Anda di halaman 1dari 18

SYARAT-SYARAT

PERJANJIAN
Perikatan Perjanjian
(Ps 1233)
Undang-Undang

Syarat Sah Perjanjian (Ps 1320KUHPdt)

1.Kesepakatan mrk yg mengikatkan diri


2.Kecakapan utk membuat suatu perjanjian
3.Suatu hal ttt
4.Suatu sebab yg halal
• Syarat subyektif = dpt dibatalkan
syarat utk subyek hkm atu orangnya
• Syarat obyektif = batal demi hukum
syarat utk obyek hkm atu bendanya

Ps 1330 KUHPdt
Org yg tdk cakap:
-Org yg blm dewasa
-Mereka yg ditaruh dibwh pengampuan
- Org perempuan dlm hal yg ditetapkan UU dan
semua org kpd siapa UU tlh melarang membuat
pjj ttt (UU No. 1 Th 1974)
Kesepakatan
Kebebasan bersepakat: scr tegas dgn mengucapkan kata2, dg
bertemunya kreditur dan debitur baik melalui telphon atu
perantara

Kesepakatan:

1. Secara Tegas
Dengan mengucapkan kata2 atu tertulis

2. Secara Diam
Dengan suatu sikap atu dgn isyarat
Perjanjian tanpa usur kebebasan:
1.Dwang/paksaan
Paksaan adl paksaan secara fisik maupun scr psikis dan
paksaan yg dilarang ol UU. Paksaan yg diizinkan UU yi
paksaan dgn alasan akan dituntut di muka hakim bila
pihak lawan tdk penuhi prestasi.
2.Dwaling/kekeliruan
-Kekeliruan thdp subyek hukum
-Kekeliruan thdp obyek hukum
3.Bedrog/penipuan
Apabila salah satu pihak dgn sengaja memberikan
keterangan yang tdk benar (Ps 1454 KUHPdt tuntutan
krn penipuan daluwarsa 5 Th)
Kecakapan/Cakap Hukum
Seseorang dikatakan cakap apabila Lk dan Pr telah berumur
minimal 21 Th atu bg Lk blm 21 Th akan tetapi tlh menikah, tdk
ditaruh dibawah pengampuan (lihat Ps 330 dan Ps 1330 KUHPdt)

Perjanjian yg dilakukan tanpa izin dr org yg mengawasi mk pejj itu


cacat dan dapat dibatalkan ol hakim baik langsung maupun ol org
yg mengawasi
Hal Tertentu
• Hal tertentu = Obyek Hukum / Bendanya

Kriterianya antara lain:


1.Letak/kedudukan barang
2.Jenis Barang
3.Kualitas dan Mutu Barang
4.Buatan pabrik dan dr negara mana
5.Buatan th berapa
6.Warna barang
7.Ciri khusus barang tersebut
8.Jumlah barang
9.Uraian lebih lanjut mengenai barang
Ps 1333 ayat (1) KUHPdt : menyebutkan bahwa suatu perjanjian
harus mempunyai suatu hal tertentu sebagai pokok perjanjian
yaitu barang yang paling sedikit ditentukan jenisnya. Mengenai
jumlahnya tidak menjadi masalah asalkan di kemudian hari
ditentukan (Pasal 1333 ayat 2).
CausaYang Halal
Benda yg menjadi objk hukum yg menjadi pokok perjj itu hrs
melekat hak yg pasti dan diperbolehkan mnrt hukum dan tdk
bertentaan dgn kesusilaan atu norma

Kekecualian Asas Konsensualitas


Undang-Undang ditetapkan suatu formalitas utk beberapa
perjanjian/perjanjian formil:
-Perjanjian Penghibahan = Akte Notaris
-Perjanjian Perdamaian = Tertulis

Apabila formalitas tdk dipenuhi sesuai ktentuan UU = Perjj batal


Demi Hukum
Pelaksanaan Suatu
Perjanjian
Pelaksanaan perjanjian tsb dapat dibagi 3 mcm yi:

• Perjanjian utk memberikan/menyerahkan sesuatu


• Perjanjian utk berbuat sesuatu
• Perjanjian utk tdk berbuat sesuatu
Perjanjian Utk Memberikan Sesuatu

dpt disimpulk bhw perjanjian tsb adl perjanjian utk


menyerahkan dan merawat benda sampai pd saat
penyerahan dilakukan.

Ex. Perjanjian jual beli, tukar menukar, penghibahan,


sewa menyewa, pinjam pakai

Penyerahan disini mrpk kewajiban pokok, apbl


debitur tdk menyerahkan benda/ merawat dg patut
mk debitur wajib memberiakn ganti rugi, ganti biaya
atau bunga kpd kreditur
Perjanjian Untuk Berbuat Sesuatu

Berbuat sesuatu adl melkkan perbuatan spt yg telah


ditetapkan dlm perjanjian, shg wujud prestasinya
adl melakukan perbuatan hkm ttt

Ex. perjanj membuat lukisan, perjanj perburuhan.

Debitur bertanggung jawab atas perbuatannya, bila


prestasinya tdk sesuai mk kena Ps 1236 dan Ps 1240
Perjanjian Utk Tidak Berbuat Sesuatu

Tdk berbuat sesuatu disini artinya tdk melakukan


perbuatan spt yg telah diperjanjikan, jd wujud
prestasi disini adl tdk melakukan perbuatan.

Ex. perjanj tdk membangun pagar tembok depan


rumah.

Apabila debitur ingkar mk wajib mengganti biaya,


rugi dan bunga
Saat & Tempat Lahirnya Perjanjian
Lahirnya Pjj = pd detik tercapainya kesepakatan

Kehendak pernyataan

Pernyataan yg sepatutnya dpt dianggap melahirkan maksud dr org


yg hendak mengikatkan diri

Tempat lahirnya pjj ditempat kesepakatan

Bagaimana halnya para pihak berada di daerah/ngr yg berbeda?


WANPRESTASI
Kwalifikasi :
- Tidak melakukan apa yg disanggupi akn dilakukan
- Melaksanakan apa yg dijanjikan tp tdk sebagaimana yg dijanjikan
- Melakukan apa yg dijanjikan akan tetapi terlambat
- Melakukan sesuatu yg menurut perjanjian tdk boleh dilakukan

1238 KUHPdt
“si berhutang adl lalai, bila ia dgn srt perintah atau dgn sebuah
akta sejenis itu tlh dinyatakan lalai atu demi perikatannya sendiri
jika ini menempatkan bhw si berutang akan harus dianggap lalai
dgn lewatnya waktu yg ditentukan”
Akibat/hukuman utk debitur yg lalai Ps 1243:
1. Membayar kerugian yg diderita kreditur / ganti rugi
2. Pembatalan perjanjian
3. Peralihan resiko
4. Membayar biaya perkara bila diperkarakan di depan hakim

Ganti Rugi:
- Biaya
- Rugi
- Bunga/kehilangan keuntungan (Ps 1250)

Pembatasan tuntutan ganti rugi Ps 1247 & Ps 1248


artinya ganti rugi hanya terhadap kerugian yg lahir sbg akibat
langsung wanprestasi
Ps 1267
Pilihan tuntutan kreditur thdp debitur
- Pemenuhan perjanjian
- Pemenuhan perjanjian disertai ganti rugi
- Ganti rugi saja
- Pembatalan perjanjian
- Pembatalan disertai ganti rugi
resiko
Ps 1237
“dalam hal adanya perikatan utk memberikan suatu brg tertentu
maka brg itu semenjak perikatan dilahirkan adl atas tanggungan
si berpiutang”

si berpiutang = pihak penerima barang

Resiko dlm jual beli: Ps 1460 (Code Civil Prancis) selaras


dgn sistem code civil Prancis hak milik sdh berpindah sejak
ditutupnya perjanjian jual beli

Resiko dlm tukar menukar: Ps 1545


Resiko dlm sewa menyewa: Ps 1553

Anda mungkin juga menyukai