GDS1 K31 Pemberian Makan Pada Bayi Dan Anak
GDS1 K31 Pemberian Makan Pada Bayi Dan Anak
PRACTICE
2
09/11/22 2
Praktek pemberian makan pd bayi
Perkembangan
keterampilan
makan
0 – 4 bulan
Mulut :
• Refleks rooting
• Refleks menghisap dan menelan
• Arah gerakan rahang dan lidah: ke depan & belakang
• Refleks ekstrusi
• Belum dapat menutup dgn baik
• Gerakan tangan dan tubuh :
• Tangan, kepala, leher dan punggung
belum terkontrol dengan baik
Keterampilan makan :
• Menelan makanan yg cair (ASI), tetapi mendorong keluar
makanan yg padat.
4 – 6 bulan
Mulut:
• Gerakan refleks menghilang
• Arah gerakan rahang dan lidah : + atas-bawah
• Menarik bibir bawah ketika sendok ditarik dari mulut
• Memindahkan makanan dari bagian depan mulut ke
belakang untuk ditelan
• Mengambil makanan dari sendok
Keterampilan makan:
• Makan pakai sendok dengan mudah
9-12 bulan
Mulut:
• Gerakan lidah ke samping ki-ka sdh baik
• Mulai mencakupkan bibir pada pinggir cangkir
Keterampilan makan:
• Mulai mencoba makan dgn
tangannya sendiri
12 – 15 bulan
• Menggunakan sendok
tetapi membalikkannya
sebelum mencapai mulut
atau di dalam mulut.
• Gerakan rahang ke
depan dan memutar
• Memotong makanan
dgn pisau
Praktek pemberian makan pd bayi
(periode 1)
1. ASI eksklusif :
- “on demand”
- monitor kenaikan BB :
trimester 1 : 25-30 g/h = 200 g/mg = 750-900 g/bln
trimester 2 : 20 g/h = 150 g/mg = 600 g/bln
trimester 3 : 15 g/h = 100 g/mg = 400 g/bln
trimester 4 : 10 g/h = 50-75 g/mg = 200-300 g/bln
- bila kenaikan BB tidak sesuai :
cari penyebabnya -----
Apakah ibu dlm kead. sehat / sakit?
09/11/22 25 25
Mengapa mulai pemberian MP-ASI
harus tepat waktu?
09/11/22 26
Kapan saat tepat pemberian MP-ASI?
27
09/11/22 27
Tanda Kesiapan Bayi Menerima MPASI
Kesiapan fisik : Kesiapan psikologis :
- reflex ekstrusi < / - Perilaku makan lanjut :
- ketrampilan motorik oral : - dari reflektif ke imitatif
– mengisap menelan - lebih mandiri dan eksploratif
makanan lebih padat - pd usia 6 bln bayi mampu
– memindahkan makanan dari menunjukkan:
bag. depan ke bag.belakang
- keinginan makan dgn cara
mulut membuka
mulut
- mampu menahan kepala tetap
- rasa lapar dgn memajukan
tegak
tubuh ke depan / ke arah
- duduk tanpa bantuan dan
makanan
mampu menjaga keseimbangan - tidak berminat atau
badan sementara tangan meraih
kenyang dgn menarik
benda di dekatnya tubuh ke belakang /
menjauh
Berapa kebutuhan Energi bayi usia 6-23 bulan?
09/11/22 30
Panduan dasar
09/11/22 31
Bantu bayi untuk lebih mandiri :
6-8 bln Mulai dgn bubur halus, 2-3x /hari, ASI tetap Mulai dgn 2-3
lembut, cukup kental, sering diberikan. sdm/x ditingkatkan
dilanjutkan bertahap Tergantung nafsu bertahap sampai ½
menjadi lebih kasar makannya, dapat mangkok (= 125 ml)
diberikan 1-2x selingan
9-11 bln Makanan yg dicincang 3-4x/hari , ASI tetap ½ mangkok (=125
halus atau disaring diberikan. ml)
kasar, ditingkatkan Tergantung nafsu
semakin kasar sampai makannya, dapat
makanan bisa dipegang / diberikan 1-2x selingan
diambil dgn tangan
12-23 Makanan keluarga, bila 3-4x/hari , ASI tetap ¾ sampai 1
bln perlu masih dicincang diberikan. mangkok
atau disaring kasar Tergantung nafsu (175-250 ml)
makannya, dapat
diberikan 1-2x selingan
33
09/11/22
Bila bayi 33
tdk mendapat ASI, beri tambahan formula1-2 gelas/hari dan 1-2 ekstra makanan/hari
Posisi tubuh
Posisi tubuh
MP-ASI yang baik :
Makan pag
M.selingan
M.selingan
(Susu)
09/11/22
Makan siang 41
Ringkasan :
• Bayi / anak bertumbuh-kembang nutrisi merupakan
kebutuhan dasar yg harus dipenuhi agar TK optimal.
• Palmer:
Masalah makan adalah ketidakmampuan untuk makan
atau penolakan terhadap makanan tertentu sebagai
akibat disfungsi neuromotorik, lesi obstruktif,atau
faktor psikososial yang mempengaruhi makan, atau
kombinasi dua atau lebih penyebab tersebut
PREVALENSI
Usus Plasma
Glukosa
Nutrien
a. amino
hormon
lipid
Liver Jaringan
glikogen
produksi &
as.amino
penyimpanan
lemak
energi
glukosa
FAKTOR FISIOLOGIK YANG MEMPENGARUHI MASUKAN
MAKANAN (HUNGER, SATIETY AND APPETITE)
1. Teori glukostatik
Utilisasi glukosa tinggi, reseptor ini berlaku sebagai “rem”
terhadap nukleus lateralis sehingga proses makan
kemudian berhenti.
Utilisasi glukosa rendah, tidak terjadi stimulasi pada
reseptor ventromedialis dan timbul rasa lapar yang
menyebabkan terjadinya konsumsi makanan.
2. Teori lipostatik
Lipoprotein lipase mempengaruhi hipotalamus untuk
membentuk set point menentukan masukan energi
3.Teori Aminostatik:
Kadar asam amino pada sirkulasi darah dapat
menentukan mulainya dan berakhirnya rasa lapar
4. Teori Termostatik:
Pada lingkungan dingin binatang makan lebih banyak
dari pada di lingkungan panas
Sekitar 20-30 peptida di usus bersifat sebagai
hormon dan neurotransmiter
Lapar
Adakah yang dapat dimakan ?
Lingkungan : Emosi :
Ketersediaan mak. Penyakit : Stres
Suhu, dll Obesitas Nuansa jiwa
Anoreksia/bulimia persepsi
Ggn. Jiwa
Faktor hedonik : Pemilihan/penolakan : Pengaruh sosial :
Palatability Takut terhadap makanan baru Budaya
Rasa Agama
Tekstur
aroma
1. Kultur / budaya
2. Keadaan ekonomi
3. Nilai sosial makanan
4. Agama dan moral
5. Golongan umur dan gender
6. Emosi
7. Keadaan sakit
KLASIFIKASI KESULITAN MAKAN PADA ANAK
•Menurut Chatoor :
– Feeding disorder of state regulation (0-2 bulan)
– Feeding disorder of reciprocity (2-6 bulan)
– Infantile anorexia (6 bulan - 3 tahun)
– Sensory food aversions
– Feeding disorder associated with concurrent
medical condition
– Posttraumatic feeding disorder
•Kerzner menambah 1 kategori masalah
perilaku makan berkaitan dengan
kesalahan persepsi orangtua ( parental
missperception)
57
• Di Indonesia, disusun berdasarkan gabungan dari klasifikasi
Chatoor, Kerzner, dan etiologi lain yang tidak ada namun
cukup banyak ditemukan di Indonesia yaitu Inappropriate
Feeding Practice.
61
DAMPAK KESULITAN MAKAN PERSISTEN
• Malnutrition (Jelliffe,1966)
– Undernutrition
• Mild, moderate, severe malnutrition
– Overnutrition
• Overweight & obesity
– Specific nutrient deficiencies or imbalance
• Iron deficiency
• Iodine deficiency, etc
Severe malnutrition
(marasmus & kwashiorkor)
Overnutrition
Iron deficiency anemia
IQ 10-20 point
TATALAKSANA
Dx problem
Monitoring &
Evaluation
• Upaya yang dilakukan adalah :
1.Atasi faktor penyebab: organik, infeksi, psikologik
2.Atasi dampak yang telah terjadi malnutrisi,
defisiensi nutrien tertentu, dll
3.Upaya nutrisi : perbaiki / tingkatkan asupan
makanan
4.Re’edukasi ‘ tentang perilaku makan
5.Fisioterapi bagi anak yang mengalami kesulitan
mengunyah / menelan
PRINSIP PEMBERIAN MAKAN ANAK
70
LANGKAH PREVENTIF