Anda di halaman 1dari 13

PHYLUM PROTOZOA

D0SEN PENGAMPU : RENY SAFITA, M.PD

KELOMPOK 1:

1. FARDATUL UMAROH (207210030)


2. FERA DILA NINGSIH (207210072)
3. SUKMA DEWI (207210053)
4. IKMAL MAULANA LUKMAN (207210020)
A. PENGERTIAN PROTOZOA

Kata protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu “protos” yang berarti pertama dan “Zoon” yang artinya
hewan atau binatang. Jadi protozoa berarti hewan pertama sangat rendah dan bersel satu (unisel). Oleh sebab itu,
protozoa digolongkan sebagai mikroorganisme. Istilah protozoa sebenarnya bukan istilah taksonomik, tetapi
merupakan kelompok organisme tidak berklorofil yang mempunyai anggota sangat banyak dan beragam .
Ciri-ciri protozoa (Poristia Mirip Hewan) :
1.Organisme uniseluler ( bersel satu ).
2. Bersifat eukariotik ( memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran ).
3. Tidak memiliki dinding sel.
4. Heterotrof ( umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri ).
5. Hidup dengan sendiri ( soliter ) atau berkelompok ( koloni ).
6. Hidup bebas secara parasit, bebeas dan sporofit.
7. Memiliki alat gerak yang berupa silia, flagella dan pseudopodia.
8. Memiliki ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron.
B. HABITAT PROTOZOA
Protozoa hiup pada semua habitat yang memungkinkan hewan itu hidup, protozoa memerlukan lingkungan yang basah.
Misalnya dalam air, baik air tawar Maupun air bergaram, dalam tanah yang basah sampai kedalaman kurang lebih 20 cm, dalam
tubuh manusia atau hewan tingkat tinggi lainnya yang bercairan, dan semua tempat di mana saja. Tiap-tiap spesies mempunyai
Peranan dalam struktur tropik (makanan) atau siklus energi. Beberapa protozoa yang berflagella yang mengandung klorofil dapat
memfiksasi dan menyimpan energi dari matahari dalam bentuk bahan makanan.

Protozoa merupakan bahan penelitian yang baik karena hewan yang bersel tunggal itu menunjukkan Sifat-sifat benda hidup pada
umumnya. Protozoa untuk penelitian dapat diperoleh dengan mudah dari Perairan bebas yang banyak mengandung bahan sisa
tumbuhan dan hewan yang lapuk. Selain itu, dapat juga diperoleh dari tubuh hewan lain, misalnya dari kecoak dan lain-lainnya.
Menurut Irianto (2009), protozoa dalam pengambilan makanannya dilakukan dengan cara
berikut:
1. Holozoik, yaitu mengambil makanannya dari mikroorganisme lain seperti Bakteri atau
ganggang (alga).
2. Saprofit, yaitu mengambil makanannya dari bahan bahan hancuran Tumbuhan yang
ada disekitarnya.
3. Saprozoik, yaitu mengambil makanannya dari hewan hewan yang telah Mati.
4. Holozoik, yaitu dengan melakukan fotosintesis
C. MORFOLOGI PROTOZOA

Bentuk protozoa bermacam-macam, ada yang tidak tetap dan ada yang tetap. Bentuk yang tetap disebabkan protozoa telah memiliki
Pelliculus (kulit) dan beberapa mempunyai cangkang kapur, berflagella, bersilia, dan berspora. Sitoplasma protozoa sebagian besar tidak
berwarna, tetapi beberapa Spesies yang kecil, misalnya Stentor coeruleus berwarna biru dan Blepharusma laterita berwarna merah atau
merah muda. Dua bagian sitoplasma biasanya dibedakan bagian pinggiran yang disebut ektoplasma dan bagian sentral yang lebih padat
dan bergranula disebut endoplasma.
Nukleus protozoa umumnya hanya sebuah, tetapi ada juga yang lebih, misalnya Arcella vulgaris atau Opalina ranarum. Ciliata secara
umum mempunyai dua tipe nukleus dan ciri nukleus umumnya bulat, tetapi ada juga yang oval, misalnya pada Paramecium. Bentuk
seperti ginjal terdapat pada Balantidium coli. Sementara bentuk monilitiform terdapat pada Spirostomum.
Sebagai aturan umum, vakuola makanan dan vakuola kontraktil terdapat pada protozoa air tawar, tetapi tidak terdapat pada sebagian
besar protozoa yang hidup parasit dan hidup dalam air laut. Fungsi vakuola kontraktil di samping sebagai alat ekskresi juga berfungsi
sebagai pengatur tekanan osmosis tubuh.
Pada tubuh protozoa akan dijumpai plastida dan benda-benda sejenisnya, misalnya kromatofora, pirinoid, stigmata, pigmen, dan
alatalat simbiotik. Plastida sangat bervariasi, tetapi konstan pada tiap-tiap spesies yang berbeda. Kromatofora merupakan ciri khusus pada
protozoa yang holofitis. Alat gerak pada protozoa bermacam-macam dari yang sederhanaberupa pseudopodia sampai flagella dan silia.
Pseudopodia selalu dibentuk dari ektoplasma, walaupun endoplasma akan mengikutinya. Flagella dan silia merupakan ciri dari
mastigophora dan ciliata mempunyai kemiripan dalam ultrastruktur. Keduanya merupakan benang bergetar, tersusun atas 2 fiber pada
pusat dan 9 di kelilingnya yang timbul dari basal granula dari kinestom.
BEBERAPA CONTOH MORFOLOGI PROTOZOA

(Amoeba) (Flagelata)
(Cillia)
D. REPRODUKSI PROTOZOA

Protozoa dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Secara aseksual pada umumnya dengan melakukan pembelahan
biner. Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner diawali pada pembelahan inti
atau kariokinesis dan kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma ( sitokinesis ). Secara seksual ialah dengan cara penyatuan
gamet yang berbeda jenis Sehingga bisa menghasilkan zigot atau secara konjugasi ( penyatuan inti vegetatif Sel ), namun ada juga
Protozoa yang tidak melakukan reproduksi secara seksual Seperti Amoeba sp.
E. FISIOLOGI PROTOZOA

Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintesis, tetapi beberapa Protozoa dapat hidup pada lingkungan anaerobik, misalnya
pada saluran Pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk
metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen. Protozoa
umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa Organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis Maupun
pinositosis
Partikel makanan yang lebih besar dimakan Secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok
sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh
vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke
dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan
didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel.
Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang
disebut sitostom. Sitostom dapat digunakan untuk menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam
vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak di samping sitostom
F. KLAFIKASI PROTOZOA
Protozoa merupakan filum pertama dari dunia hewan. Bentuk tubuh Protozoa sangat beraneka ragam. Ada spesies yang mempunyai bentuk Tubuh
berubah-ubah dan ada pula yang bentuk tubuhnya tetap. Ada yang Mempunyai alat gerak dan ada yang tidak mempunyai alat gerak.
Berdasarkan perbedaan bentuk morfologinya serta macam alat geraknya, protozoa dibedakan menjadi 4 kelas sebagai berikut :
1. Rhizopoda atau Sarcodina
2. Mastigophora atau Flagellate
3. Sporozoa (apicomplexa)
4. Ciliata (ciliophora/infusoria)
G. MANFAAT PROTOZOA

Adapun manfaat protozoa bagi manusia menurut Wardiatno (2009), diantaranya :


1. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
2. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan.
3. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah
globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
4. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah
radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
5. Paramecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
6. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel
tunggal.
THANK YOU!!!!

Anda mungkin juga menyukai