Anda di halaman 1dari 25

TRANSFORMASI AKREDITASI

PADA ERA DISRUPSI 4.0

dr. KALSUM KOMARYANI, MPPM


Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan

Jakarta, 29 Juni 2022 1


Situasi dan Kondisi
Pelayanan Kesehatan
Indonesia

2
Angka Kematian Bayi di Prevalensi stunting Akses layanan primer
Indonesia 6X lebih tinggi Indonesia sangat tinggi di daerah timur
dibandingkan dengan dibandingkan dengan Indonesia sangat
negara maju1 negara lain2 terbatas
23 30

24 24
22 Papua Barat

13 Papua

7 7

6 3

Indonesia
Malaysia

Vietnam
Cuba
State

Philippine
Japan

Thailan
Unite
d

s
4

World Bank (2015), 90% dari 171 Ke camatan yang


mengestimasikan bahwa tidak memiliki puskesmas ada di
Rata-rata Indonesia
negara maju Indonesia kehilangan 2-3% dari Papua dan Papua Barat
PDB pertahun akibat stunting.2
per 1,000
populasi
1. Data Bank Dunia, Infant
Mortality
2. Data Prospera, Laporan
Stunting
Sumber: World Bank, 11
Prospera
0,4
Dokter per
1,18
Tempat tidur
1,000 per 1,000
populasi populasi
Rata- Rata- Rata- Rata-
1, rata 3, rata 3, rata 4, rata
2 Asia 20
2 OECD
3 Asia 20
8 OECD

Sumber: Kemenkes2019, 2020 physician density data and 2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU,
WHO 4
Rumah sakit masih memiliki antrean
yang sangat panjang untuk operasi
penyakit katastrofik seperti penyakit
jantung

~50,000 anak 4-12 bulan


dengan Penyakit Waktu tunggu
Jantung Bawaan antri operasi
(PJB) tidak
tertangani

5
Transformasi
Layanan
Kesehatan

236
3
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan ketahanan kesehatan
rujukan
a b c d a b
Penguatan
6 Peningkata Peningkatan Peningkatan
surveilans
kategori n akses dan ketahanan
berbasis lab
utama Edukasi Pencegahan Pencegahan kapasitas mutu sektor
dan
Kesehatan Primer Sekunder dan layanan farmasi &
ketahanan
kapabilitas sekunder & alat
tanggap
layanan tersier kesehatan
darurat
primer

4 Transformasi 5 Transformasi Transformasi


6
4 sistem 5 SDM 6 teknologi
pembiayaan Kesehatan kesehatan
kesehatan a Teknologi informasi b Bioteknologi

2
Strategi Transformasi Layanan
Rujukan

Peningkatan Perbaikan Program Sister Perbaikan


akses layanan Mutu Hospital Manajemen
melalui jejaring Layanan Keuangan
• Perbaikan Bekerja sama
rumah sakit kualitas layanan dengan RS luar
Meningkatkan
negeri untuk
rujukan RS di Indonesia
knowledge and kemampuan
• M eliputi perbaikan technology transfer manajemen
• M endorongkeuangan
RS BLU
layanan medis dan RS :untuk peningkatan
• Peningkatan jejaring hospitality layanan
RS rujukan terutama kinerja layanan dan
RS keuangan
untuk pelayanan 9
penyakit prioritas • M emperbaiki c a sh
• flow RS melalui
Pengembangan
perbaikan proses
fasilitas pelayanan
klaim JKN
rujukan di remote
area
8
Layanan telemedisin dimulai Dan berhasil
saat pandemi COVID-19 menjangkau…
1,075,413 421,211
Pasien menerima
WA Melakukan
Terdapat Triase

1,215,661 39%
Pasien menghubungi
Data Pasien Positif
layanan Telemedisin
Jabodetabek, Jawa Bali

397,851 374,874
Menerima e- Resep diproses KFA &
resep SC
94% 90%
melakukan tebus merupakan Paket
resep B

 Layanan telemedisin dibentuk untuk


mengurangi beban rumah sakit saat COVID-19 373,788
Paket Obat
 Mengurangi kemungkinan penularan COVID-19 Diterima
karena pasien tidak perlu keluar rumah untuk pasien
berobat atau mendapatkan layanan 75% berdomisili
kesehatan di Jabodetabek
5
58
*Periode 17 Januari s/d tanggal 10 April 2022, Hasil Tes PCR & 8
Strategi Mutu
Pelayanan
Rujukan

236
3
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
di Rumah Sakit
Mengoptimalkan upaya2 peningkatan mutu dan keselamatan pasien dalam upaya menurunkan angka
kematian, angka disabilitas dan meningkatkan kepuasan pasien (pelanggan)

