Anda di halaman 1dari 31

MANAJEMEN RISIKO

Pengelolaan dan Pengendalian


Risiko Agribisnis.

POLBANGTAN BOGOR 2022/2023


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Resiko dalam agribisnis
Pengelolaan dan Pengendalian resiko
merupakan salah satu unsur yang sulit
diperkirakan besarnya dalam setiap
aktivitas agribisnis, seperti resiko
penurunan produksi maupun resiko
penurunan pendapatan
Resiko penurunan produksi pertanian
dapat karena oleh faktor alam dan
bencana lainnya
Resiko penurunan pendapatan dapat
terjadi karena penurunan mutu, perubahan
harga karena perubahan preferensi
konsumen, maupun perubahan kondisi
perekonomian secara umum
Manajemen resiko dalam agribisnis
Tujuannya untuk mentransfer dan
mengurangi dampak suatu resiko.
Resiko produksi, seperti: merosotnya
volume produksi secara drastis, karena
bencana alam, serangan hama, kebakaran,
dapat ditanggulangi dengan membeli polis
asuransi produksi pertanian. Penanggungan
resiko tersebut dialihkan pada perusahaan
jasa auransi dengan membayar premi
asuransi
Manajemen Resiko Agribisnis
Resiko menurunnya kualitas produksi
dapat ditanggulangi dengan penerapan
teknologi budidaya dan pasca panen yang
tepat.
Resiko pasar dapat ditanggulangi dengan
beberapa cara yaitu: 1. Diversivikasi, 2.
Integrasi vertikal, 3. kontrak di muka, 4.
pasar masa depan, 5. usaha perlindungan.
1. Diversifikasi

