Anda di halaman 1dari 20

PENCAPAIAN SASARAN PRIORITAS

NASIONAL MELALUI SINERGI


PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI
APBD PROVINSI NTT, APBD
KABUPATEN/KOTA DAN APBN
Oleh:
Sekretaris Daerah Provinsi NTT

Kupang, 12 – 13 Oktober 2015


A. PENGANTAR

 Pemerintah provinsi Provinsi NTT harus mendukung tercapainya


Nawa Cita dan sasaran prioritas nasional sebagai mana
diamanatkan dalam RPJMN, melalui sinergi pusat - daerah
 Sinergi pusat-daerah dan antar-daerah dilakukan dalam seluruh
proses mulai dari PERENCANAAN, PELAKSANAAN,
PENGENDALIAN dan EVALUASI yang mencakup : kerangka
kebijakan, regulasi, anggaran, kelembagaan, dan pengembangan
wilayah, dalam seluruh Dokumen
 NTT harus berkembang lebih pesat untuk menjamin pencapaian
kesejahteraan masyarakat yang lebih meningkat dan mengurangi
kesenjangan dengan rata-rata nasional

BAPPEDA
B. DASAR

SINERGI PUSAT-DAERAH
1. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
• Pasal 5 Ayat 2 : RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi
dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada
RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional

2. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


• Pasal 260 ayat 1 : Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun
rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
pembangunan nasional

3. PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,


Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
• Pasal 11 Ayat 3 : Rancangan awal RPJMD berpedoman pada RPJPD
dan memperhatikan RPJM Nasional, kondisi lingkungan strategis di
daerah, serta hasil evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD periode
sebelumnya.

BAPPEDA
B. DASAR

SINERGI PUSAT-DAERAH
4. Pasal 3 PP Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun
2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan
Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi :
“maka Gubernur sebagai wakil Pemerintah memiliki tugas melaksanakan
urusan pemerintahan meliputi antara lain koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan instansi vertikal’

5. PP 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan


Rencana Pembangunan
• Pasal 18 : Kementerian/Lembaga yang melakukan kegiatan di
Prov/Kab/Kotaselain tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan wajib
menyampaikan tembusan laporan triwulan kepada kepala daerah melalui
kepala bappeda di mana kegiatan tersebut berlokasi

BAPPEDA
B. DASAR

C. TUJUAN SINERGI PUSAT-DAERAH


 Memastikan tercapainya agenda prioritas Nasional NAWA CITA, 8
Agenda Pembangunan, sasaran, indicator dan target yang telah
ditetapkan dalam RPJMN dan RPJMD Provinsi NTT Tahun 2015 dan
Tahun 2016
 Mengurangi kesenjangan antarwilayah secara lebih terarah dan
sistematik dengan skenario yang disepakati semua pihak.
 Meningkatkan keterkaitan pembangunan antar wilayah dalam rangka
memperkuat perekonomian domestik.
 Mendorong pembangunan kawasan perbatasan, terdepan, terluar,
tertinggal, pasca konflik dan kawasan ekonomi khusus.
 Meningkatan Efisiensi dan efektivitas sumberdaya pembanggunan

BAPPEDA
D. SASARAN RPJMN 2015 - 2016
 Sasaran, Indikator dan target RPJMN yang harus dicapai pada
tahun 2015 dan 2016 adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut
: RPJMN
Indikator 2015 2016
Target Realisasi Target
 Pertumbuhan 5,5 – 6,3 5,04* 6,6
Ekonomi
 Inflasi 4,5 ± 1 8,4* 4
 Tingkat kemiskinan 9 - 10 10,96* 9 - 10
 Penggangguran 5,7 – 5,9 5,9* 5,2 – 5,5

*: Realisasi tahun 2014

Sasaran dicapai melalui kerja sama semua stakeholders, pemerintah pusat,


provinsi/kabupaten/kota, NGO, LSM, swasta, dan masyarakat.

BAPPEDA
ILUSTRASI KONDISI IDEAL PENCAPAIAN
TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH
(RKP-RKPD PROV/KAB/KOTA)

Pemerintah pusat mencanangkan


target dan membahas dalam
Target musrenbangnas serta meminta
Nasional (10) komitmen gubernur dalam
mencapai target nasional

Gubernur mencanangkan target


Target Prov Target Prov Target Prov dan membahas dalam
(3) (2) (5) musrenbang prov serta meminta
komitmen bupati/walikota dlm
pencapaian target prov

Target Kab Target Kab Target Kota Bupati/Walikota mencanangkan


(1) (0,5) (1,5) target dan membahas dalam
musrenbang K/K serta meminta
komitmen Camat dlm pencapaian
target kabupate/kota
Target Kec
Target Kec A Target Kec C
B
(0,2) (0,1) Camat mencanangkan target dan membahas
(0,7)
dalam musrenbang Kecamatan serta
meminta komitmen Kades/Lurah dlm
pencapaian target desa/kelurahan
BAPPEDA
E. KONDISI NTT

PERMASALAHAN Kemiskinan
Ekonomi
4 DARI 22 KAB/KOTA ADALAH SDM
DAERAH TERTINGGAL Infrastruktur/
TUJUAN konektivitas wilayah
RPJMN/D Investasi
TARGET?? Kemampuan keuangan
SASARAN
RPJMN/D daerah

?
BAGAIMANA MENGELOLA???

• Arah dan Kebijakan Pembangunan


• Sinergi & Sinkronisasi sumberdaya pembangunan
Perencanaan Seperti
Pelaksanaan Apa
Pengendalian dan Evaluasi

BAPPEDA
BAPPEDA
KOMPOSISI DANA PEMBANGUNAN NTT
2015
Rp 728.400.165.623
(2,29 %) NGO
APBN,
Rp. 11.033.318.487.000 (34,67 %)

APBD
Kabu
Rp.16.780.579.417.885,90
paten/
Kota,
(52,73 %)

0,62 %
Rp. 68.129.107.000
UB
DK 3,92%
TP
Rp. 1.078.713.256.000 Rp 432.987.490.000
9,78 %
APBD KP
Provinsi, Rp K Rp 3.992.715.778.000
5.460.772.856.000
D
BELUM Rp. 3.282.665.033.900 49,49 % 36,19%
TERMASUK (10,31 %)
DANA

APBN
SWASTA

BAPPEDA
CATATAN
 Memperhatikan komposisi dana pembangunan di NTT, maka
sangat sulit mencapai tujuan dan sasaran pembangunan jika
berusaha sendiri-sendiri, tapi dapat dicapai bila semua
kekuatan disinergikan.
 Koordinasi dimaksud perlu dilakukan agar pelaksanaan dan
realisasi program dan kegiatan dapat sinergi dengan hasil yang
maksimal dan fungsional.
 Dengan sinergi dapat ditata dan diketahui siapa melakukan
apa, dan dimana.
 Pencapaian sasaran dan target yang telah ditetapkan dapat
lebih terukur, terarah, dan terpantau.

BAPPEDA
F. SINKRONISASI KEBIJAKAN PROVINSI DAN
NASIONAL TAHUN 2015
ANGGARAN DALAM APBD
No. PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN NASIONAL INDUK 2015
Rp %
I BIDANG SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA 1,465,736,015,400 44.60
  a. Pengendalian Jumlah Penduduk    
  b. Reformasi Pembangunan Kesehatan    
  1) Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand and Supply)    
  2) Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi    
  c. Reformasi Pembangunan Pendidikan    
  d. Sinergi Percepatan    
2 BIDANG EKONOMI 241,564,470,300 7.35
  a. Transformasi Sektor Industri Dalam Arti Luas    
  b. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja    
  c. Peningkatan Daya saing UMKM dan Koperasi    
  d. Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi    
  e. Reformasi Keuangan Negara    

BAPPEDA
SINKRONISASI KEBIJAKAN
ANGGARAN DALAM APBD
No. PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN NASIONAL INDUK 2015
Rp %
3. BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 7,157,708,900 0.22
  a. Peningkatan Kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Taknologi  
4 BIDANG SARANA DAN PRASARANA 576,099,072,685 17.53
  a. Peningkatan Ketahanan Air  
  b. Penguatan Konektivitas Nasional  
  1) Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah  
  2) Pendorong Pertumbuhan Ekonomi  
  3) Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan  
  c. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar  
  1)  
  2) Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi  
  3) Penataan Perumahan/Permukiman  
5. BIDANG POLITIK  
  a. Konsolidasi Demokrasi  
6. BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN 18,872,754,700 0.57
Percepatan Pembangunan MEF dan Almatsus POLRI dengan
  a.  
pemberdayaan Industri Pertahanan
  b. Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri  

BAPPEDA
SINKRONISASI KEBIJAKAN

ANGGARAN DALAM APBD


No. PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN NASIONAL INDUK 2015
Rp %
7 BIDANG HUKUM DAN APARATUR 708,997,826,865 21.58
a. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
     
Publik
  b. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi    
8. BIDANG WILAYAH DAN TATA RUANG 57,922,362,300 1.76
  a. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan    
  b. Pengelolaan Resiko Bencana    
  c. Sinergi Pembangunan Perdesaan    
9 BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN 209,786,211,850 6.38
  a. Perkuatan Ketahanan Pangan    
  b. Peningkatan Ketahanan Energi    
  c. Percepatan Pembangunan Kelautan    
d. Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas
     
Lingkungan Hidup

BAPPEDA
G. SINKRONISASI KEBIJAKAN KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015

No. Alor Belu Ende Flotim Kota Kab.


Program/ Kegiatan
Kupang Kupang
1. Bidang Sosial Budaya dan 55.17 14.55 35.36 55.64 50.98 37.57
Kehidupan Umat Beragama
2. 29.28 0.83 6.86 28.91 7.40 0.83
Bidang Ekonomi
3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan 0.10 2.13 0.33 0.02 0.92 2.57
Teknologi
4. 10.56 9.71 27.05 8.90 13.26 34.47
Bidang Sarana dan Prasarana
5. 0.91 3.94 0.03 0.53 2.65 0.06
Bidang Politik
6. 1.60 0.62 0.43 0.33 1.58 0.00
Bidang Pertahanan & Keamanan
7. 0.85 54.31 8.81 1.28 22.23 0.03
Bidang Hukum dan Aparatur
8. 0.07 10.14 4.78 0.69 0.57 20.30
Bidang Wilayah & Tata Ruang
9. Bidang Sumber Daya Alam dan 1.45 3.78 16.34 3.71 0.40 4.16
Lingkungan
Total 100 100 100 100 100 100

BAPPEDA
G. SINKRONISASI KEBIJAKAN KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015

No. Lembata M. Malaka M’rai M. Nagekeo


Program/ Kegiatan
Barat Timur
1. Bidang Sosial Budaya dan 20.97 32.75 32.87 33.20 21.55 35.14
Kehidupan Umat Beragama
2. 6.51 2.52 2.96 3.45 6.24 14.82
Bidang Ekonomi
3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan 0.48 0.29 0.22 0.55 7.17 0.15
Teknologi
4. 45.52 55.26 36.27 45.56 28.55 16.95
Bidang Sarana dan Prasarana
5. 0.33 0.14 0.02 0.27 0.32 0.20
Bidang Politik
6. 0.09 0.44 0.22 0.74 1.73 0.60
Bidang Pertahanan & Keamanan
7. 11.36 1.73 8.70 4.01 4.29 25.50
Bidang Hukum dan Aparatur
8. 1.66 2.04 12.07 1.56 3.56 1.73
Bidang Wilayah & Tata Ruang
9. Bidang Sumber Daya Alam dan 13.08 4.83 6.68 10.65 26.60 4.91
Lingkungan
Total 100 100 100 100 100 100

BAPPEDA
G. SINKRONISASI KEBIJAKAN KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015

No. Ngada Rote Sabu Sumba Sikka


Program/ Kegiatan Ndao Raijua Barat
Daya
1. Bidang Sosial Budaya dan
Kehidupan Umat Beragama 34.65 50.98 22.09 47.32 28.09
2. Bidang Ekonomi
51.43 7.40 35.73 5.57 5.77
3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi 0.92 0.73 0.56 1.15
4. Bidang Sarana dan Prasarana
11.04 13.26 17.34 18.06 27.20
5. Bidang Politik
2.65 0.26 0.44 0.41
6. Bidang Pertahanan & Keamanan
0.57 1.58 0.64 1.53 1.00
7. Bidang Hukum dan Aparatur
1.31 22.23 5.37 6.32 8.42
8. Bidang Wilayah & Tata Ruang
0.12 0.57 1.86 3.96 2.92
9. Bidang Sumber Daya Alam dan
Lingkungan 0.88 0.40 15.97 16.25 25.05
Total
100 100 100 100 100

BAPPEDA
G. SINKRONISASI KEBIJAKAN KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015

No. Sumba Sumba Sumba TTS TTU


Program/ Kegiatan Barat Timur Tengah
1. Bidang Sosial Budaya dan 20.97 42.51 47.44 17.56 36.24
Kehidupan Umat Beragama
2. Bidang Ekonomi 4.03 12.90 4.18 6.45 0.14

3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan 1.05 0.55 0.93 0.19


Teknologi
4. Bidang Sarana dan Prasarana 38.48 19.60 0.57 46.59 63.08

5. Bidang Politik 5.76 0.47 0.37 0.15

6. Bidang Pertahanan & Keamanan 1.82 0.67 2.14 2.67 0.06

7. Bidang Hukum dan Aparatur 2.06 17.68 5.51 1.06 0.04

8. Bidang Wilayah & Tata Ruang 16.66 1.13 6.63 3.90 0.09

9. Bidang Sumber Daya Alam dan 9.18 4.50 32.23 21.77 -


Lingkungan
Total 100 100 100 100 100

BAPPEDA
H. SINKRONISASI KEBIJAKAN PROV/ KAB/KOTA SE-NTT
TERHADAP PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2015

No. Program/ Kegiatan PROV KAB/KOTA TOTAL

1. Bidang Sosial Budaya dan 44,60 39.13 40.46


Kehidupan Umat Beragama
2. Bidang Ekonomi 7,35 13.43 11.96
3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan 0,22 0.72 0.60
Teknologi
4. Bidang Sarana dan Prasarana 17,53 23.51 22.06
5. Bidang Politik 1.15 0.87
6. Bidang Pertahanan & Keamanan 0,57 0.86 0.79
7. Bidang Hukum dan Aparatur 21,58 12.95 15.05
8. Bidang Wilayah & Tata Ruang 1,76 2.98 2.68
9. Bidang Sumber Daya Alam dan 6,38 5.27 5.54
Lingkungan
Total 100 100 100.00

BAPPEDA
RENCANA TINDAK LANJUT
 Sinkronisasi perencanaan pusat, provinsi dan kabupaten/kota harus
dilakukan sebelum penetapan dokumen perencanaan.
 Perlu keterbukaan perencanaan program/kegiatan, target, volume
dan lokasi kegiatan yang bersumber dari dana APBN maupun APBD
Prov/kab/kota untuk mempercepat pencapaian sasaran dan target
yang telah ditetapkan sekaligus mencegah duplikasi anggaran.
 Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Negara untuk menghindari capaian pembangunan
tidak sesuai target;
 Kedepan Melalui Kerjasama Bappeda-Kanwil Perbendaharaan-
BPKP melakukan kajian untuk merumuskan proses persiapan
mekanisme perencanaan, pelaksanaan program/kegiatan sampai
pelaporan untuk mencegah penyimpangan sekaligus untuk
mengindari kurang fungsionalnya hasil pembangunan.

BAPPEDA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai