Anda di halaman 1dari 17

Psikofarmaka

Obat psikofarmaka disebut juga sebagai obat psikotropika, atau obat


psikoaktif atau obat psikoteraputik. Penggolongan obat ini didasarkan
atas adanya kesamaan efek obat terhadap penurunan aatau
berkurangnya gejala. Kesamaan dalam susunan kimiawi obat dan
kesamaan dalam mekanisme kerja obat.

Obat psikofarmaka adalah obat yang bekerja pada susunan saraf


pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan
perilaku (mind and behavior altering drugs), digunakan untuk terapi
gangguan psikiatrik (psychotherapeutic medication).
Continue . . .
Obat psikofarmaka, sebagai salah satu zat psikoaktif bila digunakan secara salah (misuse) atau
disalahgunakan (abuse) beresiko menyebabkan gangguan jiwa. Gangguan mental dan perilaku
tersebut dapat bermanifestasi dalam bentuk :

Intoksikasi akut (tanpa Kondisi ini berkaitan dengan dosis zat yang digunakan (efek
atau dengan komplikasi) yang berbeda pada dosis yang berbeda).

Kondisi ini merupakan pola penggunaan zat psikoaktif yang


merusak kesehatan (dapat berupa fisik dan atau mental).
Penggunaan merugikan
Pada kondisi ini belum menunjukkan adanya sindrom
(harmful use)
ketergantungan tetapi sudah berdampak timbulnya
kelemahan/hendaya psikososial sebagai dampaknya.
Continue . . .
Kondisi ini ditandai dengan munculnya keinginan yang
Sindrom ketergantungan sangat kuat (dorongan kompulsif) untuk menggunakan zat
(dependence syndrome) psikoaktif secara terus menerus dengan tujuan
memperoleh efek psiko aktif dari zat tersebut. Kalau tidak
mendapatkan terjadi Sakaw

Keadaan putus obat Adalah gejala-gejala fisik dan mental yang timbul pada saat
(withdrawal state) penghentian penggunaan zat yang terus menerus dalam
jangka waktu panjang atau dosis tinggi.

Merupakan sekumpulan gejala-gejala psikotik yang terjadi


setelah penggunaan zat psikoaktif. Gejala psikotik ditandai
Gangguan Psikotik dengan adanya halusinasi, kekeliruan identifikasi, waham
dan atau ideas of reference (gagasan yang menyangkut diri
sendiri sebagai acuan).

Sindrom amnestik
Gangguan daya ingat jangka pendek (recent memory),
gangguan daya ingat jangka panjang (remote memory),
sedangkan daya ingat segera (immediate recall) masih baik.
Peran Perawat dalam Psikofarmaka

Perawat jiwa harus memiliki pengetahuan dan kompetensi yang luas.


Sehingga, dapat memberikan asuhan keperawatan pada oorang dengan
ganguan jiwa dengan berbagai cara . Peran perawat dalam menangani penyakit
neurobiologis paling utama antatra lain :
1. Pengkajian : Status mental / psikososial
2. Koordinasi treatman modalitas
3. Pemberian Obat / Terapi sesuai kompetensi keperawatan
4. Monitooring efek obat
5. Edukasi Pengobatan
6. Peneliti
Jenis-jenis Psikofarmaka
No Golongan Nama Obat Indikasi Efek Samping
Jenis Benzodiazepin (BZ) = • Anxietas • Mengantuk
diazepam, chlordiazepoxide, • Anxietas b/d Penyakit • Sedasi
lorazepam, clobazam, Medis • Kehilangan
bromazepam, oxasolam, • Gg. Kejang Keseimbangan
clorazepate, alprazolam, • Ketakutan sebelum • Pusing
Obat Prazepam Operasi • Mual
1. • Gg stress pasca • Sakit Kepala
Antianxietas
Jenis Non Benzodiazepin trauma • Anoreksia
(NBZ) = sulpiride dan • Insomnia
buspirone • Mudah marah
• Hiperaktivitas
Continue . . .
No Golongan Nama Obat Indikasi Efek Samping
Selective Serotonin • Depresi Akut • Gangguan gastro
2. Obat Antidepresan Reuptake Inhibitors • Pengobatan Depresi intestinal ( mual,
(SSRI) dan mencegah diare)
kekambuhan • Disfungsi seksual
Serotonin Antagonist Depresi bipolar Mulut kering
and Reuptake • •
• Gangguan panik • Takikardi
Inhibitors Gangguan Obsessive Retensi urine
(SARI) • •
kompulsif (OCD) • Disfungsi kognitif
Serotonin- • Gangguan ansietas • Pusing
Norepinephrine sosial & umum • Halusinasi
Reuptake Inhibitors • Waham/ delusi
(SNRI) • Hipotensi
Tricyclic • Insomnia
Antidepressan Drugs • Mengantuk
(TCA) • Penambahan berat
badan
Sekunder (Metabolit)

