Referat Sifilis Ikk - Elle
Referat Sifilis Ikk - Elle
PATOGENESA DAN
PENATALAKSANAAN
SIFILIS
MORE INFO….
01 Sebagai respon pertahanan tubuh terhadap patogen, sel epitel terpicu memproduksi sitokin
proinflamasi dan kemokin untuk mengeluarkan antigen presenting cells (APC) dan ekspresi
toll-like receptor (TLR) sehingga memperkuat sinyal proinflamasi tubuh
Treponema pallidum tidak mengandung banyak lipopolisakarida = tidak mampu mengaktivasi sel
melalui TLR4
03
pallidum.
Ulkus durum disebabkan infilitrasi masif sel limfosit dan makrofag. Destruksi jaringan disebabkan proliferasi
endotel di pembuluh darah kapiler dan oklusi lumen = nekrosis lokal. Infiltrasi sel T terjadi setelah hari ke-3
infeksi dan meningkat seiring replikasi bakteri. Makrofag kemudian akan menginfiltrasi dan terjadi bacterial
clearance
Respons imun humoral dimulai dari pembentukan antibodi IgM sekitar 2
minggu setelah infeksi diikuti antibodi IgG 2 minggu setelah IgM dibentuk.
01 Antibodi IgM selain IgG terus diproduksi selama proses infeksi dan
menyebabkan pembentukan formasi kompleks imun. Titer antibodi mencapai
puncak saat terjadi infeksi diseminata, yaitu ketika stadium sifilis sekunder
02
transplasenta sehingga menginvasi sistem retikuloendotelial janin dan
menyebabkan spirokaetamia.
Predileksi :
Ekstragenital : anus, rektum, lidah, bibit, mulut, tonsil, jari, dan
payudara
SIFILIS SEKUNDER
KELANJUTAN
01 Lesi kulit kepala
02
Lesi mukosa mulut :
SIFILIS PRIMER -Mucous patch /plaque
-Snail track ulcer: ulkus melingkar pada
YANG TIDAK palatum/ mukosa pipi
TEROBATI …
03
Lesi kulit :
- Roseola syphilitica : makula pertama kali timbul
SIFILIS LATEN
Reaksi : Hipersensitivitas tipe 4
Gejala awal :
SIFILIS TERSIER - Demam, edema, bengkak, radang
- Gumma (ulkus dalam yang dasarnya tertutup pus. Tepi
Terjadi berberapa tahun-dekade setelah ulkus meninggi dan keras, serta dindingnya curam) dengan
masa asimtomatik bagian tengah nekrotik, pada tulang, kulit, laring, paru,
hepar, gastrointestinal, dan testis.
Selain gumma…..
Sifilis kardiovaskular
Neurosifilis
01
menganggu sistem pendengaran, sistem saraf, dan pergerakan okuler
dengan terapi adekuat. Sifilis jenis gumma memiliki prognosis baik apabila
diberikan terapi penisilin dosis tinggi.
02
kerusakan jaringan, dikarenakan pengobatan dilakukan untuk mencegah
kerusakan lebih lanjut, tetapi tidak dapat mengembalikan jaringan seperti
semula. Sifilis kardiovaskular simptomatis memiliki prognosis yang jelek.
03
Sifilis kongenital seringkali menyebabkan late abortion, stillbirth, atau
kematian neonatus sesaat setelah kelahiran. Mortalitas neonatal biasanya
berupa pendarahan pulmonar, superinfkesi
bakterial, atau hepatitis fulminan
o Quo am Quo am
Q u ad fu n c t i o n
ad s a na t i on
ad v i t a m
AD AD AD
TERIMA KASIH