Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan nya adalah bahwa dalam hukum pidana Indonesia, terdapat sistem pemidanaan yang

berkaitan dengan perbarengan perbuatan pidana, yang dikenal sebagai concursus. Concursus terjadi
ketika seseorang melakukan beberapa perbuatan pidana yang masing-masing perbuatan itu berdiri
sendiri sebagai tindak pidana.

Dalam KUHP, terdapat tiga stelsel pemidanaan yang berkaitan dengan concursus, yaitu absorpsi,
kumulasi, dan komulasi terbatas. Stelsel absorpsi mengharuskan hanya satu ketentuan pidana yang
diterapkan, yaitu ketentuan yang paling berat. Stelsel kumulasi memungkinkan pidana secara tersendiri
untuk setiap perbuatan pidana, namun semua pidana tersebut dijumlahkan dan diolah menjadi satu
pidana. Stelsel komulasi terbatas adalah bentuk antara dari kumulasi dan absorpsi, di mana pidana untuk
setiap perbuatan pidana diberlakukan secara terpisah namun dengan batasan tertentu.

Dalam concursus, terdapat juga sistem hisapan yang melibatkan perbarengan peraturan dan perbuatan
berlanjut. Pada perbarengan peraturan, hanya satu aturan pidana yang diterapkan, yaitu yang memiliki
ancaman pidana pokok paling berat. Pada perbuatan berlanjut, sistem hisapan umum diterapkan dengan
mengambil aturan pidana yang memiliki ancaman pidana pokok paling berat. Namun, terdapat juga
sistem hisapan khusus yang berlaku untuk tindak pidana yang disebutkan secara khusus oleh undang-
undang.

Concursus realis terjadi ketika seseorang melakukan beberapa perbuatan pidana yang masing-masing
berdiri sendiri sebagai tindak pidana. Dalam concursus realis, pemberian pidana dapat berbeda
tergantung pada jenis kejahatan. Jika kejahatan tersebut sejenis, dikenakan satu pidana dengan batasan
maksimum tertentu. Jika kejahatan tersebut tidak sejenis, semua jenis ancaman pidana dikenakan
dengan batasan maksimum tertentu. Untuk pelanggaran, dikenakan sistem kumulasi dengan batasan
maksimum pidana tertentu.

Kesimpulannya, sistem pemidanaan dalam perbarengan perbuatan pidana menurut KUHP melibatkan
absorpsi, kumulasi, dan komulasi terbatas. Terdapat juga sistem hisapan dalam perbarengan peraturan
dan perbuatan berlanjut. Concursus realis melibatkan pemberian pidana yang berbeda tergantung pada
jenis kejahatan atau pelanggaran yang dilakukan. Semua sistem ini diatur dalam KUHP untuk mengatur
pemberian pidana yang sesuai dalam kasus-kasus perbarengan perbuatan pidana.

Anda mungkin juga menyukai