1.pasien yang di rujuk harus di lengkapi dengan data pasien yang lengkap,meliputi identitas,gejala penyakit dan riwayat perjalanan penyakit. 2. Fasyankes yang akan merujuk terlebih dahulu memintapersetujuan,mengemukakan alasan di rujuk kepada penderita/keluarga. Surat persetujuan di sertakan bersama surat rujukan. 3. Dokter yang merujuk berkomunkasidengan Dokter di RS rujukan yang di tuju dalam hal: kondisi klinis penderita,alasan merujuk,kelayakan kirim(sudah terpasang infus,dan oksigen ). 4. Saat merujuk lampirkan foto copydokumen medik penderita,termasuk hasil hasil pemeriksaan penunjang yang telah di lakukan. 5. Petugas pengantar penderita termasuk pengemudi menggunakan APD yang sesuai dengan jenis penyakit penderita,APD di lepas di RS rujukan,di tempatkan di kantong khusu untuk alat alatinfeksius dan segera di masuk kan ke dalam insenerator. EVAKUASI DAN TRANSPORTASI PENDERITA Dalam melakukan evakuasi atau pemindahan kasus/penderitayang akan di rujuk ke RS Rujukan perlu memperhatikan alat transportasi yang akan di gunakan serta jalur mobilitas dari tempat merujuk ke alat transportasi dan dari alat transportasi ke ruang isolasi di Rs Rujukan.Hal ini sangat penting mengingat kasus yang akan di evakuasi dapat berpotensi penyebaran agen penyakit di sepanjang perjalanan evakuasi bila kondisi ini tidak di perhatikan akan sangat merugikan lingkungan yang akan di lalui, Alat Transportasi Yang di gunakan penderita • Disarankan menggunakan ambulans gawat darurat/Pusling yang di lengkapi dengan minimal tabung oksigen dan peralatan lain yang mendukung seperti puls oksimeter,emergensi kit. • Selam proses merujuk,penderita di dampingi oleh dokter atauperwat yang ber kompeten. • Prosedur desinfeksi kendaraan setalah merujuk penderita (kendaraan di bersihkan dengan alat pembersihkuman tutup selama 10 menit,cuci dengan air/lab basah ,jemur /lap kering