Anda di halaman 1dari 8

Islam dan Disiplin

Ilmu
FARIZ FARRIH IZADI
Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Islam

 Islam mengajarkan umatnya agar terus menuntut ilmu.


 Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnys: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap
muslim (HR Ibnu Majah)
 Dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11 Allah SWT berfirman:
 ‫يرفع هللا الذين أمنوا منكم و الذين أوتوا العلم درجات‬
 Allah Mengangkat orang-orang yang beriman dari pada kamu dan orang-orang
yang diberi ilmu dengan beberapa derajat
 Menuntut ilmu dalam Islam, tidak hanya sebatas menuntut ilmu agama, tetapi juga
ilmu pengetahuan lainnya.
 Islam memandang, bahwa ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu umum
adalah mulia.
 Al-Qur’an dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan mengandung tiga pokok,
yaitu:
1. Tujuan, yang meliputi akidah, budi pekerti, dan hukum-hukum yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan alam semesta;
2. Cara, yang menganjurkan manusia untuk memperhatikan alam, menceritakan
peristiwa sejarah untuk memetik pelajaran;
3. Pembuktian, untuk membuktikan hal-hal yang disampaikan dalam Al-Qur’an.
Pengertian Ilmu Pengetahuan dalam Al-
Qur’an
 Secara bahasa, ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu Al-Ilmu yang berarto
pengetahuan. Kata ilmu, dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata al-ilmu dalam
bahasa Arab. Secara bahasa (etimologi) kata al-ilmu adalah bentuk masdar atau
kata sifat dari kata ‘alima-ya’lamu. Lawan kata dari al-ilmu adalah al-jahlu
(bodoh/tidak tahu). Menurut Abdul Hamid (2015), secara istilah ilmu adalah
usaha mempelajari alam semesta secara objektif dengan mengarahkan pikiran
yang menghasilkan kebenaran sesuai dengan kenyataan.
 Ilmu itu adalah jalan menuju rasa takut kepada Allah, barang siapa yang tidak
mengenal Allah, maka dia tidak mempunyai rasa takut pada-Nya. Sesungguhnya
yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.
Pembagian Ilmu Pengetahuan

 Ditinjau dari subjeknya, ilmu dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian;


1. ilmu yang diperoleh melalui usaha (al-muktasab), seperti ilmu yang dimiliki
manusia
2. ilmu yang diperoleh bukan dari usaha (ghairu muktasab), seperti ilmu Allah,
ilmu para Rasul, dan ilmu para malaikat.
 Dilihat dari segi objeknya, ilmu digolongkan ke dalam dua golongan;
1. ilmu nadzari adalah ilmu yang didapatkan seseorang melalui proses penelitian.
2. ilmu Zhahuri, ialah ilmu yang diperoleh seseorang dengan tidak melakukan
penelitian.
Persyaratan Ilmu Pengetahuan dalam
Islam
 Untuk mengapresiasi kontribusi yang diberikan Al-Qur’an kepada kelahiran dan
perkembangan metode ilmiah, dapat dilihat persyaratan-persyaratan ilmu
pengetahuan sebagai berikut:
1. Pengakuan atas realitas bahwa setiap manusia mempunyai hak yang sama untuk
mencari ilmu;
2. Metode ilmiah tidak hanya pengamatan atau ekspreimentasi, namun juga teori
dan sistematisasi. Ilmu pengetahuan mengamati fakta-fakta, megklarifikasinya,
menunjukkan hubungan di antaranya, lalu menggunakannya sebagai dasar untuk
menyusun teori;
3. Semua orang harus mengakui bahwa ilmu pengetahuan berguna dan berarti baik
untuk individu maupun pada tingkat sosial.
Etika menuntut Ilmu

 Ikhlas
 Berdo’a
 Bersungguh-sungguh
 Menjauhi kemaksiatan
 Tidak Malu dan Tidak Sombong
 Mengamalkan dan menyebarkan Ilmu
Kriteria Orang berilmu

 Bertanggung jawab
 Tidak menyembunyikan ilmu
 Tawadhu (Rendah Hati)

Anda mungkin juga menyukai