Pelaksanaan akreditasi untuk seluruh Rumah Sakit

Meningkatkan cakupan pelaporan & hasil penilaian Indikator Nasional Mutu


dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dimasukan sebagai item dalam
Standar Akreditasi RS

Menyusun PNPK Bersama Organisasi Profesi sebagai pedoman penyusunan


PPK dan Clinical pathway RS

Melaksanakan audit klinis & audit medis secara berkala terhadap implementasi
PPK & Clinical Pathway yang mengacu pada PNPK

Melaksanakan Transformasi Akreditasi RS

11
• Kepatuhan kebersihan tangan • Kepatuhan waktu visite Dokter
1 7

Upaya Peningkatan
• Kepatuhan penggunaan APD • Pelaporan hasil kritis laboratorium
2 8
• Kepatuhan penggunaan formularium
• Kepatuhan identifikasi pasien
Mutu Rumah Sakit 3 9 nasional

• Waktu tanggap Operasi Seksio • Kepatuhan terhadap alur klinis (clinical


10 pathway)
4 sesarea emergensi
• Kepatuhan upaya pencegahan risiko
• Waktu tunggu rawat jalan 11 pasien jatuh
5
• Kecepatan waktu tanggap komplain
• Penundaan operasi elektif 12
6
Registrasi dan 13
• Kepuasan pasien
Lisensi sesuai
Regulasi 13
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT

Insiden
Keselamatan
Pasien
PENILAIAN
AKREDITASI
SARANA PRASARANA SDM TATA KELOLA DAN
ALKES
KESEHATAN KEPEMIMPINAN
Conti
nuo
Qual us
Impr ity
ovem
ent 550
0
PEMBINAAN & PENGAWASAN

PEMBINAAN PENGAWASAN

a. advokasi,
sosialisasi,
bimtek;
b. pelatihan &
peningkatan
PEMBINAAN kapasitas SDM PENGAWASAN
c. Monev

dilakukan oleh Menteri, Kepala dapat melibatkan


Dinkes Prov, dan Kepala Dinkes perhimpunan/asosiasi Fasilitas
Kab/Kota sesuai dengan tugas Pelayanan Kesehatan dan
dan fungsinya masing-masing. organisasi profesi yang terkait
Transformasi
Akreditasi &
Teknologi
Informasi

236
3
PENYELENGGARAAN AKREDITASI RUMAH SAKIT

2020 202 2023


2
PANDEMI COVID 19

• Pelaksanaan akreditasi
18 Februari 2022 Sampai Februari 2023
daring dan/atau luring
menyesuaikan situasi pandemi
di daerah

SE MENKES SE MENKES • Surat Pernyataan Komitmen


dan Sertifikat Akreditasi
No 455/2020 No 133/2022 dinyatakan masih berlaku 1
tahun terhitung SE ditetapkan

• Surat Pernyataan Komitmen Tidak memerlukan


masih dapat dipergunakan perpanjangan
untuk persyaratan sertifikat
kerjasama dengan BPJS akreditasi
sampai 1 tahun setelah SE
ditetapkan

48
Persentase RS terakreditasi menjadi Pandemi menyebabkan penundaan
indikator RPJMN proses akreditasi

Pemberlakuan SE 455/2020 menyebabkan


Target 2024: 100% RS terakreditasi
tidak adanya kegiatan akreditasi selama
~1,5 tahun
Capaian JUNI 22: 80% RS terakreditasi
(632 RS belum terakreditasi)
2,388 RS akan habis masa berlaku
akreditasinya pada akhir tahun 2022
Tingkat akreditasi nasional rs

Lulus
Perdana; Tingkat Risiko pasien JKN tidak dapat dilayani
645; 26% Paripurna;
906; 37%
bila masa berlaku akreditasi RS habis
sehingga RS tidak dapat meneruskan
kerjasama dengan BPJS

Tingkat
Dasar; 209;
8%
Tingkat Tingkat
Madya; 384; Utama; 334;
15% 13% 16
KESIAPAN PENYELENGGARAAN
AKREDITASI RUMAH SAKIT
TRANSFORMASI
AKREDITASI RUMAH SAKIT
01 04
TERBENTUKNYA 6 LEMBAGA PENYIAPAN
INDEPENDEN SURVEIOR
PENYELENGGARA AKREDITASI
AKREDITASI

02 PENYIAPAN SISTEM 05
PENETAPAN STANDAR INFORMASI DALAM
AKREDITASI (KMK PELAKSANAAN AKREDITASI
1128/2022) (SINAR)

03 06
PENGATURAN BIAYA TIM PEMBINAAN DAN
SURVEI AKREDITASI PENGAWASAN LEMBAGA
(KMK 1119/2022) AKREDITASI RUMAH SAKIT

PENANDATANGAN
SERTIFIKAT AKREDITASI
BERSAMA ANTARA
KEMENKES
Target
(MENGETAHUI) DAN 2024: 100% RS terakreditasi
LEMBAGA 5
58
8
DASHBOARD
SISTEM INFORMASI NASIONAL AKREDITASI RS (SINAR)
Tanggal update : 26 Juni 2022 Provinsi : all (multiple)

53 7 0 2482
RS Mengajukan ke LIPA RS sedang disurvey proses penerbitan sertifikat RS Terakreditasi

Peta sebaran persentase Rumah Sakit Terakreditasi

18
PELAKSANAAN AKREDITASI RS
(data pada SINAR)

PROSES
MENDAFTAR TERAKREDITA
NO LIPA SURVEI PENERBITAN
SURVEI SI
SERTIFIKAT
1 KARS 8 5 - 2
2 LARS - - - -
3 LARSI 27 2 - -
4 LAM KPRS 4 - - -
5 LARS DHP 10 - - -
6 LAFKI 4 - - -
JUMLAH 53 7 - 2

Ket : Data tgl 26 Juni 2022


19
PELAPORAN INSIDEN PELAPORAN
KESELAMATAN PASIEN INDIKATOR MUTU NASIONAL RS

20
Provinsi
Jawa Barat
Januari Februari Maret
141 140 114
April
99
Mei
100
Jumlah RS yang Melapor IKP 2022
Jawa Tengah 103 104 94 89 90
Jawa Timur 130 126 116 109 114
DKI Jakarta 110 109 84 77 60
Bali 38 36 29 39 32
Banten 27 25 20 16 15
Sumatera Utara 25 27 21 51 19
Sulawesi Selatan 25 25 20 20 16
Sumatera Selatan 27 29 19 4 32
Kalimantan Timur 17 18 15 9 14
DI Yogyakarta 27 22 18 18 22
Jambi 22 22 22 15 11
Riau 19 19 18 27 26
Aceh 15 16 12 10 10
Sulawesi Tenggara 10 10 8 6 8
Nusa Tenggara Timur 16 13 6 5
7
Sulawesi Tengah 26 26 25 22 26
Papua 8 10 4 5 4
Kalimantan Selatan 15 12 9 9 8
Bengkulu 14 16 17 16 18
Nusa Tenggara Barat 11 10 5 9 6
Lampung 31 28 25 19 22
Sulawesi Utara 22 19 20 14 17
Gorontalo 7 7 5 5 4
Papua Barat 4 6 4 3 4
Kalimantan Tengah 5 4 4 5 4
Maluku 4 3 3 4 4 i i
t r r r t t t t t
Kalimantan Utara 2 3 2 0 1 ara gah mu arta Bal te n tara atan atan mu arta mb Riau ceh gara mu gah pua atan kulu ara ung tara talo ara gah luku tara ara ara ung Riau tara ara
n i k n l l i k a A i n a n
g T e P e l ng a B m p i U o n a B e a U n B a B l i n U i B t
aB e T a Ba ra U i Se Se n T gya J e n ara si T
Kalimantan Barat 12 8 10 4 5
aw a T wa KI J te s ra ta o T S r
n Be gar La we s G o apu an
T M an ta e r Be ua ku es
t t a u
Sumatera Barat 12 10 9 9 12 J aw Ja D
J m
e
a w te a I
a
n Y e
i
s g w
n
g e
n ta
n g l a P n t an man ma gka pul al law
Kepulauan Bangka a
Su Sul um alim
D
l aw a Te Sul
a
i m
a
a Te Su i m
a
a li ali Su Ban Ke M Su
m
16 14 15 11 l l K K
S K Su u s Ka
s
Ka an
Belitung 15
N Nu au
Kepulauan Riau 5 5 5 3 2 l
e pu
Maluku Utara 2 2 2 1 2 K
Sulawesi Barat 1 2 2 1 0
Total 949 926 782 734 730 Januari Februari Maret April Mei
*Update Data 19 Juni 2022
No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei*
1 JAWA TIMUR 197 182 176 163 145 PELAPORAN INM RS 2022
2 JAWA BARAT 143 137 112 109 94
200
3 JAWA TENGAH 133 126 117 111 94
4 DKI JAKARTA 95 94 86 79 61 180
5 BANTEN 42 36 25 29 27
6 LAMPUNG 34 33 28 19 23 160
7 BALI 36 30 31 32 22
8 SUMATERA UTARA 32 31 26 25 21 140
9 D I YOGYAKARTA 31 28 18 22 22
10 SULAWESI SELATAN 26 25 21 22 17 120
11 SUMATERA SELATAN 27 25 18 25 21
100
12 R IAU 26 25 18 22 21
13 KALIMANTAN SELATAN 23 22 20 14 17 80
14 SUMATERA BARAT 21 19 17 16 13
15 BENGKULU 14 16 17 15 12 60
16 KALIMANTAN TIMUR 16 14 14 14 13
17 JAMBI 15 14 15 10 11 40
KEPULAUAN BANGKA
18 BELITUNG 16 14 16 10 11 20
19 NUSA TENGGARA TIMUR 15 14 13 9 4
20 ACEH 14 13 9 8 10 0
21 SULAWESI UTARA 11 11 13 11 9
R
U GA
H EN
A LI T A AN A N LU MB
I
U
R RA AT AT IAU AH KU RA
T
M T B R T T U A M A R R R G U
22 PAPUA 9 10 6 8 11 TI N N KA ELA ELA GK J TI U
T BA B A AN EN MA
L BA
A TE BA A S N A I N RA T A
23 KALIMANTAN BARAT 8 9 8 7 4 W A G
Y
A
S
N B E AR E S TA AU A N U
JA AW O G AW A L P
24 SULAWESI TENGGARA 8 8 7 9 1
J IY T E R NTA G L AN GG PU N
T PA
N M N A
I KE LIM
5 5
SU AL
25 NUSA TENGGARA BARAT 9 7 6 D MA A
IM TE T E
26 SULAWESI TENGAH 7 8 6 9 6 U L
S
KA SA K
SA KA
27 KEPULAUAN RIAU 6 7 4 4 4 U U
N N
28 GORONTALO 6 6 3 4 4
29 KALIMANTAN TENGAH 4 4 4 4 2
Januari Februari Maret April Mei
30 MALUKU UTARA 3 3 4 1 1
31 MALUKU 3 3 3 3 4
32 KALIMANTAN UTARA 0 1 2 2 3
33 PAPUA BARAT 1 1 1 3 3
34 SULAWESI BARAT 1 1 2 1 1
*Update Data 26 Juni 2022
Total 1032 977 866 825 717
PELAPORAN INM RS MEI 2022
Update Data 26 Juni 2022 No Provinsi Jumlah
1 JAWA TIMUR 145
Bulan MEI 2022 2 JAWA BARAT 94
3 JAWA TENGAH 94
Jumlah RS Melaporkan 717 4
5
DKI JAKARTA
BANTEN
61
27
6 LAMPUNG 23
7 BALI 22
Rata-rata Capaian INM RS Bulan Mei 2022 8 SUMATERA UTARA 21
9 D I YOGYAKARTA 22
Kepuasan pasien(>76.61%) 76.61 86.70 10 SULAWESI SELATAN 17
Kecepatan waktu tanggap terhadap Komplain (>=80%) 80 96.13 11 SUMATERA SELATAN 21
12 R IAU 21
Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh (100%) 100 95.71 13 KALIMANTAN SELATAN 17
14 SUMATERA BARAT 13
Kepatuhan terhadap clinical pathway (>=80%) 80 84.83
15 BENGKULU 12
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional/Formularium RS (>= 80 92.97 16 KALIMANTAN TIMUR 13
80%)
17 JAMBI 11
Pelaporan hasil kritis laboratorium (100%) 100 96.94 18 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 11
Kepatuhan waktu visite dokter (>=80%) 80 81.06 19 NUSA TENGGARA TIMUR 4
20 ACEH 10
Penundaan operasi elektif (<5%) 58.60 21 SULAWESI UTARA 9
22 PAPUA 11
Waktu tunggu rawat jalan (>=80%) 80 79.26
23 KALIMANTAN BARAT 4
Waktu tanggap seksio sesarea emergensi (>80%) 80 79.30 24 SULAWESI TENGGARA 1
25 NUSA TENGGARA BARAT 5
Kepatuhan identifikasi pasien (100%) 100 96.99
26 SULAWESI TENGAH 6
Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (100%) 100 93.99 27 KEPULAUAN RIAU 4
28 GORONTALO 4
Kepatuhan Kebersihan Tangan (>=85%) 85 88.22 29 KALIMANTAN TENGAH 2
0 50 100 150 200 250 30 MALUKU UTARA 1
31 MALUKU 4
32 KALIMANTAN UTARA 3
Target Capaian 33 PAPUA BARAT 3
34 SULAWESI BARAT 1
*N/A diexlude dalam perhitungan rata-rata capaian
Grand Total 717
Harapan pemerintah dalam
Transformasi Akreditasi

 Terwujudnya peningkatan mutu layanan rumah sakit


dengan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar dan
melindungi pasien, petugas dan pemilik
 RS di Indonesia mampu berkompetisi dalam skala regional
dan internasional
 Peran aktif klinisi dan peneliti untuk melakukan riset
dengan output inovasi layanan dan produk kesehatan
 Perbaikan layanan medis melalui implementasi Clinical
pathway/panduan praktik klinik dan audit medik berkala

24
TERIMAKASIH

25

Anda mungkin juga menyukai