PU No. 30/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BG DAN LINGKUNGAN
5. PERMEN PU No. 06/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
9. PERMEN PU No. 45/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
10. PERMEN PU No. 24/PRT/M/2008 TTG PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
2008 11. PERMEN PU No. 25/PRT/M/2008 TTG RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN KOTA
12. PERMEN PU No. 26/PRT/M/2008 TTG SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN
2009 13. PERMEN PU No. 20/PRT/M/2009 TTG MANAJEMEN PROTEKSI KEBAKARAN DI PERKOTAAN
14. PERMEN PU No. 16/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN BERKALA BANGUNAN GEDUNG
2010 15. PERMEN PU No. 17/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN TEKNIS PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG
Pasal 4
(1) Setiap pembangunan Bangunan Gedung Negara yang
dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga harus mendapat
bantuan teknis berupa tenaga Pengelola Teknis dari
Departemen Pekerjaan Umum dalam rangka pembinaan
teknis.
Pasal 6
(1) Pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung
negara melakukan pembinaan teknis dan pengawasan teknis kepada
Pengguna Anggaran dan Penyedia Jasa Konstruksi.
SK/Perka No:
01/1999 “Ketentuan Keselamatan Radiasi”
21/2002 “Program Jaminan Mutu Instalasi Radioterapi”
01P/2003 “Dosis Panduan Radiodiagnostik”
07/2007 “Keamanan Zat Radioaktif”
15/2008 “Persyaratan SIB”…. & 3 draft perka: “uji kesesuaian”,
31
…
SNI Jaringan Listrik
No. Nomor SNI Jenis SNI
1 SNI 04-0225-2000 Persyaratan umum instalasi listrik 2000
(PUIL 2000)
2 SNI 04-3593-1994 Instalasi listrik bangunan. Bagian 2 : Prinsip
dasar
SNI Genset
No. Nomor SNI Jenis SNI
1 SNI ISO 8528-1 Generator set arus bolak-balik dengan
penggerak mesin bakar internal sistem torak
bolak-balik : Penggunaan, Pengenal dan
kinerja
2 SNI 04-0225-2000 Persyaratan umum instalasi listrik 2000
(PUIL 2000)
SNI Air
No. Nomor SNI Jenis SNI
1 SNI 05-2547-1991 Spesifikasi ini digunakan dalam menilai
mutu meter air yang digunakan untuk
keperluan air bersih.
2 SNI 03-2916-1992 Spesifikasi ini bertujuan memberikan
persyaratan
teknis sumur gali sebagai sumber air baku
untuk air bersih yang terlindung dari
pencemaran
GAS MEDIK
SNI 03-7011-2004, SISTEM GAS MEDIK DAN VAKUM
MEDIK PADA BANGUNAN RUMAH SAKIT = NFPA
99 C 2002, US STANDART
AS 2896 – 1991, AUSTRALIAN STANDART
BS STANDART HTML 2022
JIS STANDART
EN 1057 EUROPEAN STANDART
DIN 1786/1754