Anda di halaman 1dari 33

PELAKSANAAN PENGADAAN

BARANG DAN JASA


PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN NO 16 TAHUN 2018
PERATURAN PELAKSANAAN BARANG DAN JASA
PEMERINTAH
• Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) merumuskan aturan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang baru melalui Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagai pengganti dari :
a. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta Perubahannya.
b. Peraturan Presiden No 70 Tahun 2012 Tentang perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010,
c. Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketiga Atas
d. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
RUANG LINGKUP PEMBERLAKUAN PERATURAN
PRESIDEN NO 16 TAHUN 2018
• Berdasarkan Pasal 2 ayat a, b dan c
a. Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang menggunakan
anggaran belanja dari APBN/APBD;
b. b. Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan anggaran belanja dari APBN/APBD sebagaimana dimaksud
pada huruf a, termasuk Pengadaan Barang/Jasa yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
pinjaman dalam negeri dan/atau hibah dalam negeri yang diterima oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerah; dan/atau
c. c. Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan anggaran belanja dari APBN/APBD sebagaimana dimaksud
pada huruf a termasuk Pengadaan Barang/Jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari pinjaman luar
negeri atau hibah luar negeri.
PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

• Pengadaan Barang
• Pengadaan Konstruksi
• Pengadaan Jasa Konsultansi
• Pengadaan Jasa Lainnya
PELAKU PENGADAAN BARANG DAN JASA

• Pengguna Anggaran (PA)


• Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
• Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
• PEJABAT PENGADAAN
• POKJA PEMILIHAN
• UKPBJ (Unit Kegiatan Pengadaan Barang Jasa)
• Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PJPHP) / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)
• PENYELENGGARA SWAKELOLA
• PENYEDIA (Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa)
PENGGUNA ANGGARAN (PA)

a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan g. Menetapkan PPK;


pengeluaran anggaran belanja; h. Menetapkan Pejabat Pengadaan;
b. Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam i. Menetapkan PjPHP/PPHP;
batas anggaran belanja yang telah ditetapkan;
j. Menetapkan Penyelenggara Swakelola;
c. Menetapkan perencanaan pengadaan;
k. Menetapkan tim teknis;
d. Menetapkan dan mengumumkan RUP;
l. Menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan
e. Melaksanakan Konsolidasi Pengadaan
m. Melalui Sayembara/Kontes;
Barang/Jasa;
n. Menyatakan Tender gagal/Seleksi gagal; dan
f. Menetapkan Penunjukan Langsung untuk
Tender/Seleksi ulang gagal; o. Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

• KPA dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud melaksanakan pendelegasian sesuai dengan
pelimpahan dari PA.
• Selain kewenangan sebagaimana dimaksud tadi KPA berwenang menjawab Sanggah Banding peserta
Tender Pekerjaan Konstruksi.
• KPA dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan yang terkait dengan:
a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan/atau
b. Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah ditetapkan.

• KPA dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.


• Dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk sebagai PPK, KPA dapat merangkap sebagai PPK.
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

a. Menyusun perencanaan pengadaan; i. Melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di


atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
b. Menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja
(KAK); j. Menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

c. Menetapkan rancangan kontrak; k. Mengendalikan Kontrak;

d. Menetapkan HPS; l. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan


kepada PA/KPA;
e. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan
m. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan
kepada Penyedia;
kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan;
f. Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
n. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
g. Menetapkan tim pendukung; pelaksanaan kegiatan; dan

h. Menetapkan tim atau tenaga ahli; o. Menilai kinerja Penyedia.