Monoamine Oxidase
Continue . . .
No Golongan Nama Obat Indikasi Efek Samping
• syndrome psikosis yg • Neurologis =
• Chlorpromazine, ditandai adanya kontraksi kelompok
• Haloperidol kendala berat dalam otot, leher,
• Perphenazine kemampuan daya punggung, mata
• Fluphenazine menilai realitas, • Behavioral = banyak
Obat anti • Fluphenazine decanoate fungsi mental, dan tidur, keletihan
3. Psikosis • Levomepromazine fungsi kehidupan • Autoimun =
• Trifluoperazine sehari-hari. pengelihatan kabur ,
• Thioridazine konstipasi, takikardi,
• Sulpiride retensi urine, mulut
• Pinozide kering
• Risperidone • Autonomik = pusing,
hipotensi
Continue . . .
No Golongan Nama Obat Indikasi Efek Samping
• Waham • Mual muntah
• Chlorpromazine • Halusinasi • Hipotensi
• Thioridazine • Gangguan berfikir • Kejang
• Clozapine formal positif • Sedasi
• Olazapine (Inkohern, Tidak
• Trifluoperazine sesuai)
• Thiothixene • Perilaku bizzar
4. Obat Antipsikotik Loxapine (gangguan

• Mesoridazine pergerakan,
• Perphenazine penurunan perilaku
• Fluphenazine siosial)
• Haloperidol • Afek datar
• Risperidone • Gangguan perhatian
Continue . . .
No Golongan Nama Obat Indikasi Efek Samping
• keadaan afek yang • Mulut kering
meningkat hampir setiap • Haus
hari selama paling sedikit • Gastrointestinal
satu minggu. distress (mual,
• Keadaan tersebut disertai muntah
paling sedikit 4 gejala • Diare
• Litium carbonate berikut:Peningkatan • Kelemahan otot
5. Obat Anti-mania • Haloperidol aktivitas, lebih banyak • Tremor halus
• Carbamazepine berbicara dari lazimnya, • Peningkatan berat
lompat gagasan, rasa harga badan
diri yang melambung, • Odem pada tungkai,
berkurangnya kebutuhan • Gangguan daya ingat
tidur, mudah teralih • onsentrasi pikiran
perhatian, keterlibatan menurun
berlebih dalam aktivitas.
Continue . . .
No Golongan Nama Obat Indikasi Efek Samping
• Indikasi penggunaan • susunan saraf pusat
obat ini adalah terutama pada saat
sindrom insomnia yang tidursehingga
dapat terjadi pada memudahkan
seperti : Gg. Bipolar, timbulnya koma
• Nitrazepam Maniac, insomnia • Resiko jatuh
• Triazolam situasional • Penurunan kesadaran
6. Obat Anti-Insomnia (penyesuaian dengan
• Estazolam
• Chloral hydrate anxietas), Gg.Jiwa
dengan insomnia.
Continue . . .
No Golongan Nama Obat Indikasi Efek Samping
• Diagnostik obsesif • Mengantuk
kompulsif dapat • Kewaspadaan
diketahui bila individu berkurang
sedikitnya dua • Kemampuan kognitif
minggu dan hampir menurun
• Clomipramine setiap hari • Mulut kering
• Fluvoxamine mengalami gejala • Retensi urin
7. Anti-obsesif kompulsif • Sertraline obsesif kompulsif. • Penglihatan kabur
• Fluoxetine • Konstipasi
• Paroxetine. • Gg.seksual
• Insomnia
Continue . . .
No Golongan Nama Obat Indikasi Efek Samping
• Anti-panik trisiklik • sindrom panik • Mengantuk
(impramine, • Kewaspadaan
clomipramine), panik merupakan gejala berkurang
• Anti-panik yang merupakan sumber • Kinerja psikomotor
benzodiazepine penderitaan (distress) menurun
(alprazolam) atau mengganggu • Kemampuan kognitif
• Anti-panik aktivitas sehari-hari menurun
8. Obat Anti-Panik RIMA/reversible (phobic avoidance) • Mulut kering
inhibitors of • Retensi urin
monoamine • Penglihatan kabur
oxydase-A • Konstipasi
(moclobmide) • Tremor halus,
• Anti-panik SSRI • Kejang
(sertraline, • Insomnia
fluoxetine,paroxet
ine, fluvoxamine)
Dokumentasi

Penting untuk didokumentasikan ketika merawat klien dengan


gangguan jiwa. Seperti :
1. Rasional untuk pengobatan atau perubahan dosis.
2. Melanjutkan penggunaan obat yg mempunyai efek samping
signifikan secara klinis
3. Rasional pemberian bersamaan
4. Pengetahuan, sikap dan preferensi klien dan keluarga
Praktek Keperawatan Kesehatan jiwa
Perawat jiwa harus menggunakan bukti dan pedoman klinis terbaru terhadap
teori-teori yang muncul dan pengobatan untuk gangguan jiwa/ penyakit jiwa.
Contoh :(Elektroconvulsive therapy, Restrain)
• Indikasi ECT :
Pada pasien depresi berat yang mengancam nyawa pasien, depresi yang
resisten terhadap terapi, bipolar yang gagal ditangani dengan
farmakoterapi , pasien yg sebelumnya berespon baik dengan ECT
(Dewasa dengan katatonik , depresi berat, Skizofrenia & bipolar )
• Kontra Indikasi ECT :
Tumor otak, gagal jantung, asma, glukoma, emboli paru
Perawat harus memiliki kompotensi dalam praktik pengobatan pada tingkat
lanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Ralph S.S., Rosenberg, M.C., Scroggins, L., Vassallo, B., Warren, J., 2005, Nursing Diagnoses : Definitions &
Classification, NANDA International, Philadelphia

Rawlins, R.P., Heacoch, P.E., 1993, Clinical Manual of Psychiatric Nursing, Mosby Year Book, Toronto Rawlins,
R.P., Williams,S.R., Beck, C.M.,1993, Mental Health Psychiatric Nursing a Holistic Life Cicle Approach, Mosby
Year Book, London

Stuart, G.W., Laraia, M.T., 1998, Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 6 th Edition, Mosby, St. Louis
Stuat, G.W., Sundeen, S.J., 1998, Keperawatan Jiwa, Buku Saku, Terjemahan Hamid, A.S., Edisi 3, EGC,
Jakarta

Stuart, Gall Wiscart and Sundeen, Sandra J. Pocket guide to psychiatric nursing (2 nd. Ed) Mosby Year Book,
St. Louis, baltimore. Boston Chicago. London. Sydney. Toronto.

Townsend, M.C. 1998. Diagnosis Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri: Pedoman untuk Pembuatan
Rincian Perawatan, Jakarta: EG
Terimakasih atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai