Anda di halaman 1dari 21

PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-

PRINSIP KOPERASI
PENGERTIAN KOPERASI :
Berasal dari bhs Inggris co-operation (usaha
bersama).
DEFINISI KOPERASI :1.Muh.Hatta (1994)”koperasi
didirikan sbg persekutuan kaum lemah utk
membela keperluan hidupnya.utk mencapainya
dgn ongkos semurah2nya,didahulukan keperluan
bersama,bukan keuntungan.
2. ILO (dikutip oelh edilius &
Sudarsono,1993) :”Koperasi ialah suatu
kumplan org yg memiliki kemampuan
ekonmi terbts meelalui organisasi yg diawasi
scr demokratis,masing2 memberikan
sumbangan yg setara thdp modal yg
diperluakn, bersedia menanggung resiko dan
menerima imbalan sesuai dgn usaha yg
dilakukan.
Dari definisi beberapa pokok pemikiran ttg kop.
1.Koprsi, perkmplan yg didirikan oleh org2 yg memliki
kemampuan ek.terbts,yg bertujuan utk memperjuangkan
peningktan kesjahteraan ek.anggotanya.
2.Melayani anggota yg pelayanannya sesuai dgn mcm
koperasi.
3.Bentuk kerjasama di dlm orgnsasi kop.bersifat terbuka
dan sukarela
4. Masing2 anggota kop mempunyai hak dan kewajiban
yg sama
5. Masing2 anggota kop berkewajiban utk
mengmbangkan dan mengawasi jalannya kop.
6. Resiko dan keuntungan koperasi ditanggung dan dibagi
scr adil.
Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian Indonesia,
koperasi telah diartikan sebagai badan
usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi, sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan
Di dalam pengertian tersebut terkandung beberapa
makna pokok , antara lain:
1.Koperasi sebagai badan usaha
Sebagai badan usaha, koperasi harus juga
memberlakukan prinsip-prinsip yang berlaku dalam
dunia badan usaha. Oleh karena itu koperasi harus
memiliki organisasi dan manajemen yang rasional,
serta dikelola secara efisien. Selanjutnya, koperasi
juga harus diarahkan pada pencapaian
keuntungan/laba yang optimal dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip koperasi , serta
kepentingan anggota dan masyarakat sekitarnya.
2) Koperasi sebagai gerakan ekonomi
rakyat
Ekonomi rakyat berarti ekonomi yang
berorientasi pada keterlibatan rakyat
banyak. Oleh karena itu sebagai gerakan
ekonomi rakyat, koperasi harus mampu
mampu membina dan mengembangkan
berbagai kegiatan ekonomi rakyat,
sehingga rakyat benar-benar memperoleh
peningkatan kemakmuran maupun
kesejahteraan melalui koperasinya
3.Anggota koperasi adalah orang-orang atau
badan hukum koperasi
Hal ini mengandung makna bahwa koperasi bisa
merupakan kumpulan orang-orang atau kumpulan
koperasi-koperasi yang sudah berbadan-hukum.
Koperasi yang anggotanya orang-orang biasa
disebut koperasi primer, sedangkan koperasi yang
anggotanya badan hukum koperasi disebut koperasi
sekunder. Koperasi sekunder ini bisa terbentuk
karena adanya kerja sama atau penggabungan dari
beberapa koperasi yang sejenis maupun tidak
sejenis, yang memiliki kepentingan sama terhadap
terbentuknya koperasi sekunder tersebut.
4.Prinsip koperasi
Dalam pengelolaan organisasi dan
administrasi usahanya, koperasi harus
mendasarkan pada norma-norma
tertentu yang disebut prinsip koperasi.
Prinsip koperasi inilah yang nantinya
memberikan warna dan arah bagi
gerakan organisasi koperasi.
5. Asas kekeluargaan
Di samping prinsip koperasi yang mendasari
pengelolaan organisasi dan administrasi
usahanya, gerakan koperasi juga harus
mencerminkan asas kekeluargaan. Ini berarti
bahwa dalam pengelolaan koperasi harus
dijunjung tinggi asas kebersamaan (mutual help)
dan asas kerja sama (group action). Prinsip dan
asas koperasi inilah yang selanjutnya akan
mewarnai gerakan koperasi, dan membedakannya
dengan badan usaha swasta yang lain seperti
Firma, CV, dan PT.
.
Secara umum, perbedaan karakteristik koperasi dengan badan usaha swasta yang lain adalah sebagai berikut

KOPERASI BADAN USAHA SWASTA

1. Lebih mengutamakan perkum- 1. Lebih mengutamakan perkum-


pulan orang-orang. pulan modal.
2. Tujuannya tidak semata-mata 2. Tujuannya mencapai laba yang
sebesar-besarnya.
mencari laba, tetapi mengarah pada 3. Pembagian laba didasarkan atas
peningkatan kesejahteraan anggota banyaknya modal/ saham.
maupun masyarakat. 4. Di dalam rapat puncak kekua-
3. Pembagian laba didasarkan atas saan, setiap pemilik mempunyai
jasa partisipasi anggota. hak suara sesuai dengan jumlah
4. Di dalam rapat puncak kekua-saan, modal/ sahamnya
setiap anggota memiliki hak suara
yang sama.
Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi pada dasarnya
merupakan landasan gerak koperasi, baik
dalam pengelolaan organisasi maupun
manajemen usahanya. Menurut UU No.
25 Tahun 1992 pasal 5, prinsip koperasi
Indonesia meliputi lima aspek pokok,
ditambah dengan dua aspek untuk
pengembangan koperasi.
Ke tujuh aspek prinsip koperasi tersebut adalah:

1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan


terbuka.
Prinsip sukarela mengandung makna bahwa
untuk menjadi anggota koperasi harus didasari atas
kesadaran, tanpa adanya unsur paksaan. Sementara
itu prinsip terbuka mengandung makna bahwa setiap
warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan
berhak menjadi anggota koperasi selama mereka
memiliki kepentingan ekonomi yang sama.
2) Pengelolaan koperasi dilakukan secara
demokratis.
Prinsip ini mengandung makna bahwa
pengelolaan koperasi harus didasarkan atas
kehendak anggota yang ditetapkan melalui
rapat anggota, kemudian dilakukan oleh
anggota melalui pengurus, dan ditujukan
untuk kepentingan (kesejahteraan) anggota.
3) Pembagian sisa hasil usaha (SHU)
dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa masing-masing anggota.
Koperasi harus menjunjung tinggi
prinsip keadilan. Anggota yang banyak
berjasa pada koperasi harus
mendapatkan banyak bagian SHU, atau
sebaliknya. Jasa anggota ini bisa
diperhitungkan dari besarnya partisipasi
anggota, baik dalam pemupukan modal,
maupun dalam pemanfaatan layanan
usaha koperasi.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas
terhadap modal.
Di dalam koperasi ada pembatasan jasa
(bunga) atas simpanan anggota/masyarakat
maupun piutang koperasi pada
anggota/masyarakat. Tolok ukur sebagai
pedoman pembatasan jasa tersebut adalah
suku bunga bank umum yang berlaku.
5)Kemandirian
Koperasi harus mampu hidup mandiri,
baik dalam hal permodalan, maupun
dalam pengelolaan organisasi dan
usahanya, sehingga keberadaan
koperasi benar-benar diakui dan
diperhitungkan oleh dunia bisnis pada
umumnya. Kelangsungan hidup
koperasi harus tidak bergantung pada
pihak lain, dan bahkan koperasi harus
mampu menentukan kelangsungan
hidupnya.
6) Pendidikan Perkoperasian
Koperasi harus mampu memberikan
layanan materiil maupun non-materiil
kepada anggota/masyarakat. Layanan
non-materiil ini diujudkan dalam bentuk
kegiatan pendidikan, terutama yang
menyangkut pendidikan perkoperasian,
di samping pendidikan umum dan moral.
7) Kerja sama antar koperasi
Pembentukan jaringan kerja sama antar koperasi
merupakan salah satu cara untuk memperkokoh
kedudukan koperasi dalam menghadapi
persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi
yang penuh dengan kebebasan pasar. Melalui
jaringan kerja sama ini, masing-masing koperasi
dapat saling memperbaiki kekurangan, serta
menularkan kelebihannya pada koperasi lain.
Pembentukan jaringan kerja sama antar koperasi
ini harus saling menguntungkan.
Ciri-ciri Koperasi:
1. Perkumpulan orang.
2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa.
Jasa modal dibatasi.
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya,
memperbaiki kesejahteraan anggotanya, pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya
simpanan anggota.
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan
usaha tetapi keanggotaan pribadi dengan prinsip
kebersamaan.
6. Dalam rapat anggota tiap anggota masing-
masing satu suara tanpa memperhatikan jumlah
modal masing-masing.
7. Setiap anggota bebas untuk masuk/keluar
(anggota berganti) sehingga dalam koperasi
tidak terdapat modal permanen.
8. Seperti halnya perusahaan yang terbentuk
Perseroan Terbatas (PT) maka Koperasi
mempunyai bentuk Badan Hukum
9. Menjalankan suatu usaha.
10. Penanggungjawab koperasi adalah
pengurus.
11. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa
orang yang bertujuan mencari laba sebesar-
besarnya.
12. Koperasi adalah usaha bersama kekeluargaan
dan kegotong-royongan. Setiap anggota
berkewajiban bekerja sama untuk mencapai
tujuan yaitu kesejahteraan para anggota.
13. Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika
koperasi menderita kerugian, maka para anggota
memikul bersama. Anggota yang tidak mampu
dibebaskan atas beban/tanggungan kerugian.
Kerugian dipikul oleh anggota yang mampu.

Anda mungkin juga menyukai