PEJABAT PENGADAAN

• Pejabat Pengadaan dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud memiliki tugas:


a. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Langsung;
b. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung untuk pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah);
c. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung untuk pengadaan Jasa Konsultansi
yang bernilai paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah); dan
d. Melaksanakan E-purchasing yang bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
POKJA PEMILIHAN

I. Pokja Pemilihan dalam Pengadaan Barang/Jasa 2. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket


memiliki tugas: Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
a. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Pagu Anggaran paling banyak
Penyedia; Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
b. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan rupiah).
Penyedia untuk katalog elektronik; dan
II. Pokja Pemilihan beranggotakan minimal 3
c. Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk
(tiga) orang , bisa lebih dari tiga sepanjang
metode pemilihan:
1. Tender/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan berjumlah gasal.
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai
Pagu Anggaran paling banyak Rp100.000.000.000,00
III. Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh tim
(seratus miliar rupiah); dan atau tenaga ahli.
PEJABAT/PANITIA PEMERIKSA HASIL
PEKERJAAN (PJPHP DAN PPHP)
• PjPHP memiliki tugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan Jasa Konsultansi yang bernilai paling
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
• PPHP memiliki tugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan Jasa Konsultansi yang bernilai paling
sedikit di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
PENYELENGGARA SWAKELOLA

• Penyelenggara Swakelola sebagaimana dimaksud terdiri atas Tim Persiapan, Tim


Pelaksana, dan/atau Tim Pengawas.
• Tim Persiapan memiliki tugas menyusun sasaran, rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan,
dan rencana biaya.
• Tim Pelaksana memiliki tugas melaksanakan, mencatat, mengevaluasi, dan melaporkan
secara berkala kemajuan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran.
• Tim Pengawas memiliki tugas mengawasi persiapan dan pelaksanaan fisik maupun
administrasi Swakelola.
PENYEDIA

• Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak


• Penyedia sebagaimana dimaksud adalah penyedia yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan
barang/jasa yang diadakan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Penyedia bertanggung jawab atas:
a. Pelaksanaan Kontrak;
b. Kualitas barang/jasa;
c. Ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
d. Ketepatan waktu penyerahan; dan
e. Ketepatan tempat penyerahan.
UKPBJ (UNIT KEGIATAN PENGADAAN
BARANG/JASA
• UKPBJ bertugas melaksanakan sebagian atau seluruh pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
yang diberi kepercayaan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai pihak
pemberi pekerjaan.
• UKPBJ sebuah wadah yang mengontrol kelancaran proses pengadaan jasa.
• UKPBJ, didalamnya ada kegiatan Pengadaan barang, LPSE, pengembangan SDM
MEDIA DALAM MELAKUKAN PENGADAAN
BARANG/JASA
• Pelaksanaan Pengadaan barang jasa bisa dilakukan dengan cara menual atau bisa dengan
cara menggunakan SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik)

• LKPP sebagai Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah menyediakan SPSE (Sistem


Pengadaan Secara Elektonik) untuk memudahkan proses tender dan mengurangi tatap
muka antara Pokja pemilihan dengan peserta tender
PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
• Perencanaan pengadaan meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara, jadwal, dan
anggaran Pengadaan Barang/Jasa.
• Perencanaan pengadaan yang dananya bersumber dari APBN dilakukan bersamaan dengan proses
penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) setelah penetapan Pagu Indikatif.
Begitu juga dengan sumber anggaran APBD.
• Perencanaan pengadaan terdiri atas: Penyedia atau Swakelola (Penyusunan Spesifikasi Teknis
(KAK), Penyusunan perkiraan Biaya (RAB)/HPS, Penyusunan Biaya Pendukung dan Pemaketan.
• Penyusunan Rencana pemaketan pekerjaan untuk diumumkan melalui SIRUP (Sistem Informasi
Rencana Umum Pengadaan)
RENCANA UMUM PENGADAAN

• LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah) sebagai lembaga yang menaungi pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah memiliki sebuah sistem aplikasi yang disebut SIRUP (Sistem
Informasi Rencana Umum Pengadaan).
• Pengumuman RUP Kementerian/Lembaga dilakukan setelah penetapan alokasi anggaran belanja.
• Semua kegiatan pengadaan diumumkan melalaui SIRUP ini, agar semua orang / penyedia bisa
melihat melalui SIRUP ini.
• Pengumuman RUP dilakukan kembali dalam hal terdapat perubahan/revisi paket pengadaan atau
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
METODE PEMILIHAN PENYEDIA

• Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi bila melalui metode :


a. E – Purchasing
b. Pengadaan Langsung (nilai pengadaan sampai dengan 200 juta)
c. Penunjukkan Langsung (untuk pekerjaan darurat)
d. Tender / Tender Cepat (nilai pengadaan 200 juta keatas)
• Pengadaan Jasa Konsultansi melalui metode :
a. Seleksi dengan (nilai pengadaan 100 juta keatas)
b. Pengadaan Langsung (nilai pengadaan sampai 100 Juta)
c. Penunjukkan Langsung (untuk pekerjaan darurat)
E-PURCHASING

• E – Purchashing adalah Pembelian barang secara Elektronik selalui sistem SPSE


• Terdapat dua kewenangan pelaksanaan kegiatan :
• Untuk pekerjaan pengadaan barang dengan nilai pagu 0 s/d 200 juta kewenagan melalui
pejabat pengadaan. Tetapi surat pesanan barang/kontrak ditandatangani oleh PPK.
• Untuk pekerjaan pengadaan barang dengan nilai 200 juta s/d tidak terbatas, tapi untuk
diatas 100 milyar harus mendapat persetuan dari PA terlebih dahulu sebelum melakukan
kontrak. Kewenangan proses pengadaan dilakukan langsung oleh PPK.
TENDER ATAU TENDER CEPAT

• TENDER/SELEKSI dilakukan untuk mendapat penyedia barang/Jasa


Konstruksi/Konsultan.
• TENDER CEPAT kebanyakan digunakan untuk pengadaan barang saja. Dalam proses
tender cepat PPK dan POKJA pemilihan dibolehkan menapilkan nama barang, merek dan
spesifikasi barang yang akan ditenderkan.
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA
MELALUI PENYEDIA
• Persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia antara lain, PPK harus menyiapakan :
• Menetapkan HPS (harga perhitungan sendiri)
• Menetapkan rancangan kontrak
• Menetapkan Spesifikasi Teknis/KAK
• Menguplode ke Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
JENIS KONTRAK

• KONTRAK LUMSUM
• KONTRAK HARGA SATUAN
• KONTRAK GABUNGAN LUMSUM DAN HARGA SATUAN
• KONTRAK TERIMA JADI/TURNKEY
• KONTRAK PAYUNG
JENIS KONTRAK

• KONTRAK LUMSUM
merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetap
dalam batas waktu tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
b. Berorientasi kepada keluaran; dan
c. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan
Kontrak.
JENIS KONTRAK

• KONTRAK HARGA SATUAN

merupakan kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan harga satuan


yang tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai
a. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat Perkiraan pada saat kontrak
ditandatangani;
b. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi volume pekerjaan; dan
c. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan
JENIS KONTRAK

• KONTRAK GABUNGAN LUMSUM DAN HARGA SATUAN


Merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya gabungan Lumsum dan Harga
Satuan dalam 1(satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

• KONTRAK TERIMA JADI/TURNKEY


Merupakan Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan; dan
b. Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan dalam Kontrak.
JENIS KONTRAK

• KONTRAK PAYUNG
Berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu untuk barang/jasa yang belum
dapat ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat Kontrak ditandatangani.
BENTUK KONTRAK

• BUKTI PEMBELIAN/PEMBAYARAN; Pengadaan Barang/Jasa Lainnya dengan nilai paling banyak


Rp10.000.000,00
• KUITANSI; untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya dengan nilai paling banyak Rp50.000.000,00
• Surat Perintah Kerja (SPK); Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai paling banyak Rp100.000.000,00, Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya dengan nilai paling sedikit di atas Rp50.000.000,00 sampai dengan nilai paling banyak
Rp200.000.000,00, dan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan nilai paling banyak Rp200.000.000,00.
• SURAT PERJANJIAN; dan Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling sedikit di
atas Rp200.000.000,00 dan untuk Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai paling sedikit di atas Rp100.000.000,00
• SURAT PESANAN. Pengadaan Barang/Jasa melalui E-purchasing
PROSES PENGADAAN PENYEDIA

• PENGADAAN LANGSUNG
• PPK melalui Aplikasi SPSE mengajukan usulan proses pengadaan langsung ke UKPBJ paket yang
sudah di unggah di aplikasi SIRUP.
• Dalam Aplikasi SPSE, PPK menguplode HPS, Spesifikasi Teknis, Standar Dokomen Penawaran
(SDP) dan dokumen pendukung lainnya (gambar, RAB kosong)
• Kepala UKPBJ setelah menelaah dokumen yang di uplode oleh PPK kemudian mendelegasikan
kepada Pejabat Pengadaan untuk melakukan proses pemilihan penyedia
• Pejabat pengadaan membuat jadwal dan memilih penyedia yang sudah terverifikasi oleh LKPP lewat
aplikasi SIKAP.
JADWAL PENGADAAN LANGSUNG

• Kewenangan PEJABAT PENGADAAN, setelah mendapat penugasan dari kepala UKPBJ


• Memeriksa dokumen spesifikasi teknis, memeriksa HPS, memeriksa SDP
• Membuat jadwal :
a. Uploade/pemasukan Dokumen Penawaran
b. Pembuakaan Penawaran
c. Evaluasi Penawaran
d. Klarifikasi Teknis dan Negosiasi
e. Penandatanganan Kontrak

Selanjutnya Pemilihan Penyedia


JADWAL PENGADAAN PENYEDIA LEWAT
TENDER
• POKJA PEMILIHAN, setelah mendapat penugasan dari kepala UKPBJ
• Memeriksa dokumen spesifikasi teknis, memeriksa HPS, memeriksa SDP
• Membuat jadwal :
a. Pengumuman Pascakualifikasi h. Pembuatan Berita Acara Hasil Pemilihan
b. Download Penawaran Pemilihan i. Penetapan Pemenang
c. Pemberian Penjelasan j. Pengumuman Pemenang
d. Uploade Dokumen Penawaran k. Masa sanggah hasil tender
e. Pembukaan Dokumen Penawaran l. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
f. Evaluasi Penawaran m. Surat Penunjukkan
g. Pembuktian Kualifikasi n. Penandatanganan Kontrak
JADWAL PENGADAAN PENYEDIA LEWAT
TENDER CEPAT
• POKJA PEMILIHAN, setelah mendapat penugasan dari kepala UKPBJ
• Memeriksa dokumen spesifikasi teknis, memeriksa HPS, memeriksa SDP
• Membuat jadwal :
a. Pemberian Penjelasan
b. Uploade Dokumen Penawaran
c. Klarifikasi Teknis dan Negosiasi
d. Penandatanganan Kontrak
PELAKSANAAN PENGADAAN

• Setelah Penandatangan Kontrak antara PPK dengan Penyedia, PPK bertugas mengontrol,
mengendalikan jalannya pelaksanaan pekerjaan sesuai waktu pelaksanaan yang
ditetapkan.
• Setelah selesai pekerjaan dengan tidak melebihi jangka waktu pelaksanaan, PPK meminta
PJPHP (Pejabat Pemeriksa Hasil Pengadaan) atau PPHP (Panitia Pemeriksa Hasil
Pekerjaan)memeriksa hasil pekerjaan.
• PPK membuat Berita Acara Serah Terima dan melanjutkan ke proses pembayaran.
• PPK menyerahkan Hasil Pekerjaan kepada KPA dalam sebuah berita acara serah terima
hasil pekerjaan.
TERIMAKASIH
Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai