Anda di halaman 1dari 19

PENATALAKSANAAN

JENAZAH COVID 19

PUSKESMAS KALIMANAH
COVID-19
Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh SARS-Cov-2 yang
merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia
Penularan Covid-19 melalui droplet atau percikan
pernafasan yang mengandung Virus SARS-Cov-2 yang
masuk kedalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata,
juga melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi
Kondisi pandemi mengakibatkan banyak korban
meninggal dunia.Terutama yang isolasi mandiri
yang paling bahaya karena penyebaran penyakitnya
begitu cepat dan berat bagi yang komorbit
LATAR BELAKANG

Kondisi pandemi mengakibatkan tidak dapat


ditentukan dengan pasti jumlah jenazah atau kematian
akibat COVID-19.

Hal ini membutuhkan langkah-langkah tatalaksana


secara Spesifik untuk mencegah penyebaran kepada
tenaga Medis maupun tenaga pemulasaraan jenazah
serta keluarga dan masyarakat pada umumnya
DASAR HUKUM
• UU no 24 Tahun 2007 tentang  Pedoman pencegahan dan
penanggulangan bencana pengendalian Covid-19
• PP No. 17 Th. 2018 penyelenggaran
Kementerian Kesehatan
penanggulan bencana dalam keaddan
 Surat Keputusan Kepala BNPB
tertentu
Nomor 9.A. Tahun 2020
• Fatwa MUI no 18 tahun 2020
tentang Penetapan Status
tentang pedoman pengurusan j e n a
zah Keadaan Tertentu Darurat
(tajhiz al-jana’iz) muslim Bencana Wabah Penyakit
yang meninggal karena akibat Virus Corona di
covid-19 Indonesia
Jenazah penderita Covid-19

Jenazah penderita Covid-19 adalah jenazah yang terinfeksi


penyakit menular atau diduga terinfeksi penyakit menular dan
harus ditangani secara khusus
Kriteria jenazah :
a. Jenazah Pasien “suspek” covid 19 dari dalam&luar RS yang
belum keluar hasil swab PCR
b. Jenazah pasien dari dalam RS yang “terkonfirmasi”telah
ditetapkan sebagai kasus susp/probabel/konfirmasi Covid-19
c. Jenazah yang masuk dalam “probabel” artinya memiliki
gejala tapi belum diswab sama sekali
Jenazah penderita covid 19

Jenazah penderita Covid-19 perlu dikelola dengan etis


dan layak sesuai dengan agama, nilai, norma dan
budaya.

Prinsip utama dalam memberikan pelayanan


pemulasaraan dan penguburan adalah :
1.Niat bismillaah
2.“seluruh petugas wajib menjalankan kewaspadaan
standart Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
“dengan APD insya Allah aman
Penatalaksanaan jenazah menurut MUI No 18 Tahun 2020
Tentang pedoman pengurusan jenazah
Penatalaksanaan jenazah menurut MUI No 18 Tahun 2020 Tentang
pedoman pengurusan jenazah
Kewaspadaan Saat Penanganan Jenazah
1. Tim Pemulasaran menyiapkan perlengkapan yang
dibutuhkan
2. Tim pemulasaraan jenazah menggunakan APD lengkap
3. Kebersihan tangan (HH) sebelum dan sesudah kontak
dengan jenazah
4. Pengelolaan linen infeksius
5. Pengelolaan limbah cair (X)
6. Dekontaminasi lingkungan dan seluruh permukaan benda
7. Pastikan petugas memahami tata cara memakai dan
melepas APD
Alat-alat yang harus disiapkan
 Kapas /kasa
 Kasa panjang
 Waslap dan air /tisue basah/tisue APD lengkap
kering/kain kering
 Plastik wraping
 Kain mori
 Kantong jenazah kedap air
 Peti kayu dan plastik ( jika ada)
 Gunting
 lakban
 Hand rub atau hand wash
 Semprotan berisi Disinfektan
(clorin 0,5%)
 Kantong kuning
 Pasir/tanah untuk tayamum
Kebersihan tangan ( HH)
1. Hand hygiene dilakukan dengan cara
melakukan 6 langkah cuci tangan pada
5 saat cuci tangan.
2. Enam langkah cuci tangan dilakukan
sesuai prosedurWHO.
3. Lima saat cuci tangan dilakukan pada
saat:
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum melakuakn tindakan
medis
c. Setelah kontak dengan pasien
d. Setelah kontak dengan caiaran
tubuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan
sekitar pasien
Pengelolaan linen dan limbah cair infeksius
Pengelolaan linen infeksius Pengelolaan limbah cair
infeksius
- Yang termasuk linen :
kain baju/handuk/sprei/kain pel/serbet  Limbah cair dari jenazah adalah
Urutan prosesenya:
 Linen kotor dimasukan kedalam kantong
cairan tubuh jenazah dan bekas air
yang kedap air untuk mencegah kebocoran, mandi jenazah
kontaminasi dan lingkungan  Limbah cair harus dibuang
 Pada linen kotor segera direndam dengan ketempat yang aman dan jangan
detregent 5-10 menit, kemudian direndam sampai mencemari air minum
dalam larutan clorin 0,5% (perbandingan
1:9) selama 10 menit, linen terendam
seperti sumur atau halamaan yang
semua menjadi tempat mainan anak-anak
 Setelah itu lakuakan pencucian dengan  Agar tidak mencemari lingkungan
larutan detergent secara biasa hangan maka limbah diberi larutan klorin
dicampur linen lain kemudian dijemur
dialirkan ke saluran
 Kasur, guling bantal dekontaminasi dengan
air/selokan/septik tank
disinfektan kemudian bilas selanjutnya
dijemur
DISINFEKSI DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Virus Covid-19 dapat masih infeksius di permukaan benda mati


