Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
fungsional yang menyelenggarakan seluruh tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh
kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Apoteker.
Sakit.
Untuk memperoleh izin mendirikan, Untuk mendapatkan izin Pendirian Apotek harus
Rumah Sakit harus memenuhi operasional, Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan,
persyaratan yang memenuhi persyaratan yang meliputi:
meliputi : meliputi: a. lokasi
a. studi kelayakan a. sarana dan prasarana; b. bangunan
b. master plan b. peralatan; c. sarana, prasarana,
c. status kepemilikan c. sumber daya manusia;dan peralatan
d. rekomendasi izin mendirikan d. Administrasi dan manajemen. d. ketenagaan.
e. izin undang-undang gangguan (HO)
f. persyaratan pengolahan limbah
g. luas tanah dan sertifikatnya
h. penamaan
i. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
j. Izin Penggunaan Bangunan (IPB) PMK 147/2010 PMK 9/2017
k. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
IFRS APOTEK
Izin Mendirikan izin operasional a. Lokasi
a. Studi Kelayakan Rumah Sakit 1. Memiliki izin mendirikan. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
1. Kajian kebutuhan pelayanan dapat mengatur persebaran Apotek di
rumah sakit 2. Sarana prasarana wilayahnya dengan memperhatikan
2. Kajian kebutuhan Tersedia dan berfungsinya sarana akses masyarakat dalam mendapatkan
sarana/fasilitas dan peralatan dan prasarana pada rawat jalan, pelayanan kefarmasian.
medik/non medik, dana dan rawat inap, gawat darurat,
tenaga yang dibutuhkan untuk operasi/bedah, tenaga kesehatan, b. Bangunan
layanan yang akan diberikan radiologi, ruang laboratorium, 1. Bangunan Apotek harus memiliki
3. Kajian kemampuan pembiayaan ruang sterilisasi, ruang farmasi, fungsi keamanan, kenyamanan,
ruang pendidikan dan latihan, dan kemudahan dalam pemberian
b. Master plan adalah strategi ruang kantor dan administrasi, pelayanan kepada pasien
pengembangan aset untuk sekurang- ruang ibadah, ruang tunggu, ruang 2. Bangunan Apotek harus bersifat
kurangnya sepuluh tahun kedepan penyuluhan kesehatan masyarakat permanen, dapat berupa bagian
dalam pemberian pelayanan rumah sakit; ruang menyusui, dan/atau terpisah dari pusat
kesehatan secara optimal yang ruang mekanik, ruang dapur, perbelanjaan, apartemen, rumah
meliputi identifikasi proyek laundry, kamar jenazah, taman, toko, rumah kantor, rumah susun,
perencanaan, demografis, tren masa pengolahan sampah, dan pelataran dan bangunan yang sejenis.
depan, fasilitas yang ada, modal dan parkir yang mencukupi sesuai
pembiayaan. dengan jenis dan klasifikasinya.
IFRS APOTEK
Permohonan izin mendirikan dan izin operasional Rumah Sakit Permohonan Izin Apotik
diajukan menurut jenis dan klasifikasi Rumah Sakit. (1) diajukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan
Pemilik atau pengelola yang Rumah Sakit yang telah Kabupaten/Kota. (3)
akan mendirikan Rumah Sakit memiliki izin operasional
mengajukan permohonan Izin sementara harus mengajukan
Mendirikan kepada pemberi surat permohonan penetapan
izin sesuai dengan klasifikasi kelas Rumah Sakit kepada
Rumah Sakit yang akan Menteri. (1)
didirikan (2)
(1) PMK 147/2010; (2) PMK 56/2014 dan (3) PMK 1332/2002
3. Pemberi Izin
IFRS APOTEK
Izin Mendirikan dan Izin Operasional SIA
Rumah Sakit kelas A dan Rumah diberikan oleh Menteri setelah Izin Apotik diberikan oleh Menteri;
Sakit penanaman modal asing mendapatkan rekomendasi dari
atau penanaman modal dalam Pemerintah Daerah Provinsi.
negeri
Rumah Sakit kelas B diberikan oleh Pemerintah Daerah Menteri melimpahkan wewenang
Provinsi setelah mendapatkan pemberian izin apotik kepada Kepala
rekomendasi dari Pemerintah Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota;
Kabupaten/Kota.
Rumah Sakit kelas C dan kelas D diberikan oleh Pemerintah Daerah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota setelah mendapat wajib melaporkan pelaksanaan pemberian
rekomendasi dari Pemerintah Daerah izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan
Kabupaten/Kota. pencabutan izin apotik sekali setahun
kepada Menteri dan tembusan
disampaikan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi;
7. rekomendasi pemberian atau penolakan permohonan 6. Paling lama dalam waktu 12 hari kerja sejak
Izin Operasional kepada Menteri, Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menerima
provinsi atau Pemerintah Daerah kabupaten/kota laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan
paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak laporan tim dinyatakan memenuhi persyaratan, Pemerintah
visitasi diterima Daerah Kabupaten/Kota menerbitkan SIA dengan
8. Menteri, Pemerintah Daerah provinsi atau Pemerintah tembusan kepada Direktur Jenderal, Kepala Dinas
Daerah kabupaten/kota sebagai pemberi izin harus Kesehatan Provinsi, Kepala Balai POM, Kepala Dinas
menetapkan untuk memberikan atau menolak Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Organisasi Profesi
permohonan Izin Operasional. (14 hari kerja) dengan menggunakan Formulir 4.
9. Izin Operasional diterima, pemberi izin menerbitkan 7. Dalam hal hasil pemeriksaan dinyatakan masih belum
Izin Operasional berupa surat keputusan dan memenuhi persyaratan, Pemerintah Daerah
sertifikat yang memuat kelas Rumah Sakit dan jangka Kabupaten/Kota harus mengeluarkan surat
waktu berlakunya izin. penundaan paling lama dalam waktu 12 (dua belas)
10. Izin Operasional ditolak, pemberi izin harus hari kerja dengan menggunakan Formulir 5
memberikan alasan penolakan yang disampaikan 8. Memenuhi syarat, kelengkapan persyaratan paling
secara tertulis kepada pemohon (1) (3) lamabt 1 bulan dari penundaan
9. Jika tidak memenuhi syarat akan di tolak dengan
menggunakan formulir 6
10. Penerbitan SIA bersmaan dengan perbitan SIPA. (2)
(1) PMK 147/2010 ; (2) PMK 9/ 2017 dan (3) PMK 56/ 2014
5. Pencabutan Izin
IFRS APOTEK
Izin Rumah Sakit dapat dicabut jika: Pencabutan izin Apotek
a. habis masa berlakunya - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat
b. tidak lagi memenuhi persyaratan dan standar mencabut surat izin apotik apabila:
c. terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan
perundang-undangan b. Apoteker tidak memenuhi kewajibannya
d. atas perintah pengadilan dalam rangka penegakan c. Apoteker Pengelola Apotik terkena ketentuan
hukum. d. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan
e. Surat Izin Kerja Apoteker Pengelola Apotik dicabut
f. Pemilik sarana Apotik terbukti terlibat dalam
pelanggaran Perundang undangan dibidang obat,
g. Apotik tidak lagi memenuhi persyaratan