Masa Praaksara di
Indonesia
Materi IPS Kelas 7 Semester Genap
Pertemuan Ke-3
NILAI BUDAYA
kebiasaan, kepercayaan (believe),
dan simbol-simbol, dengan
karakteristik tertentu yang bisa
Pengertian dibedakan satu dan lainnya
sebagai acuan perilaku dan
tanggapan atas apa yang akan
terjadi atau sedang terjadi.
(dosensosiologi.com)
Nilai-nilai budaya dan tradisi
apa saja yang dapat kita ambil
sebagai pelajaran dan suri
teladan dari kehidupan nenek
moyang di masa praaksara
1. Nilai Religius (Kepercayaan)
Di sini nenek moyang bangsa Indonesia telah meletakkan dasar-dasar suatu kepercayaan/keimanan
kepada kita. Walaupun kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat praaksara masih dalam tingkatan
rendah namun paling tidak mereka telah mengajarkan bahwa kekuatan ghaib memang ada, karena di
atas dunia ini masih ada sekelompok manusia yang tidak beriman dengan adanya Tuhan.
2. Nilai Gotong Royong
iikhwanartmy.blogspot.com
Masyarakat praaksara hidup secara berkelompok, mereka bergotong royong untuk kepentingan
bersama, contohnya membangun rumah, mendirikan bangunan-bangunan batu besar (megalithik)
yang dipastikan dilakukan secara bersama-sama.
Nilai keadilan sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat praaksara, yaitu adanya pembagian
tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan
kaum perempuan.
Hal ini mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak
dan kewajiban sesuai kemampuannya.
5. Tradisi Bercocok Tanam
tenses.co.id
Masyarakat praaksara untuk memenuhi memenuhi kebutuhan hidupnya dilakukan dengan bercocok
tanam. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat khas pertanian yang berupa beliung persegi
dan alat lainnya.
Hingga hari ini bercocok tanam atau bertani merupakan pekerjaan yang paling
banyak digeluti oleh bangsa Indonesia. Indonesia sampai saat ini masih merupakan
negara agraris yang menyerap tenaga kerja paling besar dibandingkan sektor
lainnya.
6. Tradisi Bahari (Pelayaran)
artikelsiana.com
Masyarakat praaksara telah mengenal ilmu astronomi. Ilmu ini sangat membantu pada saat mereka
berlayar dari pulau ke pulau dengan memakai perahu yang sangat sederhana. Perahu-perahu cadik
merupakan bentuk yang paling umum dikenal pada waktu itu. Perahu bercadik adalah perahu yang
kanan-kirinya dipasang alat dari bambu dan kayu agar perahunya tidak mudah oleng. Perahu
bercadik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masa praaksara, selain sebagai
sarana lalu lintas sungai dan laut, perahu ini juga berperan sebagai alat penyebaran budaya.
Terima Kasih
Shmady Web