Wr.Wb
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Acep Mawi
Ajeng Nur Fadil
Anisya Bunga Aprilia
KELOMPOK 2 Dera Trisna Nopianto
Rismayatul Faridah
Tasya Bilqis Selviani
Tri Hani Nurul A
Masalah kekerasan dalam rumah tangga telah mendapatkan
perlindungan hukum dalam Undang-undang Nomor 23 tahun
2004 yang antara lain menegaskan bahwa:
1. Bahwa segala bentuk kekerasan, terutama Kekerasan
Kekerasan dalam rumah tangga merupakan pelanggaran hak asasi
manusia, dan kejahatan terhadap martabat kemanusiaan
dalam serta bentuk deskriminasi yang harus dihapus.
Tangga
Faktor- Strauss A. Murray mengidentifikasi hal dominasi pria dalam
konteks struktur masyarakat dan keluarga, yang
Faktor memungkinkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga
(marital violence) sebagai berikut:
Penyebab 1. Pembelaan atas kekuasaan laki-laki
Kekerasan 2. Diskriminasi dan pembatasan dibidang ekonomi
dalam 3. Beban pengasuhan anak
Rumah 4. Wanita sebagai anak-anak
Tangga 5. Orientasi peradilan pidana pada laki-laki
Cara
Penanggula Perlunya keimanan yang kuat dan akhlaq yang baik dan
berpegang teguh pada agamanya sehingga Kekerasan
ngan dalam rumah tangga tidak terjadi dan dapat diatasi dengan
baik dan penuh kesabaran.
Kekerasan dalam sebuah keluarga, karena didalam agama itu
dalam mengajarkan tentang kasih sayang terhadap ibu, bapak,
saudara, dan orang lain. Sehingga antara anggota keluarga
Rumah dapat saling mengahargai setiap pendapat yang ada.
Tangga
Butuh rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai
dan sebagainya antar anggota keluarga. Sehingga rumah
tangga dilandasi dengan rasa saling percaya. Jika sudah ada
rasa saling percaya, maka mudah bagi kita untuk melakukan
aktivitas. Jika tidak ada rasa kepercayaan maka yang timbul
adalah sifat cemburu yang kadang berlebih dan rasa curiga
yang kadang juga berlebih-lebihan.
berapapun keuangan yang ada dalam keluarga, sehingga
seorang istri dapat mengatasi apabila terjadi pendapatan
yang minim, sehingga kekurangan ekonomi dalam keluarga
dapat diatasi dengan baik.
Mekanisme koping adaptif
Menurut Stuart (2006) mekanisme koping adaptif adalah mekanisme koping
Mekanisme yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan belajar dan mencapai
tujuan seperti bebrbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara
Koping efektif.
Koping Maladaptif
Yang dimaksud dari koping maladaptif adalah mekanisme koping yang
menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan, penurunan otonomi
dan cenderung menguasai lingkungan (Stuart,2006).
Respon kemarahan dapat berfluktuasi dalam rentang adatif dan maladatif
- Asertif
Kemarahan atau rasa tidak setuju yang dinyatakan atau diungkapkan tanpa
menyakiti orang lain akan member kelegaan pada individu dan tidak akan
menimbulkan masalah.
- frustasi
Rentang Respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena yang tidak realistis atau
himbauan dalam proses pencapaian tujuan
Respon - pasif
Individu tidak mampu mengungkapkan perasannya, klien tampak pemalu , sulit
diajak bicara karena rendah diri dan merasa kurang mampu.
- agresif
Perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam
bentuk asertif dan masih terkontol
- Anuk
Perasaan marah dan bermusuhan kuat disertai kehilangan control diri
Ny. C 36 tahun datang ke poli kebidanan dengan kakak kandungnya untuk
memeriksakan kehamilannya. Ny. C tampak memar pada pipi kiri , Ny. C
sering tampak melamun, pandangan kosong, lebih sering dan hanya
menjawab pertanyaan dengan singkat. Saat ditanya tentang suainya dia
hanya diam dan meneteskan air mata. Menurut kakak Ny. C, Ny. C sedang
Kasus hamil 4 minggu , suami Ny. C tidak bekerja, Ny.C bekerja sebaagai
karyawan di Bank Swasta. Tadi malam Ny. C dan suaminya ertengkar
karena Ny. C terlambat pulang karena rapat. Ny.C sudah menjelaskan
tentang alasan keterlambatan pulangnya, tetapi suaminya tidak percaya,
karena marah Ny.C didorong hingga jatuh dan pipinya terentur ujung meja.
Karena khawatir dengan kondisi kandungannya kakak Ny.C memawa Ny.
C kepoli kebidanan.
1. Identitas Pasien
2. Identitas Penanggung Jawab
Pengkajian 3. Data Fokus
-Subjektif
-Objektif
1. Isolasi sosial yang berhubungan dengan kecemasan yang ekstrem
Diagnosa dan depresi.