Tampil dalam berbagai jenis bentuk


(bergerak pada beberapa lini produk).
Cara untuk mengeliminasi dampak
negatif atau resiko yg dihadapi.
Bergerak pada beberapa lini produk yang
memiliki resiko yg berbeda,
memungkinkan kerugian pada satu lini
produk tertentu, dapat ditutupi dg
keuntungan pada lini produk yg lain.
2. Integrasi vertikal
Dalam arti mikro: suatu perusahaan yg
bergerak pada dua atau lebih level dalam
suatu sistem komoditas.
Dalam arti makro: dua atau lebih perusahaan
memiliki keterkaitan bisnis yg kuat dalam
suatu sistem komoditas.
Integrasi vertikal dapat berupa diversifikasi
usaha dalam suatu sistem komoditas atau
melakukan kerjasama yg kuat dg pelaku bisnis
lainnya dalam satu sistem komoditas
3. Kontrak di muka
(Forward Contracting)
Suatu proses persetujuan pengiriman produk
pada masa mendatang dengan harga yg telah
ditetapkan sekarang.
Kontrak di muka lebih menjamin kepastian
harga yg akan diterima penjual pada saat
pengiriman produk nantinya.
Fluktuasi harga yg terjadi, tidak akan
mempengaruhi tingkat harga yg telah disepakati
pada saat persetujuan kontrak dibuat.
4. Pasar Masa Depan
(Future Market)
Suatu sistem pasar yg menyediakan fasilitas untuk
menanggapi perdagangan secara cepat dengan
unit produk terstandarisasi dalam mutu dan
jumlah yg terkirim pada masa yang ditentukan.
Future market tidak terkait dengan komoditas
secara langsung (secara fisik), karena yang
diperdagangkan hanya janji-janji berupa kontrak
pengiriman komoditas pada tanggal tertentu di
masa yang akan datang.
Para pedagang dalam future market
dapatberspekulasi terhadap kemungkinan
perubahan harga yang dapat
menguntungkan mereka, sehingga apabila
ada peluang keuntungan (perubahan
harga), maka kontrak pengiriman yg telah
dijual tersebut dapat dibeli kembali ,
sebelum habis masa kontraknya.
5. Usaha Perlindungan
(Hedging)
Usaha perlindungan resiko transaksi
dalam cash market dengan forward
contracting yg menggunakan future
market.
Merupakan sarana untuk mentransfer
resiko dan memupuk keuntungan.
Bertujuan u/ proteksi akibat resiko
pergerakan harga yg dapat merugikan.
 Contoh
 Perusahaan AD merupakan perusahan perdagangan
komoditas pertanian, ingin membeli kedelai pada
Nopember 2012 dengan harga tunai Rp. 1.500/kg, untuk
disimpan & kemudian dipasarkan pada saat harga tunai
menguntungkan.
 Pemilik AD memperkirakan bahwa harga tunai Juni 2013
hanya Rp. 1.750/ kg dan biaya penyimpanan selama
Nopember 2012 – Juni 2013, diperkirakan sebesar Rp.
275/kg.
 Keuntungan dari pasar tunai diperkirakan Rp. 250 / kg,
sehingga AD memperkirakan akan rugi sebesar Rp. 25/ kg.
 Untuk menghindari kerugian tsb, maka disusun tabel
Hedge, dg harga-harga sesuai dg perkiraannya
 Berdasarkan tabel, maka tampak bahwa ada kemungkinan
menutupi biaya penyimpanan sebesar Rp. 275,-/kg dengan
selisih basis Rp. 300/kg, bahkan masih tersisa Rp.25,-/kg.
 Perusahaan memutuskan u/ mengambil posisi menjual
pada Juli –FC kedelai pada tgl 1 Nop 2008 dan membeli
kembali pada 1 Juni 2009, dg harapan u/ mendapat return
to storage sebe-sar Rp. 300,- ( Rp. 275,- untuk menutupi
biaya penyimpanan & sisanya sebesar Rp 25,-sebagai
keuntungan per kilogram).
 Jadi keberadaan Future Market membantu perusaha-an
AD dalam menutupi biaya penyimpanan yg harus
dikeluarkan & bahkan masihmendapatkan keun-tungan.
Teknologi dalam Penanggulangan Resiko
Agribisnis
Teknologi adalah segala daya upaya yang
dapat dilaksanakan oleh manusia untuk
mendapatkan taraf hidup yang lebih baik.
Fungsi teknologi adalah peningkatan
kesejahteraan hidup.
Kontradiksi teknologi seperti eksploitasi
hutan
5 sifat pokok teknologi
1. Ilmu pengetahuan dan percobaan
adalah prasyarat untuk tumbuh dan
berkembangnya teknologi.
2. Teknologi dapat berupa kompetensi
yang melekat pada diri manusia (human
embedded technology), dapat berwujud
pada mesin dan peralatan serta informasi
yang diwadahi oleh sisitem dan organisasi
3. Teknologi tidak memberikan nilai guna
jika tidak diterapkan Contohnya traktor
(impor) pada Tahun 1980-an.
4. Teknologi bersifat dinamis, dapat
dikembangkan, dibeli, dijual, dicuri atau
tidak bernilai guna.
5. umumnya teknologi bertujuan untuk
kesejahtraan masyarakat
Perangkat Teknologi
Hardware
Humanware
Infoware
Orgawrare

Komponen diatas diperlukan pada proses


transformasi input menjadi output.
Mengapa Agribisnis membutuhkan
teknologi???
Hal ini disebabkan oleh sektor agribisnis
memiliki aktifitas penerapan berbagai
prinsip dan pengetahuan, ditambah
dengan sifatnya yang unik, maka
diperlukan terobosan dan ketrampilan
yang unik dari manajernya
11 sifat agribisnis yang membuatnya
mebutuhkan manajemen yang khusus

1. sektor agribisnis sangat kaya dengan


jenis yang dapat dilaksanakan, yakni dari
lahan pertanian sampai ke transportasi
laut (pengapalan), pengolah, pengecer,
pengepak, perusahaan2 penyimpanan,
restoran, dan lainnya
2. pada dasarnya berjut-ajuta bisnis yang
berbeda bermunculan untuk menangani
perpindahan barang dari petani ke
konsumen melalui pedagang pengecer
3. pada dasarnya hampir semua pelaku
agribisnis mempunyai kaitan dengan para
petani produsen pangan dan serat, baik
langsung maupun tidak langsung
4. skala agribisnis sangat berbeda
tingkatannya dari ukuran raksasa sampai ke
ukuran rumah tangga. Namun, sebagian
besar agribisnis beroperasi dengan skala
kecil.
5. agribisnis pada umumnya harus bersaing
di pasar bebas, dimana terdapat banyak
penjual dan sedikit pembeli. Jumlah dan
ukuran agribisnis biasanya tidak dapat
membentuk suatu perusahaan monopoli.
6. karena filosofi hdup para petani
sifatnya tradisional, maka agribisnis
cendrung bersifat konservatif,
dibandingkan jenis bisnis yang lainnya.
7. agribisnis cendrung berorientasi kepada
keluarga. Banyak agribsinis dikelola oleh
suatu keluarga.
8. Agribisnis cenderung berorientasi
kepada masyarakat (Poktan dari
individu2)
9. Agribisnis, walaupun sifatnya sebagai
industri raksasa, cendrung bersifat
musiman.
10. agribsinis sangat erat hubungannya
dengan hukum alam.
11. agribisnis sangat erat dikelola dan
dipantau oleh pemerintah, mengingat
sektor ini menyangkut hajat orang
banyak.
Ruang lingkup utama misi manajemen
teknologi agribisnis
 Perencanaan teknologi untuk mencapai tujuan
agribisnis
 Mengorganisasikan elemen-elemen teknologi pada
organisasi secara harmonis.
 Mengarahkan, penerapan teknologi sehingga
diperoleh hasil yang optimal.
 Melakukan kordinasi semua pekerjaan, sehingga
semua unit kerja berada dalam keadaan yang prima
 Melakukan pengawasan teknologi sehingga semua
tujuan dapat dicapai secara optimal.
Masukan pada agribisnis dapat berupa
kombinasi dari manusia, sarana produksi
pertanian, kapital (uang), perlatan, dan
proses operasi yang digunakan pada
kegiatan agribisnis tersebut.
Proses pengubahannya dapat berupa
pelaksanaan budidaya tanaman, perpindahan
fisik hasil pertanian (angkutan),
penyimpanan/pergudangan, atau transaksi
pada pemasaran
Pengeluaran (output) yang dihasilkan
dapat berbentuk benda langsung
(makanan, minuman), atau tidak langsung
ikonsumsi (kursi dan meja), jasa
(agrowisata), dan bahkan mungkin hanya
suatu kepuasan seperti pemancingan ikan,
selera dan cita rasa.
Sistem Informasi (teknologi) agribisnis
yang berhasil diterapkan:
1. aplikasi sistem informasi yang dapat
menentukan jumlah dan waktu
pemberiaan air irigasi.
2. Aplikasi komputer di bidang agribisinis
sekarang berkembang ke arah sistem
pakar dan kecerdasan buatan. Sebagai
contoh sistem dengan data satelit
mencakup sistem pertanian secara
menyeluruh.
3. aplikasi penunjang keputusan untuk
investasi agroindustri dengan kasus
industri bikatein (pakan produk
bioteknologi hasil kultivasi mikrobial.
Blok-Blok dalam Proses membuat
keputusan dan tindakan
Informasi digunakan oleh pengguna untuk
membuat keputusan dan melakukan tindakan
yang akhirnya menghasilkan data kembali,
proses seperti ini merupakan siklus terus
menerus, sehingga dapat dirinci dalam blok-
blok sebagai berikut:
1. Blok model
2. Blok keluaran
3. Blok teknologi
4. Blok basis data
 1. Blok model, kombinasi prosedur, logika, dan model-
model yang akan memanipulasi data masukan dan data yang
tersimpan di basis data sehingga menjadi informasi yang
diinginkan.
 2. Blok keluaran, informasi yang bermutu dan dokumentasi
yang berguna untuk semua tingkat pengelola serta semua
pengguna informasi.
 3. Blok teknologi, teknologi yang digunakan untuk
menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan
menelusuri data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
serta membantu pengendalian sistem keseluruhan, Teknologi
dari tiga bagian Brainware, software, hardware.
 4. Blok basis data, kumpulan dari data yang saling
berhubungan dan tesimpan pada suatu perangkat (biasanya
komputer) dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasikannya. Pengorganisasian basis data sangat
penting demi dihasilkannya informasi yang bermutu dan
efisiensi proses penagannnya

Anda mungkin juga menyukai