Anda di halaman 1dari 23

POCQI – Langkah 2

Analisa mendalam dan Pengumpulan


informasi/data dasar mutu pelayanan

1
Langkah 2 - POCQI

B. Menganalisis
dan mengukur
A. Analisa kualitas
mendalam pelayanan

2 – UNICEF for every child


A. Analisa mendalam
 Mengeksplorasi penyebab masalah secara detail
 Membantu kita untuk fokus terhadap hal-hal yang menjadi area di
bawah kendali kita
 Memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan
masukan terhaap peran yang mereka jalani dalam proses ini
 Membantu kita untuk memahami apa yang terjadi dalam suatu sistem
kesehatan dan mengidentifikasi alternative pemecahan masalah

3 – UNICEF for every child


Bagaimana melakukan analisa mendalam?

Tools yang digunakan:


 Fishbone / Tulang ikan
 Five whys / Root cause analysis
 Process flowchart
 Pareto principal

4 – UNICEF for every child


Fishbone / Tulang Ikan
• Mengidentifikasi keseluruhan faktor yang berkontribusi
terhadap permasalah mutu pelayanan kesehatan yang
dihadapi: orang, sarpras/tempat, prosedur, kebijakan, dll
Policy People
Major influence
Minor influence

Problem
Major influence
Minor influence

Procedure Place

5 – UNICEF for every child


Five whys / Root cause analysis
• Memahami mengapa terjadi seperti itu?
Ibu tidak menyusui bayinya – Why/Kenapa?
Ibu merasa tidak nyaman melepaskan pakaiannya – Why/Kenapa?
 Pakaian yang digunakan ibu saat melahirkan  Tidak tersedia ruangan yang memastikan privasi
memiliki kancing dibagian belakang. Hal ini ibu untuk menyusui – Why/Kenapa tidak
membuat ibu sulit membuka pakaian dan tersedia ruangan yang memberikan privasi bagi
merasa tidak nyaman – Why/Kenapa ibu harus ibu untuk menyusi?
mengenakan pakaian yang demikian?

 Pakaian tersebut yang tersedia untuk pasien  Tidak tersedia tirai atau pembatas ruangan
yang menjalani prosedur medis di rumah sakit yang tertutup sehingga memberikan privasi
ini – Why/Kenapa penanggung jawab untuk menyusui – Why/Kenapa tidak
perbekalan kesehatan tidak menyediakan tersedia tirai atau pembatas ruangan yang
pakaian yang nyaman untuk menyusui? memberikan privasi bagi ibu?
 Tidak ada yang meminta untuk pengadaan  
pakaian yang berbeda untuk ibu melahirkan

6 – UNICEF for every child


Pareto principle/Prinsip Pareto
• 80% permasalahan disebabkan oleh 20% penyebab

7 – UNICEF for every child


Pareto principle/Prinsip Pareto
Pareto Principle, contoh: kesalahan pemberian obat
96 98 99 100
100 90 93
80 86
80 65
60 45 80% masalah disebabkan
oleh 30% of penyebab
40
20 v
0

% Cum %
8 – UNICEF for every child
Proses flowchart
Bagaimana menyusun flow chart proses
1. Tentukan awal dan akhir dari suatu proses
2. Identifikasi langkah-langkah dari proses yang berjalan selama ini
3. Hubungkan langkah-langkah dengan tanda panah yang menunjukan arah
proses
4. Review flow chart untuk melihat apakah langkah-langkah tersebut sudah
berurut secara logis untuk mencapai titik akhir dari proses secara efisien:
apakah ada urutan yang salah, apakah ada langkah yang tidak perlu, apakah
ada langkah yang belum ada namun seharusnya ada?

9 – UNICEF for every child


Bagaimana menyusun Flow chart
 Awal dan akhir menggunakan bentuk oval
 Langkah proses menggunakan bentuk Step
kotak
 Satu arah alur menunjukan satu langkah Yes
Option
dan selanjutnya
 Dua arah alur menunjukan pilihan langkah No
selanjutnya yang berbeda, menggunakan
bentuk diamond Cloud
 Satu arah alur dengan langkah awan step

menunjukan langkah yang kurang jelas


dalam pelaksanaannya

10 – UNICEF for every child


Contoh tujuan peningkatan mutu (QI):
“meningkatkan persentase ibu melahirkan yang
mendapat uterotonic dalam satu menit setelah
persalinan pervaginam dari 50% menjadi 100%
dalam 4 minggu”

Dalam analisa Process Flowchart di atas,


Injeksi oksitosin dalam 1 menit merupakan
langkah yang belum jelas penerapannya dan
ingin diperbaiki untuk menurunkan PPH
11 – UNICEF for every child
Berdasarkan hasil Analisa Process Flowchart di atas,
menurut Anda apa saja yang menjadi penyebab anak
mengalami hipotermia?
12 – UNICEF for every child
Key tips
 Analisis membantu kita untuk mengidentifikasi beberapa penyebab permasalahan
yang terjadi
 Fokus untuk penyebab-penyebab yang berada dalam kontrol kita, dan memungkinkan
untuk kita atasi
 Upayakan menemukan hambatan-hambatan yang menjadi penyebab utama dari
permasalahan tersebut
 Gunakan tools-tools yang ada untuk memicu diskusi dalam tim
 Libatkan seluruh tim dalam analisis
 Pikirkan bagaimana me-re-organisasi dapat membantu menyelesaikan masalah

13 – UNICEF for every child


B. Menganalisis dan mengukur kualitas pelayanan

 Bagaimana menyusun indikator proses dan indikator outcome pelayanan


 Bagaimana menggunakan indikator untuk menilai progress upaya
perbaikan

14 – UNICEF for every child


Mengapa harus diukur?
 Mengetahui kondisi sebelum diintervensi dan sesudah diintervensi,
apakah ada perbaikan?
 Membantu kita mengetahui bagaimana progress kita dalam mencapai
target
 Data bersifat objektif – membantu untuk mengkomunikasi kepada pihak
lain atau ke sesame anggota tim
 Membantu kita membandingkan bagaimana kita melaksanakan
perubahan dalam periode waktu tertentu
 Data dapat kita bandingkan dengan unit lain

15 – UNICEF for every child


Indikator Proses dan Indikator Outcome
Indikator mengukur rate/ratio atau proporsi

 Mengukur proses: proses pelayanan yang diberikan/kegiatan yang dilakukan:


 mencuci tangan untuk mencegah infeksi dan penyebarannya

 Mengukur outcome: hasil/dampak pada pasien dari pelayanan yang diberikan


 insiden infeksi pada pasien di ruang rawat

16 – UNICEF for every child


Menyusun Indikator
Bayi lahir Bayi mendapat perawatan Hasil

DENOMINATOR PROSES Keluaran

• Jumlah bayi • Jumlah bayi • Jumlah bayi


baru lahir dikeringkan hipotermi
segera dalam 60
menit
pertama

Indikator proses: jumlah proses pelayanan dibagai denominator

Indikator Keluaran: jumlah hasil dibagi denominator

17 – UNICEF for every child


Contoh indikator yang baik

Indikator Proses: persentase atau proporsi bayi dikeringkan segera


setelah lahir
 Numerator: Jumlah bayi yang dikeringkan segera setelah lahir
 Denominator: Jumlah bayi baru lahir
 Sumber: register kamar bersalin
 PJ: Perawat kamar bersalin
 Frekuensi: review setiap selesai shift atau tiap hari

18 – UNICEF for every child


Contoh indikator yang baik

Indikator Keluaran: persentase atau proporsi bayi Hipotermia satu jam


setelah lahir
 Numerator: Jumlah bayi yang Hipotermia
 Denominator: Jumlah bayi baru lahir
 Sumber: register kamar bersalin
 PJ: Perawat kamar bersalin
 Frekuensi: review setiap selesai shift atau tiap hari

19 – UNICEF for every child


Plotting grafik sesuai perkembangan waktu
 Judul: dirumuskan dengan jelas dan menunjukan “apa” dan “kapan”
 Aksis X dan Y menggunakan skala yang jelas dan menunjukan label
indicator
 X axis: Periode waktu- hari/minggu/bulan
 Y axis: pengukuran dalam %, proporsi
 Anotasi/catatan
 Nilai Numerator dan denominator diperlihatkan

20 – UNICEF for every child


Grafik seri waktu:
Indikator Proses: Persentase bayi mendapat skin to skin segera
Indikator Output: Persentase bayi dengan suhu tubuh di bawah 35,5

21 – UNICEF for every child


Key Tips:
 Penting untuk menelaah perkembangan data dalam kurun waktu tertentu
 Pengukuran perkembangan lebih baik dilakukan lebih sering (harian atau
mingguan)
 Cukup mengumpulkan data yang memang akan digunakan
 Jangan terbebani dengan pengumpulan data yang banyak
 Jika memungkinkan, gunakan data yang telah ada dalam system pencatatan
di rumah sakit

22 – UNICEF for every child


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai