Anda di halaman 1dari 24

Pemrograman Dasar

Nama Kelompok 3
Azwan Muharram syah

Annisa Rizki Ramadhani

Lusi Andre Yani

Melsi Noviarni
A.Operasi Aritmetika

Operasi aritmatika adalah operasi hitung


bilangan.Operasi aritmetika antara lain mencakup
penjumlahan,pengurangan,perkalian,dan
pembangian.Operasi-operasi lain yang lebih
canggih,seperti persentase,akar
kuadrat,pemangkatan,dan logaritma,kadang juga
dimasukkan sebagai operasi aritmetika.
Berikut adalah tabel dari operasi aritmetika.
Tabel 1.1 Operasi Aritmetika

No Operasi Operator
1 Penjumlahan +
2 Pengurangan -
3 Perkalian *
4 Pembagian /
5 Sisa Pembagian %
6 Increment/Kenaikan ++
7 Derement/Penurunan -
8 Assignment Operator =
1.Operasi Aritmetika dengan Operator
Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa di libatkan dalam
program untuk melakukan suatu operasi atau manipulasi seperti
penjumlahan,pengurangan,dan lain-lain.
a.sifat-sifat Operator Aritmetika
Operator aritmetika mempunyai sifat sebagai berikut
1.Unary
Sifat Unary pada operator hanya melibatkan sebuah operand pada
suatu operasi aritmetika.operator untuk operasi aritmetika yang tergolong
operator unary adalah sebagai berikut.
a.Tanda Plus(+)
b.Tanda Minus(-)
contoh:-10
2.Binary
Sifat Binary pada operator melibatkan dua buah operand pada
suatu operasi aritmetika.Operator untuk operasi aritmetika yang tergolong
operator binary adalah sebagai berikut.
a.perkalian(*) d.pertambahan(+)
b.penbagian(/) e.pengurangan (-)
c.persentase(%)
contoh:1+4
3.Ternary
Sifat Ternary pada operator adalah melibatkan tiga buah operand pada suatu
operasi aritmetika.
Contoh: (12%4) +4+1

b.Bentuk Penulisan Ekspresi Aritmetika


Bentuk penulisan ekspresi aritmetika dikaitkan dengan pernyataan pemberi nilai.Bentuk
umum penulisannya adalah sebagai berikut.

Variabel = Ekspresi Aritmetika

lvalue Rvalue

Keterangan :
1.Variabel,dikenal dengan sebutan Lvalue (left value)
2.Ekspresi Aritmetika dikenal dengan sebutan Rvalue (Right value)
3.Tanda “=“ dikenal dengan sebagai operator pemberi nilai (assignment operator)
yang harus diingat adalah lvalue harus selalu berupa variabel tunggal.Bila lvalue bukan
berupa variabel,maka akan tampil pesan kesalahan “ lvalue required in funtion “.
Rvalue dapat berupa konstanta,variabel lain maupun suatu ekspresi atau aritmetika
C. Hierarki Operator Aritmetika
Dalam suatu ekspresi, selalu di jumpai beberapa operator aritmetika berbeda yang
dapat digunakan secara bersaman.Urutan atau hierarki pengerjaan operator aritmetika
ditujukan pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Hierarki Operator Aritmetika
Operator Keterangan

* Atau / Tingkat operator sama,penggunaan nya


tergantung letak,yang didepan
didahulukan
% Sisa pembagian
+ atau - Tingkat operator sama,penggunaanya
tergantung letak,yang didepan
didahulukan
Contoh kasus :
A=6+2*3/6
Langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :
1) pengerjaan perkalian 2*6 A=6+6/6
2) pengerjaan pembagian 6/6 A=6+1
3) pengerjaan perkalian 2/6 A=4+
Namun,tingkat operator ini dapat diabaikan dengan
penggunaan tanda kurung “(“dan”)”.
Contoh:a
A=(7+1)*3/6
langkah perhitungannya adalah sebagai berikut.
1) pengerjaan operasi dalam tanda kurung
A=8*3/6
2) pengerjaan perkalian 6*3 A=24/6
3) pengerjaan pembagian A=4
C. Operator Pemberi Nilai Aritmetika
Sebelumnya kita telah kenal mengenal operator pemberi nilai (assignment
operator) yaitu tanda “=“. Contoh penggunaan operator pemebri nilai A = A+1.
Dari penulisan ekspresi ini, kita dapat menyederhanakannya menjadi A +=1.
Notasi “ += “ ini dikenal dengan operator pemberi nilai aritmetika. Ada
beberapa operasi pemberi nilai aitmetika, di antaranya seperti berikut

