Anda di halaman 1dari 12

BAB VII

BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK,


KULTURAL, SERTA KONTEKS KONTEMPORER PENEGAKAN HUKUM
YANG BERKEADILAN?

Disusun oleh:
SOMAYANI (2207125345)
TENGKU ALYA (2207112805)
MUHAMMAD ARIF FADHILLAH (2207111495)
ANDO ABIGAIL (2207112910)

DOSEN PENGAMPU: Drs. SUPRASMAN, M.M

KELAS: B
JURUSAN: S-1 TEKNIK SIPIL
TERIMAKASIH
PERTANYAAN?
HADY SYAFRIZAL (KELOMPOK 8)
Bagaimana jika lembaga peradilan tidak menjalankan
tugas dan wewenang sesuai yang ada?

Maka di negara ini akan terjadi kekacauan hukum yang dimana masyarakat tidak akan
percaya lagi kepada lembaga peradilan yang ada sehingga sulit mencari keadilan dan
kesejahteraan hidup dalam bermasyarakat. Kemudian akan sering terjadi diskriminasi
dilingkungan masyarakat. Diskriminasi sosial adalah terjadinya perlakuan berbeda
terhadap sesama manusia berdasarkan kedudukan sosial.

Hal ini terjadi karena ada beberapa kelompok mayoritas yang menyudutkan suatu
kelompok minoritas dan akan ada kelompok yang merasa memiliki kekuasaan sehingga
dapat bertindak seenaknya kepada kelompok minoritas yang berbeda. Kemudian
masyarakat akan kesulitan mencari keadilan dan kesejahteraan hidup karena tidak
mempercayai lembaga peradilan.
OSLAN PARNINGOTAN.S (KELOMPOK 7)
Aspek apa yang dapat menimbulkan seorang oknum penegak
hukum bisa melakukan penyimpangan dalam hukum sendiri?

-kualitas penegak hukum yang kurang. Tidak sesuai dengan prinsip the right man in the
right place

-komitmen atau pendirian penegak hukum terhadap penegakan hukum yang rendah
sehingga rentan terhadap praktek KKN

-kekuasaan penegak hukum yang besar sehingga memiliki potensi untuk bertindak
sewenang-wenang

-mekanisme atau proses hukum yang tidak transparan sehingga memberi kesempatan
melakukan penyimpangan dalam hukum
HAFIDZ ABRAR RIDWAN (KELOMPOK 5)
Apa saja upaya pemerintah dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang sudah dijelaskan?

Upaya pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan penegakkan hukum adalah Pemerintah


berupaya untuk merubah dan memperbaiki sistem peradilan itu sendiri. Pemerintah meningkatkan
pengawasan dalam proses peradilan secara transparan untuk memudahkan partisipasi masyarakat
dalam rangka pengawasan dan pembenahan terhadap sistem manajemen dan administrasi peradilan
secara terpadu.

Pemerintah juga meningkatkan kesejahteraan hakim dan aparat penegak hukum lainnya seperti
jaksa, Polisi dan PNS melalui peningkatan gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya sampai dengan
tingkat pemenuhan kebutuhan hidup yang disesuaikan dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab
kerja yang dibebankan. Dan juga pemerintah Meningkatkan kualitas hakim dalam melakukan
penemuan hukum baru melalui putusan- putusan pengadilan (yurisprudensi) yang digunakan sebagai
dasar pertimbangan hukum, yang dapat digunakan oleh aparat penegak hukum dilingkungan
peradilan.
MUTIARA DEVINA (KELOMPOK 4)
Bagaimana upaya mewujudkan sistem hukum nasional yang
bersumber pada pancasila dan UUD 1945?

Diperlukan analisis, evaluasi, serta pembaharuan materi hukum yang berpedoman pada pancasila dan
uud 1945, serta sejalan dengan kondisi masyarakat yang dinamis

Pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana yang mendukung jalannya proses hukum
nasional

Pemilihan aparatur penegak hukum yang berkualitas dan berintegritas, serta selalu melakukan
pembinaan aparatur penegak hukum yang sudah ada.

Aktif memberikan penyuluhan dan penjelasan hukum kepada masyarakat agar semakin sadar dan
taat hukum
SAID ABDILLAH ARMI (KELOMPOK 3)
Bagaimana sistem peradilan hukum yang ada di Indonesia
saat ini?

Sistem peradilan hukum di Indonesia saat ini dibedakan menjadi lima lingkungan peradilan, yaitu
peradilan Umum (Sipil), Peradilan tata usaha negara, peradilan agama, peradilan militer (Khusus)
dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)

- Peradilan umum adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang menjalankan
kekuasaan kehakiman bagi sebagian rakyat pencari keadilan pada umumnya. Peradilan umum
meliputi: Pengadilan Negeri, berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota, dengan daerah hukum
meliputi wilayah kabupaten/kota

- Peradilan Tata Usaha Negara adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang
melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha
Negara. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dan
daerah hukumnya meliputi wilayah kabupaten/Kota.
- Pengadilan Agama adalah salah satu diantara empat lingkungan peradilan negara, tempat daya
upaya mencari keadilan atau penyelesaian perselisihan hukum perdata yang dilakukan dengan me-
rujuk kepada peraturan-peraturan Syariat Islam dalam Agama Islam oleh kekuasaan kehakiman
Hukum Islam di Indonesia yang sah di Indonesia.

- Peradilan Militer merupakan pelaksanaan kekuasaan kehakiman di lingkungan Angkatan


Bersenjata untuk menegakkan hukum dan keadilan dengan memperhatikan kepentingan
penyelenggaraan pertahanan keamanan Negara.
Pengadilan militer dibagi berdasarkan pangkat militer menjadi:
• Pengadilan militer
• Pengadilan militer tinggi
• Pengadilan militer utama
• Pengadilan militer pertempuran

- Pengadilan Tindak Pidana Korupsi adalah Pengadilan Khusus yang berada di lingkungan Peradilan
Umum. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi merupakan satu-satunya pengadilan yang berwenang
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana korupsi.
RALFRENDRI TRIANDA (KELOMPOK 2)
Bagaimana tindakan dan upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum sehingga masyarakat
merasa memperoleh perlindungan akan hak dan kewajiban?

Masyarakat diberi jaminan perlindungan hukum oleh pemerintah sesuai dengan Pasal 28D ayat (1)
UUD 1945 bahwa setiap orang berhak diakui serta mendapatkan jaminan perlindungan hukum yang
sama di mata hukum. *Oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir untuk mendapatkan hak
untuk kepastian hukum sebab pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan akan hal tersebut

Pembentukan lembaga hukum yang berintegritas dan saling bersinergi baik contohnya komisi yudisial
sebagai checks and balances kekuasaan kehakiman dan untuk menghindari terjadinya "abuse of
power". Selain itu KY juga berfungsi sebagai katalisator, yaitu mendekatkan masyarakat pencari
keadilan dalam mendapatkan keadilan melalui peradilan bersih, transparan, independen dan
berkeadilan.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aparatur penegak hukum dalam menyusun peraturan
perundang-undangan secara terencana, sistematis, terarah, dan terpadu dalam rangka pembentukan
Peraturan Perundang-undangan yang implementatif, baik dari segi hukum maupun praktis. Sehingga
masyarakat lebih mengerti akan hukum
ADIB NABIL GHALY (KELOMPOK 1)
Bagaimana cara penegakan hukum yang berkeadilan di Indonesia seperti
yang kita tahu hukum di Indonesia tumpul ke atas dan runcing ke bawah
padahal negara Indonesia adalah negara hukum yang sesuai UUD?

Penegakkan hukum di Indonesia terkesan masih berat sebelah, hukum di Indonesia ini masih tumpul
ke atas tetapi tajam kebawah. Maksudnya penegakkan hukum di Indonesia tidak sama antara rakyat
kecil dan para pejabat Negara. Para koruptor di negeri ini hanya diberi hukuman 3 tahun penjara,
sedangkan seorang yang mencuri sandal saja dapat dihukum berat. Hal ini jelas melanggar UUD pasal
28 D ayat satu yang berbunyi

‘Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum’

Dari ayat tersebut sudah sangat jelas bahwa setiap orang berhak diperlakukan sama dihadapan
hukum. Tidak peduli status sosialnya, baik dia pemulung sampai presidan sekalipun harus
diperlakukan sama dihadapan hukum.
Solusinya adalah memaksimalkan kembali fungsi aparat penegak hukum dan memperberat hukuman
bagi koruptor dan penerima suap serta mencopot semua aparat Negara yang terbukti melakukan
korupsi dan menerima suap. Dan juga setiap warga negara wajib menaati UUD pasal 28 D ayat 1.

Jika hal tersebut dapat dilaksanakan maka tidak akan ada lagi kasus hukum yang berat sebelah, dan
HAM tentang perlakuan yang sama didepan hukum dapat terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai