Anda di halaman 1dari 22

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Pendahuluan
Persepsi Masyarakat
Terhadap Perencanaan
Pembangunan
Rel Kereta Api Tinjauan Pustaka
Rangkasbitung-Labuan
di Kecamatan Pandeglang

Metode Penelitian
Disusun Oleh:

Dede Ermalia (AP201710110)


Administrasi Publik
BAB I
PENDAHULUAN
Dasar Hukum

1. UU nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian


2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2009 tentang penyelenggaraan
Perkeretaapian
3. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2009 tentang penyelenggaraan Prasarana
Perkeretaapian
4. Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 60 tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis
Jalur Kereta Api
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan
Umum
6. Peraturan Presiden RI Nomor 62 Tahun 2018 Tentang Penanganan Dampak Sosial
Kemasyarakatan Dalam Rangka Penyediaan Tanah Untuk Pembangunan
Nasional.
Latar Belakang

Tidak ada pembangunan melalui sebuah perencanaan, karena


pembangunan harus dipersiapkan dan direncanakan sebaik baiknya untuk
mecapai tujuan. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya merupakan suatu
proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Muhamad mukmin (2017:4)

Terlepas dari sebuah perencanaan yang melibatkan publik maka


akan menimbulkan dampak persepsi yang berbeda dari setiap latar
belakang, dari sebuah perbedaan pendapat lahirlah konflik.
Menurut Stephen P.Robbins (2003: 169)
“persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan
menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna
kepada lingkungan mereka. Meski
demikian apa yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda dari kenyataan
obyektif.”
Tabel 1.1
Jalur KA Nonaktif Di Provinsi Banten

Tanggal & Tahun


Pembukaan Tahun
No. Lintas Panjang (KM) Penutupan

1. Cigading-Anyer Kidul 12 20 Des 1900 1981

2. Rangkasbitung-Labuan 56 18 Juni 1906 1984

3. Saketi-Bayah 89 1 April 1944 1951

Sejarah Singkat
Lintas kereta-api Rangkasbitung – Labuan, mulai
dioperasikan pada tanggal 2 Mei 1906 oleh
Staatsspoorwegen (SS). Selain ditujukan untuk membuka
keterpencilan daerah Banten, Jalur Rangkasbitung-Labuan
juga digunakan untuk pengangkutan hasil perikanan,
namun Pada masa penjajahan Belanda, lintas ini berada di
bawah pengelolaan Staatsspoor - en Tramwegen
(Westerlijnen) (SS-WL). Kemudian Stasiun Pandeglang
ditutup pada tahun 1984
Selama tidak difungsikan, banyak masyarakat memanfaatkan tanah
milik PT.KAI tersebut untuk mendirikan bangunan, bahkan
beberapa instansi pemerintah juga memanfaatkan tanah tersebut
untuk mendirikan kantor-kantor maupun Puskesmas. Merujuk pada
Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006, tentang pengadaan tanah
bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum adalah
dengan cara ganti rugi, dan sudah dijelaskan bahwa rel kereta api (di
atas tanah, di atas ruang tanah,ataupun ruang bawah tanah) termasuk
kedalam poin penjelasan kepentingan umum

Tabel 1.2
Daftar KK di Kecamatan Pandeglang Yang Menempati Asset
Tanah PT.KAI

No Kelurahan Kampung Jumlah KK

1 Kadomas 69
2 Kadomas Pakalongan 20
3 Sindang 4
4 Pasir Kalapa 4
5 Jajaway 1
Kabayan
6 Ciherang 1
7 Bengis 1
8 Kaducupu 18
9 Kalanganyar Sukajadi 8
10 Pasir Nangka 1
Total 127
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Terdapat masyarakat yang bermukim atau


bertempat tinggal di asset tanah PT. KAI
2. Kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah atau
PT.KAI dalam pengelolaan tanah bekas penginggalan
kereta api di Kecamatan Pandeglang
3. Terjadi perubahan waktu perencanaan realisasi
pembangunan Rel Kereta Api

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Persepsi masyarakat terhadap Perencanaan


Reaktivasi Pembangunan Rel Kereta Api di Kecamatan
Pandeglang?
BAB II
TINAUAN PUSTAKA
Definisi Pembangunan

Menurut Subandi (2011:9-11) mengemukakan bahwa:

“Pembangunan biasanya melekat dalam konteks kajian


suatu perubahan, pembangunan disini diartikan sebagai
bentuk perubahan yang sifatnya direncanakan; setiap orang
atau kelompok orang tentu akan mengharapkan yang
mempunyai bentuk lebih baik bahkan sempurna dari
keadaan yang sebelumnya; untuk mewujudkan harapan ini
tentu harus memerlukan suatu perencanaan. Pembangunan
secara berencana lebih dirasakan sebagai suatu usaha yang
lebih rasional dan teratur bagi pembangunan masyarakat
yang belum atau baru berkembang”.
Definisi Perencanaan

Menurut Tjokroamidjojo dalam Syafalevi (2011:28)


mengemukakan bahwa:

“perencanaan dalam arti seluas-luasnya merupakan


suatu proses mempersiapkan secara sistematis
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah
suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-
baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya
lebih efektif dan efisien”.
Definisi Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang


didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat indera atau juga disebut
proses sensoris. Namun proses itu tidak
berhenti begitu saja, melainkan stimulus
tersebut diteruskan dan proses selanjutnya
merupakan proses persepsi. Oleh karena itu
proses persepsi tidak dapat lepas dari proses
penginderaan, dan proses penginderaan
merupakan proses pendahulu dari proses
persepsi. Bimo Walgito (2004 : 87-88).
INDIKATOR PERSEPSI

Pemahaman

Penyerapan Penilaian

Persepsi

Bimo Walgito (2004:91)


Review Penelitian Terdahulu
KERANGKA PEMIKIRAN

IDENTIFIKASI MASALAH:
1. Terdapat masyarakat yang bermukim atau bertempat
tinggal asset tanah PT.KAI
2. Kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah atau
PT.KAI dalam Pengelolaan tanah bekas peninggalan
Kereta-api di Kecamatan Pandeglang
3. Terjadi perubahan waktu perencanaan realisasi
pembangunan Rel Kereta Api

PERSEPSI DAN PENILAIAN


MASYARAKAT TERHADAP
PERENCANAAN REAKTIVASI
INDIKATOR PERSEPSI PEMBANGUNAN REL KA DI
1. Penyerapan terhadap Rangsang KECAMATAN PANDEGLANG
2. Pengertian atau Pemahaman
3. Penilaian atau Evaluasi

METODE PENELITIAN
DESKRIFTIF KUALITATIF
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian

Desain Penelitian
Jenis Data
• Deskriptif Kualitatif
• Data Primer
• Data Sekunder
Informan Penelitian

No Asal Target Informan Jenis Jumlah


Informan Informan

1 Instansi Kepala Bidang Angkutan Umum Informan Kunci 1

    Kasi Angkutan Umum dan Perkeretaapian Informan Utama 1

2 Masyarakat Yang terkena penggusuran lahan Informan Tambahan 6

    Yang tidak terkena penggusuran Informan Tambahan 4

JUMLAH INFORMAN 12

Sumber: Penelitian 2021


VALIDITAS DATA

Triangulasi Sumber Triangulasi Teknik

Sumber Data A Observasi Partisipatif


(Informan Kunci)

Wawancara Sumber Data B Sumber Data Wawancara Mendalam


Mendalam (Informan Utama) (Informan)

Sumber Data C Dokumentasi


(Informan Tambahan)

Sumber: Sugiyono, 2019


TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis Data Model Interaktif

Pengumpulan Data
Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan
Kesimpulan
Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas


Perhubungan Kabupaten Pandeglang
yang berada di Sukamanah, Kec.
Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang,
Banten 42252 . Selain itu, peneliti juga
melakukan observasi di Kelurahan
Kadomas, Kelurahan Kabayan dan
Kelurahan Kalanganyar yang terletak di
Kecamatan Pandeglang, Kabupaten
Pandeglang untuk melakukan wawancara.
Waktu Penelitian

Waktu Penelitian
Uraian
N
Tahap Ma
o Nov Des Jun Jul Agt Sep
Persiapan r
 

1. Penentuan judul              

2. ACC Judul              
3. Penyusunan              
Seminar Proposal

4. Seminar Proposal              

5. Penelitian Lapangan              

6. Penyusunan BAB IV              
-V
7 Sidang              
Skripsi
TERIMA KASIH
To be continue..

Anda mungkin juga menyukai