(CONCURSUS)
KELOMPOK 6
Taufiq Hidayat
Wahyu Pratama Aditia
Ihsanol Bariyah
Diyah Desy Putri Purwasih
Syafira Nurul Azizah
CONCURSUS
CONCURSUS
IDEALIS
(pasal 63 KUHP)
PERBUATAN
BERLANJUT
(DELICTUM
CONTINUATUM)
(pasal 64 KUHP)
CONCURSUS
REALIS
(pasal 65 KUHP)
CONCURSUS IDEALIS
Adalah salah satu perbutan yang masuk kedalam lebih dari satu aturan pidana
Tetapi dilakukan dengan satu maksud.
Contoh:
A hendak menembak B yang berda dibalik kaca jendela. Ketika A menembak B,
Maka kaca jendela pecah. Perbuatan A selain melukai B juga menyebabkan
Pecahnya kaca jendela (tindak pidana perusakan)
Menurut pasal 63 ayat 1 digunakan sistem absorsi, yaitu hanya dikenakan satu
Pidana pokok yag terberat.
Selanjutnya, dalam pasal 63 ayat 2 terkandung adagium
“lex specialis derogate legi generali” ( aturan undang undang khusus meniadakan
Aturan umum)
Contoh:
Ada seseorang ibu melakukan aborsi atau penggguran kandungan. Maka perbuatan
Itu masuk dalam pasal 338 pembunuhan, 15 thun penjara, dan pasal 346 pengguran
Kandungan (aborsi), 4 tahun penjara.
Namun karena pasal 346 telah mengatur secara khusus tentang tindak pidana
Ibu yang menggugurkan kandungan, maka sanksi yng dikenakan terdapat dalam
Pasal 346 yaitu 4 tahun penjara’
PERBUATAN BERLANJUT
(DELICTUM CONTINUATUM)
Sistem absorpsi
apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan yang
merupakan beberapa delik yang masing masing diancam
dengan pidana yang berbeda, maka menurut sistem ini hanya
dijatuhkan satu pidana saja, yaitu pidana terberat walaupun
orang tersebut melakukan beberapa delik.
LANJUTAN..
Sistem kumulasi
Apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan yang merupakan
beberapa delik yang diancam dengan pidana sendiri-sendiri, maka
menurut sistem tiap-tiap pidana yang diancamkan terhadap delik-
delik yang dilakukan oleh orang itu semuanya dijatuhkan.
Sistem absorpsi diperberat
Apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan yang merupakan
beberapa jenis delik yang masing-masing diancam dengan pidana
sendiri-sendiri, menurut sistem ini hakikatnya hanya dapat
dijatuhkan 1 (satu) pidana saja yakni yang terberat,akan tetapi
dalam hal ini di perberat dengan menambah 1/3 (sepertiga)
LANJUTAN…
Sistem kumulasi terbatas
Apabila seseorang melakukan beberapa jenis perbuatan yang
menimbulkan beberapa jenis delik yang masing-masing
diancam dengan pidana sendiri-sendiri, maka menurut sistem
ini, semua pidana yang diancamkan terhadap masing-masing
delik dijatuhkan semuanya. Akan tetapi, jumlah pidana itu
harus dibatasi, yaitu jumlahnya tidak boleh melebihi dari
pidana terberat dtambah 1/3 (sepertiga)
LANJUTAN..
• Stelsel komulasi murni atau stelsel penjumlahan murni.
Menurut stelsel ini, untuk setiap tindak pidana diancamkan/dikenakan sanksi
masing-masing tanpa pengurangan. Jadi apabila seseorang melakukan 3 tindak
pidana yang masingmasing ancaman pidananya maksimum 5 bulan, 4 bulan
dan 3 bulan, maka jumlah komulasimaksimum ancaman adalah 12 bulan