hingga 9 hari, oleh karena itu kebersihan peralatan dan
lingkungan penting dikerjakan.
Kamar jenazah harus tetap bersih dan cukup ventilasi.
Peralatan yang digunakan untuk pemulasaraan harus segera
dibersihkan dan didesinfeksi
Permukaan lingkungan tempat mempersiapkan jenasah agar
segera dicuci dengan sabun atau cairan deterjen, dan
sesudahnya didesinfeksi dengan sodium hipoklorit 0,5%, atau
etanol 70% setidaknya 1 menit.
Petugas harus menggunakan APD
Limbah ditatalaksana sesuai standar PPI.
PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD
Pemakain APD Pelepasan APD
Prosedur konfirmasi dan persiapan petugas
puskesmas/gugus tugas
Penanganan untuk kematian di rumah
Setelah dipastikan jenazah tersebut disebabkan oleh covid 19, tim pemulasaran meyiapkan
perlengkapan yang diperlukan

Tim pemulasaran jenazah memakai APD lengkap dan menjelaskan kepada keluarga bahwa akan
dilakuakn penanganan jenazah sesuai protokol kesehatan

Pemulasaran jenazah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya


Selain tim pemulasaran jenazah tidak diperkenakan untuk memasuki ruangan, Jumlah orang
yang terlibat dalam perawatan jenazah dibatasi seminimal mungkin

Lakukan disinfeksi pada jenazah menggunakan cairan disinfektan


Tutup semua lubang tubuh dengan kasa/kapas dan bekas luka akibat tindakan medis lainnya
dengan plester kedap air
Lakukan prosedur penyucian jenazah yang terpapar covid 19 sesuai fatwa MUI No 18 Tahun
2020:dengan mentayamumkan
dibungkus plastik, kain mori dan plastik
Lakukan disinfeksi lagi, masukan jenazah kedalam kantong jenazah yang tidak tembus air
pastikan tidak ada kebocoran cairan tubuh yang dapat mencemari bagian luar kantong jenazah
Penanganan untuk kematian di rumah
Pastikan kantong jenazah tidak boleh dibuka lagi
Lakukan disinfeksi bagian luar kantong jenazah dan ruangan
menggunakan cairan disinfektan
Jenazah dimasukan kedalam peti kayu yang telah disiapkan(posisi
miring ke kanan/ telinga kanan menempel daras peti/menghadap
kiblat)tutup peti dengan rapat
Peti jenazah dibungkus dengan plastik lalu disinfeksi sebelum
masuk mobil jenazah
Jika tidak tersedia peti cukup dengan kantong jenazah yang bahan
kedap air lalu disinfeksi sebelum masuk mobil jenazah
Jenazah sebaiknya disemayamkan tidak lebih dari 4 jam sejak
dinyatakan meninggal
Proses pemakaman dengan protokol kesehatan dibantu oleh BPBD
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai