Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PRODUKSI TANAMAN HIAS

REVIEW JURNAL BUNGA POTONG

NAMA : AIN DELFA ALIA S. (02.05.19.032)

PRODI : AGH 2C

Judul : Peranan Larutan Pengawet terhadap Mutu Bunga Potong Alpinia Selama Peragaan

Jurnal Sumber : E-Jurnal Litbang Pertanian


http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/821

Tahun : 2011

Volume dan Halaman : 21(2):185-190

Penulis : Amiarsi D. dan Pudji K.Utami

Pereview : Ain Delfa Alia Shalihah (020519032)

Tanggal : 02 Desember 2020

Jurnal ini membahas tentang peranan larutan pengawet terhadap mutu bunga potong
Alpinia selama peragaan yang dimana lokasi pengamatannya dilakukan di Balai Penelitian
Tanaman Hias Segunung, Jawa Barat. Bunga Alpinia adalah salah satu jenis bunga yang
dijadikan sebagai bunga potong. Alpinia merupakan salah satu bunga potong tropis yang masih
berkerabat dengan genus Zingibraceae atau jenis jahe-jahean, ada tujuh tipe bunga Alpinia yang
ada di dalam kebun percobaan Segunung, yaitu Red Combrang (Nicolaia speciosa Har), Red
Ginger Alpinia, Pink Combrang (Nicolaia speciosa Har), Jungle Queen and Jungle King, shell
Ginger, dan Eileen Mc. Donald.

Larutan pengawet diberikan agar bunga potong dapat bertahan lebih lama kurang lebih 11
hari. Perlakuan pasca panen ini dapat menguntungkan untuk pengiriman jarak jauh juga.
Sebelum direndam dengan larutan pengawet bunga Alpinia yang telah dipanen dipilih yang
segar, sehat, dan seragam dengan panjang tangkai sekitar 40-50 cm yang diukur dari ujung
tangkai ke pangkal tangkai bunga. Larutan pengawet yang digunakan dalam penelitian pada
jurnal ini yaitu AgNO3 50ppm, gula pasir, asam sitrat, dan waktu perendaman yang digunakan
yaitu 2 jam dan 10 jam, tentunya dilakukan perlakuan dengan takaran larutan yang berbeda.
Perkembangan fisik yang diamati yaitu perkembangan fisik, persentase pemekaran bunga,
persentase pencoklatan atau kelayuan braktea, dan massa peragaan bunga yang dimulai dari
peragaan hingga adanya pencoklatan di ujung bunga.

Larutan perendam juga termasuk dalam salah satu unsur utama untuk menentukan masa
kesegaran dari bunga potong selama peragaan. Unsur utama yang harus ada pada larutan yaitu
air dan karbohidrat yang berfungsi sebagai cadangan energy. Hasil dari perlakuan yang
dilakukan selama peragaan semua berpengaruh secara nyata terhadap perendaman dengan
larutan pengawet, selain itu juga larutan perendam yang digunakan sebagai penyedia energy juga
untuk menggantikan kehilangan air yang terjadi karena aktivitas transpirasi selama masa
peragaan bunga potong. Larutan yang memiliki pH rendah atau bersifat asam lebih mudah
melalui tangkai bunga dibandingkan larutan dengan pH netral, demikian juga dengan kadar gula
pasir yang sesuai sebagai sumber energy untuk melakukan aktivitas kehidupan bunga setelah
dipotong dari induknya.

Waktu perendaman selama peragaan yaitu 2 jam dan 10 jam karena setiap takaran larutan
berbeda waktu perendaman yang digunakan. Minimnya perkembangan bunga setelah panen
karena masih melakukan metabolisme seperti karbohidrat dan air menjadi salah satu
kemungkinan yang menyebabkan tidak adanya perbedaan secara nyata pada panjang tangkai dan
diameter bunga. Proses pemudaran warna rerata terjadi setelah tampak adanya gejala kelayuan
bunga.

Kesimpulan dari hasil penelitian bunga potong Alpinia yaitu larutan pengawet
berpengaruh nyata terhadap masa kesegaran dan kombinasi larutan perendam terbaik untuk
bunga potong Alpinia ialah kombinasi perlakuan AgNO3 50ppm + gula pasir 20% + asam sitrat
50 ppm (pH 3-4) dengan waktu perendaman selama 2 jam dapat memperpanjang kesegaran
bunga potong selama 11,22 hari dengan diameter bunga 4,45 dan braktea membuka 33,14%.
Dari kesimpulan tersebut kita dapat mengetahui bahwa dengan kombinasi larutan dengan takaran
yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh bunga Alpinia dapat membantu keberhasilan
pengawetan bunga potong tersebut dengan memperpanjang masa kesegarannya sehingga tidak
perlu khawatir lagi tentang bunga potong yang tidak bertahan lama setelah masa pemanenan
karena dapat menggunakan larutan AgNO3 50ppm + gula pasir 20% + asam sitrat 50 ppm dan
tentunya dengan waktu perendaman yang tepat pula. Larutan pengawetan bunga potong ini
sudah seharusnya di perbanyak atau disebarluaskan agar dapat membantu para petani bunga
potong dalam memperlakukan bunga potong pada saat pasca panen dengan baik sehingga bisa
jadi meningkatkan hasil atau keuntungan bagi petani tanaman hias khususnya bunga potong
Alpinia.

Anda mungkin juga menyukai