Anda di halaman 1dari 13

PRAPERADILAN

PRAPERADILAN

Kelom
pok 5
Adnan
Hosni
Mu
Sufyan barak
a
Khoiru ttauri
Urifatu n Nisa’
l umam
ah zv
Definisi
A. Pengertian
pasal 1 angka 10 jo pasal 77 KUHAP

Praperadilan merupakan wewenang pengadilan negeri untuk


memeriksa dan memutus.
a.Sah atau tidaknya suatu penangkapan atau penahanan.

b.Sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian


penuntutan.
c.Permintaan gantikerugian atau rehabiltasi bagiorang yang perkara
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
= bersifat limitative. Lihat pasal 95 (1) kuhap
Model Praperadilan
 Pengertian: Pasal 1 angka 10 jo Pasal 77 KUHAP
Dapat diartikan:
1. Tidak masuk ke dalam pokok perkara

2. Pemeriksaan secara administratif

3. Sifat peradilannya adalah quasi judicial

4. Merupakan kewenangan pengadilan negeri

5. Kewenangan terbatas
Tujuan praperadilan

 Tujuan utama dari praperdilan yaitu sebagai


perlindungan bagi setiap tersangka untuk mengetahui
sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,
penghentian penyidikan, penghentian penunytutan,
ganti kerugian dan rehabilitasi.
 Menurut R. Soepomo tujuan di adakannya Lembaga
praperadilan adalah demi tegaknya hukum, kepastian
hukum, dan perlindungan hak asasi manusia.
Dasar Pemikiran
a) Perlindungan atas Hak Asasi Manusia
b) Pengawasan horizontal antar kompartemen sub sistem
SPP
c) Pengawasan terhadap upaya paksa dan proses
penegakan hukum
d) Sumber acuan:
a) The Universal Declaration of Human Rights 1948

b) International convention on Civil and Political Rights


(ICCPR)  article 9 and article 14
e) Habeas Corpus Act
Beberapa Model

1. Dismissal Process: pemeriksaan formil pada pengadilan


tata usaha negara
2. Rechter Comissaris (Hakim Komisaris): hakim yang
mendapat tugas untuk menerima, memeriksa, dan
memberikan persetujuan atas permintaan upaya paksa
oleh aparat penegak hukum
3. Magistrate Judge
4. Judge d’instruction
5. Berbeda dengan Pre Trial dala sistem Common Law
Kewenangan Praperadilan
Prosedur Praperadilan
1. Diperiksa oleh hakim tunggal
2. Penetapan hari sidang 3 hari setelah penerimaan
Permintaan
3. Hakim mendengarkan para pihak (pemohon, termohon,
pejabat yang berwenang, saksi dan ahli)
4. Pemeriksaan paling cepat: dalam 7 hari harus di putus
5. Permintaan gugur apabila pemeriksaan pokok perkara
sudah dimulai
6. Tidak ada upaya hukum, kecuali putusan akhir untuk
putusan tidak sahnya penghentian penyidikan atau
penuntutan
Isi Putusan Praperadilan
Praktik Terkait Praperadilan
1. Upaya Hukum Biasa:
a. Banding
- ttg tidak sahnya Upaya paksa: TIDAK BOLEH
- ttg tidak sahnya Penghentian Penyidikan/Penuntutan:
meminta PUTUSAN AKHIR ke Pengadilan Tinggi (Final &
Binding)
b. Kasasi
- KUHAP: Tidak mengatur
- SEMA thn 1983: Tidak boleh (seblm kasus HR)
- Kasus Hendra Rahardja: Polri Kasasi ke MA &
diterima
- Kasus Baasyir: Kasasi PH Baasyir tidak dapat
diterima
- Kasus Newmont: Kasasi diterima
- UU 5/2004 Pasal. 45A: Kasasi dibatasi
2. Upaya Hukum Luar Biasa
Peninjauan Kembali
- KUHAP: Tidak Mengatur
- Praktek: Diterima
Selesai sudah presentasi
kelompok kami hari ini, seperti
kamu dan dia yang selesai tanpa
pernah di mulai

Hidup kesepian tanpa kekasih


Cukup Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai