Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH PEMBERIAN

DEXAMETHASONE DAN CAPTOPRIL


TERHADAP KADAR GLUKOSA DAN
INSULIN SERUM PADA TIKUS PUTIH
JANTAN (Rattus norvegicus)
 M. Samsuri
 Published 2005
 Chemistry
Hormon glukokortikoid dihasilkan oleh kortek adrenal. Glukokortikoid (dexamethasone) yang
berlebih menyebabkan resisten insulin. Mekanismenya diperkirakan melalui penurunan afinitas
insulin terhadap reseptor insulin, penurunan fosforilasi pada reseptor tirosin kinase, penurunan IRS-
1, PI3K dan PKB dalam sel yang diikuti dengan menurunya kemampuan insulin menstimulasi
perpindahan GLUT4 dari sitoplasma ke membran plasma menurun sehingga uptake glukosa
menurun. Dexamethasone juga menghambat sekresi insulin dari sel β melalui aksi genomik yang
mengakibatkan efikasi Ca2+ pada proses eksositosis. Penurunan uptake glukosa pada jaringan
perifer seperti otot rangka dan adiposit memicu terjadinya hiperglikemia. Hiperglikemia yang
berkepanjangan berdampak negatif seperti elastisitas vaskuler menurun (hipertensi). Angiotensin
converting enzyme inhibitor (captopril), sering digunakan sebagai obat antihipertensi pada pasien
yang juga menderita diabetes tipe-2. captopril diketahui mempunyai sifat menyerupai insulin
(insulinomimetik) yaitu meningkatkan uptake glukosa pada jaringan perifer yaitu otot rangka dan
lemak. Pada penderita resisten insulin, captopril meningkatkan uptake glukosa melalui aksi
bradikinin dan NO (nitric oxide). Bradikinin meningkatkan fosforilasi IRS-l dan aktivitas PI3K
sehingga meningkatkan perpindahan GLUT4 dari sitoplasma ke membran plasma. Pada sel β,
bradikinin memicu pelepasan insulin dengan cara meningkatkan Ca2+ intraseluler, diperkirakan
berasal dari retikulum endoplasma, yang diperlukan pada proses oksositosis. NO juga
meningkatkan perpindahan GLUT4 dari sitoplasma ke membran plasma tetapi mekanismenya
belum diketahui dengan pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
dexamethasone dan captopril bersama terhadap kadar glukosa dan insulin serum pada tikus
(Rattus norvegicus). Rancangan penelitian ini menggunakan post-test control group design.
Sebanyak 60 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) umur 3-4 bulan dikelompokkan menjadi 5
kelompok percobaan. Kelompok A sebagai kontrol yang mendapatkan injeksi NaCI 0,9% subkutan
per hari; kelompok B adalah tikus yang mendapatkan injeksi dexamethasone phosphate 0,130
mg/kg dalam NaCI 0,9% subkutan per hari; kelompok C adalah tikus yang mendapatkan injeksi
dexamethasone phosphate 0,130 mg/kg subkutan per hari dan captopril 0,025 mg/ml via air minum,
kelompok D adalah tikus yang mendapatkan injeksi dexamethasone phosphate 0,130 mg/kg
subkutan per hari dan captopril 0,05 mg/ml via air minum dan kelompok E adalah tikus yang
mendapatkan injeksi dexamethasone phosphate 0,130 mg/kg subkutan per hari dan captopril 0,10
mg/ml via air minum. Semua kelompok mendapatkan perlakuan selama 21 hari. Setelah akhir
perlakuan, sampel darah diambil 4-6 ml secara intrakardial untuk: pemeriksaan kadar glukosa
(GOD-PAP) dan insulin serum (RIA). Analisis statistik menggunakan SPSS for Windows versi /0.0.
Signifikansi secara statistik ditentukan dengan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan LSD. Hasil
penelitian menunjukkan pemberian dexamethasone phosphate 0,130 mg/kg per hari (kelompok B)
tidak mempengaruhi kadar glukosa (P>0,05) tetapi meningkatkan kadar insulin secara sangat
signifikan (lebih dari dua kali_ P 0,05). Pada kelompok D, pemberian dexamethasone phosphate
0,130 mg/kg per hari dan captoprl/ 0,05 mg/ml via air minum menurunkan kadar glukosa secara
signifikan (P 0,05). Sedangkan pada kelompok E, pemberian dexamethasone phosphate 0,130
mg/kg per hari dan captopril 0,10 mg/ml via air minum menurunkan kadar glukosa secara signifikan
(P<0,05) tetapi tidak mempengaruhi kadar insulin (P= 0,052_ signifikansinya cenderung meningkat
seiring dengan besarnya dosis captopril yang diberikan) dibandingkan tikus yang hanya
mendapatkan terapi dexamethasone. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian
dexamethasone dan captopril meningkatkan uptake glukosa oleh jaringan dan juga menghambat
terjadinya resisten insulin. Captopril menghambat resisten insulin dan meningkatkan uptake glukosa
diduga melalui mekanisme peningkatan afinitas reseptor insulin terhadap insulin, peningkatan
fosforilasi pada reseptor tirosin kinase, IRS-I, PI3K dan PKB yang diikuti dengan peningkatan
perpindahan GLUT4 dari sitoplasma ke membran plasma yang akhirnya meningkatkan uptake
glukosa. Kami menyimpulkan bahwa captopril dapat menghambat terjadinya resisten insulin dan
meningkatkan uptake glukosa ketika diberikan dengan dexamethasone

Anda mungkin juga menyukai