Paparan Arahan Sekda 12 OKT 2015.akhir
Paparan Arahan Sekda 12 OKT 2015.akhir
BAPPEDA
B. DASAR
SINERGI PUSAT-DAERAH
1. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
• Pasal 5 Ayat 2 : RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi
dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada
RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional
BAPPEDA
B. DASAR
SINERGI PUSAT-DAERAH
4. Pasal 3 PP Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun
2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan
Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi :
“maka Gubernur sebagai wakil Pemerintah memiliki tugas melaksanakan
urusan pemerintahan meliputi antara lain koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan instansi vertikal’
BAPPEDA
B. DASAR
BAPPEDA
D. SASARAN RPJMN 2015 - 2016
Sasaran, Indikator dan target RPJMN yang harus dicapai pada
tahun 2015 dan 2016 adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut
: RPJMN
Indikator 2015 2016
Target Realisasi Target
Pertumbuhan 5,5 – 6,3 5,04* 6,6
Ekonomi
Inflasi 4,5 ± 1 8,4* 4
Tingkat kemiskinan 9 - 10 10,96* 9 - 10
Penggangguran 5,7 – 5,9 5,9* 5,2 – 5,5
BAPPEDA
ILUSTRASI KONDISI IDEAL PENCAPAIAN
TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH
(RKP-RKPD PROV/KAB/KOTA)
PERMASALAHAN Kemiskinan
Ekonomi
4 DARI 22 KAB/KOTA ADALAH SDM
DAERAH TERTINGGAL Infrastruktur/
TUJUAN konektivitas wilayah
RPJMN/D Investasi
TARGET?? Kemampuan keuangan
SASARAN
RPJMN/D daerah
?
BAGAIMANA MENGELOLA???
BAPPEDA
BAPPEDA
KOMPOSISI DANA PEMBANGUNAN NTT
2015
Rp 728.400.165.623
(2,29 %) NGO
APBN,
Rp. 11.033.318.487.000 (34,67 %)
APBD
Kabu
Rp.16.780.579.417.885,90
paten/
Kota,
(52,73 %)
0,62 %
Rp. 68.129.107.000
UB
DK 3,92%
TP
Rp. 1.078.713.256.000 Rp 432.987.490.000
9,78 %
APBD KP
Provinsi, Rp K Rp 3.992.715.778.000
5.460.772.856.000
D
BELUM Rp. 3.282.665.033.900 49,49 % 36,19%
TERMASUK (10,31 %)
DANA
APBN
SWASTA
BAPPEDA
CATATAN
Memperhatikan komposisi dana pembangunan di NTT, maka
sangat sulit mencapai tujuan dan sasaran pembangunan jika
berusaha sendiri-sendiri, tapi dapat dicapai bila semua
kekuatan disinergikan.
Koordinasi dimaksud perlu dilakukan agar pelaksanaan dan
realisasi program dan kegiatan dapat sinergi dengan hasil yang
maksimal dan fungsional.
Dengan sinergi dapat ditata dan diketahui siapa melakukan
apa, dan dimana.
Pencapaian sasaran dan target yang telah ditetapkan dapat
lebih terukur, terarah, dan terpantau.
BAPPEDA
F. SINKRONISASI KEBIJAKAN PROVINSI DAN
NASIONAL TAHUN 2015
ANGGARAN DALAM APBD
No. PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN NASIONAL INDUK 2015
Rp %
I BIDANG SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA 1,465,736,015,400 44.60
a. Pengendalian Jumlah Penduduk
b. Reformasi Pembangunan Kesehatan
1) Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand and Supply)
2) Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
c. Reformasi Pembangunan Pendidikan
d. Sinergi Percepatan
2 BIDANG EKONOMI 241,564,470,300 7.35
a. Transformasi Sektor Industri Dalam Arti Luas
b. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
c. Peningkatan Daya saing UMKM dan Koperasi
d. Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi
e. Reformasi Keuangan Negara
BAPPEDA
SINKRONISASI KEBIJAKAN
ANGGARAN DALAM APBD
No. PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN NASIONAL INDUK 2015
Rp %
3. BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 7,157,708,900 0.22
a. Peningkatan Kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Taknologi
4 BIDANG SARANA DAN PRASARANA 576,099,072,685 17.53
a. Peningkatan Ketahanan Air
b. Penguatan Konektivitas Nasional
1) Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah
2) Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
3) Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan
c. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar
1)
2) Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi
3) Penataan Perumahan/Permukiman
5. BIDANG POLITIK
a. Konsolidasi Demokrasi
6. BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN 18,872,754,700 0.57
Percepatan Pembangunan MEF dan Almatsus POLRI dengan
a.
pemberdayaan Industri Pertahanan
b. Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri
BAPPEDA
SINKRONISASI KEBIJAKAN
BAPPEDA
G. SINKRONISASI KEBIJAKAN KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015
BAPPEDA
G. SINKRONISASI KEBIJAKAN KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015
BAPPEDA
G. SINKRONISASI KEBIJAKAN KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015
BAPPEDA
G. SINKRONISASI KEBIJAKAN KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015
8. Bidang Wilayah & Tata Ruang 16.66 1.13 6.63 3.90 0.09
BAPPEDA
H. SINKRONISASI KEBIJAKAN PROV/ KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015
BAPPEDA
RENCANA TINDAK LANJUT
Sinkronisasi perencanaan pusat, provinsi dan kabupaten/kota harus
dilakukan sebelum penetapan dokumen perencanaan.
Perlu keterbukaan perencanaan program/kegiatan, target, volume
dan lokasi kegiatan yang bersumber dari dana APBN maupun APBD
Prov/kab/kota untuk mempercepat pencapaian sasaran dan target
yang telah ditetapkan sekaligus mencegah duplikasi anggaran.
Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Negara untuk menghindari capaian pembangunan
tidak sesuai target;
Kedepan Melalui Kerjasama Bappeda-Kanwil Perbendaharaan-
BPKP melakukan kajian untuk merumuskan proses persiapan
mekanisme perencanaan, pelaksanaan program/kegiatan sampai
pelaporan untuk mencegah penyimpangan sekaligus untuk
mengindari kurang fungsionalnya hasil pembangunan.
BAPPEDA
TERIMA KASIH