Tabel 1.3Operator Pemberian Nilai

No Operator Contoh Setara dengan


1. += A += 2 A=A+ 2
2. -= B-= 3 B=B–2
3. *= C *= 4 C=C*4
4. /= D /= 8 D=D/8
5. %= E % = 10 E= E % 10
d.Operator Penambah dan Pengurang

Operator penambah dan pengurang umumnya digunakan dalam perulangan.Operator


penambah dilambangkan dengan tanda plus ganda,sedangkan operator pengurang
dilambangkan dengan tanda minus ganda.Operator penambah akan menambah 1 kenilai
variabel,sedangkan operator pengurang akan mengurangkan 1 kenilai variabel.

Tabel 1.4 Operator Penambah dan Pengurang

Operator Keterangan
++ penambah
-- pengurang
Operator “ ++ “ atau “– “ dapat
diletakkan di depan atau
dibelakang variabel. Kedua
bentuk penulisan operator ini
mempunyai arti yang berbeda.

a) Jika diletakan di depan


variabel, maka proses
penambahan atau
penggurangan akan dilakukan
sesaat sebelum atau langsung
pada saat menjumpai ekspresi
ini, sehingga nilai variabel tadi
akan langsung berubah begitu
ekspresi ini ditemukan.
b) jika diletakan di belakang
variabel, maka proses
penambahan atau pengurangan
akan dilakukan setelah
ekspresi ini dijumpai atau nilai
variabel akan tetap pada saat
ekspresi ini ditemukan.
2.Opearasi Aritmetika dengan Fungsi
Operasi aritmetika yang lebih canggih,seperti akar
kuadrat,pemangkatan,atau logaritma menggunakan fungsi-fungsi khusus yang
terdapat dalam file library math.h.Fungsi – fungsi tersebut tercantum dalam Tabel
1.5 berikut.
Tabel 1.5 Fungsi – Fungsi Aritmetika
Fungsi Kegunaan Contoh penggunaan Setara dengan
Sqrt() Menghitung akar kuadrat Sqrt(8) √8
Pow() Menghitung Pow(2,3) 2³
perpangkatan
Log() Menghitung Logaritma Log(5) Ln(5)
Natural
log10 Menghitung Logaritma Log10(5) Log(5)
Berbasis 10
Fungsi sqrt() dan pow() akan menghasilkan bilangan dengan tipe data
double,sedangkan fungsi log() dan log10() akan menghasilkan bilangan dengan
tipe data float.Untuk fungsi log() dan log10(),perlu diperhatikan bahwa bilangan
yang dimasukkan haruslah lebih dari nol supaya tidak terjadi run-time error.
B.Operasi Logika

Operasi logika digunakan untuk melakukan perhitungan dengan menggunakan


operator logika .Operator logika digunakan untuk menghubungkan dua buah
operasi relasi menjadi sebuah ungkapan kondisi.
Hasil dari operator logika ini menghasilkan nilai numerik 1(True)atau 0(False).
Dalam logika,dua kalimat dapat digabungkan dengan operator logika untuk membentuk kalimat
gabungan.
Nilai kebenaran kalimat gabungan ini ditentukan oleh nilai kebenaran kalimat-kalimat
pembentuknya.Operator logika disini bertindak sebagai fungsi.

Dalam bahasa sehari-hari,dua kalimat dapat digabungkan dengan konjungsi grametik.Misalnya :

A.Hari ini cuaca mendung

B.Hari ini akan hujan

C.Hari ini cuaca mendung dan hari ini akan hujan

D.Hari ini cuaca mendung karena itu hari ini akan hujan
Kata “dan” dan “karena itu “ adalah konjungsi gramatik yang mnggabungkan kalimat (A) dan (B) untuk membentuk kalimat (C) dan
(D).Berikut adalah tabel operator logika.

Tabel 1.6 Operator logika

Operator Keterangan

&& Operator Logika AND

|| Operator Logika OR

! Operator Logika NOT


1. Operator Logika AND
Operator logika AND digunakan untuk menghubungkan dua
atau lebih ekspresi relasi ,akan di anggap BENAR,bila semua ekspresi
relasi yang dihubungkan bernilai BENAR. 1 untuk nilai BENAR dan 0
untuk nilai SALAH.Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel 1.7

Tabel 1.7 Tabel Kebenaran AND


A B A&B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Contohnya:
1. Ekspresi Relasi -1 A
+ 4 < 10
2. Ekspresi Relasi -2 B
> A+5
3. Ekspresi Relasi -3 C
–3>=4
Penggabungan ketiga
ekspresi relasi diatas menjadi
: A + 4 < 10 && B > A
+5&&C-3>=4, jika nilai
A=3;B=3;C=7,maka ketiga
ekspresi tersebut mempunyai
Ekspresi Relasi -1
nilai:
A+4<10
3+4<10 BENAR
2. Operasi logika OR
Operasi OR merupakan
operasi yang hanya akan
menghasilkan nilai benar (1) jika salah
satu variabelnya bernilai benar (1)
serta akan menghasilkan nilai salah
jika kedua variabelnya bernilai
salah.Operasi OR dilambangkan •
dengan dua garis tengah (||). Berikut
1.8 Tabel Kebenaran OR
adalah tabel kebenarannya:
A B A||B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Contohnya:
1. Ekspresi Relasi -1
A+4<10
2.Ekspresi Relasi -2
B>4+5
3.Ekspresi Relasi -3 C-
3>4
Penggabungan ketiga
ekspresi relasi diatas menjadi
=A+4<10 ||B>A+5 ||C-3>4
jika nilai A=3;B=3;C=7,maka
ketiga ekspresi tersebut
mempunyai nilai:
1.Ekspresi Relasi -1
A+4<10 3+4<10
SALAH
2.Ekspresi Relasi -2
B>A+5 3>3+5
BENAR
3.Ekspresi Relasi-3 C-
3>4 7-3>4 BENAR
Dilihat ekspresi diatas salah
satu ekspresi tersebut
mempunyai nilai BENAR,maka
ekspresi tersebut tetap bernilai
BENAR. Jadi A+4<10 ||B>A+5
||C-3>4 BENAR= 1.
3. Operator NOT
Operasi INVERS/NOT merupakan suatu
operasi yang menghasilka keluaran nilai
kebalikannya.Operasi INVERS/NOT dilambangkan
dengan tanda seru (!).Operasi ini akan mengubah
logika 1 menjadi 0 dan sebaliknya,berikut adalah
tabel kebenarannya.

1.9.Tabel Kebenaran
NOT

A !A
0 1
1 0
Contoh :

Ekspresi Relasi A+4<10


penggunaan Operator Logika NOT diatas menjadi :
!(A+4<10)
jika nilai A=3;maka ekspresi tersebut mempunyai
nilai :
Ekspresi Relasi -1 A+4<10 3+4<10
BENAR
Dilihat ekspresi diatas salah satu ekspresi
tersebut mempunyai nilai BENAR dan jika
digunakan operator !(A+4<10) !(BENAR)
= SALAH = 0
4.Operasi NOR
Operasi NOR merupakan perpaduan dari operasi INVERS/NOT
dan OR.Operasi NOR akan menghasilkan keluaran OR yang di
inverskan.Operasi NOR mempunyai dua buah lambang yaitu
lambang OR (||) dan INVERS/NOT (!).Berikut adalah tabel
kebenarannya.

Tabel 1.10 Tabel Kebenaran NOR

A B ! (A||B)
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Jika kita perhatikan pada tabel kebenaran ,NOR akan bernilai benar jika kedua kondisi
nilai ( A dan B ) bernilai FALSE = 0. NOR akan brnilai salah jika pada salah satu atau
keduanya ada yang bernilai TRUE = 1
5.Operasi Logika NAND
Operasi NAND merupakan
perpaduan dari operasi INVERS/NOT dan
AND.Operasi NAND akan menghasilkan A B !(A && B)
keluaran AND yang diinverskan.Operasi
NAND mempunyai dua buah lambang • 0 1.11
Tabel 0 Tabel 1Kebenaran NAND
yaitu lambang AND (&&) dan
INVERS/NOT (!). 0 1 1
Berikut ini adalah tabel kebenarannya.
1 0 1
1 1 0

Anda mungkin juga menyukai