Anda di halaman 1dari 20

UNTUNG & RUGI

1. Sartika sari​
2. Siti hartati
3. Salomina since ullo
4. Martina dow
5. Indri sigar
Permasalhan yang berhubungan dengan bunga tunggal

apa itu bunga tunggal dalam Matematika?

Bunga tunggal adalah bunga yang tidak mengalami peningkatan jumlah pada

setiap periode yang ditentukan. Jadi, yang dikenai bunga cukup tabungannya saja,

bunganya nggak ikut berbunga seperti pada bunga majemuk. 

Comtohnya seperti pada saat kita menabunga di bank.


Rumus bunga tunggal 3

RUMUS
bunga dalam waktu
tertentu
PERMASALAHAN

hitung jumlah bunga yang didapatkan Siska setelah 4 tahun dengan jumlah
tabungan Rp45.000.000,00 kalau bank memberikan bunga sebesar 10% per
tahun.
5

PERHITUNGAN PRESENTASI UNTUNG & RUGI


RUMUS PERSENTASE KEUNTUNGAN

Persentase untung = (Besar keuntungan/modal) x 100%

RUMUS PRESENTASE KERUGIAN

Persentase rugi = (Besar kerugian/modal) x 100%


Cara Menghitung Persentase Kerugian
 
Agar lebih memahami bagaimana cara menghitung persentase kerugian, kami
menyertakan contoh perhitungan di bawah ini!
 
Tuan B membeli mesin produksi barang seharga Rp. 150.000.000. Namun,
ketika mesin datang, ternyata tidak sesuai dengan ukuran sehingga Tuan B harus
membeli lagi mesin yang lain.
 
Namun, Tuan B sudah menjual mesin yang dibelinya dengan harga Rp.
140.000.000. Jadi berapa persentase kerugian yang ditanggung oleh Tuan B?
PENYELESAIAN

Harga beli = 150.000.000


Harga jual = 140.000.000
Kerugian = Harga Beli – Harga Jual
Kerugian = 150.000.000 – 140.000.000
Kerugian = 10.000.000
Kerugian yang ditanggung oleh Tuan B sebesar 10.000.000.
Persentase kerugian = Besar Rugi : Harga beli x 100%
% Rugi = 10.000.000 / 150.000.000 x 100%
%Rugi = 0, 067 x 100 %
%Rugi = 6,67%
CARA MENGHITUNG KEUNTUNGAN

Dealer mobil bekas membeli sebuah kendaraan seharga Rp. 22.500.000. Kemudian mobil
tersebut dijual seharga Rp. 27.000.000 seminggu kemudian. Hitung keuntungan penjualan
mobil dan nyatakan sebagai persentase dari harga pembelian.
 
Jawaban:
Harga beli mobil = Rp. 22.500.000
Harga jual mobil = Rp. 27.000.000
Harga jual > Harga pokok, jadi:
Keuntungan = 27.000.000 – 22.500.000
Keuntungan = Rp. 4.500.000
% Keuntungan= (4.500.000 : 22.500.000) x 100% = 20%
Jadi, keuntungan yang diperoleh adalah 20%.
 Cara Menghitung Harga Beli dan Harga Jual

Jadi, yang namanya harga penjualan merupakan harga yang dibebankan kepada

pembeli untuk mendapatkan suatu barang. Sementara itu, kalau harga


pembelian adalah harga yang dikeluarkan ketika kita hendak membeli suatu
barang.

Contoh, Misalnya, kita pergi ke sebuah toko buku. Terus, kita lihat ada buku yang
kita suka banget. Harga buku tersebut yakni Rp100.000. Nah, karena kita suka
banget sama buku ini, kita memutuskan untuk membelinya. Kemudian, kita pergi
ke kasir dan membayar buku tersebut seharga Rp100.000. 

Satu bulan kemudian, karena kita sudah selesai membaca buku tersebut. kita jual
deh buku tersebut ke teman sekelas seharga Rp75.000,00.
Nah, dari contoh di atas, kira-kira mana yang harga jual dan mana yang harga beli? 

Jadi Harga jualnya yakni Rp75.000 sedangkan harga belinya Rp100.000. Sampai sini, kita sudah paham kan apa
yang dimaksud dengan harga beli dan harga jual?
Nah, berikut ini merupakan rumus harga jual dan harga beli.
1. Ibu Susi membeli 4 rak telur dengan harga Rp21.000,00/rak dan setiap rak berisi 30 butir telur. Kemudian, Ibu
Susi menjual kembali telur tersebut dan mendapat keuntungan sebesar Rp500,00/butir telur. Berapakah harga jual
telur seluruhnya?

Oke, pertama-tama kita tulis dulu apa yang diketahui di soal. 


1 rak → berisi 30 butir telur
1 rak → Rp21.000,00
1 butir telur → untungnya Rp500,00
Karena yang ditanya berapa harga jual telur seluruhnya, kita hitung dulu berapa banyak telur yang dimiliki Ibu Susi.
Total telur = 4 x 30 = 120 butir telur
Kemudian, hitunglah harga belinya. Berikut cara menghitung harga belinya.
Total Harga Beli = 4 x 21.000,00 = Rp84.000,00
Harga Beli 1 Telur = Rp84.000,00/120= Rp700,00
Lalu, hitung deh harga jualnya. 
Harga Jual 1 Telur = Rp700,00 + Rp500,00 = Rp1200
Total Harga Jual = 120 x 1200 = Rp240.000,00
Berarti harga jual keseluruhan telur Ibu Susi adalah Rp240.000,00.
1. Bima membeli sepatu bola seharga Rp200.000. Kemudian,
ia ingin menjual kembali sepatu bola tersebut kepada teman
sekelasnya seharga Rp150.000,00. 

Nah, pertanyaannya, apakah bima mengalami kerugian? Jika


iya, berapakah kerugian yang dialami Bima?
Pertama, kita tulis dulu nih apa yang diketahui di soal. 

Harga Jual = Rp150.000,00


Harga Beli = Rp200.000,00
So, apabila harga jual < harga beli, maka jatuhnya rugi. Sehingga untuk menghitung kerugiannya, elo bisa menggunakan
rumus:
Rugi= Harga pembelian – Harga penjualan
Rugi= Rp200.000,00-Rp150.000,00
Rugi= Rp50.000,00
Ini artinya, kerugian yang dialami Bima yakni sebesar Rp50.000,00.
4. Rabat, bruto, netto, dan tara

A. Rabat
Rabat atau diskon adalah potongan harga yang digunakan dalam proses jual beli barang
atau jasa.

Sedangkan Bunga pinjaman akan ada jika tabungan atau modal (M) rupiah yang ada di
bank mendapat bunga p% pertahun, perbulan, atau perhari.

Catatan: untukl lambing bintang (*) berarti dikali.

Rumus diskon (rabat)

Diskon       Rumus diskon (rabat)

Diskon      = harga pembelian *  %diskon

Persentase diskon        = (Diskon : harga kotor) * 100%

Harga bersih                = harga kotor – diskon


Contoh

Amir makan di RM Sehat dengan harga makanan Rp100.000,00. Jika harga makanan
didiskon 15%, Amir akan membayar …

 Pembahasan

Besar diskon = (15/100) * Rp100.000 = Rp15.000   

Harga makanan setelah diskon Rp100.000 – Rp15.000 = Rp85.000

Jadi, harga makanan setelah diskon adalah Rp85.000


B. Pengertian Bruto
Kita bahas yang pertama, yakni bruto. Jadi secara definisi, bruto adalah berat kotor, yaitu berat keseluruhan suatu
barang atau benda beserta dengan tempat atau pembungkusnya. 
Singkatnya, ketika kamu membeli sebuah barang, bruto merupakan keterangan seberapa banyak isi dari barang
tersebut dihitung dari beratnya, dan juga ditambah berat dari bungkusnya. Contoh bruto gimana tuh?
Misalnya, kamu membeli satu karung beras dengan berat bruto 10 kg. Ukuran bruto sebesar 10 kg itu merupakan
berat hasil penjumlahan antara berat berasnya, dan juga karung-nya.

Contoh;
Bruto = Netto + Tara
Sebuah karung gabah bertuliskan netto = 71,5 kg dan tara = 1,5
kg. Berapakah nilai bruto?
Jawab:
Bruto = Netto + Tara 
= 71,5 kg + 1,5 kg
Bruto = 73 kg
Pengertian Netto

Selanjutnya, kita bahas mengenai netto. Apa yang pertama kali kamu ingat kalau dengar kata “netto”. 

Kembali ke pembahasan, apa itu netto? Netto adalah berat bersih. Wah, kebalikan dari bruto atau berat kotor
dong? Iya, bisa dibilang begitu, walau perbedaannya hanya tipis.
Jadi kalau bruto yang dihitung berat keseluruhan dari suatu barang, sementara itu netto atau berat bersih yang
dihitung hanya berat dari isi produknya saja tanpa menghitung berat dari pembungkusnya. Contoh netto gimana?
Misalnya nih, balik lagi ke contoh karung beras tadi. Misalnya tertera berat bruto dari sekarung beras seberat 10
kg, sementara nettonya seberat 9.98 kg. Hal ini karena netto hanya menghitung isi bersih atau hanya berasnya
aja.
Jadi berdasarkan contoh,  bisa kita pahami kalau yang 9,98 kg berat berasnya, dan dihitung sebagai berat netto.
Rumus Netto: Contoh Soal Netto
Netto = Bruto – Tara
Sebuah karung benih jagung memiliki berat kotor atau bruto
seberat 60 kg. Sementara itu, tara = 0,5 kg. Berapakah nilai
berat bersih atau netto?

Jawab:

Netto = Bruto - Tara

=60 kg - 0,5 kg

Netto = 59,5 kg
Pengertian Tara

Oke, sekarang kita bahas yang terakhir yakni tara. Tara adalah potongan berat. Tara
artinya merupakan berat pembungkus dari suatu produk. Jadi bisa dibilang, sebenarnya
Tara ini lah yang menjadi lawan dari Netto.

Kalau misalnya bruto terdiri dari berat gabungan dari pembungkus dan isi, netto
menghitung berat isinya saja, nah si tara ini yang dihitung berat bungkusnya saja.

Tara ini mungkin tidak sering kita lihat tercantum dalam bungkus sebuah produk. Tapi
menghitungnya cukup mudah.

Kembali lagi ke contoh karung beras, misal bruto-nya sebesar 10 kg. 9,98 kg berat netto
berasnya, sementara 0,02 nya adalah berat karungnya. Nah berat karungnya yang
sebesar 0,02 kg inilah yang disebut sebagai tara.

Maka dari itu, cukup beralasan kalau kamu jarang menemukan ada bungkus produk
yang menyertakan berat tara-nya
Tumus tara
Contoh Soal Tara
Tara = Persen Tara x Bruto
Seorang distributor ingin mengetahui berat dari peti yang digunakan untuk menjadi
wadah dari telur yang dibeli dari peternak. Berat bruto dari peti berisi telur tersebut
seberat 120 kg. Sementara itu netto seberat 119 kg. Berapakah berat peti tersebut?

Jawab:

Peti telur = pembungkus dari isi produk = Tara

Tara = Bruto - Netto

=120 kg - 119 kg

Tara = 1 kg
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai