Anda di halaman 1dari 9

Managemen Kasus Pasien

Dengan Hiv-aids

Kelompok 3
Pengertian

Manajemen kasus Hiv/Aids merupakan salahsatu metode yang digunakan untuk


membantu orang dengan Hiv/Aids (odha).
 
Pelayanan manajemen kasus menggunakan pendekatan individual secara olistic, dan
terpadu yang mengaitkan dan mengkoordinasikan sumber pelayanan baik medis ,
psikososial,dan spiritual.
Tujuan

 
1. Menjamin kontinuitas pelayanan (holistik, terpadu dan berkesinambungan)
2. Memperoleh akses pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan
3. Memperoleh pengetahuan tentang HIV/AIDS sehingga mengurangi
resiko HIV (seperti munculnya infeksi oportunistik)
4. Penyediaan pelayanan yang menekankan hubungan yang aman,
konfidensial, dan menghargai
Tahapan managemen kasus

Wawancara awal Evaluasi (Evaluation)

Asesmen (Assessment)
Pengakhiran (Termination)

Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning)

Pemantauan (Monitoring)
Peran Pekerja Sosial Sebagai Manajer Kasus HIV/AIDS

PENGERTIAN :
Charles Zastrow menjelaskan bahwa Pekerjaan sosial berbeda dengan profesi lain (seperti psikolog dan psikiater)
karena keunggulan pekerjaan sosial terletak pada tanggung jawab dan amanah untuk menyediakan pelayanan
sosial. Oleh karena itu, pekerja sosial membutuhkan berbagai keterampilan dan keahlian agar dapat membantu
klien (baik individu, kelompok dan komunitas) dalam memecahkan permasalahan yang di hadapi. Sederhananya,
pekerja sosial merupakan profesi yang multiskilled
TUGAS PEKERJA SOSIAL SEBAGAI MANAJER KASUS

a. Memahami kebutuhan klien, kapasitas jeringan kerja lembaga pelayanan dan kemampuan-kemampuan
pelayanan sosial yang tersedia dari aneka pihak.
b. Mengembangkan perencanaan pelayanan yang komperhensif yang mencakup keterlibatan beberapa disiplin
profesi dan memksimalkan keterlibatan klien.
c. Melakukan intervensi langsung untuk memperkuat keterampilan dan kapasitas klien untuk merawat dirinya
sendiri dan secara langsung terlibat dalam sistem yang bersinggungan dengan klien.
d. Monitoring terhadap pelaksanaan rencana pelayanan, mengikuti perkembangan klien, memonitoring pelayanan
yang diterima, dan keterlibatan dari anggota-anggota jaringan kerja sosial.
e. Mengevaluasi terhadap efektifitas rencana pelayanan dan dampaknya terhadap keberfungsian klien, terhadap
kapasitas jaringan kerja sosial untuk mendukung klien, dan kemampuan tenaga profesional dari pelayanan
sosial untuk bekerja dengan klien.
KETERAMPILAN-KETERAMPILAN PEKERJAAN SOSIAL

○ Petugas penjangkauan: menjangkau masyarakat untuk mengidentifikasi


kebutuhan dan menindaklanjuti rujukan ke konteks layanan.
○ Broker: mengetahui layanan yang tersedia dan memastikan mereka yang
membutuhkan, mencapai layanan yang sesuai.
○ Advokat: membantu klien tertentu mendapatkan layanan jika ditolak dan
membantu memperluas layanan untuk menjangkau orang-orang yang lebih
membutuhkan.
○ Evaluasi: mengevaluasi kebutuhan dan sumber daya yang menghasilkan
alternatif untuk memenuhi kebutuhan dan membuat keputusan menjadi
saran alternatif.
○ Guru: mengajarkan fakta dan keterampilan-keterampilan. 
○ Penggerak: membantu mengembangkan layanan baru
○ Perubahan perilaku: mengubah bagian-bagian tertentu dari perilaku klien
○ Konsultan: bekerja dengan profesional lain untuk membantu mereka lebih efektif
dalam menyediakan layanan.
○ Perencana masyarakat: membantu kelompok masyarakat merencanakan keefektifan
untuk kebutuhan kesejahteraan sosial masyarakat.
○ Pemberi bantuan: memberikan layanan pendukung kepada mereka yang tidak dapat
menyelesaikan masalah mereka sepenuhnya dan memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.
○ Manajer data: mengumpulkan dan menganalisis data untuk keperluan pengambilan
keputusan.
○ Administrator: melakukan kegiatan yang diperlukan untuk merencanakan dan
melaksanakan program jasa.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai