Anda di halaman 1dari 12

TEORI

PERKEMBANGAN
TAHAPAN 5-8
Delapan tahap
ataus fase
perkembanga
n menurut
Erikson.
 Tahap ini merupakan tahap adolesen (remaja) 12-20 tahun.
 Tahapan membentuk identitas diri, ciri khas diri.

Tahap 5  Dorongan pembentukan identitas diri yang kuat di satu pihak,


rasa setia kawan dan toleransi yg besar terhadap kelompok
(Identity VS sebayanya

Identity  Individu harus mencapai tingkat identitas ego mengetahui siapa


diri kita dan bagaimana cara terjun ke masyarakat.
Confusion)  Jika tahap sebelumnya baik  identifikasi dimasa kanak-kanak
diintegrasi dg peranan social yg bagus
 Sebaliknya, IDENTITY CONFUSION / KEKACAUAN IDENTITAS
 Identitas ego lebih kuat disbanding kekacauan identitas  tidak
punya ruang toleransi thd masyarakat FANATISISME.

 Kekacauan identitas lebih kuat  MALIGNANSI / Pengingkaran

 Ritualisasi yang nampak dalam tahap adolesen ini menumbuhkan


ediologi dan totalisme.
 Masa dewasa awal, diusia 20-25 tahun.
 Ikatan dengan kelompok mulai longgar, mulai selektif, hanya
Tahap 6 membina hubungan intim dengan orang yang sepaham saja.
(Intimacy VS  Ingin mencapai kedekatan dengan orang lain, menghindar dari
sikap menyendiri.
Isolation)  Jika tidak punya kempuan untuk menjalin relasi dengan orang lain
 MERASA TERISOLASI.
 Kecendrungan maladiptif yang muncul : cuek, sudah merasa
bebas, dapat berbuat sesuka hati tanpa peduli dan bergantung
dalam segala bentuk hubungan.

 Sementara dari segi malignansi akan terjadi : keterkucilkan,


mengisolasi diri dari cinta, persahabatan, masyarakat. Dapat juga
muncul rasa benci dan dendam.

  keintiman dan isolasi, harus seimbang. Guna memperoleh nilai


positif : Cinta.
 Ritualisasi yang terjadi pada tahap ini yaitu adanya afiliasi dan
elitisme.

 Afilisiasi : suatu sikap yang baik dengan mencermin kan sikap


mempertahankan cinta yg dibangun dg sahabat, kekasih dll.

 Elitisme : sikap yang kurang terbuka dan selalu curiga.


 Pada tahap ini individu pakan mengalami adanya tuntutan untuk
membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian
masyarakat, dan manusia pada umumnya.
Tahap 7  Pengalamannya di masa lalu dapat menyebabkan individu mampu
berbuat banyak bagi kemanusiaan, khususnya bagi generasi yang
(Generativity akan datang.
VS Stagnation)  Tetapi bila dalam tahap-tahap silam ia memperoleh banyak
pengalaman negatif, maka ia mungkin terkurung dalam
kebutuhan dan persoalannya sendiri
 Maladaptif yang kuat akan menimbulkan sikap terlalu peduli,
sehingga mereka tidak punya waktu untuk mengurus diri sendiri.

 malignansi yang ada adalah penolakan. Jika tidak dapat berperan


secara baik dalam lingkungan kehidupannya, maka kehadirannya
ditengah-tengah kehidupannya kurang mendapat sambutan yang
baik.

 Seimbang mendapat nilai positif : Kepedulian.


 Ritualisasi dalam tahap ini: Generasional dan otoritisme.

 Generasional : hubungan yang terjalin baik antara orang orang


usia dewasa dengan generasi penerus.

 Otoritisme : orang dewasa merasa meiliki kemampuan lebih, lebih


berpengakaman akan memberikan segala aturan yang ada
dengan memaksa  orang desasa dan benerus tidak berlangsung
baik dan menyenangkan.
 Tahap terakhir, usia 60/65 tahun keatas.
 Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu.
Tahap 8 Kepuasaan akan prestasi, dan tidakan-tindakannya di masa lalu
(Intregrity VS akan menimbulkan perasaan puas.
 Bila ia merasa semuanya belum siap dan/atau gagal, akan timbul
Despair) putus asa, kekecewaan yang mendalam.
 Kesulitan dapat diatasi jika terdapat integritas menerima hidup.
 Jika tidak terdapat integritas  kecemasan.

 Integritas lebih kuatmaladiptif berandai andai.


 Kecemasan yang lebih kuat  sikap menggerutu, sumpah
serapah, meneyesali hidup.

 Seimbang  kebijaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Leptospirosis CBD
    Leptospirosis CBD
    Dokumen19 halaman
    Leptospirosis CBD
    humaira.izzati
    Belum ada peringkat
  • Materi Anemia
    Materi Anemia
    Dokumen27 halaman
    Materi Anemia
    humaira.izzati
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus
    Presentasi Kasus
    Dokumen36 halaman
    Presentasi Kasus
    humaira.izzati
    Belum ada peringkat
  • Presus THT
    Presus THT
    Dokumen38 halaman
    Presus THT
    humaira.izzati
    Belum ada peringkat
  • Longcase
    Longcase
    Dokumen16 halaman
    Longcase
    humaira.izzati
    Belum ada peringkat
  • AB Habitualis
    AB Habitualis
    Dokumen17 halaman
    AB Habitualis
    humaira.izzati
    Belum ada peringkat
  • Presus Obgn
    Presus Obgn
    Dokumen16 halaman
    Presus Obgn
    humaira.izzati
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen25 halaman
    Vertigo
    humaira.izzati
    Belum ada peringkat
  • Telaah Jurnal Neuro
    Telaah Jurnal Neuro
    Dokumen10 halaman
    Telaah Jurnal Neuro
    humaira.izzati
    Belum ada peringkat